20 April 2013

5 Centimeter

April 20, 2013 2
Ditulis pada hari Selasa, 13 Desember 2012 pukul 12:11. Kemudian ku edit pada hari ini tanggal 30 September 2020, karena ditampilan blog depan tulisan deskripsinya tidak muncul, dan ngedit HTMLnya bikin saya bingung, so yaa. Happy Reading ~

satu hari setelah premiere  5 CM, 
satu jam setelah ujian 
dua jam setelah ngantri :D 



hari ini untuk pertma kalinya gue ngantri buat nonton dibioskop. Gue ngantri dari jam 11.30 sampe sekarang jam 12.13 masih diluar studio. Panjang banget neh antrian. Yah, namanya jg film baru premier. Gue mau nonton 5cm neh.

Waktu menunjukkan pukul 12.49, ceritanya gantian ma temen gue neh buat ngantri. Perjuangan buat nonton 5cm neh.
Buagusss :-D

Nggak nyesel gue ngantri selama 2 jam dg cara gantian ma temen2 gue. Filmnya keren abis, menurut gue film itu cocok kalo dtayangin pas 17 agustus. Soalnya dlm film itu, dkisahkan perjuangan 5 orang sahabat dengan cinta segi 4 yang berjuang mendaki puncak tertinggi di Jawa, Mahameru. Dan setelah mereka sampai di puncak, mereka berkata bahwa 'dengan sepenuh hati mencintai tanah air ini'.  Pemandangannya amazing bgt. Gue baru tau kalo di Indonesia juga punya hutan yg kyk di film Twilight. Terus, ada samudra di atas awan, awan2 it berriak seperti air, membentuk lautan awan. Pokoknya keren bgt, gue jd pengen mendaki ke gunung Mahameru nih.
Dasar korban film :-|
film 5 cm joss bgt dahh. . . ;-)

24 Maret 2013

Gembel Jadi Presiden Part 2

Maret 24, 2013 1
Lanjutan Gembel Jadi Presiden Part 1 ~

Pertama kali buat kayaknya waktu masih SMA, tapi baru sempat diposting tanggal 23 Maret 2013, untuk pelajaran AKD semester 1.


======


Setiba di halaman istana, sudah banyak orang yang menunggu kedatangan Paijo. Kemudian Paijo memasuki istana.

“Wuah! Busyett!! Buagus buanget!” seru Paijo terkagum-kagum. Paijo baru mengagumi keadaan dalam istana itu. Tapi tiba-tiba …

“Tuan Paijo, ini pakaian dan sepatu Anda. Silakan Tuan membersihkan diri terlebih dahulu.” Kata seorang pelayan.

“Wah, gue disuruh pakai jas ini? Sumpeh ya, seumur-umur baru kali ini pakai jas. Bakalan cakep nih gue. Hahaha !!”

“Mari Tuan, saya antar ke kamar anda.” Pelayan itu menyilakan.

“Weh, kamar? Gue punya kamar di sini?” seru Paijo norak.

“Iya Tuan. Ini kamar anda.”

Paijo memasuki sebuah kamar luas dan mewah.

“Muasya Allah! Astagfirullah! Subhanallah! Allahu Akbar!! Gilee benerr! Ini kamar apa lapangan yak? Luas amar. Ck ck ck… “ Paijo berdecak kagum.

Dilihatnya sekeliling kamar

“Ya sudah sana, kalian keluar! Aku mau ganti baju, masak kalian mau lihat. Nanti kalian terpesona lagi sama kekekaran tubuhku. “ usir Paijo.

“Baik Tuan.” Pelayan itu menurut sambil menggerutu.

“Dasar Kampungan!”
Paijo mengusir pelayannya. Setelah mandi dan berganti baju, dia keluar kamar berlagak seperti model catwalk.

“Gimana penampilan gue? Keren kan?!” kata Paijo bangga.

“Anda terlihat keren sekali Tuan.” kata Pengawal Bohong. “Keren pale lu!” batinnya.

“Wah, ya iya dong. Ohya, katanya ada tugas penting. Apa?”

“Oh begini Tuan Paijo. Anda selaku Presiden Repub….”

Belum sempat pegawai menyelesaikan perkataannya Paijo telah memotong.

“APAAA?! Presiden? Gue Presiden? Kok gue kagak inget?” Paijo kaget setengah modar.

