Langsung ke konten utama

Menghidupkan Blog

Bismillahriahmmanirrahim

Kalau tulisan ini jadi saya posting, itu berarti ini adalah tulisan pertama saya di tumblr di tahun 2018 setelah sekian lama vakum karena sudah lama saya tidak galau. Ya, dulu alasan utama saya menulis di tumblr karena saya sedang galau, galau saya tidak jauh-jauh dari yang namanya cinta, harapan yang tidak bisa dimiliki dan lain sebagainya yang kalau saya ingat- ingat kembali rasanya geli-geli hek, hehe. Maka dari itu saya memutuskan untuk menghapus sebagian tulisan galau saya disini yang kurang berfaedah.

Sebenarnya keinginan untuk menghidupkan kembali tumblr sudah sejak lama. Setiap kali saya lihat postingan foto teman instagram saya yang bercaption panjang, atau setiap kali saya melihat seorang teman posting tulisan baru yang di share di instagram, dan setiap kali saya buka tumblr, keinginan untuk menghidupkan hasrat menulis kembali muncul. Tapi saya bingung mau nulis apa dan waktu itu saya kembali beralasan kepada diri saya sendiri, saya kan sedang tidak galau lalu apa yang mau saya tuliskan.

Kalau teman-teman yang dulu pernah baca tulisan-tulisan saya mungkin ada yang sadar ada yang tidak. Iya. Saya menggunakan kata “Saya”. Di tulisan-tulisan saya yang dulu, saya lebih banyak menggunakan kata “Aku” atau “Gue” tapi seiring berjalannya waktu atau mungkin pengaruh buku yang saya baca tulisan saya jadi berubah semoga berubahnya ini ke arah lebih baik ya. 
Jadi sebenarnya inti tulisan ini apa sih Ken?

Jadi sebenarnya saya sedang gelisah, gundah, gulana, galau. Yap, kembali ke alasan utama saya menulis karena saya galau. Galau kali ini bukan lagi tentang galau saya yang dulu-dulu. Saya galau tentang hidup saya, saya gelisah tentang hidup saya, saya galau tentang pekerjaan saya nanti, saya gelisah tentang apakah saya bisa menikah nanti, saya galau apakah esok saya bisa menjadi seperti keingingan saya, saya gelisah tentang banyak hal.

Yang paling saya gelisahkan saat ini adalah tentang pekerjaan. Ohya, sebelumnya saya pengen sedikit bercerita tentang pengalaman kerja saya yang dulu-dulu. Dulu waktu semester delapan saya pernah kerja part time di salah satu perusahaan kaos oblong di Jogja,. Setelah lulus kuliah bulan Juli 2016 saya juga masih bekerja disana karena kontrak kerjanya sampai bulan November 2016. Setidaknya saya punya waktu buat “leyeh-leyeh” sambil nyari kerja yang full. Setelah kontrak habis, saya bertekad nyari kerja yang dekat rumah, sebenarnya  waktu itu saya masih pengen kerja yang jauh dari rumah, tapi waktu itu bulan November sebelum kontrak kerja saya habis, Ibu saya sakit asam urat sampai susah jalan. Yaa, waktu itu saya tidak tahu kalau itu asam urat, saya sampai nangis kalau membayangkan ibu kenapa-kenapa. Yaa, cuma ibu satu-satunya orang yang saya miliki di rumah. Jadi sejak itu saya memutuskan mencari kerja di yang dekat sama rumah.

Tapi ternyata tekad itu pudar karena enam bulan saya mencari kerja yang dekat dengan rumah, tapi hasilnya belum terlihat. Selama mencari itu, saya nyambi ngajar les anak-anak disekitar rumah saya. Sampai akhirnya di bulan Juli 2017 saya coba daftar kerja di Jogja lagi dan Alhamdulillah ada panggilan dan saya bisa bekerja di tempat itu. Saya kembali menjalani kehidupan sebagai anak kos, karena ibu saya tidak mengijinkan saya buat nglaju.

Saya pikir dengan mengingat betapa susahnya saya mencari kerja selama enam bulan di rumah dan belum membuahkan hasil membuat saya betah bekerja di situ, tapi ternyata tidak. Saya memilih resign, dengan penuh banyak pertimbangan. Cukup berat bagi saya untuk memutuskan resign dari tempat itu, karena dari segi jenis pekerjaan itu sesuai dengan passion saya, tapi disisi lain banyak hal yang membuat saya kembali menghidupkan tekad saya mencari pekerjaan di dekat rumah, biar dekat dengan ibu saya.

Sampai akhirnya saat ini saya masih mencari pekerjaan yang dekat dengan rumah atau yang tidak keluar kota. 

Waah, ternyata saya bohong soal “cerita sedikit” tentang pengalaman kerja saya.

Kegelisahan saya tentang pekerjaan itu seperti orang renang yang sedang ambil nafas, timbul tenggelam-timbul tenggelam. Tambah gelisah saat melihat di sosial media terutama instagram, melihat kawan-kawan saya sudah sampai sana-mana dan saya merasa saya masih sini saja. Yaa, saya harus paham bahwa memang seperti itu fungsi sosial media adalah untuk pameran. Maaf yaa.
Ini hanya saya atau teman-teman juga pernah merasakan? 

