08 Desember 2015

Buku : Koala Kumal

Desember 08, 2015 0


Pengarang : Raditya Dika
Review :
Koala Kumal, salah satu bukunya Raditya Dika yang akhir-akhir ini ngehits di pikiran gue. Seperti biasa kalo abis baca buku apa gitu pasti ada kata-kata dalam buku yang nyantol di pikiran dan jadi pikiran terus dipikirin dan akhirnya kalo dipikir-pikir emmmm bener juga yaa, rasa-rasanya kayak kita pernah ngalamin gitu.
Ada beberapa kalimat di buku Koala Kumal ini mengusik hati dan pikiran gue. Salah satunya yang di bagian “Balada Lelaki Tomboy” disitu ceritanya Dika deket cewek, temen SMA nya yang tomboy dan suka banget sama club arsenal, suka sama segala hal yang berkaitan sama Jet Lie. Cewek ini juga yang  bikin Dika semangat ngeGym buat ngurusin perut buncitnya. Beberapa bulan deket akhirnya mereka memutuskan pacaran. Tapi emang bener ya, rasanya pas belum jadi apa-apa sama udah jadi apa-apa gegara sebuah status yang namanya pacaran jadi berubah. Setelah mereka pacaran malah banyak yang berubah, si Ceweknya Dika mulai cuek. Dika nya juga mulai sibuk buat mempersiapkan buku selanjutnya. Disela-sela mereka pacaran, Deska pacaranya Dika deket sama tetangganya yang namanya Astra, yang menurut Dika lebih jelek dari pada Dika. Tapi Astra-lah yang selalu nemenin Deska buat nonton film-film nya Jet Lie meski Astra nggak tau apa-apa soal Jet Lie. Astra juga nggak cocok amat sama Deska. Trus sampe akhirnya Dika dan Deska putus, seminggu kemdian Deska jadian sama Astra. Kata-kata  dalam Koala Kumal yang paling gue inget pas chapter itu dan udah gue jadiin caption di instagram gue yaitu “Astra lebih baru, gue lebih lama. Selalu, yang lebih baru terlihat lebih baik dari pada yang lama.” pernah suatu kali gue jadiin kata-kata ini sebagai PM BBM gue, eh temen gue ada yang komen tetang motor. Yaa bukan salah dia sih, kan nggak tau kalo ini semua dari buku. Terus salah siapa? Salah gue? salah temen-temen gue? (pake nada Cinta di AADC)
Mungkin karena dika nulis buku itu berdasarkan kisah nyatanya sendiri, berdasarkan keresahan-keresahannya yang sebagian besar emang jadi keresahan buat anak-anak muda jaman sekarang, jadi gue semacam kayak pernah ngrasain kayak gitu juga. Beberapa bulan lalu gue deket sama cowok yang dulunya juga temen SMA gue dan sampe sekarang satu kampus cuma beda fakultas. Kita udah jalan selama 4 bulan lebih, dan pas itu kita lagi LDR soalnya kita lagi KKN. Dan sebelum KKN itu gue sempet marah sama dia soalnya dia  ngulangin kesalahan dia lagi. Iya. Gue setuju Cowok selalu salah dan Cewek selalu benar. (bodo amat, kata-kata kayak gitu siapa sih yang bikin sebenarnya (?)) -___-  Mulai dari KKN ini kita jarang berhubungan dan gue udah mulai ngrasain kayak ada yang beda sih, gue muali mempersiapkan hati lagi buat patah hati (lagi), gue mulai  mempersiapkan hati buat galau (lagi), mulai mempersiapkan hati buat kehilangan (lagi), sampai akhirnya di pertengahan PPL dia ngajak ketemu dan ngajakin Break ~
Usut punya usut, pas dia KKN deket sama cewek temen sekelompoknya. Mungkin karena terlalu sering bersama dan menjalin kerja sama sampai akhirnya muncul rasa diantara mereka. Gue yang juga lagi KKN di daerah lumayan jauh dari peradaban kota nan, nggak tau kalo virus merah jambu sudah menyebar diantara mereka. Tapi mungkin karena dia masih punya hati dan mikirin perasaan gue juga, akhirnya dia memutuskan untuk tidak menjalin hubungan dengan siapa-siapa,  nggak sama gue nggak sama cewek itu juga. (eh tapi kalo sekarang gue nggak tau). Sama kaya di Koala Kumal, Yang di KKN lebih Baru, gue lebih lama, yang Baru terlihat lebih Baik dari yang Lama. 


P.S lebih ke curhat daripada review buku sih, hehe

Teman untuk Pulang

Desember 08, 2015 0
Ini bukan tentang teman perjalanan pulang ke kampung halaman, bukan pula teman sekampung halaman, dan bukan pula tentang rumah teman yang dimana kamu pulang. Ini tentang teman yang selalu menjadi tempat berpulang. Berpulangnya segala cerita, berpulangnya segala kenangan, berpulangnya segala keinginan untuk kembali bersama.
Aku heran dengan pertemanan kita. Sebagai manusia yang tidak sempurna kita bukan juga teman yang sempurna. Kadang bahkan sering kali kita datang ketika aku butuh kamu atau kamu butuh aku. Namun ini sudah terjalin cukup lama dan kita nyaman-nyaman saja dengan gaya pertemanan ini. Kita jarang bersua dengan emoticon kiss atau hug di dunia maya, yang memperlihatkan betapa dekatnya kita, aku pun jarang memperhatikanmu bilamana kubaca status facebookmu seperti sedang dirudung masalah. Aku pikir kita sama-sama tahu, bila kamu butuh aku, kamu harus kemana.
Aku heran gaya pertemanan kita, aku heran jenis pertemanan apakah kita? Kita jarang saling sapa di dunia maya, kita jarang memperhatikan status sosmed satu sama lain. Hanya terkadang bila statusmu sudah menyampah di berandamu walaupun itu sudah kebiasaanmu. Aku pikir, gaya pertemanan kita kadang tak jauh dengan gagak dan kerbau. Walau terkadang sisi mutualismenya lebih condong ke satu pihak, tapi tanpa sadar kita juga tepat menjalani gaya pertemanan kita seperti ini. Aku heran saja, kenangan bersama kalian hanya sebatas sampai putih-abu abu itu pun hanya tak lebih dari satu semester. Tapi apa yang membuat kalian mendominasi hal-hal yang ingin aku lakukan adalah bersama kalian. Aku heran saat satu dari kita bertanya, apa yang membuat kita selalu tertawa bahkan saat satu diantara kita terkena musibah. Aku heran, bahkan banyolan kita (mungkin) terasa garing ditelinga orang. Kita seperti orang konyol yang menertawakan satu sama lain, menghina satu sama lain, membanggakan diri satu dengan yang lain, tapi kita nyaman-nyaman saja dengan gaya pertemanan kita. 
Selalu ada teman untuk berpulang, seperti itu yang sering aku katakan pada diriku sendiri. Aku heran dengan pertemanan mereka. Kadang didepan ini seperti itu, didepan itu seperti ini, lalu ini dan itu saling berhadapan dan menganggap tidak ada masalah diantara meraka, padahal di sisi lain, ada hal yang ini dan itu tidak saling mereka sukai, namun mereka nyaman saja dengan gaya pertemanan seperti itu (mungkin saja). Dan pada akhirnya mereka juga tetap bersama, si ini dan si itu juga seperti biasanya. Berdua.
Aku  heran dengan gaya pertemananmu dengannya. Kamu bilang kalau dia ada masalah apa-apa cerita sajalah ke kamu, aku pikir kamu teman yang waah sekali tetapi hanya gegara sekali kejadian  yang membuat aku menjadi ragu padamu, aku takut kalau itu terjadi padaku. Ini bukan berarti aku tak mau berteman denganmu, tapi untuk memberikan porsi yang besar padamu, sepertinya aku perlu hilang ingatan akan kejadian itu. Toh, selama ini kita juga sama-sama nyaman dengan kita yang seperti ini.
Teman untuk berpulang?
Setersesat kita dimanapun, kita akan merindukan rumah, (si)apapun rumah itu, (di)manapun rumah itu. Seseorang yang menjadi “somebody I used to know” yang jadi tempat berpulang segala ketika kita dirundung masalah. Dalam imajinasiku, bahkan teman hidup bukan belum tentu menjadi teman untuk berpulang. Bahkan, saat kita ada masalah dengan teman yang biasanya menjadi tempat sampah  segala cerita juga kita perlu teman berpulang lainnya. Aku sendiri heran dengan apa yang aku tuliskan. Teman untuk berpulang?!