“Begini Tuan, mungkin karena anda terlalu banyak pikiran mengenai kenegaraan dan anda juga sudah terlalu lama di luar , jadi menyebabkan anda lupa akan jabatan anda sebagai Presiden.” Jelas pengawal.

“Emm…. Terus, gue kok bisa ada di luar itu gimana ceritanya?”

“Begini Tuan. Anda melarikan diri pada hari pemecatan seluruh menteri dan anggota DPR. Kami sudah mencari Tuan selama berbulan-bulan, namun hasilnya selalu nihil. Akhirnya, baru hari ini kami dapat menemukan Tuan.” Pengawal menjelaskan panjang lebar.

“ Ooo… begitu! Terus apa masalahnya?|

“Dikarenakan para menteri dan anggota DPR telah dipecat semua, hal ini menyebabkan kekosongan jabaran pada kursi menteri dan DPR.”

“Loh, emangnya kenapa mereka dipecat?” Tanya Paijo heran.

“Mereka diduga melakukan korupsi secara besar-besaran yang menyebabkan Negara kita menjadi krisis dan masyarakat sangat menderita.”

“Terus apa yang harus gue lakuin?”

“Emm.. sebelumnya maaf Tuan, tanpa bermaksud lancing, saya meminta supaya Tuan memperharikan bahasa bicara anda.” Pengawal meminta supaya Paijo tidak berbicara dengan bahasa Loe Gue.

“Oh, oke, oke. Err.. ee ehm… Maksud saya, apa yang harus saya lakukan?”

“Begini Tuan, yang harus anda lakukan adalah mencari pengganti para pengganti Menteri dan anggota DPR.”

“Ehmm… berat-berat. Ini masalah berat. Bagaimana mencari pengganti sebanyak itu?” Tanya Paijo bingung.

“Sebaiknya anda melakukannya secepatnya Tuan. Karena keadaan Negara kita semakin buruk.”

Paijo diam dan berpikir. Telunjuknya diacungkan ke dahi dan matanya terpejam. Tiba tiba ….

“Haaa… aku dapat ide!” teriak Paijo Girang.

“Hah, apa Tuan?” Tanya pengawal penasaran.

“Besok kita  pergi ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)”

“Untuk apa Tuan?” Tanya Pengawal bingung garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

“Sudahlah, kau tak perlu tahu. Kan aku presidennya.”

“Baik Pak Presiden Paijo.” Kata pengawal mematuhinya.

“Tunggu, jangan panggil saya Presiden Paijo. Masak jabatan Presiden namanya gembel. Panggil saya Presiden Jo.”

“Maaf Tuan, baik Presiden Jo.”




To be continue


====



Ps. Mohon maaf ya kalau ada pembaca yang namanya Paijo. Semua cerita diatas adalah fiktif belaka.
x

24 Februari 2013

NYASTRAWAN

Februari 24, 2013 0
Lagak ku layak puitis
padahal aku bukan orang romantis
namun aku orang optimis
sesal jika ku bila jadi pesimis
ini bukan puisi bersajak 'is'
hanya rangkaian kata-kata konyol yang dibuat dinamis
supaya terbaca artristik
aku bukan seorang pujangga
yang pandai rangkai kata bernada
dan ini bukan sajak a a a a
hanya untaian kalimat bersahaja
catatan konyol dari si konyol
si konyol yang mencoba menjadi sastrawan
perangkai kata yang amatiran
tak peduli apa kata orang
yang penting kata hati ini keluar mengenang
tak peduli seorangpun takan mengerti
puisi kotor nan hina ini
ini hanya suara hati dimalam hari
dari seorang yang sedang sendiri
menanti kebahagian yang tak kunjung pasti
sekali lagi
ini bukan orasi bersajak i i i i
dan akupun tak suka jika untaian ini
disebut curahan hati


ps. di edit pada tanggal 1 Oktober 2020, seingatku ini adalah puisi yang saya buat di Facebook, saat itu lagi suka-sukanya sama bikin puisi :)

23 Februari 2013

Gembel Jadi Presiden

Februari 23, 2013 0

“Mak! Aku pengen sekolah.!”  Rengek seorang anak pada emaknya.
“Oalah Jo Jo, mau sekolah pake apa?” Emaknya  menjawab dengan ketus.
“Ya pake baju to Mak. Masak nggak telanjang!”
“Maksud emak itu, bayarnya mau pake apa?”
“Aduh aduh! Emak ini gimana to? Ya bayar pake uang to Mak?”
“Bayar pake uang! Uangnya siapa? Mbok kamu itu sadar, kita ini miskin, gembel, nggak punya apa-apa. Makan sehari aja susah, mau sekolah. Buat apa to sekolah itu?” Jelas Emak bernada tinggi.

