Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label LIFE STORY

KALEIDOSKOP 2021

  Jujurly aku bingung pas nentuin judul tulisan bulan ini, pengennya tuh ada kata "Kaleidoskop"nya tapi aku masih kurang paham arti aslinya "Kaleidoskop" itu apa sih. Akhirnya, aku googling dulu dan menemukan bahwa menurut KBBI Kaleidoskop punya dua pengertian. Pengertian yang pertama, Kaleidoskop adalah a lat optik yang bentuk luarnya seperti keker, dilengkapi dengan dua kaca persegi panjang yang dipasang pada lapisan dalam pada salah satu ujungnya sehingga dapat memperlihatkan pelbagai gambaran yang indah dan simetris dari kepingan barang berwarna yang diletakkan di antaranya apabila dilihat dari ujung yang lain". Selanjutnya pengertian yang lain, Kaleidoskop adalah a neka persitiwa yang telah terjadi yang disajikan secara singkat. Jadi kesimpulan versi aku, Kaleidoskop adalah rekap peristiwa sepanjang tahun yang mengesankan dan kelak akan menjadi kenangan yang indah ~ aseeek XD  JANUARI  Peristiwa paling berkesan di awal tahun 2021 adalah penempatan lokasi k

EMBUH

Dokumen pribadi : ini kucing yang dari bayi sampai remaja dirumahku, kadang suka curhat sama dia, enak, walaupun diabaikan dan gak memberikan solusi seenggaknya aku merasa didengarkan, haha Jujur, aku hampir lupa kalau bulan ini belum setor tulisan buat blog. Biar blog archivenya bisa penuh terisi 12 bulan. Bulan ini tambah lagi tantangannya dalam rangka menjadi abdi negara.  Haaahh  Mau sambat sama manusia tapi udah spektis duluan, ntar aku dinasihati suruh semangat mulu.  Herannya, ditengah padat bekerja dan beradaptasi, aku masih sempet sempetnya punya waktu buat nonton drakor on going.  Bulan ini masih menyelesaikan PK21, terus pengalaman pertama ikut safari KB, lalu ada Harganas juga tapi aku ga ikut jalan santai, terus udah masuk musim latsar juga, ini ada pelajaran mandiri online, disuruh belajar sendiri tapi aku baru dikit banget belajarnya, terus hari ini aku habis ikut rapat, terus aku kepikiran resign, aku takut ditinggal kalau ibu ibu udah pada pensiun, dan masih banyak lag

DRAMA SIPIL ANGKATAN KORONA - VERSI PULU-PULU

sumber foto   Demi konsistensi menulis di blog sebulan sekali, supaya blog archivenya bisa estetik dua belas bulan kelihatan nulis terus. Demi kerja lunak, tidak terlalu cerdas, tapi kereaktif bolehlah ya. Maka berkat wattpad, aku pun terinspirasi untuk membuat cerita pengalaman dengan bahasa pulu-pulu. Semoga kalo udah lebih waras dikit bisa nulis pake bahasa manusia, Amin. Selamat membaca   ~ Pulu pulu pulu pulu pulu pulu, pulu pulu pulu puluuuuu. Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu, pulu pulu, pulu, pulu, pulu, pulu pulu pulu. Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu. Pulu, Pulu, Pulu, pulu pulu Pulu Pulu Pulu pulu pulu pulu pulu pulu. Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu. Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu. Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu, pulu pulu pulu pulu pul

