05 April 2014

GALAU GURU

April 05, 2014 0
Oke, tumben tumben banget ya nulis seuatu yang bisa dibilang lebih penting dari urusan curhatan galau. Ini aku mau menuliskan berpatah-patah kata tentang makna seorang GURU berdasarkan pemikiran ku, yang ya bisa dibilang (mungkin) kekanakan.
GURU , berasal dari bahasa jawa yang terdiri atas diguGU dan ditiRU.  Dari dulu sampai sekarang aku masih penasaran dengan peribahasa atau apa ini namanya Guru adalah Pahlawan Tanpa Jasa. Aku masih ingat apa yang disampaikan sama bu guru SMP , namanya Bu Rustini dia guru bahasa Indonesia, maksud Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa adalah dia nggak minta balasan apa-apa dari muridnya, jadi guru hanya menansferkan ilmu dan membuat murid-murid menjadi pribadi yang lebih baik dalam kata lain MENDIDIK bukan hanya mengajar tanpa meminta balasan apaun dari muridnya. Guru hanya ingin murid-muridnya menjadi anak yang pintar dan berperilaku yang baik.
Nah, sekarang kalau pemikiranku ya?
Guru itu adalah sebuah panggilan dari dalam jiwa atau pekerjaan sih? Guru adalah Pahlawan tanpa tanda jasa, guru itu dapat gaji kan? Kalo gaji itu termasuk tanda jasa atau bukan? Aku pikir yang namanya pahlawan tanpa tanda jasa adalah yang benar-benar nggak menerima balasan dalam bentuk apapun. Nggak mengharap balasan apapun, itu namanya tanpa balas jasa. Ahh, iya anggap saja gaji guru selama ini adalah hadiah.
Menurut guru, jadi guru adalah sebuah panggilan dari jiwa, bukan karena alasan untuk bekerja. Jadi bukan Cuma orang yang dari jurusan kependidikan aja yang berhak jadi guru, ada banyak orang yang sekiranya mereka nggak kuliah di jurusan kependidikan tapi jiwanya memang terpanggil untuk menjadi guru. Mereka yang berjuang untuk pendidikan anak-anak, tanpa peduli dengan status mereka sebagai guru diakui atau tidak. Kan banyak juga , mereka yang kuliah di pendidikan yang nantinya memang dicetak untuk menjadi guru, tapi setelah menjadi guru ya hanya mengajar, menanggalkan kewajibannya sebagai seorang guru yang menyampaikan ilmu-ilmu untuk muridnya, menasihati ini itu, setelah itu udah.
GURU? Menurut aku semua orang itu adalah guru. Karena setiap kali kita bertemu dengan orang-orang dan kita berbagi cerita dengan mereka, kita bisa belajar dari apa yang mereka alami. Nah ini beda lagi keken -_-
Balik lagi ke profesi sebagai guru.  Saat ini sedang panas-panasnya isu PPG dibicarakan. Bahkan bukan isu lagi, sudah ada peraturan pemerintah yang mengantur tentang PPG. Yah, untuk orang-orang yang berminat menjadi guru, harus mengikuti Pendidikan Profesi Guru. Baik yang dari jurusan kependidikan maupun nonkependidikan. Tujuannya supaya guru menjadi lebih profesional dalam mendidik murid-muridnya, sehingga bukan hanya mengajar, tapi mendidik. Ingat lo yaa, para cagur mendidik anak itu bukan hanya untuk menanggalkan kewajiban saja, ingat nanti di akhirat juga akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT atas apa yang sudah diberikan pada anak-anak didiknya. Jadi intinya, menjadi guru itu bukan sekedar membuat anak menjadi pintar dan bernilai bagus, terus nanti ujiannya lancar, lulus, kuliah di PT favorit, dapat kerja. Tapi guru itu, semacam ibu nomer dua. Iya, tau kan kasih sayang seorang ibu itu gimana. Nah, Guru itu Ibu, pernah nggak Ibu minta gaji? Enggak kan?  (pembicaraan semakin absurd agaknya)
Dari dulu, aku disuruh bapak jadi guru, tapi aku agak gimana gitu. Sebenarnya kalau lihat guru-guru pada ngajarin anak didiknya kayaknya asik banget, orang-orang yang benar-benar mengabdikan diri mereka menjadi guru adalah orang-orang yang mulia. Pokoknya mereka keren deh, mereka harus tahu gimana kondisi murid-muridnya belajar, mereka harus mengarahkan, menasihatim, dan memberi pemahaman bagaimana seharusnya dan sebaiknya murid itu bertindak dan berpikir.
Ada sebuah buku yang pernah aku baca, “Ibu adalah pekerjaan paling mulia nomor satu, Guru adalah pekerjaan mulia nomor 2, dan Presiden adalah pembantu nomor satu”. Nah, mungkin karena aku belum untuk menjadi guru, aku akan menjadi Ibu. Karena Ibu adalah sekolah nomor satu buat anak-anaknya,