@kekenkade 
Yogyakarta, very late post 2015 

Catatan Akhir Kuliah : SKB 12

Desember 08, 2015 4
Disuatu kampus yang sedang merangkak menuju World Class University  terdapat sebuah maskapai penerbangan yang setiap awaknya memiliki tujuan dan cita-cita masing- masing.   (zzzzzzz) formal banget. Skip lah pendahuluannya. (-__-)
Sebuah karya JAHIL dari kolaborasi 4 tangan anak manusia. Sebelumnya kita mau minta maaf dulu ya teman-teman kalo tulisan disini akan membuat kalian tersinggung maupun tersungging (?). Ini nggak lebih dari hanya sebuah bayolan konyol buat seru-seruan, tapi ini juga bisa lo  buat bekal cerita untuk anak-anak kita nanti. Mbok-mbokan besok mau cerita sama anak tentang temen seperjuangan jaman kuliah kan tinggal buka catetan ini buat contekan. Hahaha
Oh ya, ini juga menggambarkan betapa kita (penulis-red) perhatiannya sama kalian gaes, :v 
Sampe-sampe kita kudu ngamati kalian satu persatu nih. 

1. Keken
Yaaa masak aku nulis tentang aku sendiri, kan narsis :p *peace* 

2. Ella
Perkenalkan anggota maskapai nomer urut 2. Namanya Laila Nur Rosyidah, panggilan akrabnya Ella. Manusia yang satu ini getol banget kalo urusan LKTI, PKM, dan sebangsa karya ilmiah yang lain. Manusia asal magelang udah sering traveling gratis berkat karyanya ini hobinya tidur di kelas. Tiap detik, tiap menit, tiap jam dia menguap kayak gloria kalo abis bangun tidur. Gueeedhe bangeet . Hahahaa  

3. Suci
Eaaa...  Ratu Ayu asal Jempatan Ampera. Cita-citanya pengen jadi istrinya pejabat. Pemilu kemaren sempat mbibrik  Pak Prabowo tapi nggak berhasil, katanya sih dia masih di bawah umur. :D
Menurut sumber yang nggak jelas keberadaanya, menurut Suci, PNS Harga Mati !!!
Ciri khas nya dari wanita yang punya tubuh tambun cantik ini kalo ketawa khas banget. Terus suka ceplos-ceplos dan paling nggak suka kalo nggak diperhatiin

4. Rizal
Kalo kuliah sering banget pake tas jeans kecil gitu kayak mendring (you know mendring?) :D
Idungnya kayak mancung kotak-kotak, yaa kayak gitu pokoknya panjang entah di sokong pake apa dalemnya. Yaah, sayang banget kemaren nggak mau diajak selfie, soalnya keburuan kagol. -_-

 5. Anida
Si Turing, Tinggi Cungkring dari propinsi Plat BE. Ada yang pernah bilang, kalo muka anida kayak muka orang marah (*mikir sejenak, inget-inget mukanta anida kek apa) oke baiklaah. Kesan pertama. Iya. Hehe. (peace)
Biasanya dia suka nelat seminggu setelah liburan lama, terus masuk kuliah lagi, terus libur lagi (ngabiin jatah buat 4 kali nggak masuk kuliah) haha
Kalo ngomong suaranya kecil, trus pipinya merah-merah gitu, bukan gegara pake maskara ya, tapi abis digigit nyamuk. :p

6. Yuselg
Si kriting dari Wonogiri (tapi nggak kriting-kriting juga sih) Inget nggak selg, kata Comic pas acara AMSB di Audit, rambutnya di smoothing dulu sebelum lewat jembatan “itu”. Sepengamatan Gueeh, Kalo jalan dia kayak cowok, padahal feminim banget. Nge-fans banget sama hal yang berbau monyet. FYI. Gaes, Yuselg adalah kepanjangan dari Yuli Selasa Legi, kreatif banget yaaa Rama –Biyung nya Yuselg. Hohoo
Kalo lagi cerita sih, suaranya lembah lembut gitu, tapi kalo udah marah , heeemm, waaahh jangan deket deket, stay away from Yuselg !!

7. Sinduk
Putri Diana asal wonogiri. Orangnya nih panikan plus pekaan, pekewuhan, tapi blak-blakan.
Fans beratnya OM Duta dan Cakka Nuraga. Tomboy tapi suka warna pink. Kalo di kepanitian nih, orangnya on time dan wonder woman gitu, soalnya suka angkat benda-benda berat kayak sound, wireless, meja, kursi, lemari, kulkas, TV. Hahaa
Yaah, walaupun orangnya suka nangis dan teria-teriak nggak jelas tapi kalo soal tugas rajin banget deeh. Alhamdulillah, mbak nduk semester ini udah pakai Jilbab, yeheee :=)

8. Dika
Si muka bantal yang suka telat kalo kuliah. Ngapak pake banget. Dari hasil kepo sih, abis aniv 3 tahunan sama mbak pacaar. (aku lihat di DP BBM mu dik, haha) Yehee, selamat yaa. Long last :D ~> (btw ini nulisnya pas masih semester 5, sekarang kita nggak tau nasibnya gimana. doakan semoga mendapat jodoh yang terbaik yua gaes :))

9. Ayu 
Mbak-mbak bantet dari Batang.  Pencetus Striwel-corporation. Sekarang menjabat jadi Kabid PSDM  yang bentar lagi bakal didemisioner. Orangnya suka banget cerita, kalo udah cerita sampe muncrat-muncrat banjir dimana mana (sory yuuk, yang ini lebay). Kalo dikepanitian dia adalah perkap sejati, sebelas duabelas sama Elina, jadi kalo misalnya suruh angkat-angkat barang minta tolong sama Ayuk ajaah :D 

10. Irfa
Hoiii... Ahjummaa, naega nomu nomu coahaeyoo (entah artinya). Mantan biasnya salah satu anggota EXO dari Jember yang kadang kalo nulis status terlalu ekspresif a.k.a Alay :D
Kalo lagi presentasi di depan kelas, suaranya cetar membahana kayak Syahrini lagi perfom, trus ada bunga-bungaaa. 