TWENTY TWENTY

Setiap tahun akan selalu ada hal yang membuat hidup semacam roller coaster. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini aku ingin mengabadikan momen ditahun 2020 dalam sebuah tulisan. Tidak semua, hanya beberapa yang menjadi highlight dalam hidup di dekade kedua ini.   PEKERJAAN Mengawali dan mengakhiri tahun 2020 dengan menjadi pengangguran. Semenjak lulus kuliah, masalah pekerjaan adalah hal yang paling menggalaukan bagiku, karena ini berhubungan dengan kemerdekaan finansial untuk mencukupi kebutuhan, karena tidak selama aku akan hidup dengan orang tua.   Karena kegalauan tersebut, aku memutuskan ikut beberapa kelas online yang berhubungan dengan pekerjaan dan finansial. Mengikuti kelas online, membuat ku teringat pada mata kuliah Pendidikan Orang Dewasa oleh (alm) Prof. Sodiq. Orang dewasa itu kalau belajar yang sesuai sama kebutuhannya, orang dewasa itu kalau belajar yang sesuai sama masalah yang dihadapinya, kurang lebih intinya begitulah. CMIIW ~   Kebanyakan kel

Unggahan Facebook di Masa Lalu

Omong-omong, saya punya dua facebook. Yang terakhir dibuat karena yang pertama nama alaynya nggak bisa diganti. Facebook yang pertama dibuat ketika saya masih sekolah, berkali-kali ganti nama dengan nama aneh-aneh bin alay (pada saat itu) sampai akhirnya tersadar pengen ganti nama pake nama asli saja tapi ternyata sudah tidak bisa. Akhirnya di akhir masa sekolah, saya bikin facebook baru dengan nama lengkap asli saya. Postingan yang saya unggah juga nggak seaneh-aneh dulu lagi, terlihat lebih  tidak alay  normal.  pic from google   Beberapa bulan yang lalu, saya berencana menghapus facebook secara permanen, salah satu alasannya karena jarang digunakan. Tapi setelah lihat postingan dan catatan jaman dulu kok jadi sayang ya kalau mau dihapus. Rasanya geli-geli zizik kalau baca updatean status jaman dulu. Dulu mikir apa sih, waktu nulis kayak begitu. Dulu lagi kenapa sih kok bisa update kayak gitu, haha Tapi demi menjaga eksistensi jejak digital kealayan saya, maka saya akan post beberapa

NOSTALGIA MASA KECIL

Sependek ingatan saya, masa kecil saya cukup menyenangkan. Saya tumbuh di keluarga yang amat sangat sederhana, rumah yang saya tempati dulu masih berdinding bambu dengan lantai semen kasar dan atap rumah yang sering bocor. Rumah saya dulu memiliki halaman depan yang tidak terlalu luas namun tidak juga sempit. Cukup untuk main gobak sodor atau kejar-kejar dengan teman sepermainan. Tidak lama saya tinggal dirumah itu, hanya sampai kelas dua sekolah dasar, karena suatu hal saya harus pindah. Tapi kurun waktu sekitar tujuh tahun tersebut cukup memberikan kenangan yang masih saya ingat sampai hari ini. credit foto Saya ingat dulu sama Mbak Tata,  tetangga yang rumahnya cuma beda blok sering main masa-masakan, kalau dulu namanya pasaran, kemudian diider keliling rumah sambil bermain peran penjual dan pembeli. Saya juga ingat dulu saya malu kalau mau gabung main sama anak-anak tetangga belakang rumah yang udah pada kumpul duluan, saya selalu mlipir jongkok dideket pohon titian, disampi

Garda Depan Penakluk Pagi

Bagian terakhir tentang tiga hal yang dilakukan seolah-olah itu adalah kesempatan terakhir. Setelah sekian purnama, akhirnya meneruskan kembali cerita ini.  Pin Oren terakhir untuk gardep angkatan kami. Terima kasih teman-teman dan para pendahulu peraih pin oren atas tips dan trik untuk mendapatkannya ~  (cr foto : dokumen pribadi) Kalau kalian sempat baca yang bagian pertama , ini adalah cerita ketika aku akan daftar kerja part time sebagai gardep di Dagadu. Sedangkan yang sekarang ini adalah cerita  salah satu momen di akhir masa kerja sebagai gardep 56.  Setiap awal bulan, sebelum masuk shift, ada evaluasi bulanan yang dihadiri oleh semua gardep, SPV, tim marketing, kadang sama desainer, dan karyawan bagian lain. Tujuannya selain untuk mengetahui kinerja para pegawai, tiap bulan ada reward atau penghargaan untuk gardep yang berprestasi atau gardep yang menunjukkan performa kinerja yang baik. Jenis penghargaannya ada 6, aku tulis berdasarkan tingkatan dari kasta tertinggi ke t