kekenkade
Jumat, 14 Maret 2014

In Nonfromal Education We Trust

April 05, 2014 0
Hari ini super sekali teman-teman, kita dapat motivasi banyak banget dari orang-orang yang hebat. Dari tadi setelah selesai kuliah keaksaraan, aku dan teman-teman yang ikut dalam pendampingan belajar mandiri di kali code, mengadakan rapat guna membahas komitmen kita dan ketepatan waktu untuk datang mendidik anak-anak di kali code.
Yah, pertama ditanya dulu kesan-pesan pertama, dan tanggapannya positif semua. Sebagian ada yang prihatin dengan kondisi nilai pelajaran anak-anak yang jauh dari kata memuaskan, kalo aku sih alasanya supaya dapat pengalaman ngajar dan biar nggak selo. Sungguh, selo itu membosankan kalo cuma glundang-glundung di kamar nggak jelas, nggak punya kerjaan. Hehe
Nah, dari situ kita punya tekad buat menjadikan anak-anak di kali code itu menjadi anak yang semangat belajar, masyarakat di dusun parakan itu sudah percaya banget sama kita. Kalo denger ceritanya dari temen-temen yang ikut pada saat pembukaan pendampingan belajar mandiri itu, masyarakat disana antusias banget. Masyarakat disana menyiapkan tratak semacam tenda, salon, kursi-kursi tamu, padahal temen-temenku kira pembukaan hanya sesederhana duduk bersama dan memanjatkan doa, ternyata masyarakat lebih menyiapkan sesuatu yang wah, yang membuat hujan di mata karena terharu.
Itu artinya masyarakat di sana menaruh harapan besar kepada kita, Mahasiswa PLS yang mengadakan kegiatan pendampingan belajar disana. Pesan dari ayah salah satu temenku, dalam bahasa jawa yang artinya kira-kira begini “Kalo misalnya dedikasi kita belum bisa diakui sekarang, pasti suatu saat akan ada waktunya mereka akan mengakui kerja keras kita”. Jadi jangan jadikan kegiatan pendampingan belajar ini sebagai sebuah pekerjaan atau beban, tapi jadikan saja hanya sebagai pengalaman.
Ohya satu lagi pengalaman yang berhubungan sama pendampingan belajar ini. Berempat dari kita di minta untuk menbantu day care  yang ada di Olifant Preschool and Elementary School. Asal tahu saja, sekolah ini bisa dibilang bertaraf internasional, soalnya kebanyakan orang-orang yang menyekolahkan anak-anaknya disini adalah kaum-kaum blasteran dan borjuis. Sekiranya kita diminta untuk menemani, mengajak, dan bermain bersama anak-anak yang super unyu dan kece. Haha
Satu cerita lagi dan ini benar-benar menggugah hati dan perasaan supaya lebih mantap lagi di PLS. Tadi sewaktu berkunjung ke PKBM Griya Mandiri, kita ketemu lagi sama Mbak Novi. Mbak Novi ini mahasiswa PLS pasca sarjana yang juga sedang mencari pengalaman di PKBM ini. Dari cerita beliau, bisa aku katakan kalo aku ketemu langsung sama orang yang benar-benar melakukan teaching and traveling  yang biasanya Cuma bisa aku baca cerita-ceritanya di twitter dan buku. Beliau ini dulunya adalah mahasiswa Administrasi perkantoran UNJ yang bekerja di salah satu LSM di papua yang sekarang sedang menempuh S2 di UNY. Nah selama di papua ini mbak novi baru sadar kalo selama ini, yang dia lakukan di LSM itu merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah. Dia fokus pada pendampingan anak-anak dan sekarang sedang tertarik untuk mengembangkan PKBM di papua. Selain anak-anak, dia juga tertarik pada isu HIV/AIDS dan pemberdayaan wanita.
Kata mbak novi, kalo saja dia belum menikah dia masih pengen keliling indonesia untuk nyari pengalaman ini dan itu. Wanita keturunan maluku ini mengaku kalo kakinya masih pengen melalang buana ke pelosok negeri. Pokoknya kereeen. Kata mbak novi, dia bilang kalo kita ini nggak salah PLS.
Ohya, satu lagi alasan mbak novi memilih PKBM Griya Mandiri yang kabarnya baru dalam masa yang kritis karena dia tertarik dengan bagaimana Bu Endang akan terus bertahan di masa-masa sulitnya PKBM, karena kalau bisa bertahan, bukankah itu sesuatu yang patut diacungi jempol.
Ohya, bu Endang ini adalah pengelola utama atau ketua PKBM Griya Mandiri ini. Beliau sangat menjunjung tinggi komitmen dan seorang pekerja keras yang sedang memperjuangkan nasib-nasib PKBM yang saat ini banyak yang mati. Tadi juga dapat pesan dari beliau dan mba novi, “itulah bedanya praktisi dan akademisi, terkadang sebagai seoarang akademisi yang lebih sering berbicara tentang teori dan mencetuskan ide ini dan itu, tidak tahu kondisi lapangan yang sebenarnya, yang lebih tahu kondisi sebenarnya adalah praktisinya”. Prihatin juga dengan bu Endang yang berjuang untuk memecahkan masalah PKBM sementara di pencetus PKBM yang duduk di bangku akademisi pas ditanya gimana cara menyelesaikan masalah tersebut hanya bisa menjawab dengan senyuman.
Hmmm, jadi teman-teman dan khusunya buat aku sendiri, mulai dari detik ini lebih ditingkatkan keyakinan kalau kita akan sukses di PLS. Cari pengalaman bersama orang-orang baru, kepolah. :D