11. Malik
Nama FB nya Gus Malik mengejar imipan. Bisa dilihat di DPO. Mas-mas gaya rohis asal Trenggalek ini aktif banget di berbagai kegiatan di kampus. Dia ini pinter IT tapi suka nggak mau nunjukan ke temen-temennya gitu, rendah hati ya si Malik :v
Kadang suka Gaje, kalo misal lagi ngobrol gitu, trus tiba-tiba malik dateng trus nyapa “Eh Gimana?” (gimana apanya maliiik??) -_- 

12. Erma
Mbak-mbak kalem calon entepreneur. FYI gaes, nih orang, teratur banget, pokoknya setiap hari kegiatan dan target-targetnya ditulis di gitu di buku jimatnya. Orangnya suka diskusi gitu, dan topik paling menarik buat bahan diskusi tuh pasti you know what i mean maak. :D
Orangnya kepo banget, trus kalo lagi presentasi ngomongnya cepet banget kayak kereta api. Kadang suka nggak PD dan pekewuhan nih orangnya. “Nganyeli adalah bahasa khasnya, artinya sodaraan sama kata menjengkelkan atau nyebeli (?)
Hidupnya harus selalu dalam tekanan biar bisa ketawa. Oh, ya suka banget sama hal-hal yang berbau ilmiah nih, jadi teman-teman kalo ada yang mau bikin PKM atau sodaranya gaetlah erma. :D 

13. Muharom
Si kriting dari Mount Island. (muntilan. Fyi) (harom, maafkan aku, aku pernah bilang kalo kamu kayak pemain di God Must Be Crazy, hehe) . Manusia yang suka di panggil Juwon oleh teman-temannya ini suka bawa salak kalo abis mudik. Maaanaa nih salaknyaaa?? Harom atau Mutarom ini anaknya pak lurah jadi warisannya banyak. Monggo yang mau daftar jadi gebetannya . wkwkwkw (guyon lho)

14. Niam
Dulu saya sudah banget manggil pake kata Niam, pasti yang keluar Naim, tapi semenjak berobat di klinik Tong Seng, lidah saya  berubah bener manggilnya. :D
Selama 4 semeter inih, orangnya tuh pendiem, cool kebangetan gitu, sampe-sampe bisa dikira gagu looh Am. :D. Tapi memenjak nge-camp bareng-bareng di Nglanggeran Niam menjadi pibadi yang lebih terbuka. Eeaaa.... :D 
 
15. Gilang
Kayaknya dulu ibu nya Gilang ngidam anak cewek deh, soalnya Gilang ini orangnya rapi, rajin, teratur gitu, trus sayang banget sama laptopnya, tiap hari di lap dan wanti-wanti banget kalo ada yang pegang laptopnya. Trus anaknya juga kalo di ajak rumpi ya cucok gitu deh, tapi dia nggak melambai kok, tenang aja mbak indah, cowok kamu amaan .. haha (peace pak gilang).
Pak Gilang ini sekarang menjabat sebagai Ketua Suku SKB 12,  dulunya dari Fakultas Teknik gaes, trus karena dia kuat dengan kehidupan sebagai anak FT maka dia berhihjrah ke FIP. :D
Panggilan kesayangan buat Gilang nih banyak looh, kamu bisa manggil dia Samidi, Soegilang, atau Miki. :D :D. Btw, sekarang dia salah satu pejuang skripsi tercepat di kelas, udah penelitian cuy, ibarat sinyal internet kayaknya dia udah 4G. :""")

16. Ridwan
Pak (calon mantan) Ketua HIMA PLS 2014 (kenapa calon mantan? Soalnya bentar lagi mau demisioner) asal Kota Reog Ponorogo. Jadi berdasarkan survey yang belum 87% teruji kebenarannya, Pak Ridwan ini kalo soal ngonsep sesuatu,  JOOSS banget. Tapi, kalo buat actionnya, dia lebih suka orang lain yang melakukan. Emag nih, dia keknya PLS Sejati, Calon Konseptor gituu. Hahahaa
Ohyaa, kalo misalnya dia lagi diem nih, kelihatan biasa aja. Biasa bangeeet  :p. Tapi kalo udah ngomong, apalagi ngomong di depan, di panggung, atau dikeramaian, uluh-uluuuh pesonanyaa keluar meen. :D :D 

17. Puthut
Ciyee, mas Puthut ... kibas poni dulu mas !! haha  Menurut beberapa survey yang belum diuji kebenarannya, si Puthut ini ngGanteng (iya,kudu pake ng, haha). Yaah, wajahnya nggak malu-maluin laah kalo diajak buat kondangan, bawaanya pengen dipacarin ajaa, sayang kita terjebak friendzone. Wkwkwkw 

18. Karisma
Laah, kalo dia mah udah kenal dari pertama jaman ospek dulu terlalu banyak rahasia untuk dibeberkan, mari kita buka rahasia umum dia ajaah. Hahaha
Makhluk unik yang satu ini nggak punya Idung, punya sih tapi nggak kelihatan. (ampuni aku bee) . Dia ini suka Nglucu dan kalo disuruh ng-Presentasi atau me-Moderatori kayak MC gitu. Salah satu fans beratnya Syahrini, alasan dia ngeFans sama Syahrini kata dia Syahrini itu cantik, kalo ngomong suka mendesah-desah, bego tapi suka husnudzon kalo dia lagi dibully. Huehehee 

19. Johan
Paling suka kalo lihat Johan pake Baju pantai itu looh . Mantan ketua kelas yang udah setahun yang lalu didemisioner ini orangnya agak yUnik dan agak Error, tapi kalau udah ngomong, bahasanya kayak cendekiawan muda. Johan ini orangnya fotogenic, dia bisa bergaya apa aja yang gimana aja, mau gaya feminim atau masculin dia juga bisa :D 

20. Azzam
Santri asal LA-mongan, punya ciri khas wajah yang ngantukan. Punya akun FB yang namanya Tsani Cellaluw Caiyank Mamaah. Dia adalah pencetus kata “Njut Pimeen...?!” , “Akuu wes tauu” 

21. Hafiez
Manusia Raksas asal Pacitan, dia adalah manusia terbesar diSKB 2012, buadannya gueeedheee banget (oke yang ini lebay). Dia adalah seorang tukang foto yang kalo nggak masuk kuliah alasannya lagi pemotretan Pak Jokowi laah, prewedding laah, ikut nyalon DPR laah. Dulu jarang banget masuk kuliah, soalnya dia sibuk kerja jadi fotografer, tapi akhir-akhir ini dia katanya sih mau  fokus kuliah, pengen jadi sarjana juga. Hehehe 

22. Umi
Si Cumil yang kalau ngomong  lemah lembut gitu, orangnya cantiiiik, baik, dan suka menabung. Sayang ya buat para Jomblowan mbak Cumil udah ada yang punyaah. Huehehehe

23. Isna
Isnaaa eonniiee.... ini anak sebelas duabelas sama irfa, sukaaa banget sama Korea.  Mantan biasnya salah satu member EXO, sekarang katanya udah nggak lagi soalnya member EXO ada yang keluar gitu dari SM entertaiment jadi nggak seru lagi. Suaranya isna, kecil, lucu kalo lagi ngomong, kalo lagi diem imut-imut gituu)