Meskipun seperti ini saya percaya semua rezeki sudah Allah yang tentukan, jadi sebagai penghiburan diri saya, saya lebih sering buka explore yang banyak info Kpop dari pada harus melihat postingan teman-teman saya. hehe

Belum ada penyelesaian untuk kegelisahan saya saat ini, saya masih keken yang mencari pekerjaan. Saya masih keken yang bertanya-tanya bagaimana hidup saya ini.

Dan tulisan ini saya tulis untuk sedikit membagi kegalauan saya, dengan begitu tumblr saya hidup kembali. 


Magelang, 1 April 2018

PS. Tulisan ini sebenarnya berjudul “Menghidupkan Tumblr”, niatnya mau diposting ke tumblr lagi semangat-semangatnya pengen nulis lagi di tumblr baru tahu kalau ternyata tumblr di blog, lalu patah semangat, akhirnya baru di posting sekarang.
Diedit pada tanggal 28 Mei 2018 

PS. (lagi) Baru di post sekarang. ini tulisan pertama saya di blog tahun 2018. heol daebaak :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Best Moment 2023

Hai, sebelum dua ribu dua tiga berakhir, dan demi mengisi blog archive agar tahun 2023 tidak kosong, karena tidak ada postingannya. Aku mau cerita sedikit tentang perubahan hidup di tahun 2023. Yaaak, betul~ AKHIRNYA AKU MENIKAAAH ~ Alhamdulillah  Salah satu fase hidup yang pada tahun 2022 belum ada dalam daftar prioritasku, namun selalu membuatku kepikiran, wkwkw. Langsung saja, berikut adalah sepenggal timeline pertemuan aku dan suamiku :  Sukomakmur, 15 Januari 2023  Pertemuan kami untuk yang kesekian kalinya. Pada hari itu untuk menikmati cuti beliau dan kebetulan pas hari minggu aku juga libur. Kami berkunjung ke Negeri Sayur, Sukomakmur, Kajoran. Kami bawa bekal minuman coklat sachet dan gelas plastik. Suami aku (pada saat itu masih temen) bawa tripod untuk mengabadikan moment meracik coklat panas. Di sini kami hanya ngobrol ketawa-ketiwi sembari berkomentar tentang apa saja. Tidak ada pembicaraan yang serius sebenarnya. Kalau berdasarkan cerita beliau, sebenarnya ditempat foto g

DONGENG MULTIFANDOM

Pandemik ini membuat aku jadi nyari tahu lebih dalam perihal grup idol besutan Big Hit Entertaiment. Sudah tahu dari dulu, cuma karena dulu ngefansnya sama yang lain, makanya Bangtan Seonyeondan alias BTS nggak kelihatan. source Pertama kali suka idol grup Korea itu Super Junior (Suju) waktu masih SMA.  Gegara ngejekin temen-temen yang pada saat itu sering nonton Suju akhirnya jadi penasaran terus ikutan nonton dan akhirnya ngefans juga. Itulah awal mula hamba terjun kedunia perkpopan nan fana ini. Waktu kuliah sempat suka sama BTOB gegara nonton We Got Married-nya Sungjae sama Joy Red Velvet. Terus vakum nggak nyari tahu tentang idol grup karena kehidupan di dunia nyata lebih asyik dan lagi suka-sukanya sama kdrama. Lulus kuliah baru suka sama EXO gegara lihat Chanyeol ganteng banget di drama yang ku lupa judulnya. Karena EXO comebacknya lama, terus ada acara Produce 101 yang menghasilkan Wanna One, aku jadi oleng ke mereka. Satu setengah tahun ngikutin perkembangan Wanna One s

BRIGHT TENTANG SARAWAT

2gether The Series adalah serial Boys Love pertama yang aku tonton. Semoga yang terakhir juga sih, Amin. Semua ini bermula ketika aku mulai mengikuti drama F4 Thailand, remake drama legend Boys Over Flower yang diadaptasi dari Manga Jepang karangan Hana Yori Dango. Drama 2gether The Series ini juga diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karangan Jitti Rain, katanya sih novel ini juga laris manis di pasar Thailand.  Sejujurnya aku agak ragu mau nulis tentang ini, soalnya takut dikiranya aku fujoshi atau mendukung LGBT atau sejenisnya. NO IAM NOT.   CHEMISTRY BRIGHT & TINE  Sebagai review singkat, drama 2gether bercerita tentang seorang laki-laki bernama Tine yang diperankan oleh Win Metawin Opas-iamkajorn, dia adalah laki-laki flamboyan pecinta wanita. Kemudian, pada suatu hari ada  laki-laki bernama Green yang bilang kalo dia suka sama Tine, pokoknya si Green suka sampai ngejar-ngejar Tine kemana pun dia pergi. Karena Tine nggak betah, dia minta saran ke teman se genknya sup