08 Desember 2018

Times Change but Memories Remain

Desember 08, 2018 0
Ini sudah hampir satu setengah tahun sejak mereka debut pada tanggal 7 Agustus 2017 dan terhitung sejak aku menulis ini adalah tiga puluh hari lagi sebelum pembubaran mereka.
Aku rasa ini pertama kalinya bagi aku selama terjerumus dalam dunia pen-fangirl-ingan, satu-satu boygroup yang selalu aku nantikan comebacknya. Mungkin efek dari tahu bahwa mereka hanyalah grup project yang terikat kontrak selama satu setengah tahun lalu setelah kontrak habis ya bubar, sedih sih tapi mau gimana lagi. 
Betewe aku mau curhat juga bagaimana awal-awal aku jadi kagum sama mereka. Pepatah “witing tresno jalaran seko kulino” itu mungkin berlaku bagi aku kalau kata “kulino”-nya diganti “kepo”.
Bermula dari sebuah artikel yang memberitakan tentang mereka, waktu itu mereka baru awal-awal debut jadi masih fresh dan aku nggak bisa bedain muka mereka satu sama lain. Aku juga sempat bilang sama teman aku kalau aku nggak mau kepo tentang mereka ntar suka. Tapi dasar hati dan pikiran nggak sinkron jadi kekepoan ini akhirnya tetap berlanjut.
Karena penasaran sama mereka, dan pengen tahu dari mana asalnya mereka, jadi aku memutuskan untuk nonton acara Produce 101 season 2 (PD 101 S2).
TMI : Acara pencarian bakat idol dengan sistem  voting dan eliminasi setiap minggunya. Produce 101 season 1 menghasilkan girlband I.O.I yang sudah bubar juga. Untuk yang season kedua pesertanya laki-laki.
Aku tahu aku telat nonton Produce-nya karena Wanna One-nya udah debut juga, tapi aku belum tahu nama-nama mereka makanya aku penasaran pengen tahu gimana sejarah para member yang terpilih dari ajang survival itu.
Sampai akhirnya aku jadi tahu yang namanya Jisung, Hasung, Minhyun, Jaehwan, Daniel, Jihoon, Woojin, Baejin, Daehwi, dan Guanlin dan bisa mengenali wajah mereka satu persatu.
Terlepas dari kontroversi Mnet tentang acara tersebut yang dibilang evil editing lah, member ini itu nggak pantas buat debut lah, dan drama lainnya. Tapi pada akhirnya waktu yang membuktikan bagaimana mereka sekarang. Salah satu trainee yang dibilang kena editing sekarang juga udah debut jadi anggota Boygrup yang juga gak kalah terkenal, trainee yang dibilang ketuaan buat jadi idol sekarang jadi leader yang mengayomi digrup-nya, dan lain sebagainya.
Apalagi Bae Jin Young yang dulu di awal-awal Produce pas lagi tampil nunduk mulu, nggak pedean, demam panggung, dan sering dapat  kritik tajam dari para pelatih sekarang udah jadi manusia tukang kerdus yang kalau nge-dance Boomerang dibagian killing part-nya W.O.W.

Bae Jin Young era Produce 101 S2
sumber gambar : google
Dulu ada yang bilang kalau dia modal tampang doang makanya peringkatnya sering aman dan bisa debut. Ya emang cakep sih, dengan wajah kecil yang katanya jadi beauty standar-nya idol korea. Tapi kalau lihat dia sekarang dan dibeberapa kesempatan member lain bilang kalau si Bae-bae ini pekerja keras bahkan saat jadwal istirahat pun dia tetap latihan, jadi “modal tampang doang” bisa terbantahkan. 

Bae Jin Young desember 2018, mirip Oh Sehun nggak sih?
sumber gambar : google

TMI : Halah ini aslinya karena aku-nya nge-stan dia makanya kubelain, kekekeke
Kalau ditanya alasannya kenapa Baejin? Bukan hanya karena wajahnya dia sih. Oke dia memang tamvan, All Wanna One members are handsome, and I think some members  more handsome than Baejin. Tapi yang aku suka karena perjalanannya dari -hanya seorang anak yang baru 10 bulan trainee datang dari salah satu agensi kecil lalu ikut ajang survival dengan tidak percaya diri diawal-awal episode menjadi seorang yang pekerja keras dan  selalu berusaha menampilkan yang terbaik. Pokoknya Baejin yang dulu bukanlah yang sekarang. Haha
Aku ingat dulu waktu di One The World tour in Seoul hari kedua kayaknya, Baejin nangis, awalnya dikira karena dia sakit telinga abis tabrakan sama member lain waktu tampil tapi ternyata  alasanya karena dia marah sama diri sendiri yang merasa tidak bisa menampilkan penampilan yang terbaik. Apalagi ibunya datang waktu itu, dia takut ibunya khawatir. Aku waktu nonton fancam-nya kayak ikutan trenyuh gitu lihat dedek Jinyoung nangis rasanya pengen ngusap air matanya ~ kekekekeke
Jeongmal sugohaesseoyo Jinyoung-ah~
TMI : One The World adalah Wanna One konser tour dunia di belasan negara dan duapuluhan kota. Termasuk Indonesia. Alhamdulillah saya nggak nonton, menjadi fangirl modal kuota sudah cukup bagi saya :”)
Bicara soal fangirl atau fanboy group idol, nggak jauh-jauh dari dugaan teori-teori di setiap  album comebacknya. Aku nggak tahu bagaimana fangirl grup lain, tapi aku amati waktu masih terjerumus di dunia per-Exo-lan para EXO-L ini juga sering menghubungkan teori-teori yunani kuno dengan album biasnya. Jadi semacam kayak belajar konsep filsafat pada album boyband kpop.
Di album terakhir Wanna One ini para Wannable (sebutan untuk fans-nya Wanna One) juga menghubungkan teori Plato tentang The Origin of Love sama poster treaser-nya. 

sumber gambar on pict

Aku tidak akan menjelaskan bagaimana hubungannya kedua gambar itu karena sejujurnya aku juga ga paham-paham banget, tapi intinya aku hanya ingin mengapresiasi kerja keras Swing Entertaiment selaku agensi Wanna One yang udah bikin konsep sedemikian rupa yang nggak bisa dibilang gampang. Salim dulu sama produser dan staf-nya ~
Out of the theory above let’s move to the Kaset Legend yang selalu ada di setiap MV Wanna One. Ini salah satu yang aku kagum sama grup ini karena mereka konsisten dengan konsep kaset dari album pertama sampai album terakhir. 

Kaset legend album Wanna One
sumber gambar : google

Di beberapa postingan yang aku lihat di instagram, para fans ada yang bikin teori hubungan tentang kaset-kaset diatas dengan perjalanan Wanna One.
Jadi kalau  lihat kaset pertama itu adalah kaset pada era album debut mereka, 1x1 = 1 To Be One kaset itu muncul di MV Energetic, kaset ini masih kosong artinya Wanna One ini baru saja lahir baru saja debut, belum banyak peristiwa, pengalaman, kejadian atau kenangan yang tersimpan. 