Kamar paling pojok Karangmalang E6, 20 Maret 2014

05 Maret 2014

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah 2014

Maret 05, 2014 0



VISI 

Pada tahun 2025 terwujudnya program studi PLS yang unggul di tingkat nasional dalam menghasilkan lulusan Program Studi S1 Pendidikan Luar Sekolah yang mampu membelajarkan diri, memberdayakan masyarakat, dan berwirausaha sosial berdasarkan nila-niali ketaqwaan, kemandirian, kecendekiaan dan berwawasan kebangsaan. 

MISI
  1. Mengembangkan dan menjabarkan paradigma pendidikan nasional abad XXI dan terapannya bagi Pendidikan Luar Sekolah.
  2. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan akademik berbasis penelitian dalam bidang pendidiikan luar sekolah.
  3. Melakukan penelitian pendidikan berorientasi penguatan konsep dan perbaikan praktik pendidikan, serta mendiseminasi dan mempublikasikannya di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
  4. Melaksanakan pelayanan profesional berbasis penelitian ke masyarakat dan berbagai pihak yang membutuhkannya, secara berkelanjutan.
  5. Membina program kemahasiswaan yang kondusif untuk pelaksanaan pendidikan akademik dan profesional.
  6. Memperkuat kapasitas dan kelembagaan program studi agar dapat menjalankan misi-misi kelembagaan tridharma perguruan tinggi secara terpadu.

TUJUAN
  1. Mengembangkan paradigma pendidikan populis rekonstruktif dan menerapkannya secara konsisten dalam pengembangan prodi PLS.
  2. Menghasilkan lulusan sarjana kependidikan yang ahli dan profesional dalam bidangnya, taqwa, mandiri, cendekia, dan berwawasan kebangsaan.
  3. Menghasilkan penelitian yang berkualitas, bermanfaat bagi pengembangan praktik dan/atau ilmu, dipulikasikan dan terdiseminasikan secara nasional dan internasional.
  4. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, keahlian yang dikuasai, sehingga menghasilkan dampak nyata berkelanjutan.
  5. Menghidupkan budaya kampus dengan berbagai program yang mengkondisikan mahasiswa berprestasi dan berwawasan kebangsaan.