Paijo membisu memikirkan kata-kata emaknya.

“Tapi Mak, aku pengen jadi presiden. Kan presiden harus sekolah.” Kata Paijo mengungkapkan cita-citanya.
“Hah presiden? Ngimpi! Gembel kayak kamu mau jadi presiden.
Sadar le! Kamu itu siapa!” Jawab Emak masih bernada tinggi.

“Tapi Mak, aku pengen jadi presiden buat mensejahterkan gembel-gembel di negara ini Mak?”
“Men-se-jah-te-ra-kan katamu? Mensejahterakan? Hidup kamu aja belum sejahtera, mau jadi pahlawan nyejahterain hidup banyak orang. Tak kasih tau ya le, sekolah itu hanya formalitas. Walaupun sekolah tinggi-tinggi sampai ngluarin duit berjuta-juta, ujung-ujungnya juga buat cari kerja to?” Jelas Emak panjang lebar.
“Iya Mak, tapi paling enggak kalo aku sekolah kerjaku nggak cuma munggut sampah!”  Paijo masih kukuh dengan keinginannya.

“Tak kasih tau lagi le, diluar sana banyak lulusan sarjana yang jadi pengangguran. Kalah sama yang lulusan SD.”
“Emang yang lulusan SD kerja apa Mak?” Tanya Paijo penasaran.
“Ada yang Ngamen, ada yang jualan cobek.” Kata Emak mulai melunak.
“Yah, itu sama aja Mak!”
“Sama aja gimana? Ya beda dong setidaknya mereka bukan pengangguran. Kamu juga harusnya bersyukur, tanpa sekolah kamu udah bisa kerja.”
“Ah Si Emak ini, Mungut sampah kok bangga!” Sunggut Paijo.
“Ah sudahlah, nggak usah banyak cincong lagi. Sana kerja, sampah sudah menunggumu. Cari sampah yang banyak!” Kata Emak tidak peduli.

Dengan langkah gontai Paijo keluar dari rumah gubuk reotnya. Wajahnya tampak sendu setelah berdebat dengan Emaknya. Dia enggan mencari sampah. Sampai di Tempat Pembuangan, memang sampah-sampah sudah menyambutnya. Dengan bau busuk yang menyengat. Hidung Paijo sudah kebal, jadi dia tidak merasa terusik. Tapi dia malah duduk bersangga uang di batu pinggir tumpukan sampah. Seorang gadis kecil berpakaian seperti model pakaian artis. Lengan kanan bajunya tidak ada, itu bukan disengaja, tapi karena baju itu digerogoti tikus. Dia tampak heran melihat Paijo yang biasanya rajin tapi sekarang malah bermalas-malasan.

“Mas Paijo! Kok malah duduk-duduk disitu to?” Tanya gadis kecil itu penasaran.
”Oh, elo Nem. Gue lagi males nyampah.”
“Lha kenapa mas?”
“Lagi nggak mood!”
“Nggak mood itu apa to?” Tanya Painem polos.
“Lagi nggak nafsu!”
“Oalah mas mas, gembel kok ngomong pake basa inggris segala. Haha”

Paijo mengendus kesal.


"Lah mas, nanti terus setornya gimana?
"Ya nanti gue minta sampah loe aja. Loe nanti cari sampahnya yang banyak ya?"
"Huu. . . Enak aja. Nggak bisalah."
"Ya udah, aku mau nyampah dulu!"
"Ya sana!!"

Paijo menjawab dengan ketus.
Inem si gadis kecil dengan berani naik ke puncak tertinggi tumpukan sampah. Dengan teliti memilah-milah sampah.