FYI itu tangannya Kang Daniel orang ketiga yang punya korea, wkwkw
sumber gambar : google

Lalu kaset kedua ini pada era album 1-1 = 0 Nothing Without You. Kaset ini muncul di MV Beautiful yang Movie version, yang dibawa sama anak-anak kecil yang terpilih jadi little Wanna One. Di poster treasernya kaset ini masih kosong dan berantakan, fans berpendapat kalau ini artinya Wanna One baru akan mengisi kaset itu dengan kenangan-kenangan bersama para fans (halah). Sesuai dengan albumnya bahwa mereka nggak akan ada tanpa para wannable, para Gukpro-nim (produser nasional) yang sudah memilih mereka di ajang Produce. 

sumber gambar : google

TMI : dari sekian banyak lagu di album ini favoritku adalah intronya yang berjudul N.W.Y panjangnya hanya 1 menitan aja, tapi kusuka sih lirik sama nadanya adem-adem sedih ~
Kaset ketiga muncul di MV Boomerang pada album 0+1 = 1 I Promise You, kasetnya udah ada isinya, warna pita kasetnya emas yang menandakan kalau Wanna One telah memasuki masa kejayaannya. Album ini rilis sekitar bulan Februari 2017 bulan setelah banyak ajang penghargaan dilaksanakan dan mereka berhasil membawa pulang beberapa award. 
TMI : aku ikut senang, they are not Wanna One for nothing :”

when the golden age begin ~ go go gold
sumber gambar : google

Kaset keempat muncul MV Light pada ablum 1: X = 1 Undivided, bentukannya masih sama kayak kaset ketiga hanya beda warna. Yang ini warna pitanya agak pink keunguan gitu, kalau menurutku sendiri di era ini mereka kayak menunjukkan masa kedewasaan setelah masa keemasan. 
 
Meskipun judul albumnya Undivided tapi di album ini para member terbagi menjadi beberapa sub-unit dengan konsep lagu sesuai dengan keinginan mereka.
sumber gambar : google


TMI : Salah satu yang bikin aku stan Wanna One selain konsep kaset karena mereka pakai rumus porogapit di setiap album-nya. Aku kagum sama tim kreatif-nya bisa konsep itu dari album pertama sampai album terakhir. Yeoksi, they are not creative team for nothing :)
Pita kaset itu seakan menggambarkan perjalanan mereka yang telah direkam, meskipun udah ada pitanya tapi didalam masih berantakan. Mereka seakan-akan sedang berusaha untuk menyusunnya supaya kenangan-kenangan itu tersusun dengan rapi, sampai akhirnya dikeluarkanlah album terakhir,full album pertama dan terakhir, karena sebelumnya hanya mini album. 

Mengusung lagu Spring Brezee yang dalam liriknya terdapat banyak kata "uri dashi mana" artinya kita akan bertemu lagi
sumber gambar : google

Album kelima 111 = 1 Power of Destiny pita kaset warnanya silver, dan bentuk pita dalam kasetpun sudah nggak berantakan lagi. Pita kaset itu membentuk simbol ∞ (infinity) para fans berpendapat kalau ini artinya perjalanan mereka sebagai Wanna One telah selesai, perjalanan selama satu setengah tahun (tepat besok tanggal 31 Desember) telah direkam dan menjadi kenangan yang akan tersimpan, baik di hati Wanna One-nya maupun penggemarnya.
Aku jadi ingat sebuah quote “Times change, people change, but memories remain.” Ku jadi teringat masa-masa sebelum memasuki krisis hidup seperempat abad ini.
Btw, aku sempat kepikiran mau berhenti fangirl-ngan kalau Wanna One udah bubar, tapi aku juga penasaran menantikan debut mereka setelah nggak lagi jadi Wanna One. Hmm kita lihat saja bulan depan, hehe
Apalagi kadang suka bab per-korean-an gini tuh bikin banyak ide yang bermunculan. Mungkin kalau kata orang-orang yang gak suka kpop bacaanku kurang jauh, dolanku kurang pagi, hmm oke aku tidak akan berdebat soal selera ^^
 

====
 
Mulai ditulis tanggal 1 Desember 2018,
setelah Wanna One dapat Daesang Award Record of the Year di MMA (Melon Music Award),
selesai tanggal 8 Desember 2018, 22 hari sebelum Wanna One Disband ∏.∏

