Langsung ke konten utama

Catatan Akhir Kuliah : Kisah Tugas Akhir Skripsi (Bagian 1)

Setiap manusia pasti memperoleh bimbingan, entah bimbingan dari orang tua, sesepuh desa,  kakek nenek, bahkan Tuhan untuk dibimbing kembali ke jalan yang benar. Begitu pula mahasiswa sebagai manusia biasa, sebagai siswa yang di-maha-kan akan memiliki moment bimbingan,  yang memerlukan kesabaran dan ketabahan akan segala cobaan yang dihadapi selama bimbingan SKRIPSI
 
Bicara soal bimbingan gue pengen cerita soal pengalaman gue selama bimbingan hidup. Bermula dari sebuah pesan dari grup kelas di WA yang menginfokan supaya para mahasiswanya meng-input 3 judul skripsi dengan masing-masing dua dosen pembimbing. Saat itu gue belum punya persiapan apa-apa buat skripsi. Gue nggak yakin mau bikin tugas matkul Penelitian Pendidikan gue jadi skripsi. Gue udah ngebayangin bakalan dapat dosen pembimbing Bapak itu, dan sebelumnya gue udah pernah dibimbing sama beliau untuk program yang diadain sama dikti. Bukannya gue nggak suka, tapi gue belum punya hati yang besar buat menerimak bapak itu kembali menjadi dosen pembimbing gue. Setelah dua kali selama gue nyoba-nyoba kegiatan yang berhubungan sama penelitian, duit dan bimbingan yang diadain sama kampus dengan dosen pembimbingnya beliau, gue merasa lelah dan pengen ngrasain dibimbing sama dosen yang lain. Akhirnya dengan niat yang ala kadarnya, gue ngajuin tiga judul (calon) skripsi gue secara cuma-cuma karena gue emang belum mantep sama judul-judul yang gue buat itu. Yang pertama kali gue pikirin buat nngajuin skripsi adalah tempat gue penelitian mau dimana (?) gue belum punya bayangan buat itu. Dosen yang gue ajuin juga berkisar orang-orang itu, nggak ada Bapak itu lagi. Maaf bapak, saya belum punya hati yang besar buat dibimbing sama bapak lagi.
 
Akhirnya tiba saatnya buat nentuin dengan siapa gue akan dibimbing. Soal judul nanti bisa diganti seiring berjalannya waktu dan pikiran. Dan ternyata masing-masing dosen pembimbing yang gue ajuin satupun nggak ada yang jadi dosen pembimbing gue. Mulai dari dosen yang  menurut gue Bapak-able sampai yang paling selalu ada dikampus dan gampang ditemui nggak ada. Ya Alloooooh. . . .  apa salah gue. Apa gue nggak dapat dosen pembimbing? Salah apa gue??? (mulai lebay) sampai tibalah saat sebuah nama dosen pembimbing beserta anak-anak yang akan dibimbingnya disebut. Nama gue ada. Gue dapat dosbing yang bahkan namanya pun nggak gue ajuin. Apa dosbing itu kayak jodoh? Yang nggak disangka-sangka malah jadi. Dosbing gue yang ini beda sama yang sebelumnya (yaiyalaaah) Beliau udah lebih senior, beliau juga salah satu yang duduk sebagai penjabat di fakultas gue dan juga super sibuk dan konon kabarnya (bukan konon lagi) susah (tapi mungkin) ditemui T.T

Gue belum punya bayangan gimana bimbingan sama dosen yang satu itu, beliau baru ngajar dikelas gue  dua kali. Dan menurut gue, selama dia ngajar perasaan gue kayak dibawah tekanan tatapannya yang tajam, walaupun sepertinya beliau nggak pernah marah.
Dan waktu pun bergulir, berjalan, dan ber-ber yang lain yang menggambarkan waktu nggak pernah berhenti, tiba saatnya gue buat merasakan yang namanya Bimbingan Skripsi. Pas pertama kali dikumpulkan jadi satu buat bahas judul yang pernah diinput, dan judul gue yang diterima adalah judul asal-asalan yang inspirasinya datang dengan kekuatan kepepet, gue bener-bener belum sreg sama judul yang gue ajuin pas waktu itu. Untung bapak dosen pembimbing gue mengerti dengan kebingungan yang tergambar jelas diwajah gue, kata bapaknya gue kelihatan banget kalo lagi mikir jero -_- mata gue nggak bisa bo’ong, kita saling bertatapan, tapi untung kita nggak saling jatuh cinta. Bahaya .-.

Pertemuan pertama diakhiri dengan amanah dari sang dosen supaya kita bikin skripsi yang sesuai sama kemampuan kita, tema yang kita senangi dan yang mudah didapatkan. Akhirnya, berhubung waktu itu masih sibuk juga mau PPL gue memutuskan untuk menemukan judul sambil jalan, gue nggak mau kepikiran dulu sama skripsi. 