***

Paijo menerawang ke angkasa, memandang langit biru yang dihiasi titik-titik hitam. Ternyata burung-burung sedang bermigrasi.
Tiba-tiba sebuah mobil sedan mewah berhenti di ujung gang, jalan menuju TPA. Dua orang pria berjas rapi dan berdasi keluar dari mobil dan berjalan menuju tempat Paijo. Seorang pria memakai kacamata kotak hitam, dan yang lain memakai topi ala detektif.  Paijo terbengong-bengong melihat dua orang itu menghampirinya. Mulutnya membentuk huruf O dan wajahnya tampak tolol sekali.

"Dengan saudara Paijo?" tanya salah seorang dari dua orang itu.
"Bukan. Saya bukan saudara Paijo, saya Paijo." kata Paijo bingung
"Ya itu maksud kami. Kami ke sini bermaksud menjemput anda. Karena ada banyak tugas yang menunggu anda."
"Loh, memangnya ada apa ini?" Paijo heran
"Kami akan menjelaskannya nanti. Sekarang lebih baik anda ikut kami."
"Naik mobil itu?"
"Iya." tegas pria yang berkacamata.
"Wah beneran nih? Asyik!! Ayo yuk cepet kita naik mobil." Paijo girang
Paijo kegirangan, wajah katroknya berseri-seri. Seumur hidup baru kali ini dia naik mobil mewah, biasanya dia naik mobil bercangkang emas alias mobil pengangkut sampah.
Paijo meraba cat mobil yang hitam mulus itu. Dia tampak takjub melihat mobil yang ada hiasan kuda berdiri di atas kapnya. Salah satu pria membukakan pintu baginya. Ketika duduk di jok mobil dia teriak-teriak kegirangan.

"Waw waw, empuk empuk, kursinya empuk. Lebih empuk daripada dipan tempat tidurku." seru Paijo norak.

Dua pria itu saling memandang, heran melihat kekatrokan Paijo.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang melintasi rumah-rumah kardus sampai rumah-rumah itu menghilang digantikan gedung-gedung nan tinggi.

"Hoamm. . .
Masih lama ni sampainya? Kita mau kemana sih?" tanya pPaijo sembari menguap.

Tidak ada yang menjawab.

"Kok diam to? Cakep-cakep kok bisu.
Eh, situ kok pakainya rapi amat. Situ pejabat ya?" tanya Paijo penasaran

Laki-laki disebelah Paijo menggeleng.

"Kami bodyguard. Kami disini bertugas mengawal dan menjaga anda." jelas pria bertopi.
"Wehee. . . Ngawal, gue punya pengawal dong! Asyikk! Berarti kalian-kalian ini harus mau dong kalo gue suruh-suruh. Hahahaha. . .
Hah, gue ngantuk, gue tidur dulu ya."

Paijo langsung tertidur pulas sampai-sampai air liurnya membasahi jok mobil.

***

Mobil berhenti tepat di depan pintu gerbang yang sangat besar. Paijo terbangun, terkejut melihat di mana mobil itu berhenti.

"Tuan, sekarang anda berada di depan pintu gerbang rumah anda."
"Hah rumah? Ini sih bukan rumah. Ini istana!"
Di TPA juga ada istana, nggak kalah besar sama yang ini. Tapi baunya Masya Allah banget. Hehe . . .

Paijo cengar-cengir memperlihatkan gigi kuningnya.

Pintu gerbang terbuka otomatis. Paijo terkejut melihatnya.

"Waduh, gila tu gerbang! Bisa buka sendiri. Jangan-jangan ini istana ada hantunya!
Hii . . . Atut!"

Dasar Paijo katrok.







TBC


Read part two in here

======

PS. diedit lagi tanggal 10 April 2019, cerbung enam tahun lebih yang lalu, saat blog ini masih baru-barunya, wkwkw

Firts Love

Februari 23, 2013 1

baru baca sinopsis Love Rain aku jadi teringat sama kamu,
so sweet banget ceritanya, cerita tentang cinta pertama, seperti yang aku rasakan ke kamu,
apa kamu masih mengingatku???
J
aku harap kamu masih menyisakan sedikit tempat di otakmu, untuk mengingatku, walau itu hanya sedetik
J, hehe

kamu...
kamu tau gag sih?
kamu itu cinta pertama aku lo..
J
kamu orang yang bener bener bikin aku deg-degan, salting, dan emmm .... bisa tidur gag yaa??  Bisa kok, hehhe
dan kamu yang bikin aku untuk selalu melihat wajahmu dengan sembunyi-sembunyi, soalnya aku takut, kamu tau, hehe