-k-

17 Agustus 2018

Pemilihan Presiden ala Produce 101

Agustus 17, 2018 0
Kalau kamu Kpopers atau bahkan fansnya IOI atau Wanna One pasti tidak asing mendengar  istilah Produce 101, sebuah ajang survival yang disiarkan oleh salah satu TV kabel ternama di Korea Selatan. Produce 101 berhasil melahirkan idol-idol baru berbakat dan berkualitas yang dipilih langsung oleh masyarakat Korea Selatan. Babak penyisihannya pun ditayangkan secara nasional, sehingga masyarakat atau mereka lebih menyebutnya produser nasional bisa mengetahui siapa saja yang pantas untuk debut sebagai idol.
Agaknya tulisan ini hanyalah kehaluan semata seorang fangirl yang ingin mengenal lebih dekat politik di Indonesia, tapi karena nggak paham harus kenal dari mana makanya dengan kemampuan halu yang sudah tidak diragukan lagi, terbitlah ide untuk mengadakan eh lebih tepatnya membayangkan bila ajang pemilihan presiden Indonesia mencotek cara pemilihan idol tersebut dengan nama Produce Parlemen.
Sebelumnya aku kenalkan dulu apa itu Produce 101 singkatnya PD 101 ya biar nggak ribet. Adalah sebuah ajang survival dimana 101 trainee dari berbagai macam agensi dikumpulkan untuk diseleksi secara nasional dan nantinya dipilh 11 orang yang akan debut menjadi idol. Dari 11 yang terpilih itu, yang menjadi peringkat pertama akan menjadi center nasional atau istilahnya wajah dari grup yang debut. Nah kalau di Produce Parlemen yang menjadi center adalah yang akan menjadi presiden.
Untuk bisa mencapai posisi debut itu, setiap trainee harus melewati tugas evaluasi. Evaluasi untuk menyeleksi para trainee dilakukan melalui empat tahap, yaitu Evaluasi Agensi, Evaluasi Battle Group, Evaluasi Posisi, dan Evaluasi Final, disetiap evaluasi akan diberlakukan sistem voting dan ada eliminasi.
Berdasarkan pengertian di atas, agensi para idol itu dapat diibaratkan sebagai partai-partai yang menaungi jagoan presiden. Jadi 101 capres dari setiap partai akan dikumpulkan dan diberi tugas dalam rangka seleksi dan evaluasi. Tentu saja proses evaluasi dan seleksi ni berbeda dengan trainee idol, para capres ini tidak disuruh untuk menari, menyanyi atau bahkan mengerap.
Pada tahap evaluasi agensi, di PD 101 para trainee disuruh untuk menampilkan bakat mereka didepan para trainee lainnya dan juri, setelah itu mereka akan diklasifikasi kedalam kelas-kelas dari kelas A yang paling tinggi sampai kelas F yang paling rendah. Dalam Produce Parlemen, Evaluasi Agensi adalah Evaluasi Partai, bisa dilakukan dengan para capres di wajibkan untuk mempresentasikan apa saja program kerja dan bagaimana cara mewujudkannya dihadapan capres lainnya dan juri yang merupakan perwakilan dari masyarakat, kalangan akademisi, mahasiswa, KPK, dan lain-lain. Setelah itu capres juga akan diklasifikasikan kedalam kelas-kelas dari kelas A untuk capres yang kelihatan cakap dalam presentasi dan bisa membuktikan kinerjanya sampai kelas F untuk capres yang kelihatannya kurang cocok untuk jadi presiden. Dari evaluasi partai itu, masyakarat sudah dapat bayangan kira-kira akan memilih capres mana yang layak untuk debut menjadi presiden.
Tahap kedua meminjam istilah Evaluasi Battle Group, untuk pemilihan presiden akan dinamakan Evaluasi Koalisi Partai. Dimana para capres akan berkoalisi dengan partai lain untuk membentuk suatu program kerja yang temanya sudah ditentukan dan mereka harus mewujudkan program kerja itu menjadi suatu yang nyata. Jadi mungkin untuk evalusi ini dalam pemilihan presiden lebih rumit, jika di PD 101 para trainee hanya diberi tugas untuk membawakan lagu dengan konsep dan koreo penampilan yang dibuat sendiri, maka dalam pemilihan presiden ini, para capres akan di asingkan terlebih dahulu di daerah-daerah terpencil yang sudah dipilih untuk menjadi tempat pelaksanaan program kerja yang dibuat oleh koalisi para capres ini. Ohya lalu bagaimana cara masyarakat tahu bahwa capres itu melaksanakan program kerjanya di daerah terpencil?  Tenang, tentu saja juri Produce Parlemen sudah menyiapkan beberapa staf untuk melakukan vloging tentang bagaimana proses capres-capres tersebut mewujudkan  proker mereka supaya tidak hanya menjadi wacana. Beruntungnya kita masih hidup di zaman milenial dengan teknologi canggih, dengan vloging yang dapat disiarkan secara live baik di televisi atau youtube, hal tersebut diharapkan dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat.
Setelah Evaluasi Koalisi Partai dilaksanakan, program kerja yang dibuat sudah mulai jalan secara nyata, maka tibalah pada tahap eliminasi pertama capres. Ohya, sebelumnya kalau di PD 101 kegiatan seleksi hanya dilakukan selama 3 sampai 4 bulan, kalau di Produce Parlemen ini dilakukannya selama lebih dari 1 tahun ya, makanya 2 tahun sebelum pemilihan presiden yang baru para politikus yang ingin mengabdi menjadi presiden harus benar-benar mempersiapkan fisik dan mental untuk mengikuti Produce Parlemen ini. Eliminasinya dilakukan dengan cara voting melalui laman web Produce Parlemen yang sudah dibuat. Tentunya untuk dapat ikut voting masyarakat wajib mendaftar NIK yang dimiliki untuk menghindari kepalsuan Data. Hal ini lebih mudah dibanding harus milih melalui bilik suara, karena selain hemat kertas, hemat ruang, dan hemat biaya operasional, voting melalui laman web dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Di dunia halu, para sepuh yang buta teknologi akan di bantu oleh staf Produce Parlemen yang sudah ditempatkan didaerah-daerah tertentu untuk membantu kelancaran pemilihan capres, yaa semacam direct sales kartu perdana yang sering dijumpai dimana-mana itu lho. Nah, disini  capres dengan peringkat dibawah 60 akan di eliminasi dan dikembalikan kepada partai masing-masing.
Lanjut ke tahap Evaluasi Posisi, lagi – lagi di evaluasi ini pada Produce Parlemen lebih rumit dibanding Produce 101. Kalau di PD 101 para trainee diminta untuk memilih posisi yang sesuai dengan kemampuan atau bakat mereka seperti Vokal, Dance, atau Rap maka di Produce Parlemen, para capres diminta untuk memilih posisi Presiden, Ketua MPR, dan Ketua DPR (karena berdasarkan hasil googling presiden adalah penyelenggara pemerintah tertinggi disamping MPR dan DPR, jadi ketiga posisi ini dirasa sejajar, sehingga kalau misal nggak bisa debut jadi presiden dia bisa debut jadi ketua MPR  atau DPR, ya nggak? Sekali lagi, ini di dunia halu ya)
Setiap posisi akan bersaing dengan posisi yang sama, misal capres yang milih posisi ketua MPR ya akan bersaing dengan yang milih sama. Persaingannya masih dilakukan dengan cara berkelompok, jadi di dalam kelompok itu masih akan dipilih siapa yang akan menjadi main posisi-nya. Ibaratnya kalau di PD 101 itu, pada kelompok trainee yang milih posisi Vokal akan ada yang menjadi  main vokalnya.
Pada evaluasi posisi, setiap tim dari tiap posisi diberi tugas untuk membuat kebijakan yang akan diterapkan disuatu daerah. Kebijakan tersebut harus sesuai dengan kondisi daerah yang telah ditentukan. Untuk pemilihan daerahnya sudah ditentukan oleh staff Produce Parlemen. Waktu evaluasi ini berlangsung selama kurang lebih 5 bulan sudah termasuk proses pembuatan dan penerapan kebijakan. Masyarakat dapat melihat pertarungan dalam evaluasi ini melalui platform-platform internet yang menyediakan jasa nonton video. Setelah pelaksanaan evaluasi posisi di setiap daerah selesai, maka saatnya adalah eliminasi tahap kedua. Dimana dari 60 capres, akan dipilih menjadi 35 capres yang lolos untuk mengemban misi selanjutnya.
Evaluasi keempat di adalah Evaluasi Konsep. Bila di PD 101 evaluasi konsep dilakukan dengan membagi 35 trainee menjadi lima kelompok dan ditugaskan untuk membawakan 5 lagu berbeda dengan konsep dan koreo dance yang mereka buat sendiri. Maka di Produce Parlemen,  35 capres akan dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5  bidang kebijakan yang berbeda. Lima bidang itu adalah Hukum, Ekonomi, Budaya, Agama, dan Politik.  Setiap kelompok diwajibkan untuk membuat kebijakan sesuai bidangnya untuk nanti di presentasikan kepada masyarakat halu Indoneisa secara langsung, dan masyakat dapat secara langsung memberikan saran dan kritik terhadap kebijakan yang dibuat oleh  setiap kelompok.
Setelah evaluasi konsep selesai, masuk lagi dalam tahap eliminasi. Eliminasi ketiga memilih 20 capres terbaik dari 35 capres. Misi terakhir adalah Evaluasi Final untuk menentukan siapa yang pantas untuk debut. Evaluasi Final di PD 101 para trainee dibagi menjadi 2 kelompok membawakan dua lagu yang berbeda, sama seperti evaluasi sebelumnya, mereka ditugaskan untuk membuat konsep penampilan, koreo, dan menentukan siapa yang menjadi center pada saat penampilan di panggung. Pemilihan center ini memang sangat krusial sekali manteman, karena dari sisi center juga menentukan baik atau tidaknya penampilan mereka dipanggung.
Kalau di Produce Parlemen, 20 capres tidak dibagi menjadi kelompok, tapi disini mereka harus bertarung sendirian melawan capres lainnya. Evaluasi final di Produce Parlemen adalah debat para capres. Setiap capres akan ditugaskan untuk merumuskan suatu kebijakan negara yang mencakup semua bidang,  kemudian dipresentasikan dihadapan masyarakat dan diperdebatkan diantara para capres lainnya. Siapa capres yang memiliki kebijakan terbaik dan mampu meyakinkan masyarakat, serta mendapatkan poling vote tertinggi dialah yang akan debut menjadi Presiden. Lalu 10 terbaik capres yang terpilih juga akan debut menjadi pejabat tertinggi di negara ini. Dengan demikian maka selesailah proses pemilihan presiden ini.
Di korea selatan, trainee yang berhasil debut dari acara Produce 101 ini menjadi idol yang sangat digemari masyarakat, mereka berhasil membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka memang layak debut dengan menorehkan banyak prestasi dan penghargaan yang didapat. Di dunia halu, pemilihan presiden ala Produce 101 ini tentu saja mengharapkan bahwa program kerja yang diusung oleh para capres selama masa karantina evaluasi tidak hanya pencitraan semasa ajang survival, tapi juga dibuktikan secara nyata di masa kerjanya sebagainya pejabat parlemen. Kamu setuju nggak kalau Produce Parlemen beneran ada? Kalo aku sih yes, nggak tau kalo Mas Anang ~ 