24. Friska
Gadis cantik yang pendiem (tapi kalo udah kenal ya banyak cerita ding, hehe) asal Tegal. Tetanggan sama Niam

25. Rani
Putri cantik asal Purworejo, dulu sih pemalu banget, tapi sejak negara api menyerang semuanya berubah, Rani yang sekarang bukanlah Rani yang duluu. Hehe

26. Dita  
Mbak tomboy yang keren abis. Kalo yang belum pernah ketemu sama dita, pasti pertama kali lihat dikiranya cowok. Dita ini sebagian dari Amik, soalnya kemana-mana  bareng Amik, hehe

27. Ami
Ami atau biasa dipanggil Imut adalah sebagian dari Dita, kayaknya mereka memang sudah ditakdirkan untuk bersama.

28.Via
Mbak cantik asal Cilacap ini kalau di kelas pendiam banget, tapi kalau udah ngobrol ya banyaak ceritanyaa. Hehe

29. Dian
Semangat ini takkan pernah padam!! Mbak Dii, salah satu fans terberat PSS, nggak pernah satu momet terlewatkan kalo PSS lagi tanding, dimanapun, kapanmu, sampe dibela-belain ke Malang juga buat nonton PSS, Slemania banget ini orang padahal dia orang Mbantul tapi dia lebih suka sama Sleman (kamu pernah bilang lo mbak dii) huehehee
Dia ini salah satu penganut paham Mbolangisme (red : orang orang yang suka bolang) setiap weekend pasti DP nya ganti ke tempat-tempat baru (terutama) dijogja yang belum pernah terjamah. Hehe

30.  Vandi
Nah, kalo yang ini dari tampilan luarnya udah kayak pacar-able gitu, kalo ngomong pas presentasi kelihatan keren. Tapi kalo udah ngobrol biasa, like a child-nya kelihatan. Kalo diantara cowok-cowok dikelas emang usianya paling muda sih. Saat ini dia lagi pengen move on nih gaes, bantuin cari cewek yuuk yang cantik, trus agak chainis gituu :D :D
Dia ini suka ngasih info dari detik.com, vivanews dkk gitu deh ketemen-temennya, kadang juga suka ngirim gambar meme katanya sih dia adminnya gitu :D :D

31. Faisal
Si gembul asal Timur Tengah,  soalnya di punya brewok kayak Omaa Irama. Ini manusia gedhe ke II setelah bang Hafis

32. Arifah
Panggilan kesayangan buatnya Bunda. Kalo misalnya dia nggak berangkat kuliah alasanya dia lagi Umroh, dan dosen percaya aja gituu. Bunda ini anak  ghawl  lhoo, tongkrongannya di Kafe-kafe gitu, (berdasarkan observasi di Dpmu bund :p). Bunda nih, kalo presentasi paling suka jadi Moderator -__-

33. Hikmah
Nah ini tetangga satu desanya sama Bunda, asli wonosobo. Kalo di kelas suka banget selfie yang aneh-aneh :D 

34. Icha
Nah, ini tetangganya Himah sama Bunda , jadi mereka bertiga ini tergabung dalam Trio Wonosobo –Coorporation. Panggilan kesayangan buat Ichaaak “Princess” soalnya suka maju mundurr cantik maju muncur centil :p. Icha ini orangnya takut sama balon dan suka pake high heel soalnya orangnya mungil. :D

35. Luvi 
Nah kalo yang ini wanita karir, kalo ke kampus gaya nya kece abis pokoknya. Kayaknya apa-apa pantes aja gitu di Luvi. #noperez #beneran

36. Mau’idhotul
Kebanyakan orang manggilnya dia Ana, tapi aku lebih suka manggilnya Mau. mau mau mau . :D . Dia ini orangnya aktif kalo di kelas, banyaak nanya sampe kadang suka sebel kalo dia kebanyakan tanyaa, kepo bangeet sih . (hehe peace mau)
Kalo lagi diskusi gitu, kadang orangnya suka ngeyel dan nggak mau kalah nih gaes, jadi sabar ya kalo sama Anna. Huehehee

37. Resti
Asli Jawa tapi kalo bicara nggak pernah mau pake Bahasa Jawa. Hehe
Kalo pas presentasi jari-jari tanganya yang nggak megang kertas kayak orang nari, melambai-lambai gitu. Hehehee 

38. Elina
Ibuk-ibuk rempong asal Purbalingga. Orangnya suka banget cerita, selalu terlihat ceria tapi entah di dalamnya :””” . Puk puk ya lin, kamu tak lagi galau. :D
Kalo udah ketawa susah mingkep dan susah berhenti. Orangnya cunal cunil kesana-kesini, sekarang dia lagi suka ngeGym sama renang, katanya mau nurunin berat badan tapi hobi ngemil mulu kalo di Kos -_-
Dia ini orangnya perhatian loh, dan selalu jadi pendengar yang baik kalo temen-temennya lagi curhat, tapi nyebelinnya dia pelupa. Hehe 

39.  Dwi
Si endut asal kebumen, hehe . hobbi nya halan-halan mulu niih. coba sist, gan cek ig sista yang ngehits satu ini @dwimulyaningsih pasti fotonya #ayodolan ... hehehee

40.  Aulia
Hii.... kitty-kitty. Panggilan kesayangan suci buat aul sekarang gitu. Hehehe
Ini juga sebelas duabelas sama resti, orang jawa yang jarang ngomong pake bahasa jawa, sama juga kayak malik ding.
Asal boyolali, kalo pulang dari mudik suka bawa susu, tapi aku belum pernah dikasih. Hehe 

41.  Venda
Wong Mbantul tapi ngakunya Kota Jogja. Orangnya nih kalo lagi presentasi ngomongya centil membahana gitu, hehe (peace pen) 

42.  Yaya
And the last is the Dedengkot SKB 2012, tampilan luarnya emang kelihatan kayak ibu Tiri Cinderella, judes gitu. Tapi di balik semua itu yayak atau mbak yay ini orangnya baik kok. Suka menasihati kalo ada temen-temenya yang nakal, dia juga saat ini lagi belajar buat jadi anak Ghawl meen. Hahaha
Kalo lagi ketawa suka lepas kontrol nggak nyadar dia lagi dimana. Banyak nih yang menginspirasi dari mba yak, mulai dari dia udah bisa bikin pendampingan belajar, bikin TK, trus jadi relawan pendidikan di Malaysia, ngajarin anak-anak TKI yang terdampar di Pulau nan jauh dimata. hohoo
Kayaknya ini orang emang Born to be Nonformal Educator deeh :D


