Memakai ilustrasi dari poster Spring Day BTS karena lirik lagunya ada kata-kata bogoshipda artinya aku rindu |
Tulisan ini saya dedikasikan untuk orang –orang baik yang saya temui di
tahun dua ribu sembilan belas.
Ohya disclaimer dulu, “kata ganti orang pertama tunggal” di pikiran saya
lagi agak roaming, jadi ditulisan ini mungkin bakalan campur aduk antara “saya”
dengan “aku”.
Sebuah suara berkata : apakah itu
menjadi masalah?
Aku : IYA, Masalah banget, heuheu (-.-)”
Lanjut ~
Kalau salah satu ukuran untuk mengapresiasi sebuah moment pertemuan adalah
dengan membagikan foto-foto atau video kebersamaan dengan keluarga, teman, atau
orang-orang yang ditemui di lini masa, saya menyadari bahwa saya kurang dalam
hal itu. Saya amat menyadari bahwa saya jarang sekali membagikan momen saya
dengan keluarga, teman-teman, atau orang-orang yang saya temui. Dan saya juga
menyadari bahwa yang seperti saya kayak gini juga gak sedikit, tapi yang
berkebalikan juga lebih banyak.
Tadi siang, untuk pertama kalinya saya install aplikasi facebook di hape
saya. Install doang karena penasaran dan ada niat pengen promosi gambar disana
tapi urung karena berbagai alasan dan saya uninstall lagi, hehe – gak niat –
Waktu scrolling beranda, saya nggak sengaja lihat postingan foto saya
dengan Mbak saya di tempat kerja yang dulu, beserta captionnya. Salah satu kalimatnya bilang “Orang yang nggak pernah kangen ke aku,
padahal aku kangen -_-“ dari tulisan itu terus aku jadi mikir, sebenarnya
kangen itu yang gimana sih?
Sebenarnya semenjak saya tahu rasanya patah hati (hilih pitih hiti) saya
jadi belajar untuk tidak terlalu menggantungkan perasaan saya pada orang lain,
termasuk pada keluarga ataupun teman-teman. Sederhananya, saya harus punya
cadangan hati buat siap-siap kecewa dalam berhubungan sama orang. Entah itu
hubungan pertemanan, perbucinan, bahkan persaudaraan. Terus apa hubungannya
sama Kangen?
Kolerasinya sama hal perkangenan, mungkin hal tersebut yang membuat saya
jadi jarang kangen sama temen-temen. Saya bukan yang nggak pernah kebayang
momen saat bersama mereka, tetap kebayang tapi yaudah. Pengen balik ke
masa-masa itu? hmm, mikir dulu kali yaa , hehe
Pernah salah satu sisterfillah saya tanya di chat WhatsApp “Kangen nggak
sama aku?” terus saya jawab “Enggak, hehe”. Karena emang nggak ngrasa kangen,
tapi kan kenangan bersama sista nggak hilang.
Jadi sampai saya nulis ini pun saya nggak tahu harus mendefiniskan kangen
itu seperti apa, yang jelas salah satu tujuan saya menulis ini adalah untuk
mengabadikan moment bersama orang-orang yang saya temui di tahun dua ribu
sembilan belas. Supaya kelak, ketika saya membaca tulisan ini di kemudian hari,
cerita-cerita bersama mereka tetap ada dan abadi. :)
Mereka adalah rekan kerja saya selama sembilan bulan sampai akhir Desember
kemarin. Alhamdulillah pada bulan April 2019 saya mendapat kesempatan untuk
bekerja disalah satu instansi yang letaknya tidak jauh dari rumah saya. Untuk
pertama kalinya saya kerja dekat dengan rumah. T.T
Pertemuan dengan beliau-beliau ini membuat saya banyak belajar, tidak hanya
tentang pekerjaan namun juga tentang sisi lain kehidupan. Jhaaaa ~
Ada salah dua mbak-mbak (eh, yang satunya lebih muda ding, tapi w
manggilnya tetep pake mbak, wkwk) yang sering banget jadi temen diskusi. Mulai
dari buku, film, webtoon,berita, dan relationship, eyaa ~
Orang-orang baru yang saya temui tidak hanya dari mereka yang bekerja di
instansi tersebut, tetapi juga dari masyakakat luar yang menjadi pendamping
desa yang menghubungkan dengan instansi tempat saya bekerja. Dari mereka saya
juga banyak belajar.