ps. artikel yang gagal terbit di mojok, hehe
Borobudur | (c) kd

07 Agustus 2018

Kesebelasan Favorit : Perjalanan Menuju Berhentinya Seorang Fangirl (bagian 5 - end)

Agustus 07, 2018 0
Intro apa lagi yang harus aku tuliskan untuk mengawali tulisan ini ya, biasanya aku mulai dari alasan-alasan kenapa aku pengen eh kenapa aku harus berhenti jadi fangirl, tapi sewaktu nulis ini sembari nonton lagi PD 101 S2 episode 9 aku nggak tahu harus nulis alasan apa lagi. Kadang aku mikir, bahwa tulisan ini sebenarnya akan menjadi kenangan perjalanan Wanna One dari sebelum debut dan mungkin sampai bubar kalau aku ngikutin mereka terus, lalu kapan aku berhentinya? Ya abis Wanna One bubar, hehe 

Lanjut yang kemarin aja deh ya, dari pada bingung. Bagian keempat lalu sampai pada pengumuman eliminasi ketiga. Dari peringkat bahwa bawah dulu yaa. Ada Guanlin di peringkat 20, nyaris banget dia tereliminasi, karena hanya 20 traine yang bisa bertahan. Para traine yang lain juga nggak menyangka, soalnya dipengumuman minggu lalu dia peringkat dua, turunnya drastis banget. Lalu ada Jaehwan di peringkat ke 13, berkat penampilan vokalnya di tim never dia bisa bertahan di 20 besar. Minhyun di peringkat 11, nggak kaget sih dia diperingkat atas mulu soalnya selain visual yang selalu bekerja keras suaranya juga bagus. Peringkat 10 ada traine Daehwi dia lumayan turun banyak tapi masih 11 besar. Lalu ada Jisung di peringkat ke 9, seperti biasa dia nangis lagi dan nggak nyangka bisa berada diperingkat yang tinggi. Ong di peringkat 8, kayaknya dia nggak pernah lebih dari 11 sih peringkatnya. Lanjut ada Woojin di peringkat 6, meskipun dia sempat pengen nyerah dari PD 101 S2 karena sakit itu tapi setelah di baca komen-komen yang mendukung dia, dia jadi semangat lagi. Peringkat Woojin ini emang selalu naik dari minggu ke minggu. Lalu ada Baejin di peringkat 4, berkat penampilan di OLG dia berhasil naik, meskipun beberapa netizen nggak setuju tapi akhirnya dia debut Wanna One, hweek :P. Peringkat ke 3 ada Hasung, seperti yang udah aku ceritain dibagian lalu, dia nggak nyangka dapat peringkat segitu, dia kira waktu kamera nyorot wajahnya itu cuma jebakan aja. Lalu ada Jihoon di peringkat 2, yang ini nggak usah diceritain lagi ya, dia nggak pernah keluar dari 11 besar. Dan di peringkat pertama ada Daniel, menurut perhitungan special MC di PD 101 S2, Daniel nih emang banyak pengemarnya terutama dari kalangan noona usia 20-30an, dia juga berbakat sih, jadi menurutku emang worth it dia diperingkat pertama. 

Dan akhirnya, aku baru ingat, ini bakal jadi bagian terakhir untuk tulisan tentang mereka calon anggota Wanna One, tentang kehidupan mereka di PD 101 S2. Setelah pengumuman eliminasi ketiga ini dilanjut dengan episode evaluasi untuk final PD 101 S2. Jadi dari 20 traine akan dibagi menjadi 2 kelompok dengan 2 lagu yang berbeda. Tiap kelompok harus membuat koreo dance,center,  dan menentukan sendiri bagaimana konsep penampilan panggung mereka.

Lagu yang akan mereka tampilkan di Evaluasi Final adalah Hand on Me dan Super Hot. Di lagu Hands On Me ada Baejin, Daniel, Woojin, Jihoon, Minhyun, Jisung, Jaehwan, dan Ong. Dan lagu Super Hot ada Daehwi, Guanlin, dan Hasung. 

Di Tim Hands On Me, dua kandidat dengan terkuat untuk menjadi center adalah Baejin dan Ong. Kata para traine di kelompok ini, Baejin yang sekarang bukanlah Baejin yang dulu (kayak lagu) dia mulai menunjukkan perkembangan yang pesat, mulai percaya diri juga, vokal dan dancenya juga lebih bagus.  Kalau Ong udah nggak usah ditanya lagi ya, soalnya dari awal emang dia udah bagus.Dan waktu voting yang terpilih menjadi center Hands On Me adalah Baejin, yeaay akhirnya uri Baejin jadi center. Waktu penampilan di panggung Baejin kelihatan keren banget, so hwat pokoknya hehe. Lanjut di tim Super Hot, yang menjadi kandidat center adalah Guanlin dan Hasung, dan yang menjadi centernya adalah Hasung, akhirnya setelah sekian lama dia jadi center juga. Penampilannya oke. 

