Hae sepeda sudah lama tak bersua,
kamu kelihatan segar sekarang.
Setelah sekian lama ku tinggalkan kamu
dan kaki kakimu lemas tak berangin.
Aku merindumu, lalu kurawatlah kamu.
Aku merindumu, melewati jalanan di pangkuanmu.
Aku merindumu, karena aku mulai lelah dengan kaki kakiku.
Hae sepeda, temani aku mengarungi jalanan lagi yaa.
Jalanan jogja masih sama seperti kita pertama lewati dulu.
Hilir mudik kendaraan kesana kemari.
Padat merayap tiada henti.
Sepeda, Kamu penasaran nggak sih,
dengan apa yang orang orang pikirkan ketika di jalan.
Bermacam raut wajah menghiasi jalanan.
Serius, senyum, merengut, pandangan kosong,
semua sibuk dengan pikiran masing masing.
Ah , kenapa kita terlalu memperhatikan?
Hae sepeda, kamu belum lelah kan?
Langit mulai mendung, dan kita masih dijalan.
Kamu tak takut kehujanan kan?
Ingat, kita sering menerjang hujan.
Dan aku masih ingin bercerita tentang jalanan padamu.
Ah jalanan, selalu saja ada cerita dibaliknya.
Jalanan, selalu ada kenangan untuk di ingat.
Kenangan bersama kamu dan kalian
ps. dedicate to otic si sepeda lipat
30 April 2014
(c) kekenkade for puisi untuk lomba FIP GOT TALENT 2014, pengalaman pertama (dan mungkin terakhir) ikut lomba puisi ~
Komentar
Posting Komentar