12 Februari 2014

Analisa Buku 5 CM

Februari 12, 2014 0

“Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang didepan kening kamu.” “Dan kamu akan dikenang sebagai seseorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan Cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seseorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengerjarnya. Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.” Sepenggal kalimat motivasi yang terdapat dalam novel 5 CM. Novel bestseller karya Donny

Kata kunci : Persahabatan, nasionalisme, kemanusiaan, 5 CM, Pancasila




04 November 2013

CERITA 4 NOVEMBER 2013

November 04, 2013 0
Okeee, am blogging again, yeeaahh, setelah sekian lama sejak tugas aplikasi komputer dasar semester dua berlalu, baru ini nulis lagi, mau nulis apa yaaa... ??
oke sebenarnya keinginan menulis udah ada sejak duuluuuu banget cuma karna rasa males dan kurangnya stimulus yang menyebabkan rangsang *ehh jadi ini karna udah dapat stimulus dari sana-sini , dapat kecaman dari dalam hati kalo nggak nulis bisa bisa nih otak dan hati penuh kata-kata yang syuuuliit banget buat diungkapin secara lisaan, buhahahaa lebay,
tapi sebuah tulisan itu emang harus lebayy, *menurut gue sihh

sekarang aku pengen, eh gue pengen, ehh aku ajaa, gue kan anak Jogja, gag pake lo gue lo gue gitu, hahaha
,
sekarang aku pengen berbagi apa yang aku pikirin sekarang,,
dimalam selasa ini, tepatnya tanggal 4 november 2013 , yang besoknya hari libur, entah libur apa , aku nggak punya kalender di kamar dan kalender di hape nggak menunjukkan angka merah pada tanggal 5 besok, yang aku tahu besok libur pokoknya,
tapi tetep aja nggak bisa dolan soalnya tugas kelompok masih numpuk, dan baruu tadi siang dosen sekaligus PA ku bilang "Yang namanya mahasiswa itu ya ngerjain tugas, kuliah , belajar, kalo cuma pengen dolan, dolan nggak usah jadi mahasiswa, kalo nggak mau ngerjain tugas lebih baik nggak usah kuliah" yang kira-kira begitulah tapi itu agak aku improvisasi dikit sihh, hahahahaa

bicara soal hari ini, yang paling berkesan itu pas mata kuliah dosen yang bilang diatas tadi, nggak tahu entah lagi PMS atau apalah tuh dosen udah beberapa hari ini kalo ngajar di kelas ku bawaanya sensi mulu. mungkin lagi banyak masalah kali yaa, terus dilimpahinnya ke muridnya, tapi aku sadar sih kalo kita-kita lebih tepatnya aku sebagai  mahasiswa kadang nggak menjalankan kewajiban sebagaimana mahasiswa semestinya, yaahh namanya juga anak muda sering khilaf lahh, hehehee

tadi siang itu pertama kalinya aku lihat tuh dosen melotot marah sama kakak tingkat yang lagi ngulang, huaa sumpah ngeri coyy, nggak nyangka selama tiga semester baru kali ini lihat dia semarah tadi, untung nggak mbanting apa gitu yaa, heheheee

 yaahh tuh dosen emang kalo ngasih contoh keberhasilan seseorang suka mbanding-mbandingin gitu deh, yang sebenarnya niatnya kan baik yaa, biar para mahasiswa nya terpacu semangatnya buat jadi lebih baik, tapi yahh namanya juga manusia coy, punya mood masing-masing yang fluktuatif.

ya suudah gitu ajaa dehh ..


27 Mei 2013

Ketua Panitia Workshop Public Speaking

Mei 27, 2013 0
Dear deary, (seperti kebanyakan orang kalau memulai muliskan kata-katanya , emm kali ini mengetikkan kata katanya dalam buku harian, emm kali ini laptop harian :D)
Hari ini adalah amazing. Hari ini tepat diadakannya Workshop Public Speaking dan gue selaku Ketua Panitia coy... J Ini adalah pertama kali dalam hidup gue dikasih tanggung jawab sebagai ketua panitia dan disuruh memberikan kalimat sambutan.
Gue pengen curhat darimana asal muasal gue jadi PJ alias Penanggung Jawab acara ini, lebih tepatnya ketua pelaksana. Secara gue orangnya woles, jarang mikir, emm lebih tepatnya nggak mau mikir yang berat-berta, idup gue udah berat soalnya dan itu juga yang membuat gue nggak mau mikir soal lain, hehe (ini nih, udah ketauan bahwa gue sebagai ketua panitia nggak bertanggung jawab).
Back to history of Ketua pelaksana. Nggak tahu kenapa pas ada rapat pembagian PJ gue males datang, dan gue malah asik-asikan nongkrong di kantin padahal saat itu para senior gue lagi rapat nentuin pembagian PJ itu. dasar emang guenya yang keras hati atau nggak sensitif atau mungkin karena gue nggak tau malu yaa, jadi pas tuh kakak2 senior keluar dari ormawa, gue enak-enakan duduk ngobrol sama temen gue. Dan gue Cuma ngliatin itu para senior lewat. Sumpah kalo sekarang dipikir-pikir muka gue kemana waktu itu. (semoga gue satu-satunya orang yang ada di yogyakarta yang seperti ini :p). Ohya, satu lagi, padahal gue saat itu dinobatkan sebagai Sekretaris bidang, tapi guenya malah nggak berangkat.
Dan karena gue nggak berangkat, akhirnya malam itu gue di sms sama Sang Kabid tentang pembagian PJ kegiatan bidang gue, yang berhubungan dengan media massa dan media elektronik gitu deh.
Gue kebagian jadi PJ Workshop Public Speaking yang akan diadakan pada bulan Mei, bulan ini, hari ini.
Pada saat itu masih sante sante aja coy, Be Woles. :p  tapi sang waktu tak pernah berhenti berputar, sampai tiba saatnya akhir bulan april, kita mulai rapat buat kegiatan ini. Tadinya april itu mau ada KBB besar, tapi karena yaa gitu dehh , nggak usah diceritakan karena kata-kata gue nggak berkompenten untuk ngungkapinya dalam sesuatu yang benar. Hehe
Pertama kali rapat, gue bingung mau ngomong apa, gue akui  gue emang bego kalo soal organisasi dan semacamnya. Geu ngrasa nggak pantes sebagai ketua, gue pantesnya sebagai pekerja aja. Tapi kapan lagi bro sist gue dapat kesempatan ini, akhirnya gue mencoba menerima dengan lapang dada.
Rapat pertama gue disuruh buat matrik tentang kegiatan rapat, tugas-tugas per sie. Dan lain sebagainya. Jujur, pemikiran awam gue bilang, kita kan udah sering ikut kegiatan ini yah, terus teman- teman yang lain paling nggak tahu sedikit tentang sie yang mereka jalani, jadi  tanpa harus ulang kembali apa tugas mereka mereka pasti udah tau dong, hehehe
ini alibi supaya gue nggak perlu banyak omong, hehehe (ini nih nggak dewasa)
Bulan mei adalah bulan dimana gue sibuk banget, (ini beneran lebay). Gue ikut tiga kepanitian yang pertama Pameran Dies, yang Kedua Public Speaking in yang Ketiga Turnamen Volly yang bakal diadain besok hari Sabtu-Minggu 18-19 Mei 2013.
Kembali ke Ketua Pelaksana Workshop Public Speaking yang gue singkat aja jadi WPS.