Yeaaah, sekian perkenalan anggota maskapai dari SKB 2012 alias Sekelompok Kelas B 2012 asli PLS FIP UNY. Sekali lagi maaf yaa buat teman-teman yang nama-namanya tertulis disini, maaf ya kalo ada tulisan yang menyinggung, jangan dimasukin ke hati ya, ini buat seru-seruan kok, siapa tau kalo besok kalian cerita sama anak-anak kalian tentang teman-teman kalian pas jaman kuliah bisa buka tulisan ini sebagai bahan referensi. Jarang-jarang kan punya teman kayak kita, kita mah nggak ada duanyaa.  Hahaha
Terima kasih sudah (secara mau tidak mau, harus mau) jadi bagian dari karya Jahil ini, ini tuh menunjukkan betapa kita (penulis-red) perhatian sama kalian kaan . huehehehe

team : kade & yaya 




Lagu Kenangan

Desember 08, 2015 0
Ada lagu yang selalu mengingatkan pada kenangan yang ingin dilupakan, tapi aku memilih untuk tetap mendengarkannya. Setiap lagu memang punya kenangan. Kenangan bersama keluraga, teman-teman, dan seseorang yang spesial. Ah, lagu, selalu saja ada cerita dibaliknya.
Aku masih belum ingin beranjak dari lagu-lagu yang dulu sampai sekarang masih tetap di daftar lagu yang paling sering diputar. Aku masih ingin tinggal dalam kenangan yang tergambar dalam setiap alunan lagu-lagu itu. Ah, ternyata memang benar. Ada lagu yang selalu ingin aku hindari, tapi aku tak mau menghapus dari playlist.
Lagu  ini semacam kamu. Yah, kamu memang telah pergi. Tapi aku masih saja menulis tentangmu. Meskipun terkadang aku masih berharap padamu, aku masih merasa ada kisah kita yang belum terselesaikan. Tapi entahlah, mungkin kamu sudah bahagia. Atau kamu malah masih merasa seperti aku? Masih teringat padaku? Dan kita hanya saling menunggu, menunggu siapa yang berani untuk memulai? Haruskah aku yang memulainya? Tanpa kamu sadari, aku lah yang membuatmu pernah menjadi bagian dari hidupku, kemudian aku merasa kalau aku tak mampu membahagiakanmu, lalu aku menjadi sering tertutup padamu. Lalu kamu menemukan seorang baru lagi, yang lebih baik dari aku. Kau tahu, aku mati rasa. Aku sedih kamu pergi dari hidupku, aku sedih tak ada lagi lagu untukku darimu, tapi disaat yang sama aku juga senang melihatmu senang, aku senang aku tak menjadi beban bagimu lagi, aku senang  kamu telah menemukan seorang yang lebih membuatmu bahagia.
Aku masih saja menulis kenangan-kenangan tentangmu dan tentang kita. Aku tak bermaksud memintamu pulang, aku hanya menanak kenangan untuk menjadi pengalaman, supaya ketika kutemukan seorang baru dalam hidupku aku tak melakukan kesalahan yang sama yang kulakukan padamu. Tapi bagiku, kamu tak akan terganti. Kamu akan selalu punya tempat yang spesial di hatiku. Kalau begini, terkadang aku ingin memulai semuanya dari awal, menembus semua kesalahan-kesalahanku. Tapi sayangnya, mungkin aku terlalu pengecut untuk memulai. Aku takut, aku akan menyerah di jalan dan akhirnya kembali menyakitimu. Kamu tahu? Aku mengerti bagaimana perasaanmu, aku mengerti bagaimana kesepianmu, aku mengerti bagaimana masa lalumu. Aku rasa aku tahu semua tentangmu. Tapi aku jarang menunjukan kepedulianku kepadamu. kau lihat sendiri kan, betapa jahatnya aku?
Kemudian, pergi sajalah kamu. Temukan seseorang yang akan menunjukkan kepeduliannya terhadapmu, yang akan selalu menemanimu. Biarkan saja aku sendiri disini, meratapi kepengecutanku. Meratapi kepergianmu. Merencanakan penyesalan. Maaf yaa ...

Selesai diketik bersamaan dengan iringan lagu Christina – Kehilangan (OST Heart)

PS : Aku selalu berharap ada waktu dimana aku bisa menjelaskan semua dan kamu bisa kembali bersamaku. 

(c) kekenkade
Karangmalang, YK.
Selasa, 27 Mei 2014

cerpen : Surat untuk Mbak Risma

Desember 08, 2015 0
Untuk : Mbak Risma

Mbak...
Mbak Risma...
Kalau Mbak Risma sudah baca surat ini mungkin aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Aku sudah pergi jauh mbak.  Mbak, sebenarnya aku kangen banget sama Mbak Risma. Mbak tahu nggak? Mbak itu orang pertama yang bisa bikin aku semangat belajar mbak. Mbak, aku pengen cerita banyak banget ke Mbak Risma.

Mbak Risma inget nggak pertama kali saat Mbak Risma datang sama teman-teman mbak buat acara pembukaan pendampingan belajar di desaku? Mbak inget kan? Tapi mungkin mbak belum kenal aku. Aku pun belum kenal mbak. Aku masih mengganggap Mbak Risma dan teman-temannya itu sebagai sosok asing yang datang ke desaku mbak. Aku heran mbak, kenapa ada mahasiswa yang mau-maunya datang ke tempat kotor ini mbak. Mbak sendiri tahu kan gimana keadaan orang-orang yang ada di desaku, yang kebanyakan orang-orangnya bekerja di dunia prostitusi, tapi aku tidak tahu apa itu prostitusi mbak? Tiap kali aku tanya ke Mbak Risma apa itu prostitusi, Mbak Risma nggak pernah jawab kan? Mbak Risma malah bilang “Suatu hari kamu akan mengerti.” Tapi sampai sekarang aku nggak ngerti mbak. Yang aku tahu kebanyakan orang-orang di sekitar rumahku kerjanya sama seperti ibukku mbak. Iya ibukku, tiap malam pulang diantar laki-laki yang berbeda tiap harinya. Ahh, aku pikir itu teman-teman ibuku. Ibuku kan pandai bergaul, iya kan Mbak?

Mbak Risma, aku pengen bilang makasih banyak, karena Mbak Risma, aku jadi semangat belajar. Mbak Risma adalah satu-satu nya Mbak-mbak dari UNY yang sabar menghadapi aku dan bisa buat aku jadi mau belajar. Aku sudah bisa membaca tanpa mengeja lagi mbak. Aku sudah bisa menulis latin mbak, dan aku juga sudah bisa menghitung mbak. Mbak seneng kan?

Mbak, aku mau cerita. Sejak Mbak Risma jadi pendamping aku buat bantuin aku belajar, aku jadi kepikiran Mbak Risma terus. Mbak Risma inget kan? Saat pertama kali kita belajar bareng dan aku nimpukin buku tebal ke kepala Mbak Risma gara-gara aku nggak mau belajar. Dan Mbak Risma nggak marah, malahan Mbak Risma minjemin HP mbak, buat iming-iming aku supaya mau belajar, dan itu berhasil mbak. Dan semangat aku buat belajar jadi meningkat mbak, kalau aku dikasih HP. Aku jadi nunggu-nunggu buat pendampingan belajar lagi, supaya bisa pinjam HP nya Mbak Risma lagi.