Di episode terakhir acara PD 101 S2 ini, selain penampilan evaluasi final, kita juga disuguhkan tayangan dari kegiatan para traine di masa-masa akhir PD 101 S2. Ada moment dimana para traine dikumpulkan di sebuah ruangan dan didepannya ada layar proyektor, beberapa traine sempat menduga kalau ini mereka bakal ada moment sedih-sedih gitu. Lalu tiba-tiba layar proyektornya nyala dan menampilkan video perkenalan para traine di awal PD 101 S2. Wajah mereka masih polos banget, mukanya juga masih chubby-chubby. Apalagi waktu videonya Baejin yang ditampilin, reaksi Baejin sampai njerit so extra banget bikin berisik, wkwk. Terus waktu video Gualin muncul, dia bilang dia nggak kenal sama orang yang di video itu, katanya orang itu udah tereliminasi. Lalu pas video dance traine lain tampil, Jaehwan sempat ngejek traine itu, dia bilang kenapa dia dance-nya kayak gitu, sampe dia nggak sadar kalau video dirinya waktu dance juga ditampilkan, dancenya dia nggak kalah parah dari traine yang diejeknya. Lalu video-video traine yang lain juga di tampilkan. 

Kemudian tiba-tiba lagi, video-video itu berudah jadi tayangan orang tua para traine yang sedang membaca surat dari para traine. Jadi ternyata, 100 hari sebelum hari itu para traine diminta untuk menulis surat pada orang tua atau kerabat yang merawat mereka. dan di video itu para orang tua bilang kalau mereka ada di belakang para traine dan akan selalu mendukung mereka. Di sinilah para traine mulai nangis. Baejin, Jihoon, Jisung, Jaehwan dan lainnya kelihatan banget mengeluarkan air mata. Lalu tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan datanglah seorang sosok ibu, ternyata adalah Ibu Daehwi. Pecahlah tangisan Daehwi, ibunya mendatanginya dan memeluk Daehwi, beliau tanya sama Daehwi, apa Daehwi sedih karena ibunya nggak datang? Daehwi bilang enggak, dia cuma sedih karena di video itu nggak ada wajah ibunya ternyata ibunya datang secara nyata. Ibu Daehwi juga bilang kalau Daehwi sudah banyak mengalami kesulitan makanya dia datang langsung dari Amerika. Selain Ibu Daehwi, orang tua traine yang datang adalah ayah Guanlin dan kakak perempuannya, si Guanlin sih terlihat cool gitu nggak kelihatan kalau nangis, pas ayahnya datang dia bilang Oh my god kenapa datang jauh-jauh kesini. Ada orang tua traine satu lagi yang datang dari jeju, tapi nggak aku ceritain ya, udah tau ya alasannya apa, hehe

Setelah tayangan  sedih-sedih itu ada penampilan 20 traine membawakan lagu Always, liriknya menggambarkan tentang masa-masa yang telah mereka lewati selama PD 101, nggak nyangka kalau hari itu adalah hari terakhir acara PD 101 S2, mereka para traine sudah merasa seperti saudara walaupun di ajang kompetensi. Karena mereka melewati masa sulit bersama, kerja keras bersama, bikin koreo, saling marahan, dimarahi traine, dan lain-lain, tentu saja bakal jadi moment yang nggak terlupakan bagi mereka. Ini juga yang jadi alasan aku suka sama Wanna One, soalnya mereka lahir dari sebuah ajang survival jadi tiap anggotanya pasti pernah merasakan masa-masu sulit bersama.

Setelah penampilan lagu Always, tiba saatnya pengumuman final PD 101 S2, jadi grand final PD 101 ini disiarkan secara langsung ya gaes di stasiun TV cable Mnet. Tamu yang datang ada IOI yang juga jebolan PD 101 Season 1, lalu ada para traine yang sudah tereliminasi mereka datang dan sempat tampil bersama traine yang bertahan membawakan penampilan Nayana, ada juga perwakilan staf atau CEO dari masing-masing agensi traine, ada orang tua traine juga, dan tentu saja GukPro atau fans yang mendukung traine PD 101. 

Di pengumuman final ini dari 20 traine akan dipilih 11 orang untuk debut, di acara final inilah pertama kali dikenalkan nama grup yang akan debut hasil dari PD 101 S2, yaitu WANNA ONE. Pengumuman dimulai dari peringkat ke 10 sampai ke peringkat 1 dan terakhir adalah peringkat 11, jadi kalau menurutku malah lebih deg-degan menantikan pengumuman ke 11 dari pada ke 1 ya. Tapi yang akan aku tuliskan disini, urut aja ya dari peringkat ke 11. 
Ha Sung Woon  

Peringkat 11. Pada pengumuman peringkat ini dipilih 4 kandidat siapa yang memiliki voting terbanyak untuk layak menjadi untuk debut, dan yang terpilih sebagai member 11 Wanna One adalah Ha Sung Woon. Dia layak debut karena Hasung dikenal dengan sisi pekerja keras, ceria, dan selalu menunjukkan yang terbaik disetiap evaluasi. Waktu pidato kemenangannya dia bilang, seperti pengumuman minggu kemarin dia nggak nyangka bakal jadi kandidat dan akhirnya debut sebagai Wanna One, dia juga berterima kasih sama temen-temen traine yang lain selama 3-4 bulan ini melewati masa-masa sulit dan bekerja sama, dan dia juga berterima kasih kepada Gukmin yang telah mendukung dia, dia janji bakal menampilkan yang terbaik sebagai anggota Wanna One. 
Kiyowo Bae Jin Young ^^

Peringkat 10. Peringkat ini adalah yang diumumkan pertama kali siapa traine yang akan debut. MC bilang, traine ini waktu penampilan Nayana ada di kelas F tapi setelah penampilan malam ini dia menunjukan penampilan yang beda dari evaluasi sebelumnya.  Dia adalah Bae Jin Young. Dia mulai menunjukkan penampilan yang percaya diri berkat bantuan pelatih, teman-teman, dan penampilan evaluasi sebelumnya. Pidato kemenangan Baejin dia bilang kalau dia akan mengingat seumur hidup moment ini, dia puas dengan peringkat yang dia dapat, dia berterima kasih untuk orang tuanya dan siapa saja yang mendukungnya, dia janji di Wanna One nanti akan menunjukkan Bae Jinyoung yang bisa apa saja dan dia juga bilang kalau dia akan mengganti dukungan Gukmin dengan penampilan yang terbaik nantinya. Meskipun di luar sana banyak yang bilang kalau Baejin ini dinilai kurang untuk debut, tapi nyatanya sekarang dia di Wanna One adalah salah satu member yang paling bekerja keras. 