Hello Agustus

Hai, ini aku ~ Memutuskan untuk menganti nama domain dengan banyak alasan, salah satunya karena kebanyakan nonton film bertema detektif, crime, dan sejenisnya menyebabkan saya lebih aware terhadap penggunaan nama asli di dunia maya.  Alasan kedua, supaya tidak terlalu memikirkan asumsi orang bakal mikir apa kalau saya bikin tulisan-tulisan yang saya post ini. Padahal sejatinya ya tetep kepikiran sih, kalau link tulisannya saya juga yang ngeshare. Tapi seenggaknya, kalau misal ada orang random mampir ke lapak saya nggak bakal tahu nama asli saya.  Iya. Saya lagi terobsesi untuk merahasiakan nama saya di dunia maya. Mungkin efek ngikutin dunia perfansitean hallyu, yang sebagian besar pakai nama samaran.  Ketiga. Alasan yang lain mungkin akan menyusul seiring berjalanannya waktu. Sudah saatnya saya menghentikan omong kosong ini. Ohya, hari ini, jigeum, right now, ditulisan ini saya pakai kata "saya". Mau nulis pakai kata "aku" tapi kok aneh. Tunggu, abi

Sidang Skripsi - Moment of Last Chance Part 2

Kedua, tentang Sidang Skripsi. Tulisan ini dibuat setelah tak sengaja melihat sticky notes yang ada dilaptop yang masih setiap menghiasi desktop. Notes ini bertuliskan : Notes nya nggak aku hapus dari dulu ~ “bismillahirahmanirahim, INGET !! JANGAN seneng-seneng dulu sebelum skrispi di ACC buat sidang . bismillah semoga besok jumat 10 juni di acc yaa.. amin amin amin ya Allah”  Kalau nggak salah aku nulis notes ini beberapa hari sebelum tanggal 10, sembari mengerjakan revisian yang tak kunjung mendapat acc. Dan Alhamdulillah, bagai doa yang mujarab, harapan ini akhirnya tercapai. Di lembar persetujuan skripsi ada tanda tanggan Pak dosen pembimbingku.  Ini bermula ketika aku sudah vakum mengerjakan skripsi kurang lebih dua bulan karena keasyikanku untuk kerja part time. Kadang heran sama diri sendiri, disaat suatu hal butuh dikerjakan secara serius, mendalam, dan butuh penelitian macam skripsi ini, aku malah nyari sambilan yang lain yang jelas-jelas akan menyita w

My Stupidty -Moment of Last Chance Part 1

Seingatku ada tiga hal yang benar-benar aku lakukan dengan sepenuh hati dan bersungguh-sungguh seolah-olah itu adalah kesempatan terakhir. Seolah-olah nggak akan ada hari esok. Tiga hal itu adalah Pendaftaran Garda Depan 56 (Gardep), Sidang Skripsi, dan GPP.  Pertama tentang pendaftaran Garda Depan 56. Sebenarnya aku tahu tentang kerja part time ini sejak semester empat. Waktu itu baru wacana ingin doang belum ada actionnya. Lalu saat aku semester enam, aku lihat pendaftaran Gardep 54. Karena penasaran, iseng-iseng aku daftar dengan mengisi form online yang telah disediakan. Tapi saat itu, aku seperti masih antara ingin - nggak ingin kerja part time, mengingat saat itu aku juga akan KKN.  Setelah iseng-iseng daftar, harusnya menyerahkan berkas-berkas pendukung ke kantor Yogyatorium (Ytr) tapi karena saat itu keinginan masih ngambang, berkas-berkas itu nggak aku kumpulkan. Dan tentu saja pengalaman untuk menjadi Gardep 54 lewat begitu saja. Terhempas, terlupakan bersama kegiat