Ketik hapus ketik hapus ketik hapus, itu yang aku lakukan saat memulai
tulisan ini. Tenggat waktu untuk ikut serta dalam Lomba Blog Satu Persen
tinggal satu hari lagi. OMG, aku bingung mau nulis apa. Mengawali tulisan dalam
sebuah blog adalah salah satu hal yang membingungkan, yah seperti ini karena
aku bingung makanya kumulai pembukaan tulisan dengan tema “Bahagia Dengan Caraku Sendiri” ini dengan mendefinisikan apa yang
aku bingungkan.
Bahagia
Apa itu Bahagia?
Aku jarang memikirkan apa itu bahagia
karena lebih sering merasakannya bukan mendefiniskannya. Jadi kalau disuruh mencari
tahu arti bahagia secara terminologi
atau etimologi bisa temen-temen cari tahu di google yaa.
Menurut Wikipedia, para filsuf dan pemikir agama mengemukakan bahwa kebahagiaan tidak hanya sekadar emosi
tapi juga berhubungan dengan teori kebaikan dalam hidup. Yaps, aku setuju.
Menurutku salah satu cara menjadi bahagia
adalah dengan berbagi. Berbagi dalam bentuk materi maupun non materi. Yang aku
rasaian ketika bisa berbagi dengan orang lain adalah ada perasaan hangat yang
didada, kayak hati hati kita tuh jadi penuh gitu, senang lihat orang lain juga
senang karena apa yang kita bagi ke mereka.
‘Bahagia dengan caraku sendiri’ yang kedua adalah dengan menjadi simple.
Kata guru kelas onlineku, kejujuran adalah kunci untuk menjalani hidup yang
simple, no ribet-ribet klub. Menjadi simple dengan cara sesederhana kalo lapar
ya makan bukan update status, kalau capek ya istirahat, kalau kesel ya sambat,
kalau marah ya dilampiaskan (tapi sewajarnya), kalau iri sama postingan temen
ya di skip atau di mute, kalau hati rasanya gondok ya curhat, kalau curhat ya
nggak ada temen ya nulis diari, kalau males nulis diari ya ngomong sendiri,
kalau sedih ya nangis aja dan lain sebagainya.
Menjadi simple dengan cara menyampaikan secara jujur apa yang kita rasakan,
apa yang kita khawatirkan, apa yang kita pikirkan, apa yang kita takutkan, apa yang kita bingungkan, dan
apa-apa yang membuat kita bertanya-tanya. Pun menjadi simple tidak hanya dengan
menyampaikan secara lisan tapi bisa dituliskan, dengan mendefinisikan apa yang
kita rasakan atau pikirkan tadi.
Intinya menjadi simple untuk bahagia adalah dengan sebuah kejujuran tentang
apa yang kita rasakan atau pikirkan jadi hati dan hidup ini lebih nyaman, lebih
tenang, dan tidak perang batin. Begitu ferguso ~
Cara terakhir untuk bahagia versi aku adalah dengan menikmati waktu untuk
mengerjakan hal-hal yang aku suka. Nonton drama korea, nonton film, nonton
video lucu, nonton youtube yang insightful, dengerin musik atau baca buku-buku
yang seru.
sumber gambar |
Tapi kadang hal-hal yang kulakukan ini juga bisa bikin bosen bahkan kadang
bikin merasa “kok aku kayaknya buang-buang waktu ya?” atau “kok kayaknya
kegiatan yang aku lakukan ini nggak bermanfaat ya?” Perasaan itu ada ketika aku
rasa, aku sudah terlalu lama melakukan hal-hal itu dan terjadi berulang, terus
kayak nggak ada sesuatu yang baru walaupun mungkin info yang aku dapat baru tapi
kegiatannya itu-itu aja.
Aku jadi ingat salah satu video Satu Persen yang judulnya “Berhenti Cari-Cari Kebahagiaan” karena
divideo itu dijelaskan bahagia hanyalah emosi sesaat. Jadi kalau aku udah
merasa useless atau bosan dengan kegiatan yang aku lakukan meskipun aku suka
kegiatan itu yaudah terima aja, telan aja, dan nikmati kebosanan-kebosanan itu.
Jadi intinya, cara untuk tetap bahagia meskipun sudah tidak bahagia dengan
kegiatan yang kita lakukan karena bosan atau malas adalah dengan menerima
ketidak bahagiaan itu menjadi bagian dalam hidup kita.
sumber gambar |
Tidak perlu bingung untuk memikirkan bagaimana cara bahagia, karena pada
akhirnya bahagia itu dirasakan bukan didefinisikan.
Semangat pagi !!
Magelang, 21 April 2020 | Keken
Komentar
Posting Komentar