Peringkat 9. Traine yang terpilih adalah salah satu traine yang menampilkan lagu Never, penampilannya stabil dan selalu memikat para Gukmin jadi dia emang layak untuk debut, dia adala Hwang Min Hyun. Saat pidato kemenangannya suara bergetar, ketara banget kalau dia nangis, belakang aku tahu dari salah satu variety show, dia nangis karena temen-temen seagensi yang juga anggota NUES’T nggak ikut debut sama dia. Dia sedih sekaligus senang karena bisa debut jadi Wanna One. 
Hwang Min Hyun saat pidato kemenangannya sambil nahan nangis yorobun ~

Peringkat 8. Traine ini punya karakter unik dan suka bikin tertawa traine yang lain. Gukmin mendukung dia karena dia punya vokal yang stabil dan selera humor yang bagus. Dia adalah Yoon Ji Sung.  Dia udah jadi traine selama 7 tahun dan akhirnya berkat acara PD 101 S2 dia berhasil debut sebagai Wanna One. Waktu pengumuman Jisung terpilih, traine yang lain pada tepuk ala Jisung, Jisung juga kelihatan nggak nyangka dia bakal di panggil dia kayak “Hah apa? aku beneran aku?” gitu, terus kamera juga nyorot Daniel yang seagensi, menurut pengamatan aku ya si Daniel nih juga ikut lega akhirnya Hyung-nya berhasil debut setelah penantian masa traine yang panjang. Jisung juga berterima kasih sama  temen-temen sesama traine, karena mereka mau bermain dengan “orang tua” kayak dia selayaknya teman seumuran. Dia juga berterimakasih sama orang tua dan adiknya yang selalu dukung dia, dia ngomongnya sambil nangis sesegukan gitu. Lucu sekaligus sedih juga, hehe 
Yoon Ji Sung Eomma, selalu nangis saat pengumuman evaluasi

Peringkat 7. Traine yang terpilih debut adalah Lai Guan Lin, meskipun masa trainenya singkat dia berhasil menunjukkan perkembangannya untuk menjadi rapper disetiap evaluasi. Waktu pidato kemenangannya dia pakai tiga bahasa yaitu Korea, China, dan Inggris. Sama kayak traine yang lain, dia juga berterima kasih kepada orang tua, kakak, staf agensi, teman-teman, dan Gukmin. Nggak banyak nih yang aku tulis tentang pidato Guanlin, soalnya kebanyakan ngomong pakai China, hehe 
Lai Guan Lin, hmm speech-nya kebanyakan pakai China makanya agak ga jelas, wkwk

Peringkat 6. Traine ini mungkin nggak nyangka dia bakal bisa debut, karena diawal awal dia ada diperingkat bawah. Dia adalah Park Woo Jin.  Dia mulai jadi traine dengan peringkat ke 72 lalu turun ke 75 tapi berkat penampilannya yang selalu baik di setiap evaluasi akhirnya dia dapat peringkat 6. Dia bilang sebenarnya dia sempat ingin mundur dari acara ini karena masalah kesehatannya, tapi membaca komenan positif Gukmin yang dukung dia, akhirnya dia memutuskan untuk tetap lanjut. Dia mengucapkan terima kasih untuk Produser PD 101 S2 karena sudah bikin acara ini sehingga dia bisa debut, dia juga berterima kasih pada staf agensinya, hyung-hyung-nya, orang tua dan adik perempuannya. 
Dari peringkat 75 ke peringkat 6, nggak nyangka bisa debut yaa Park Woo Jin

Peringkat 5. Traine ini sudah ada di peringkat 11 sejak awal acara PD 101, punya visual yang menarik tapi punya sisi yang humoris dan suka membuat orang tertawa. Dia adalah Ong Seung Woo. Masa traine dia yang hanya 8 bulan tapi dia punya modal yang layak untuk debut, vokalnya cukup stabil, dancenya juga jago.  Dia mungkin adalah Idol pertama di korea yang bermarga Ong, namanya emang cukup langka di Korea. Dia berterima kasih sama semua orang yang telah mendukungnya, dia juga punya ciri khas kalau lagi berterima kasih gitu, pasti ada jeongmal, jinja, wangcon, daebak, real, heal, gamsahamnida (intinya gitu, dan tulisannya mungkin salah, maaf ya) hehe
Ong Seung Woo

Peringkat 4.  Traine ini punya bakat yang mungkin diinginkan juga oleh traine lain. Dia adalah traine indiviual tanpa agensi, yaitu Kim Jae Hwan. Dia terpilih karena punya kemampuan vokal yang sangat bagus. Waktu pidato kemenangannya Jaehwan bilang dia sedih sejak peringkat 6 ke atas namanya tidak disebut, dia kayak udah menyiapkan hati buat kecewa,  dan dia nggak nyangka bisa ada di peringkat 4. Waktu nama dia dipanggil dia kayak Jisung, nggak percaya juga tapi lebih ekspresif Jaehwan, kayak “Hah aku? aku? aku? aku? beneran aku? nggak salah? Aku?” jalan ke depan panggung juga dia masih nggak percaya kalau nama dia dipanggil. Dia juga bilang terima kasih buat orang tua dan orang – orang pendukung dia. Dia menyampaikan pesan untuk traine indiviual di luar sana, meskipun tidak memiliki agensi tapi harus tetap semangat dan bekerja keras untuk mencapai mimpi yang diinginkan. 
"Aku akan bekerja keras menjadi main vokal di Wanna One" - gitu kata Kim Jae Hwan

Peringkat 3. Traine ini juga nggak pernah keluar dari peringkat 11. Dia telah menarik perhatian para Gukmin sejak awal episode, dia adalah Lee Dae Hwi. Berkat penampilan sebagai center Nayana dia jelas sudah punya pendukung sejak awal. Di pidato kemenangannya dia bilang sama ibunya, Eomma! Sekarang kerja keras ibu sudah berakhir, aku akan menghasilkan banyak uang, wkwk. Salah satu anggota IOI yang juga sahabat Daehwi juga sampai nangis terharu karena sahabatnya berhasil debut, mereka berteman sejak traine di JYP, jadi sebenarnya Daehwi itu dulu pernah traine di JYP lalu pindah ke BNM. Dia juga berterima kasih sama temen-temen traine, yang udah milih dia jadi center Nayana, kalau bukan karena temen-temen traine dia nggak bakal debut. 
Sama seperti PD 101 season 1, center athem song acara produce dapet peringkat 3, Lee Dae Hwi

Peringkat 2 dan Peringkat 1. Pengumuman untuk peringkat 1 dan 2 dilakukan secara langsung, jadi dua kandidat peringkat ini maju kedepan, mereka adalah Kang Daniel dan Park Jihoon. Peringkat 1 adalah Kang Daniel dan peringkat 2 adalah Park Ji Hoon. Masing-masing berterima kasih atas peringkat yang mereka dapat, berterima kasih juga pada semua yang telah mendukung mereka. Lalu mereka pun naik ke atas podium 11 kuris disambut dengan sorak sorai penonton dan pendukung, diiringi instrumen musik kemenangan gitu, terus saling pelukan dengan para traine yang udah kepilih lainnya juga, pokoknya momentnya bikin merinding sekaligus menyentuh at the same time
Park Ji Hoon - Wink Boy Wanna One