Mbak Risma, aku nakal ya? Iya kan Mbak? Akui sajalah mbak. Aku tahu kok aku nakal. Aku nakal bukan karena aku pengen buat Mbak Risma kesal. Aku pengen selalu dapat perhatian dari Mbak Risma dan mbak-mbak yang lain juga. Aku pengen semuanya memerhatikan aku. Maaf ya Mbak, aku sering buat gaduh di kelas pendampingan. Aku sering teriak-teriak nggak jelas di kelas. Aku sering keluar-masuk kelas seenaknya. Aku sering molesi Mbak Risma. Tapi kok Mbak Risma nggak bales aku sih? Kan nanti kita bisa perang-perangan Mbak? Mbak, dirumah aku jarang diperhatikan mbak. Ibukku sibuk bekerja dan Bapak entah pergi kemana, dan aku dirumah hanya sering bersama kakak perempuanku yang juga lebih sering menghabiskan waktunya diluar. Aku kesepian mbak. Aku nggak punya temen. Temen-temen nggak ada yang mau sama aku, nggak tahu kenapa mbak. Pernah suatu hari ketika aku melihat teman-teman sedang bermain di lapangan. Mereka sedang bermain petak umpet, lalu ada salah satu teman yang ngumpetnya di dekat sungai, aku sudah memperingatkan temanku untuk tidak bersembunyi disitu karena aliran sungainya deras dan nanti dia bisa jatuh. Tapi dia malah mengusirku dan mengata-ngataiku. Katanya aku nggak usah ikut campur, aku kan nggak ikut dalam permainan. Aku marahlah mbak, terus aku dorong dia sampai jatuh ke sungai dan dia hanyut. Dia teriak minta tolong tapi aku pergi berlari meninggalkannya, aku takut mbak. Aku nggak tahu harus berbuat apa, lalu aku ke rumah orang tua temanku itu dan bicara kepada mereka kalau aku tadi mendorong anak mereka kesungai dan sekarang sedang hanyut. Otomatis mereka langsung panik, bahkan Bapaknya temenku sempat menamparku hingga aku jatuh dan tak sengaja kepalaku terbentur batu lalu beliau berkata “Dasar anak pembawa sial”. Aku menangis dan melihat mereka pergi berlari ke arah sungai sembari memanggil para warga untuk meminta bantuan. Mbak, aku salah lagi. Apa aku memang pembawa sial mbak?

Akhirnya temanku itu bisa diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit. Sejak saat itu, semakin banyak teman yang menjauhiku. Ibu dan kakakku seolah tak peduli dengan masalahku mbak. Mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Mereka jarang memerhatikan aku. Sampai akhirnya ada Mbak Risma yang tiap hari Rabu dan Minggu datang untuk mengajar. Dan aku senang sekali Mbak Risma selalu perhatian padaku mbak. Mbak Risma selalu mengajaku mengobrol dan bercerita lucu, kalau aku salah Mbak Risma juga tidak terlihat marah kepadaku, malah Mbak Risma menasihatiku dengan suara yang lembut. Dan aku suka itu mbak. Jadi aku sering gaduh di kelas supaya Mbak Risma memerhatikan aku terus mbak.

Mbak Risma, aku pengen cerita. Aku kangen sama bapakku. Aku iri sama teman-teman kalau mereka kesekolah di antar sama bapak mereka. Mbak Risma tahu nggak sih, kemana bapakku pergi? Mbak aku nggak percaya sama cerita orang-orang yang kalau katanya Bapakuku seorang bandar narkoba dan sekarang sedang diburu polisi. Narkoba itu apa sih mbak?

Aku nggak percaya mbak, yang aku tahu malam hari sebelum bapak pergi bapak bilang kalau bapak akan selalu sayang sama aku. Bapak akan pulang. Bapak mau cari kerja. Bapak pergi bawa tas besar mbak, hanya sekelebat aku melihat isinya apa. Bungkusan berwarna coklat yang banyak. Tapi aku tak tahu apa itu.

Mbak Risma harus tahu yaa, kalau sejak ada pendampingan belajar itu aku dirumah jadi sering membaca lho mbak. Soalnya kata Mbak Risma, aku aku bisa baca lancar nanti Mbak Risma bakal kasih aku hadiah, aku suka sekali hadiah mbak. Mbak sering-sering yaa kasih aku hadiah.

Kata Bu Guru di sekolah, aku sudah mulai bisa memerhatikan pelajaran mbak. Dan bisa menjawab soal. Mbak inget kan, waktu aku cerita aku terpilih jadi perwakilan untuk ikut lomba cerdas cermat kelas satu  SD tingkat kecamatan. Aku nggak percaya kalau aku yang terpilih untuk menjadi perwakilan sekolah. Aku merasa kalau selama ini aku anak yang nakal dan bodoh mbak, tapi semuanya berubah saat aku ketemu Mbak Risma. Dan aku masih ingat saat Mbak Risma menangis karena aku nggak mau belajar dan aku malah marah dan nimpukin Mbak Risma dengan buku-buku. Aku jadi tahu kalau Mbak Risma itu sayang banget sama aku dan pengen aku jadi rajin belajar. Sejak saat itu aku bertekad untuk giat belajar. Mbak Risma ingat  juga nggak?Saat Mbak Risma dimarahi ibuku sewaktu Mbak Risma membela aku pas aku sedang belajar malah disuruh ibukku untuk membeli sabun di warung untuk mandi ibukku. Mbak Risma bilang “Alda  sedang belajar bu. Tolong beli sabunnya nanti saja.” Eh tapi malah ibukku marah-marah sama Mbak Risma ngatain kalau Mbak Risma itu bukan siapa-siapa yang berhak ngatur aku. Ngatain Mbak Risma hanya orang asing yang mencoba mengatur kehidupan keluarga kami. Ibukku juga malah memukulku karena tidak mau nurut sama ibu, dan bilang kalau aku anak durhaka. Sebenarnya niat Mbak Risma baik kan mbak? Supaya belajarku tidak terganggu dan di papan pengumuman juga telah bertuliskan kalau anak sedang belajar orang tua harap mendukungnya. Yah, tapi itulah ibuku Mbak, ibukku sibuk mencari uang dan sering pulang malam dan capek. Aku juga tahu ibukku bekerja untuk makan kami sehari-hari, untuk membayar sekolahku dan kakakku juga. Maka sejak itu, aku bertekad untuk jadi anak rajin Mbak, yang giat belajar.

Mbak Risma, Akhirnya aku menang juara umum di lomba cerdas cermat itu lo mbak. Waktu upacara di sekolah aku dipanggil kedepan untuk menerima hadiah berupa buku, sertifikat, dan uang. Aku senang sekali mbak, aku dapat uang banyak. Aku pengen beli sepatu baru mbak. Kemudian uangnya aku kasih ke ibukku mbak. Aku bilang ke ibukku kalau aku pengen beli sepatu eh tapi kata ibuku tidak usah, uangnya disimpan ibu saja untuk kebutuhan sehari-hari. Akhirnya aku tidak jadi beli sepatu mbak. Uangnya ditabung sama Ibuku. Tapi entah kenapa mbak, setelah aku kasih uang itu ke Ibuku, dia malah beli baju untuk dirinya sendiri, banyak lagi mbak, sampai ada tiga tas isinya baju barunya ibuku semua. Bahkan untukku pun tidak ada. Aku takut bertanya mbak, aku takut dipukuli lagi. Mbak, sebenarnya dia ibukku bukan sih mbak?
Mbak, aku mulai capek nulis surat ini. Tapi masih banyak lagi yang ingin aku ceritakan. Mbak, akhir-akhir ini aku sering pusing. Nggak tahu kenapa. Aku juga sering mimisan mbak, ini semua bermula sejak terakhir kali aku dipukuli ibukku sampai aku pingsan. Aku dipukuli karena aku menyemprotkan minuman yang sedang aku minum ke muka teman laki-laki ibuku yang malam itu berkunjung kerumah mbak. Laki-laki itu kurang ajar mbak, aku melihat dari balik pintu kamar. Aku melihat laki-laki itu mencoba membuka baju ibuku mbak, dan herannya ibuku kok tenang-tenang saja ya mbak. Tapi aku ingat bapakku mbak, aku nggak mau ibukku seperti itu dengan laki-laki selain bapakku. Perbuatan ibukku itu tidak boleh kan mbak? Maka aku keluar kamar, mengambil minum dan menyemprotkan ke muka laki-laki itu. Laki-laki itu besar dan hitam, dia marah, ibukku juga kaget dan marah langsung menamparku hingga aku tersungkur jatuh membentur pintu. Aku pingsan dan aku tak tahu apa-apa lagi.

