21 April 2020

Mendefinisikan ‘Bahagia Dengan Caraku Sendiri’ Adalah Sebuah Hal Yang Membingungkan

April 21, 2020 0
Ketik hapus ketik hapus ketik hapus, itu yang aku lakukan saat memulai tulisan ini. Tenggat waktu untuk ikut serta dalam Lomba Blog Satu Persen tinggal satu hari lagi. OMG, aku bingung mau nulis apa. Mengawali tulisan dalam sebuah blog adalah salah satu hal yang membingungkan, yah seperti ini karena aku bingung makanya kumulai pembukaan tulisan dengan tema “Bahagia Dengan Caraku Sendiri” ini dengan mendefinisikan apa yang aku bingungkan.


Bahagia

Apa itu Bahagia?

Aku jarang memikirkan apa itu bahagia karena lebih sering merasakannya bukan mendefiniskannya. Jadi kalau disuruh mencari tahu arti bahagia secara terminologi atau etimologi bisa temen-temen cari tahu di google yaa.

Menurut Wikipedia, para filsuf dan pemikir agama mengemukakan bahwa kebahagiaan tidak hanya sekadar emosi tapi juga berhubungan dengan teori kebaikan dalam hidup. Yaps, aku setuju.

Menurutku salah satu cara menjadi bahagia adalah dengan berbagi. Berbagi dalam bentuk materi maupun non materi. Yang aku rasaian ketika bisa berbagi dengan orang lain adalah ada perasaan hangat yang didada, kayak hati hati kita tuh jadi penuh gitu, senang lihat orang lain juga senang karena apa yang kita bagi ke mereka.

‘Bahagia dengan caraku sendiri’ yang kedua adalah dengan menjadi simple. Kata guru kelas onlineku, kejujuran adalah kunci untuk menjalani hidup yang simple, no ribet-ribet klub. Menjadi simple dengan cara sesederhana kalo lapar ya makan bukan update status, kalau capek ya istirahat, kalau kesel ya sambat, kalau marah ya dilampiaskan (tapi sewajarnya), kalau iri sama postingan temen ya di skip atau di mute, kalau hati rasanya gondok ya curhat, kalau curhat ya nggak ada temen ya nulis diari, kalau males nulis diari ya ngomong sendiri, kalau sedih ya nangis aja dan lain sebagainya.

Menjadi simple dengan cara menyampaikan secara jujur apa yang kita rasakan, apa yang kita khawatirkan, apa yang kita pikirkan, apa yang  kita takutkan, apa yang kita bingungkan, dan apa-apa yang membuat kita bertanya-tanya. Pun menjadi simple tidak hanya dengan menyampaikan secara lisan tapi bisa dituliskan, dengan mendefinisikan apa yang kita rasakan atau pikirkan tadi.

Intinya menjadi simple untuk bahagia adalah dengan sebuah kejujuran tentang apa yang kita rasakan atau pikirkan jadi hati dan hidup ini lebih nyaman, lebih tenang, dan tidak perang batin. Begitu ferguso ~

Cara terakhir untuk bahagia versi aku adalah dengan menikmati waktu untuk mengerjakan hal-hal yang aku suka. Nonton drama korea, nonton film, nonton video lucu, nonton youtube yang insightful, dengerin musik atau baca buku-buku yang seru.


sumber gambar

Tapi kadang hal-hal yang kulakukan ini juga bisa bikin bosen bahkan kadang bikin merasa “kok aku kayaknya buang-buang waktu ya?” atau “kok kayaknya kegiatan yang aku lakukan ini nggak bermanfaat ya?” Perasaan itu ada ketika aku rasa, aku sudah terlalu lama melakukan hal-hal itu dan terjadi berulang, terus kayak nggak ada sesuatu yang baru walaupun mungkin info yang aku dapat baru tapi kegiatannya itu-itu aja.

Aku jadi ingat salah satu video Satu Persen yang  judulnya “Berhenti Cari-Cari Kebahagiaan” karena divideo itu dijelaskan bahagia hanyalah emosi sesaat. Jadi kalau aku udah merasa useless atau bosan dengan kegiatan yang aku lakukan meskipun aku suka kegiatan itu yaudah terima aja, telan aja, dan nikmati kebosanan-kebosanan itu.

Jadi intinya, cara untuk tetap bahagia meskipun sudah tidak bahagia dengan kegiatan yang kita lakukan karena bosan atau malas adalah dengan menerima ketidak bahagiaan itu menjadi bagian dalam hidup kita.


sumber gambar 

Tidak perlu bingung untuk memikirkan bagaimana cara bahagia, karena pada akhirnya bahagia itu dirasakan bukan didefinisikan.

Semangat pagi !!

Magelang, 21 April 2020 | Keken