Akhirnya celetukan dia saat episode pertama PD 101 tentang 
dia pengen di panggil God Daniel seperti juara kedua PD 101 season 1 terwujud ya kang, wkwk
uri center ~ Kang Daniel 

Akhirnya 11 traine telah terpilih untuk debut menjadi boygroup Wanna One. Mereka akan menjalani masa kontrak selama kurang lebih 1,5 tahun sampai Desember 2018. Kabarnya sih diperpanjang sampai Januari 2019, tapi belum ada konfirmasi lanjut dari pihak agensi Wanna One. Ohya, karena sekarang mereka jadi satu group ke 11 orang ini ada di bawah naungan Swing Entertaiment, tadinya YCM Ent tapi pada comeback album keempat Wanna One mereka pindah agensi (mungkin aku bakal cerita di bagian lain ya)
Tibalah saatnya dipenghujung tulisan Kesebeleasan Favorit bagian 5, aku masih belum tahu apakah mau meneruskan cerita ini atau enggak, karena dari sinilah titik awal Wanna One. Satu hal yang pasti bisa aku ambil hikmahnya dari perjalanan mereka di PD 101 S2 ini, mereka sangat bekerja keras sekali, yang baik dan tidak bertentangan agama dicontoh yang kurang baik dan bertentangan sama agama ya nggak usah ditiru, ye nggak? 

Thankyou Wanna One for wasting my time to stalk about you. Happy 1st (and the last) Anniversary debut.Setelah banyak melakukan blogwalking dan perenungan, aku makin yakin bahwa aku harus berhenti jadi fangirl bahkan sebelum kalian bubar ^^

Terima kasih sudah membaca. Salam 

Borobudur | Rabu 7 Agustus 2018,  1st Anniversary Debut Wanna One | (c) KD

ps. semua gambar doc pribadi, hasil SS acara PD 101 
dan btw, aku post ini tanggal 7 Agustus 2018, sengaja pas annive-nya Wanna One, tapi di blog ini kok jadi tanggal 6 ya, aku aku juga ga paham :")

03 Agustus 2018

Kesebelasan Favorit : Perjalanan Menuju Berhentinya Seorang Fangirl (bagian 4)

Agustus 03, 2018 0
Sampai kapan berhenti jadi fangirl? Disaat manusia seumuranku sudah memikirkan soal masa depan, karir, menikah, bahkan anak, aku masih sempet sempetnya mikir soal kpop. Aku juga mikirin masa depan kok, lebih tepatnya gimana nanti aku kalau mati dan masih suka fangirlingan, apa pertanggung jawaban aku nanti.
Oke, let me done these story before, hehe 

Hasil eliminasi kedua dari calon member Wanna One, dari peringkat terbawah dulu ya. Ada Ha Sungwoon peringkat 25, Yoon Jisung peringkat 15, Park Woojin peringkat 14,  Bae Jinyoung peringkat 12, Kim Jaehwan peringkat 9, Kang Daniel peringkat 8, Ong Seungwoo peringkat 7, Hwang Minhyun peringkat 6, Lee Daehwi peringkat 4, Park Jihoon peringkat 3, dan Lai Guanlin peringkat 2. 

Tugas selanjutnya setelah eliminasi kedua adalah Evaluasi Konsep, dimana para traine sudah dipilih oleh Gukmin Produser-nim untuk masuk ke lagu mana yang cocok dengan karakter mereka. Evaluasi konsep ini hanya bisa ditampilkan oleh 35 traine yang bertahan. Jadi sebelum eliminasi kedua para 60 traine ini masih tetap ikut dibagi dan latihan dalam tiap kelas konsep lagu, tapi setelah eliminasi kedua cuma 35 traine yang bisa tampil di panggung. Makanya setelah eliminasi kedua itu tiap kelas konsep ada yang anggotanya lebih dan ada yang anggotanya kurang.  Ada 5 konsep lagu dengan genre yang berbeda yang akan ditampilkan. 

Lagu yang pertama, Never, genre-nya Deep House, menurutku ini lagu paling keren di evaluasi konsep. Anggota tim ini ada Daehwi, Minhyun, Jaehwan, Gualin, Woojin, dan Hasung. Para traine menyebut tim never ini adalah Nation’s Son soalnya sebagian besar adalah traine populer dengan peringkat tinggi. Meskipun begitu anggota tim ini kebanyakan soalnya waktu eliminasi kedua nggak ada yang keluar, makanya mereka harus vote siapa yang akan bertahan di tim Never. Dan yang keluar dari tim Never salah satunya adalah Hasung. Berdasarkan pengamatan aku, mungkin Hasung tersingkir dari tim Never karena masalah pembagian lagunya bakal rumit kalau ada dua main vokal, soalnya Jaehwan dan Hasung suaranya sama-sama bagus. Ketika vote Hasung dan Guanlin dapat jumlah vote yang sama, terus mereka ngevote lagi dan akhirnya yang terpilih adalah Guanlin. Perjalanan Hasung untuk bertahan di 35 besar ini cukup rumit, dia di tim Never jadi peringkat terakhir yaitu 27 sedangkan traine yang lain peringkatnya masih belasan. Lalu saat dipindah dari tim Never ke tim lain, dia juga masih tersingkir pas pemilihan di Tim Knock, sampai akhirnya dia diterima di Tim Showtime. 

Penampilan panggung Tim Never  


Oke sekarang bahas penampilan panggung tim Never yaa. Yang terpilih menjadi center tim Never adalah Minhyun, setelah vote antara Minhyun dan Guanlin. Main vokalnya jelas Kim Jaehwan, dengan suara merdu yang bisa mencapai nada oktaf tinggi bikin panggung tim Never tambah ciamik. Aku juga waktu bagian Daehwi nyanyi, khas banget kayak ada bindeng-bindengnya gitu, tapi bagus (menurut aku). Ohya, waktu evaluasi konsep ini, Woojin sempet sakit Herpes yang gatel-gatel gitu sampai masuk rumah sakit, soalnya muka dia terutama bagian mata kiri ada ruam-ruam dan luka dikit, makanya dia waktu manggung pake eyepacht, kabarnya setelah penampilan panggung dia juga langsung tiduran di backstage mungkin capek menahan rasa sakit. Tapi overall, penampilan tim never bagus, Woojin juga tetep enerjik di panggung, dipuji juga sama pelatih. 

