24 Maret 2013

Gembel Jadi Presiden Part 2

Lanjutan Gembel Jadi Presiden Part 1 ~

Pertama kali buat kayaknya waktu masih SMA, tapi baru sempat diposting tanggal 23 Maret 2013, untuk pelajaran AKD semester 1.


======


Setiba di halaman istana, sudah banyak orang yang menunggu kedatangan Paijo. Kemudian Paijo memasuki istana.

“Wuah! Busyett!! Buagus buanget!” seru Paijo terkagum-kagum. Paijo baru mengagumi keadaan dalam istana itu. Tapi tiba-tiba …

“Tuan Paijo, ini pakaian dan sepatu Anda. Silakan Tuan membersihkan diri terlebih dahulu.” Kata seorang pelayan.

“Wah, gue disuruh pakai jas ini? Sumpeh ya, seumur-umur baru kali ini pakai jas. Bakalan cakep nih gue. Hahaha !!”

“Mari Tuan, saya antar ke kamar anda.” Pelayan itu menyilakan.

“Weh, kamar? Gue punya kamar di sini?” seru Paijo norak.

“Iya Tuan. Ini kamar anda.”

Paijo memasuki sebuah kamar luas dan mewah.

“Muasya Allah! Astagfirullah! Subhanallah! Allahu Akbar!! Gilee benerr! Ini kamar apa lapangan yak? Luas amar. Ck ck ck… “ Paijo berdecak kagum.

Dilihatnya sekeliling kamar

“Ya sudah sana, kalian keluar! Aku mau ganti baju, masak kalian mau lihat. Nanti kalian terpesona lagi sama kekekaran tubuhku. “ usir Paijo.

“Baik Tuan.” Pelayan itu menurut sambil menggerutu.

“Dasar Kampungan!”
Paijo mengusir pelayannya. Setelah mandi dan berganti baju, dia keluar kamar berlagak seperti model catwalk.

“Gimana penampilan gue? Keren kan?!” kata Paijo bangga.

“Anda terlihat keren sekali Tuan.” kata Pengawal Bohong. “Keren pale lu!” batinnya.

“Wah, ya iya dong. Ohya, katanya ada tugas penting. Apa?”

“Oh begini Tuan Paijo. Anda selaku Presiden Repub….”

Belum sempat pegawai menyelesaikan perkataannya Paijo telah memotong.

“APAAA?! Presiden? Gue Presiden? Kok gue kagak inget?” Paijo kaget setengah modar.

“Begini Tuan, mungkin karena anda terlalu banyak pikiran mengenai kenegaraan dan anda juga sudah terlalu lama di luar , jadi menyebabkan anda lupa akan jabatan anda sebagai Presiden.” Jelas pengawal.

“Emm…. Terus, gue kok bisa ada di luar itu gimana ceritanya?”

“Begini Tuan. Anda melarikan diri pada hari pemecatan seluruh menteri dan anggota DPR. Kami sudah mencari Tuan selama berbulan-bulan, namun hasilnya selalu nihil. Akhirnya, baru hari ini kami dapat menemukan Tuan.” Pengawal menjelaskan panjang lebar.

“ Ooo… begitu! Terus apa masalahnya?|

“Dikarenakan para menteri dan anggota DPR telah dipecat semua, hal ini menyebabkan kekosongan jabaran pada kursi menteri dan DPR.”

“Loh, emangnya kenapa mereka dipecat?” Tanya Paijo heran.

“Mereka diduga melakukan korupsi secara besar-besaran yang menyebabkan Negara kita menjadi krisis dan masyarakat sangat menderita.”

“Terus apa yang harus gue lakuin?”

“Emm.. sebelumnya maaf Tuan, tanpa bermaksud lancing, saya meminta supaya Tuan memperharikan bahasa bicara anda.” Pengawal meminta supaya Paijo tidak berbicara dengan bahasa Loe Gue.

“Oh, oke, oke. Err.. ee ehm… Maksud saya, apa yang harus saya lakukan?”

“Begini Tuan, yang harus anda lakukan adalah mencari pengganti para pengganti Menteri dan anggota DPR.”

“Ehmm… berat-berat. Ini masalah berat. Bagaimana mencari pengganti sebanyak itu?” Tanya Paijo bingung.

“Sebaiknya anda melakukannya secepatnya Tuan. Karena keadaan Negara kita semakin buruk.”

Paijo diam dan berpikir. Telunjuknya diacungkan ke dahi dan matanya terpejam. Tiba tiba ….

“Haaa… aku dapat ide!” teriak Paijo Girang.

“Hah, apa Tuan?” Tanya pengawal penasaran.

“Besok kita  pergi ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)”

“Untuk apa Tuan?” Tanya Pengawal bingung garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

“Sudahlah, kau tak perlu tahu. Kan aku presidennya.”

“Baik Pak Presiden Paijo.” Kata pengawal mematuhinya.

“Tunggu, jangan panggil saya Presiden Paijo. Masak jabatan Presiden namanya gembel. Panggil saya Presiden Jo.”

“Maaf Tuan, baik Presiden Jo.”




To be continue


====



Ps. Mohon maaf ya kalau ada pembaca yang namanya Paijo. Semua cerita diatas adalah fiktif belaka.
x

1 komentar: