Oke, tumben tumben banget ya nulis seuatu yang bisa dibilang lebih
penting dari urusan curhatan galau. Ini aku mau menuliskan
berpatah-patah kata tentang makna seorang GURU berdasarkan pemikiran ku,
yang ya bisa dibilang (mungkin) kekanakan.
GURU , berasal dari bahasa jawa yang terdiri atas diguGU dan ditiRU. Dari
dulu sampai sekarang aku masih penasaran dengan peribahasa atau apa ini
namanya Guru adalah Pahlawan Tanpa Jasa. Aku masih ingat apa yang
disampaikan sama bu guru SMP , namanya Bu Rustini dia guru bahasa
Indonesia, maksud Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa adalah dia nggak
minta balasan apa-apa dari muridnya, jadi guru hanya menansferkan ilmu
dan membuat murid-murid menjadi pribadi yang lebih baik dalam kata lain
MENDIDIK bukan hanya mengajar tanpa meminta balasan apaun dari muridnya.
Guru hanya ingin murid-muridnya menjadi anak yang pintar dan
berperilaku yang baik.
Nah, sekarang kalau pemikiranku ya?
Guru itu adalah sebuah panggilan dari dalam jiwa atau pekerjaan sih?
Guru adalah Pahlawan tanpa tanda jasa, guru itu dapat gaji kan? Kalo
gaji itu termasuk tanda jasa atau bukan? Aku pikir yang namanya pahlawan
tanpa tanda jasa adalah yang benar-benar nggak menerima balasan dalam
bentuk apapun. Nggak mengharap balasan apapun, itu namanya tanpa balas
jasa. Ahh, iya anggap saja gaji guru selama ini adalah hadiah.
Menurut guru, jadi guru adalah sebuah panggilan dari jiwa, bukan
karena alasan untuk bekerja. Jadi bukan Cuma orang yang dari jurusan
kependidikan aja yang berhak jadi guru, ada banyak orang yang sekiranya
mereka nggak kuliah di jurusan kependidikan tapi jiwanya memang
terpanggil untuk menjadi guru. Mereka yang berjuang untuk pendidikan
anak-anak, tanpa peduli dengan status mereka sebagai guru diakui atau
tidak. Kan banyak juga , mereka yang kuliah di pendidikan yang nantinya
memang dicetak untuk menjadi guru, tapi setelah menjadi guru ya hanya
mengajar, menanggalkan kewajibannya sebagai seorang guru yang
menyampaikan ilmu-ilmu untuk muridnya, menasihati ini itu, setelah itu
udah.
GURU? Menurut aku semua orang itu adalah guru. Karena setiap kali
kita bertemu dengan orang-orang dan kita berbagi cerita dengan mereka,
kita bisa belajar dari apa yang mereka alami. Nah ini beda lagi keken
-_-
Balik lagi ke profesi sebagai guru. Saat ini sedang panas-panasnya
isu PPG dibicarakan. Bahkan bukan isu lagi, sudah ada peraturan
pemerintah yang mengantur tentang PPG. Yah, untuk orang-orang yang
berminat menjadi guru, harus mengikuti Pendidikan Profesi Guru. Baik
yang dari jurusan kependidikan maupun nonkependidikan. Tujuannya supaya
guru menjadi lebih profesional dalam mendidik murid-muridnya, sehingga
bukan hanya mengajar, tapi mendidik. Ingat lo yaa, para cagur mendidik
anak itu bukan hanya untuk menanggalkan kewajiban saja, ingat nanti di
akhirat juga akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT atas apa
yang sudah diberikan pada anak-anak didiknya. Jadi intinya, menjadi guru
itu bukan sekedar membuat anak menjadi pintar dan bernilai bagus, terus
nanti ujiannya lancar, lulus, kuliah di PT favorit, dapat kerja. Tapi
guru itu, semacam ibu nomer dua. Iya, tau kan kasih sayang seorang ibu
itu gimana. Nah, Guru itu Ibu, pernah nggak Ibu minta gaji? Enggak kan?
(pembicaraan semakin absurd agaknya)
Dari dulu, aku disuruh bapak jadi guru, tapi aku agak gimana gitu.
Sebenarnya kalau lihat guru-guru pada ngajarin anak didiknya kayaknya
asik banget, orang-orang yang benar-benar mengabdikan diri mereka
menjadi guru adalah orang-orang yang mulia. Pokoknya mereka keren deh,
mereka harus tahu gimana kondisi murid-muridnya belajar, mereka harus
mengarahkan, menasihatim, dan memberi pemahaman bagaimana seharusnya dan
sebaiknya murid itu bertindak dan berpikir.
Ada sebuah buku yang pernah aku baca, “Ibu adalah pekerjaan paling
mulia nomor satu, Guru adalah pekerjaan mulia nomor 2, dan Presiden
adalah pembantu nomor satu”. Nah, mungkin karena aku belum untuk menjadi
guru, aku akan menjadi Ibu. Karena Ibu adalah sekolah nomor satu buat
anak-anaknya,
kekenkade
Jumat, 14 Maret 2014
Komentar
Posting Komentar