Lagu kedua adalah Knock/Open it genre-nya Future  EDM, salah satu anggotanya adalah Kang Daniel. Ketika masih ada 60 traine, tiap kelas konsep itu dibagi lagi jadi dua kelompok, nah setelah eliminasi kedua anggota tim-nya Daniel tersingkir semua, tinggal dia sendiri, tapi karena peringkat dia lebih tinggi dari pada tim konsep yang lain, maka dia jadi yang pertama buat milih anggota tim tambahan dari anggota yang dikeluarkan dari tim yang kebanyakan anggota, (wkwkw belibet banget bahasanya, inti pokoknya Daniel bisa milih Hasung atau traine yang tersingkir dari  tim yang anggotanya kebanyakan tadi, gitu, paham ya? Hehe) Tapi sayangnya Daniel nggak milih Hasung, soalnya di timnya dia lebih butuh orang yang pinter nge-Rap. Maka pergilah Hasung kedua kalinya ke tim lain. Huehue

Penampilan panggung tim Open it ini melahirkan aura keseksian seorang Kang Daniel. Waktu perform Daniel menyuguhkan dance sapuan paha yang bikin dia jadi makin terkenal, bahkan setelah debut kadang dia masih disuruh menampilkan tarian itu. Pokoknya dance sapuan paha ala Kang Daniel jadi iconic banget kalo denger lagu Open it ini. Lagu ini juga yang akhirnya dapat peringkat tertinggi dari keempat konsep lagu lain. Keuntungan yang mereka dapat adalah mereka tampil di TV secara live di panggung musik Mcountdown. Ohya, ada sedikit kontroversi nih, sebenarnya Daniel pengennya masuk tim konsep lain, dia sempet semacam bikin kode gitu sama Gukmin di instagramnya (tapi sekarang instagramnya udah dihapus) kodenya pakai caption 4 emoji kucing, kalau kata nitizen itu kayak Daniel ngode Gukmin supaya dia masuk ke konsep lagu nomor 4, aku lupa lagu apa pokoknya bukan Open it. Tapi untungnya ketahuan sama staff PD 101, makanya dia dimasukin ke konsep lain, tapi akhirnya lagu yang nggak dia pengen mengantarkan dia ke jenjang yang lebih terkenal, hehehe

Penampilan Panggung Tim Open It 


Lagu ketiga ada, Showtime genre-nya Nu Disco anggotanya yaitu Jisung dan Hasung (akhirnya Hasung terpilih di tim ini). Waktu pemilihan center Showtime, Hasung mengajukan diri, padahal disitu udah ada center sementara yaitu Jisung dan satu traine lain, Jisung sempet nyesel kenapa dia milih Hasung yang (mungkin) menurut dia nggak tahu terima kasih padahal udah dipilih sama dia buat tim Showtime (tapi ini cuma joking ya). Pada akhirnya yang jadi center juga bukan mereka dua-duanya, hehe 

Penampilan Tim Showtime 


Waktu penampilan Showtime nggak banyak yang bisa aku ceritain. Yang jelas berkat penampilan Showtime ini, membuat Hasung mengalami kenaikan peringkat di pengumuman evaluasi ketiga, dia dapat peringkat yang jauh sekali dalam bayangannya, dia bahkan nyangkanya mungkin dia bakal tersingkir. Peringkat berapakah Hasung? Nanti yaa aku kasih tau di bawah, kalau nggak ya di bagian selanjutnya, :) 

Keempat ada lagu Oh Little Girl genre-nya Hip Hop, anggota tim ini terbilang traine populer yang punya wajah ganteng dan imut-imut at the same time, ada Baejin dan Jihoon salah duanya. Di tim mereka kelebihan satu orang, makanya harus menyingkirkan satu orang itu (kok bahasanya kejam banget ya, tapi emang gitu sih) Namun sudah jelas, bahwasanya Baejin dan Jihoon tetap bertahan di tim itu. 

Biasanya ditayangan PD 101 S2, sebelum penampilan panggung ditampilkan dulu nih gimana proses latihan para traine, nah waktu latihan lagu Oh Little Girl (OLG) ini Jihoon sempet marah sampai banting pintu. Padahal dia nggak tahu kalau dia lagi dikerjain soalnya waktu itu dia lagi ulang tahun, jadi semacam disuprisin gitu. Nyurpresinnya, teman-teman trainenya pura-pura marahan tapi itu malah bikin Jihoon kesel soalnya mereka jadi nggak fokus latihan, akhirnya Jihoon keluar ruang latihan sambil banting pintu terus menyendiri, terus disusul sama leader tim OLG suruh balik, ternyata pas balik temen traine yang lagi pura-pura marahan tambah dipanas-panasin, terus mereka keluar sambil cekikikan soalnya berhasil bikin Jihoon dan si leader badmood (btw si leadernya juga ultah ya beb, jadi yang dikerjain leader dan jihoon), lalu dua traine yang pura-pura marah itu balik sambil bawa kue ultah terus mereka nyanyi sangel sukka hamnida gitu deh. Disitu aku bisa lihat, dibalik imutnya aegyo Jihoon, wajah dia yang kiyowo, Jihoon kalau marah hmm horor juga. 

Opening Penampilan Tim Oh Little Girl 


Cerita lain dari Baejin waktu di tim OLG. Ada moment dimana waktu mereka harus latihan didepan para produser yang bikin lagu-lagu untuk evaluasi konsep ini. Nah pas latihan ini, Baejin dapat kritik tajam lagi, selain karena dia salah gerakan dance, dia juga kelihatan nggak semangat bawain lagunya, padahal lagunya itu bernuansa ceria. Baejin bilang dia nggak tahu kenapa dia selalu nggak percaya diri gitu. Tapi waktu latihan sehari sebelum penampilan panggung, dia berhasil mengatasi ketidakpercaya dirinya, dia kelihatan ceria di atas panggung, dapat pujian juga dari pelatih. Nah waktu hari H penampilan panggung tim OLG, Baejin berhasil menampilkan dirinya yang ceria, beda banget dari episode 1 sampai 8, dia lebih ceria, lebih ekspresif, lebih percaya diri. Jihoon juga nggak kalah bagus, dipanggung inilah dia mengeluarkan another aegyo “Kku Kku Kka Ka” sambil peace tiga jari ditelinga. Aegyo-nya Jihoon emang nggak ada habisnya. Para juri juga bilang kalau traine di tim ini kayak anak-anak yang keluar dari komik. 

Dan yang terakhir adalah lagu I Know You Know genre-nya Funk. Di lagu ini aku nggak bisa cerita banyak, soalnya calon anggota Wanna One nggak ada yang masuk ke konsep lagu ini. Jadi nggak ada cerita tentang tim lagu ini ya :)

Seperti biasa, evaluasi-eliminasi-evaluasi-eliminasi, setelah penampilan evaluasi konsep dengan segala voting dan peringkat penampilan mingguan, tibalah pada pengumuman eliminasi ketiga. Dipengumuman ini dari 35 traine akan dipilih 20 traine untuk masuk ke babak final. Di pengumuman ini traine yang tadinya di peringkat tinggi bisa geser ke peringkat yang tak terduka. Tapi disini aku hanya ceritain peringkat calon anggota Wanna One aja yaa. Berapa sajakah peringkat mereka? Yang jelas ada salah satu calon debut Wanna One yang nggak disangka-sangka dapat peringkat turun drastis  banget dari pada eliminasi kedua, dan ada juga yang naik banget. Tunggu lanjutan bagian kelima yaa.
Terima kasih sudah membaca, see you.


ps. sumber gambar hasil SS sendiri acara PD 101 yaa :)  

Borobudur | 31 Juli 2018 | (c) KD