Keesokan harinya aku bangun dan tersadar kalau aku ada ditempat tidur, tapi aku tidak tahu ini di kamar siapa, yang jelas kamar ini lebih bagus dari kamarku. Tiba-tiba seorang lelaki tua masuk, oh ternyata itu tetanggaku. Dan menceritakan kejadian semalam. Kata tetanggaku aku ditemukan tergeletak tak berdaya di belakang pintu, setelah ibuku menamparku, dia tidak menolongku, dia malah pergi meninggalkan aku dengan lelaki itu. Tetanggaku yang mendengar kegaduhan dari rumah berlari kerumahku dan menemukan aku. Mbak, dia ibukku bukan sih?

Mbak, ternyata kamar itu namanya rumah sakit. Sudah seminggu aku disana dan aku sering muntah darah mbak. Aku sering sakit kepala mbak, untungnya aku tidak sendirian mbak. Masih ada nenekku yang datang dari desa tetangga yang mau merawatku. Ibu dan kakakku tak terlihat untuk menengokku mbak. Mbak, kepada nenekku aku sering bercerita tentang Mbak Risma loh. Mbak Risma yang suka membantuku mengerjakan PR, Mbak Risma yang suka bercerita, Mbak Risma yang sabar menghadapi kelakuan nakalku. Aku sayang sama Mbak Risma, tapi maaf ya mbak, aku sering nakal sama Mbak Risma.

Mbak, sakit kepalaku semakin menjadi mbak, sudah tiga minggu semenjak aku pulang dari Rumah Sakit tapi aku masih sering muntah darah. Aku takut mbak. Mbak Risma dimana? Mbak kok nggak jenguk aku?

Sekian dulu surat dari ku yaa mbak, masih banyak cerita yang ingin aku ceritakan sama Mbak Risma, tapi kepalaku mulai sakit lagi ini mbak. Aku mau tidur dulu ya Mbak. J

Alda

***

Aku merenung membaca surat itu, mataku panas dan berkaca-kaca. Dua bulan setelah kepergian Alda  baru kuterima surat itu.  Surat itu kuterima dari tetangga Alda, ketika hari ini aku berkunjung ke  pemukimannya untuk melihat bagaimana kabarnya karena sudah lama kutinggalkan. Tapi yang kudapati hanya sepucuk surat ini dan kabar kalau Alda sudah meninggal. Keluarga Alda pindah entah kemana.
Alda  adalah seorang anak kelas satu SD di suatu pemukiman yang terkenal dengan kehidupan prostitusinya di Kota Yogyakarta. Aku mengenalnya sejak dia menjadi salah satu anak didikku di Rumah Pendampingan Belajar yang didirikan oleh temanku dalam rangka pemberdayaan masyarakat di pemukiman itu. Entah apa alasan temanku memilih tempat itu dan bagaimana dia mendapatkan ijin mendirikan Rumah Belajar di daerah yang kebanyakan orang menganggap tempat itu adalah sumber maksiat karena kebanyakan masyarakat disini bekerja sebagai PSK, mucikari, germo, dan hal lain yang berhubungan dengan keprostitusian.
Pertama kali bertemu dengannya aku harus menahan emosiku karena anak ini susah sekali diatur. Dia tidak mau belajar dan sering mengganggu teman yang lain saat pendampingan belajar. Aku pikir ada yang salah dengan anak ini, dan ternyata dugaanku benar.
Alda , seorang anak yang kurang kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Jadi dia sering membuat ulah supaya mendapatkan perhatian. Sejak aku mengetahui bagaimana kondisi keluarganya dan kehidupan yang dia jalani, aku merasa iba dan ingin sekali membantunya. Yah, yang bisa aku lakukan adalah memberikan perhatian terbaikku untuknya. Aku ingin dia menjadi anak yang rajin belajar, bisa membaca lancar dan menulis.
Syukurlah jerih payah usahaku dan teman-teman lain, Alda  mulai menunjukkan perubahan belajar yang berbeda, meskipun tetap dengan sifatnya yang sering membuat gaduh di kelas pendampingan, tapi dia menunjukan peningkatan pada pengetahuannya. Dia mulai lancar membaca dan menulis, setiap ada soal yang kulontarkan pada anak-anak, Alda  sering menjawab cepat dan tepat. Aku senang sekali ketika mendengar dirinya mendapat kesempatan untuk mengikuti lomba cerdas cermat untuk mewakili sekolahnya.
Sayangnya, anak sekecil itu harus mengalami kehidupan yang berat jika dibandingkan dengan kehidupan keluargaku. Aku rasa begitu.
Alda , seorang anak dari keluarga yang kurang harmonis. Ibu nya adalah seorang pekerja seks komersial dan Ayahnya adalah buronan polisi karena terlibat sindikat perdagangan narkoba, yang kabarnya tewas tertembak ketika akan kabur dari kejaran polisi. Sampai akhir hidupnya Alda  tidak tahu bagaimana keadaan ayahnya, yang dia tahu ayahnya pergi bekerja dan akan pulang, tapi semua itu hanya impian belaka.
Terakhir kali aku melihat Alda adalah ketika dia bercerita padaku kalau dia terpilih menjadi perwakilan lomba cerdas cermat, dia memintaku datang saat lomba, tapi aku tidak bisa karena aku mendapat tugas dari kampusku yang tak bisa kutinggalkan. Akhirnya aku mengorbankan Alda dan anak-anak yang lain, untuk cuti mendampingi belajar mereka.
Penyesalan kini bertumpuk di dadaku, aku menyesal karena tidak bisa menemani Alda sampai akhir hidupnya. Aku menyesal karena tidak bisa mendampingi saat moment berharganya. Tapi aku juga tidak menyangka bahwa kehadiranku adalah penting baginya. Jadi aku harus tetap bangga padanya, aku turut bahagia karena aku bisa menjadi salah satu yang bermakna dalam kehidupannya. Aku bahagia karena aku menjadi salah satu orang yang bisa membuat Alda senang.
Alda, Mbak Risma selalu sayang sama Alda. Maafkan Mbak Risma sayang, semoga kamu tenang dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. 


Didesikasikan untuk KUS: PLUS , Karisma , dan Aldi 

cerpen : Menunggu Keenan

Desember 08, 2015 0
Seberapa besar rasa ini untukmu dan seberapa lama waktu yang kuhabiskan untuk menunggumu. Sudah setahun sejak kamu meinggalkanku tanpa alasan, dan aku masih menunggumu ditempat pertama kali kita bertemu, berharap kamu akan pulang, merindukanku dan menceritakan semua yang telah kau simpan sejak kau tinggalkan aku.