meskipun menurut orang-orang itu hanyalah cinta monyet, cinta-cintaan ala anak kelas 6 SD, tapi bagiku kamu itu My Firts Love .. :*
kamu yang menggetarkan hatiku ..
wkwkwkw :D

kamu inget nggak?
waktu kita di kelas, aku suka curi pandang ke kamu lohh.. hehhe
dan nggak taunya, kamu juga ngeliat ke arah aku ..
emm... ya ampun, malu banget rasanya, tapi tetep aja, acara ngeliaint kamunya dilanjutin, hehhe

bagiku, kamu bagai pucuk di cinta, ulam pun tiba..
kukira itu cuma ejekan teman-teman, kalo kamu suka sama aku,
nggak nyangka kalo kamu bakalan ngirimin surat cinta ke aku ..
wuahh.... seneng banget rasanya .. :* :D
nggak nyangka rasa suka
ku ke kamu terbalas, hehe
dan yang tak ku sangka lagi, ternyata kamu suka aku dari kelas 5 SD,
oh,,, yaa ampun, kamu so sweet banget ..  [lebay] :D
dalam surat kamu tertulis kalo kamu suka aku dari kelas 5 SD,
emm aku mulai tahu kalo setiap aku ngeliat kamu, kamu juga pasti lagi ngeliat aku , hehehe
ternyataa... :D

setelah kamu ngirim surat itu,
aku nggak tahu harus ngebalas apa..
L
aku bingung..
jujur , aku belum mau pacaran,
tapi aku suka sama kamu..
cukup lama juga sih aku balas surat cinta kamu ..
J

kamu inget nggak, gimana cara aku kasih kamu surat balasan
J
tolong, ingatlah ..
J hehhe
waktu itu bel pulang berbunyi, kamu udah keluar duluan,
tapi masih nunggu di luar, nunggu temen-temen kamu,
ketika aku keluar, aku ngajak kamu salaman,
sambil menyelipkan surat balasan ke tangan kamu,
supaya orang lain nggak pada tahu, hehe
huhh, tapi ternyata temen-temen kamu tahu,
aku malu banget , tauu ..
L
dan aku minta kamu bacanya dirumah aja,
ehh, tapi dasar anak-anak SD pada kepo,
kamu bacanya sama temen-temen kamu deh ..
dasar..... -.-“

aku tau, kamu kecewa ..
karna aku Cuma penegn kita jadi teman..
tapi teman yang mesra, hehee
[maklum, jaman segitu kan lagi gandrung lagu TTM] hehe

tapi kalo dipikir-pikir sekarang, kenapa dulu aku Cuma pengen jadi TTM an sama kamu ya..
yaa habis, dulu kan aku nggak tahu gimana caranya pacaran ..
sampe sekarangpun, aku juga belum tahu .
L
tapi TTM an kita lumayan asik kok, hehe
menurutku sih...
kalo menurut kamu ..
emmm ..... nggak njamin,
L
cukup mengenang untukku,
J

kamu inget nggak,
sore setelah kita ikut Try Out di suatu SMP??
kita sama-samanggak langsung pulang ke rumah masing-masing
kita malah maem dulu di rumah temen kita,
lalu...
emm .. lupa lupa inget nih ..
pokoknya kita sepedaan bareng,
aku berdiri mbonceng kamu..
aku pegang pundak kamu ,,
kamu tau nggak sih apa yang aku rasain waktu itu ,,??
deg degan sekaligus seneng banget .. :D
pegang pundak kamu aja, rasanya udah wow banget .. :D

yahh.. walaupun sepedaannya Cuma beberapa meter, aku langsung turun.. hehhe
aku malu banget, tapi juga seneng banget,..
sampe di rumah, aku ngeliat tangn aku yang buat pegang pundak kamu ..
emmmmm.........

emm.. udah lah....
udah cukup nulis tentang kamunya...
soalnya kalo inget kejadian selanjutnya, kamuu...
uuhh.. bikin sebel ...
oke cukup tentang kamunya..
sekarang kita jalani hidup kita masing-maing
J
Tapi...
apakah kita bisa ketemu lagi...
terus kayak cerita di Love Rain :*
 hmm.. ngayal :D