Beberapa minggu kemudian setelah gue menjalani PPL, KKL, akhirnya muncul juga insiprasi judul skripsi, judul gue ambil dari kegiatan yang pernah gue jalani selama PPL, untung juga bapak ibu angkat gue selama PPL dengan senang hati akan membantu kalo ada yang mau mengadakan penelitian di lembaga itu. Setelah gue baca beberapa skripsi yang berhubungan sama pekerjaan sosial, gue memutuskan untuk mengajukan proposal skripsi dengan judul “Peran Pekerja Sosial dalam Pendampingan Desa Mandiri dan Produktif di Dusun Gamplong, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta” dan dosbing gue meng-acc judul gue secara online lewat pesan WA. Udah gue screenshoot tapi berhubung hape gue rusak jadi nggak kesimpen dihape. T.T

Bahagia itu sederhana , sesederhana kata “Ya Silakan” buat judul yang udah gue ajuin. Gue jadi semangat menjalani hari-hari gue bersama (calon) skripsi gue. Gue mulai getol nyari buku, jurnal, berita, data statistik buat bahan referensi skripsi gue. gue jadi rajin ke perpus buat sekedar ngadem kalo buku yang gue nggak ada. Gue juga jadi rajin ke warnet buat nyari ide merangkai kata pertama diawalan latar belakang gue. J J
Ini masih awal perjalanan, gue pikir kalo gampang kalo cuma nunggu  dosen berjam-jam, ternyata pas dijalani nggak semudah itu. Akhirnya gue bener-bener ngrasain apa yang selama ini kakak-kakak tingkat gue rasain. Nunggu (?) iya kalo harapan buat ketemu dosen itu ada, kalo misal tipe dosen yang nggak bisa janjian (?) mau gimana lagi kalo selain nunggu. Iya emang gue harus nunggu, walapun nggak seasik itu :”)

Bersambung . . . . . . .


Yogyakarta, 14 Januari 2016

Aku yang sebentar lagi semester 8


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Best Moment 2023

Hai, sebelum dua ribu dua tiga berakhir, dan demi mengisi blog archive agar tahun 2023 tidak kosong, karena tidak ada postingannya. Aku mau cerita sedikit tentang perubahan hidup di tahun 2023. Yaaak, betul~ AKHIRNYA AKU MENIKAAAH ~ Alhamdulillah  Salah satu fase hidup yang pada tahun 2022 belum ada dalam daftar prioritasku, namun selalu membuatku kepikiran, wkwkw. Langsung saja, berikut adalah sepenggal timeline pertemuan aku dan suamiku :  Sukomakmur, 15 Januari 2023  Pertemuan kami untuk yang kesekian kalinya. Pada hari itu untuk menikmati cuti beliau dan kebetulan pas hari minggu aku juga libur. Kami berkunjung ke Negeri Sayur, Sukomakmur, Kajoran. Kami bawa bekal minuman coklat sachet dan gelas plastik. Suami aku (pada saat itu masih temen) bawa tripod untuk mengabadikan moment meracik coklat panas. Di sini kami hanya ngobrol ketawa-ketiwi sembari berkomentar tentang apa saja. Tidak ada pembicaraan yang serius sebenarnya. Kalau berdasarkan cerita beliau, sebenarnya ditempat foto g

DONGENG MULTIFANDOM

Pandemik ini membuat aku jadi nyari tahu lebih dalam perihal grup idol besutan Big Hit Entertaiment. Sudah tahu dari dulu, cuma karena dulu ngefansnya sama yang lain, makanya Bangtan Seonyeondan alias BTS nggak kelihatan. source Pertama kali suka idol grup Korea itu Super Junior (Suju) waktu masih SMA.  Gegara ngejekin temen-temen yang pada saat itu sering nonton Suju akhirnya jadi penasaran terus ikutan nonton dan akhirnya ngefans juga. Itulah awal mula hamba terjun kedunia perkpopan nan fana ini. Waktu kuliah sempat suka sama BTOB gegara nonton We Got Married-nya Sungjae sama Joy Red Velvet. Terus vakum nggak nyari tahu tentang idol grup karena kehidupan di dunia nyata lebih asyik dan lagi suka-sukanya sama kdrama. Lulus kuliah baru suka sama EXO gegara lihat Chanyeol ganteng banget di drama yang ku lupa judulnya. Karena EXO comebacknya lama, terus ada acara Produce 101 yang menghasilkan Wanna One, aku jadi oleng ke mereka. Satu setengah tahun ngikutin perkembangan Wanna One s

BRIGHT TENTANG SARAWAT

2gether The Series adalah serial Boys Love pertama yang aku tonton. Semoga yang terakhir juga sih, Amin. Semua ini bermula ketika aku mulai mengikuti drama F4 Thailand, remake drama legend Boys Over Flower yang diadaptasi dari Manga Jepang karangan Hana Yori Dango. Drama 2gether The Series ini juga diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karangan Jitti Rain, katanya sih novel ini juga laris manis di pasar Thailand.  Sejujurnya aku agak ragu mau nulis tentang ini, soalnya takut dikiranya aku fujoshi atau mendukung LGBT atau sejenisnya. NO IAM NOT.   CHEMISTRY BRIGHT & TINE  Sebagai review singkat, drama 2gether bercerita tentang seorang laki-laki bernama Tine yang diperankan oleh Win Metawin Opas-iamkajorn, dia adalah laki-laki flamboyan pecinta wanita. Kemudian, pada suatu hari ada  laki-laki bernama Green yang bilang kalo dia suka sama Tine, pokoknya si Green suka sampai ngejar-ngejar Tine kemana pun dia pergi. Karena Tine nggak betah, dia minta saran ke teman se genknya sup