Entah mengapa aku masih yakin denganmu dan aku yakin kamu akan pulang membawa sejuta kerinduan yang teramat dalam terhadapku, aku disini menunggu kamu pulang, tak peduli hujan turun membasahi tanahku berpijak, aku hanya yakin bahwa kamu akan pulang. Aku sedang menyiapkan rumah ternyaman untukmu, dimana nanti menjadi pesandaran terakhirmu. Aku dan kamu selamanya.

Yogyakarta, 12 Januari 2014

***

“Nisaaa!!” suara seorang wanita paruh baya memanggil gadis yang dari tadi sibuk menulis buku harian yang selalu dibawa kemanapun dia pergi. “Ngapain dari tadi duduk disitu? Nanti kesambet lo. Daripada duduk-duduk nggak ada kerjaan mendingan kamu bantuin Bulek Sumi di dapur, dari tadi kerja sendirian nggak ada yang bantuin.”
“Iya Bu” jawab Nisa singkat, ia sedang malas untuk berdebat dengan ibunya.
“Ibu mau ke warung dulu, mau beli kecap, soalnya didapur tadi kecapnya kurang.” kata Ibu.
“Kalo Nisa saja yang beli gimana bu? Biar ibu yang bantuin Bulek dibelakang? Hehe” kata Nisa mengajak bercanda ibunya. Tapi si Ibu malah sewot menjawab, “Halah, nggak usah, nanti kalo kamu yang beli malah mrepet-mrepet  beli yang lain, sudah Ibu saja. Sana kamu cepetanudah ditungguin bulek dari tadi.” Kata ibu sembari menaiki sepeda onthel tuanya.
“Iya deh, iya. Ibu hati-hati!” seru Nisa sembari melihat punggung ibunya yang beranjak jauh.
Nisa hanya tinggal dengan Ibunya dirumah tua peninggalan kakek Nisa. Ayahnya sudah meninggal sejak Nisa masih kelas 5 SD, dan ibunya memutuskan untuk tidak menikah lagi. Ibu ingin  tetap setia dengan ayah Nisa walau maut telah memisahkan mereka. Hal ini yang membuat Nisa ingin seperti Ibunya yang selalu setia dengan Ayahnya. Nisa juga ingin seperti itu, setia dan menunggu orang yang benar-benar dia cintai. Orang yang pertama kali bisa membuat Nisa nyaman dan banyak bercerita tentang dia dan keluarganya. Nisa bukanlah orang yang banyak bicara, dia lebih sering menjadi pendengar setia saat bermain dan bercerita dengan teman-temannya. Namun, pada pemuda ini Nisa berbeda, dia bisa sangat terbuka sekali, dan pemuda itu juga banyak bercerita tentang dirinya. Nisa merasa nyaman saat berdua dengan pemuda ini, dan dia merasa pemuda ini juga merasakan hal yang sama.
Perkenalkan nama pemuda itu adalah  Nata Atmaja. Dia keponakan Pak Bejo yang menjabat sebagai Lurah di desa Nisa. Dia datang ke desa dalam rangka KKN, kebetulan sekali Nata ditempatkan di desa Pakdenya sehingga dia tidak perlu kerepotan mencari tempat untuk menginap, dia datang bersama 15 kawannya dari Universitas ternama di Jakarta.
Nisa dan Nata bertemu pertama kali dibaah pohon rambutan depan rumah Nisa, saat itu Nata dan dua orang temannya sedang kebingungan mencari alamat rumah warga. Saat itu Nisa sedang menyapu halaman dan melihat tiga pemuda yang sedang kebingungan. Nata dan kedua temannya bertanya pada Nisa dimana rumah Pak Sobirun, ternyata rumahnya hanya dua blok dari rumah Nisa. Nata tersenyum pada Nisa, manis sekali. Membuat jantung Nisa untuk sepersekian detik berhenti berdetak.
Semenjak pertemuan pertama mereka, Nisa dan Nata jadi sering ketemu. Karena Nata sering datang ke rumah Pak Sobirun untuk melakukan observasi, dan sepulangnya dia mampir ke rumah Nisa hanya sekedar untuk menyapa.
Nata banyak bercerita tentang keluarganya yang saat ini dilanda ketidakharmonisan. Hubungan Mama dan Papa sedang tidak sehat. Mama Nata minta cerai karena Papanya ketahuan mesra-mesraan dengan wanita lain. Nata sering tidak betah dirumah, sehingga dia sering menginap di kos temannya. Untungnya dia sudah semester 6 sehingga dia bisa pergi sementara dari rumah selama 6 bulan untuk menjalankan tugas kuliahnya. Dia nggak mau kalau masalah keluarganya jadi mengganggu kuliahnya. Dari yang Nisa lihat, Nata adalah seorang yang bersemangat dalam pendidikannya dan bercita-cita untuk mengabdi pada masyarakat. Nisa kagum pada Nata.
Nisa juga bercerita banyak tentang kehidupannya. Sehari-hari dia hanya menjadi pembuat kue kemudian dititipkan ke warung-warung disekitar rumahnya. Nisa tidak melanjutkan kuliah, dia hanya lulus SMA. Sebenarnya Nisa ingin sekali melanjutkan kuliah, namun dia tahu bagaimana kondisi keuangan keluarganya. Untuk menghidupi biaya sehari-hari selain mengandalkan uang pensiunan ayah, ibu Nisa berjualan makan dipinggir desa, dekat dengan tempat wisata didesa itu. Ibu Nisa tidak mengijinkan Nisa untuk pergi berjualan juga, Ibu menyuruh Nisa untuk mengikuti kursus yang ada di desanya kelak, Nisa bisa kerja di kota dengan layak. Nisa tidak mau membantah ibunya, karena dia tahu perjuangan ibunya sudah berat. Saat ini Nisa sedang menjalani kurus menjahit, kelak dia ingin jadi desaigner dan memiliki butik di kota.
Tapi sayang, semua itu kini hanya ada didalam kenangan Nisa, Nisa hanya bisa tersenyum saat mengingat itu semua. Nata pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan sepucuk surat berisikan “aku akan pulang” . Hanya tiga kata yang dituliskan, tapi itu sangat berarti bagi Nisa. Nisa masih yakin kalau Nata akan kembali padanya. Nisa hanya perlu untuk menunggu.
Kini genap dua tahun Nisa menunggu Nata. Ibunya kini memiliki usaha catering kecil-kecilan. Nisa kini bekerja di sebuah Butik di pinggir kota. Kadang dia juga menjahit baju untuk tetangga. Surat pemberian Nata masih terlipat rapi terselip dibalik lembaran-lembaran kertas diarynya.
‘Nata, entah sampai kapan aku harus menunggumu. Aku akan tetap setia menunggumu pulang. Sudah kusiapkan tempat terbaik untukmu di hatiku dan dihidupku. Atau kamu telah menemukan rumah yang nyaman sekarang? Dan enggan untuk keluar.  Aku harap ketika kamu beranjak dari tempat ternyamanmu, dan telah lelah mencari rumah yang baru, aku tetap disini untukmu. Kau bisa menggunakan kompas yang kuberikan untuk menuntunmu padaku. Aku akan tetap menunggumu Nata.’ – Nisa

@kekenkade – Yogyakarta, 17 Januari 2014