Hari ini gue memberikan sambutan kepada para peserta dan undangan WPS. Beberapa hari min hari H gue sudah nggak bisa tidur tenang, tiap bangun pagi itu kayaknya ada beban berat di kepala, gue tidur sambil mikir.
Penyususnan teks sambutan gue gue buat hari H min 1, kata perkata gue susun sedemikian rupa sehingga membentuklah sebuah sambutan.
Hadehh catetan sambutan gue ilang, padahal itu sejarah banget . kira kira gini nih sambutan gue hari ini 
Assalamualikum wr wb,
selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua
yang terhormat WD III Dr Suwarjo, M.Si
yang terhormat Ketua Jurusan PLS FIP UNY Dr Sujaewo, M.pd
bapak ibu Dosen serta 2 pembicara Workshop Public Speaking ini yaitu Dr Das Salirawati M.Si dan Muhammad Reza S Zaki.
dan para peserta WPS yang saya banggakan.
pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga kita dapat berkumpul dalam acara ini tanpa ada halangan apapun.
yang kedua saya selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih atas kerjasama rekan-rekan panitia sehingga acara ini dapat terlaksana.
workshop public speaking ini mengangkat tema speak right now or never  dengan maksud supaya kita mendapat tambahan ilmu tentang public speaking sehingga kita dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
semoga kegiatan ini dapat bermanfaat, saya mewakili rekan-rekan panitia meminta maaf apabila masih banyak kekurangan dan ada sesuatu yang kurang berkenan di hati para undangan dan peserta workshop public speaking.
akhir kata wassalamualaikum wr wb, terima kasih
J
Jiahh.... akhirnya gue berhasil mengucapkan kata demi kata yang akhirnya terbentuklah kalimat sambutan, berakhirlah masa kritis gue (lebay). Tapi ada satu hal yang masih bikin gue deg-deg an , yaitu evaluasi. Yapp, disinilah kinerja kita dinilai, dan kalo gue menilai diri gue sendiri sebagai ketua panitia, gue dapet nilai c plus kayaknya :D
Materi pertama disampaikan oleh Dr Das Salirawati , seorang Dosen dari FMIPA yang juga seorang Comic yang pernah muncul di Metro TV. Bersyukur gue jadi ketua Panitia jadi gue bisa menyerahkan Plakat sebagai kenang-kenangan buat bu Das, hehe dan tentu saja foto bareng, hehehee
Acara lumayan berjalan lancar, yang nggak lancar pesertanya, dikit bangetlah waktu pembicara kedua masuk. Nggak tau kenapa gue kita pembicara yang kedua karena gue pikir dia masih mahasiswa materi yang disampaikan bakal seru, eh ternyata ya emang seru si, Cuma guenya yang gag menikmati, hehe
Akhirnya sampai pada saat evaluasi, check its out!!
Kalo kata Kabid gue, harusnya yang mengkoordinasi semua sie adalah ketua pelaksana yaitu gue, buka SC nya. Yaa, gue akui, gue emang jarang koordinasi sama temen-temen sie yang lain, soalnya menurut pemikiran awam gue, kita kan udah sering ikut kepanitian jadi gag perlu dikoor lagi, hehheee (dasar)
Terus kata kakak senior yang lain, gue sebagai ketua pelaksana belum interen sama yang lain, initinya kalo nggak salah gue kurang perhatian sama yang lain, hehehe
Yahh, kini semua telah menjadi kenangan yang tak akan  terlupakan (Insya Allah) sebuah pengalaman berharga buat gue, buat keken, dan buat hidup ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang udah mempercayakan hal ini sama gue.
Maaf telah banyak mengecewakan.