Ada satu momen yang membuat saya bersyukur dan trenyuh atas kebesaranNya,
adalah ketika saat pertemuan koordinasi hari terakhir yang ditutup dengan acara
karaoke bareng. Saya yang pada saat itu sedang mengalami krisis toleransi karena sebuah "nasihat" terhadap pilihan yang saya sukai dan ingin saya jalani, entah dapat ilham dari mana saya jadi mikir dan trenyuh saat
melihat bapak-bapak dan ibu-ibu ini begitu menikmati acara karaoke tersebut. Saya
menjadi semakin kagum pada kebesaranNya yang telah menganugrahkan beranekaragam
cara untuk menghibur diri.
Saya tidak tahu masalah apa yang mereka hadapi atau kegelisahan apa yang mereka cemaskan. Tapi melihat mimik wajah mereka yang begitu lepas menikmati setiap irama lagu, saya jadi percaya bahwa mungkin ini salah satu cara Tuhan menganugrahkan kesenangan kepada para beliau ini.
Dan untuk momen-momen yang lainnya.
Saya ndak akan lupa bagaimana rasanya gabut di awal-awal masuk kerja.
Saya ndak akan lupa gimana ribetnya bantuin bikin laporan pertanggungjawaban, rasanya kayak mengulang masa-masa waktu ikut PKM, ternyata ribetnya dulu jaman kuliah berguna juga di keribetan yang ini, wkwkw
Saya ndak akan lupa gimana kami sampai malem nungguin orang-orang yang mau ngumpulin laporan, atau nunggu tanda tangan Bapak yang paling berwenang, yang padahal aslinya biasa aja, cuma karena saya gampang cemas jadi mau minta tangan aja drama dulu ~ heuheu
Dan tentu saja momen saat kami piknik bersama ke Klaten atau Pantai, terima kasih akhirnya saya bisa foto di dalam air, haha
Kata ini akan selalu berulang lagi dan lagi, untuk kerja samanya, untuk suka-dukanya, untuk keribetannya, untuk dramanya, untuk ilmunya, untuk sharing pengalamannya, dan untuk ceritanya TERIMA KASIH banyak.
Big Love.
Saya tidak tahu masalah apa yang mereka hadapi atau kegelisahan apa yang mereka cemaskan. Tapi melihat mimik wajah mereka yang begitu lepas menikmati setiap irama lagu, saya jadi percaya bahwa mungkin ini salah satu cara Tuhan menganugrahkan kesenangan kepada para beliau ini.
Dan untuk momen-momen yang lainnya.
Saya ndak akan lupa bagaimana rasanya gabut di awal-awal masuk kerja.
Saya ndak akan lupa gimana ribetnya bantuin bikin laporan pertanggungjawaban, rasanya kayak mengulang masa-masa waktu ikut PKM, ternyata ribetnya dulu jaman kuliah berguna juga di keribetan yang ini, wkwkw
Saya ndak akan lupa gimana kami sampai malem nungguin orang-orang yang mau ngumpulin laporan, atau nunggu tanda tangan Bapak yang paling berwenang, yang padahal aslinya biasa aja, cuma karena saya gampang cemas jadi mau minta tangan aja drama dulu ~ heuheu
Dan tentu saja momen saat kami piknik bersama ke Klaten atau Pantai, terima kasih akhirnya saya bisa foto di dalam air, haha
Kata ini akan selalu berulang lagi dan lagi, untuk kerja samanya, untuk suka-dukanya, untuk keribetannya, untuk dramanya, untuk ilmunya, untuk sharing pengalamannya, dan untuk ceritanya TERIMA KASIH banyak.
Big Love.
Kantor baru, 25 Februari 2020 | di
luar hujan deras | K
credit photo : google
Komentar
Posting Komentar