22 Mei 2013

Bang Bene Dion

Mei 22, 2013 0

Foto ini diambil pas lagi acara Pameran Kreasi Anak Bangsa yang diadakan oleh UNY di Auditorium UNY, tanggal 7 sampai 9 Mei 2013. Karena aku termasuk dalam panitia Pameran ini jadi ini adalah sebuah kesempatan dalam bahasa gaulnya adalah modus untuk bisa foto sama artis. hehe
Tapi sayangnya, Comic ini belum terlalu terkenal, masalahnya, ketika aku pasang PP (Poto Profil) buat FB ada yang tanya dia siapa, dia vokalis?? Aku nggak bisa bayangin gimana suara Bang Bene yang asli batak ini nyanyi, kayaknya penonton bakalan takut. :p
Jujur sebenarnya aku berasa norak pas minta foto sama dia. hehee
tapi nggak papa, alhasil foto ini cukup membuat iri beberapa temen aku yang suka stand up, weheheheee :D

Work Art I

Mei 22, 2013 0

 gambar ini terinspirasi dari drama korea SCHOOL 2013, ada salah satu tokoh yang namanya Goo Nam Soon, pas dia adegan tidur ini yang aku gambar.
Wjahnya campuran cakep sama memelas :D haha











kalo ini dari chibi-chibinya pentolan super junior, 
panggilan akrabnya Teukie Hyung. emang gag mirip sama aslinya sih. Ini gambar foto buat kover album ke 6 Super Junior :)

 
 mbak mbak galau, ini aku gambar nyontek dari wallpepar Art of Kagaya.












gambar ini aku contek dari foto profil temen SMA ku  yang ada di FB. nggak tau kenapa pas ini tuh lagi pengen nggambar orang nangis. alhasil kayak gini nih. kayakya nih anak korban kerusuhan di palestina kalo nggak suriah kalo nggak juga model yang emang disetting kayak gini :p












gambar ini juga hasil nyontek wallpaper Art of Kagaya, gambarnya tu bagus-bagus jadi pengen mengabadikan dalam sebuah coretan pencil, hehe

 pertama kali menggoreskan pensil untuk gambar ini ketika baru aja nyampe kos setelah balik dari Magelang. Hawa-hawanya masih kebayang sama rumah jadi pengen gambar sosok ini. kebetulan di Kos aku juga majang foto ini, jadi ini gambar dari foto.
ini adalah sosok yang paling berjasa dalam hidupku. kalo nggak ada beliau nggak bakalan ada aku, nggak bakalan ada yang gambar kayak gini.
emm... emang nggak mirip aslinya sih, tapi suatu kebanggaan bagiku bisa nggambar beliau, hehehe
Love you Ibuk :*



06 Mei 2013

Senin, 6 Mei 2013

Mei 06, 2013 0
tepat pukul 6.21 aku memulai mengetik kata-kata ini pada pelajaran mata kuliah Aplikasi Komputer Dasar.
Pak Dossen belum berangkat, kata mas Adminya beliau lagi OTW. Mahasiswa disuruh buka situs Blogger buat bikin blog (yaiyalaah, mask bikin Nasgor,)
bicara soal nasgor, gue laper ini , tapicuma bilang laper gag bakalan bikin kenyang kan.. yaudah, gue mengeluh aja untku beberapa detik ini -__________________-

karena matkul hari ini adalah bikin blog, dan karena au udah nyuri setar dari kemaren, jadi aku nulis s4ebuah postingan yang sebenarnya gag penting bangett, ya, tapi lumayun lah buat menuh menuhin postingan , hheheee



20 April 2013

5 Centimeter

April 20, 2013 2
Ditulis pada hari Selasa, 13 Desember 2012 pukul 12:11. Kemudian ku edit pada hari ini tanggal 30 September 2020, karena ditampilan blog depan tulisan deskripsinya tidak muncul, dan ngedit HTMLnya bikin saya bingung, so yaa. Happy Reading ~

satu hari setelah premiere  5 CM, 
satu jam setelah ujian 
dua jam setelah ngantri :D 



hari ini untuk pertma kalinya gue ngantri buat nonton dibioskop. Gue ngantri dari jam 11.30 sampe sekarang jam 12.13 masih diluar studio. Panjang banget neh antrian. Yah, namanya jg film baru premier. Gue mau nonton 5cm neh.

Waktu menunjukkan pukul 12.49, ceritanya gantian ma temen gue neh buat ngantri. Perjuangan buat nonton 5cm neh.
Buagusss :-D

Nggak nyesel gue ngantri selama 2 jam dg cara gantian ma temen2 gue. Filmnya keren abis, menurut gue film itu cocok kalo dtayangin pas 17 agustus. Soalnya dlm film itu, dkisahkan perjuangan 5 orang sahabat dengan cinta segi 4 yang berjuang mendaki puncak tertinggi di Jawa, Mahameru. Dan setelah mereka sampai di puncak, mereka berkata bahwa 'dengan sepenuh hati mencintai tanah air ini'.  Pemandangannya amazing bgt. Gue baru tau kalo di Indonesia juga punya hutan yg kyk di film Twilight. Terus, ada samudra di atas awan, awan2 it berriak seperti air, membentuk lautan awan. Pokoknya keren bgt, gue jd pengen mendaki ke gunung Mahameru nih.
Dasar korban film :-|
film 5 cm joss bgt dahh. . . ;-)