08 Februari 2021

DAY 8 - THE MOST IMPORTANT MUSICIAN FOR ME

Februari 08, 2021 0


Musisi yang paling penting bagiku? Gak ada. 

Musisi yang paling berpengaruh bagiku? Banyak sih ~


Aku tipikal orang yang kalo lagi senang sama sebuah lagu aku putar ulang sampai bosen, sampai dapat lagu lain yang bagus juga. 


Dulu waktu masih SD-SMP aku suka sama lagu-lagu Indonesia, seperti lagu band Ungu, Dmassiv, Vagetoz, Nidji, Nineball, dan masih banyak musisi lagu galau Indonesia populer lainnya (wkwk ketahuan umurnya dah tua, huhu) 


Udah SMA mulai tertarik sama kpop karena jalur karma. Awal-awal sering ngejekin temen, lama-lama jadi ikutan juga. Aku pernah nulis tentang perjalananku jadi fangirl, kalo gak salah di tulisan dengan judul DONGENG MULTIFANDOM, hehe 


Aku yang sekarang lebih banyak dengerin lagu bukan bahasa Indonesia. Aku nggak terlalu dengerin lagu Indonesia karena langsung tahu artinya, kalo sedih jadi tambah sedih, kalau galau jadi tambah galau, haha. Aku suka lagu yang bikin aku ada usaha buat nyari tahu liriknya. 


Ohya, dulu - yha sampe sekarang sih, suka sama lagu-lagu SO7. Menurut aku lagunya itu selalu relate sepanjang masa dan segala usia. Gak terlalu kelihatan romance nya, bisa diaplikasikan ke berbagai genre hubungan (udah kayak film aja yaa ada genrenya, hehe) 


Aku pernah lihat langsung konsernya sebanyak empat kali. Pertama waktu masih semester awal, berdua bareng temen yang anak pesantren tapi penasaran sama rasa dunia malam (wkwkw). Kedua di Benteng Van deBurg, waktu itu barengan sama kegiatan bakti sosial potong rambut buang disumbangin ke anak-anak penderita kanker. Ketiga dan keempat kalo gak salah di GOR UNY acara Romantic Tunes dan Farmasi Cup. 

Kalo sekarang aku lagi menikmati lagu-lagunya BTS. Terutama yang dari album Love Yourself. Mungkin karena lagi relate sama kehidupanku yang sedang di fase butuh-butuhnya buat cinta sama diri sendiri. :)

Overall, semua musisi atau band atau idol grup yang lagunya pernah aku putar-putar ulang itu berpengaruh banyak dalam hidupku. Entah itu hanya sebagai hiburan atau bisa ikut hanyut dalam setiap lirik dan melodinya.

Rumah, 8 Februari 2021 | K 

07 Februari 2021

DAY 7 - THE MEANING BEHIND MY BLOG NAME

Februari 07, 2021 0

Aku lupa nama pertama blog ini apa, aku sering ganti nama blog soalnya. Seingatku, kenapa aku ganti nama blog menjadi Happy Soul Campagin, awalnya karena baca postingan blog temen aku tentang asal mula nama blognya. Terus aku kayak terpicu untuk mencari nama yang punya makna yang mendalam (eaaa)

Aku pengen nama blognya yang bikin mood naik, bikin seneng, walaupun tulisan-tulisan yang di unggah kadang nggak penting, nggak berfaedah, dan nggak selalu yang happy-happy juga. Aku cari di google, contoh nama-nama blog apa aja yang unik dan menarik. Aku juga pingin nama blognya pake Bahasa Inggris, biar agak kelihatan keren gitu (maaf ya aku norak) 

Pada akhirnya, tercetuslah nama "Happy Soul Campaign" - Kampanye Jiwa yang Bahagia. Alasannya karena kau berharap tulisan-tulisan disini walaupun nggak menginspirasi atau memotivasi paling nggak tidak memberika efek negatif syukur-syukur kalau dalam positif vibe-nya, hehe 

Selain itu, kenapa ada kata "Campaign" karena aku pengen orang-orang mengerti bahwa salah satu cara untuk mengeluarkan unek-unek yang ada dalam hati adalah dengan cara menulis. Bagiku, menulis itu menyehatkan jiwa, kita berhak nulis apa saja perasaan yang kita rasakan selama itu tidak bertujuan untuk menghina atau menjatuhkan orang lain. Maksud aku, kita menulis cuma untuk melegakan hati dan perasaan aja. Karena di dalam hidup yang sehat terdapat jiwa yang kuat, hehe 

Ya, gitulah kira-kira maksud dan tujuan dibalik nama blog ini. 

Sekian, terima kasih :) 

Rumah, 7 Februari 2021 | K 

06 Februari 2021

DAY 6 - MY DAY IN GREAT DETAIL

Februari 06, 2021 0
Hari ini bangun sekitar pukul setengah enam, lupa kalau Sabtu Minggu alarm nggak kunyalain, terus bangun buru-buru sholat Subuh, abis selesai on period juga jadi masih jetlag bangun pagi (ini alasan sih, haha)


Sebelum bangkit dari tempat tidur, aku masih sempet-sempetnya stretching dan mencoba untuk konsentrasi baca doa bangun tidur. 

Rencananya setelah sholat, aku mau rebahan lagi. Tapi urung, karena kulihat tumpukan piring yang belum dicuci. Selesai cuci piring, buka gorden jendela, buka kunci pintu, keluarin jemuran yang kemarin masih belum kering karena mendung. Aku juga sempet beli jajan dulu di tukang sayur yang lewat, aku beli donat satu, capjay dua, rolade dua, buat dimakan sebagai pengganti sarapan, hehe Selesai itu  balik kamar baru deh rebahan lagi.

Aku sering bilang ke Ibuk, kalau hari Sabtu pengen lebih banyak rebahan daripada ngapa-ngapain kerjaan rumah, hehe

Kalau hari libur begini, karena dirumah hanya tinggal berdua dengan Ibuk, masak nasinya bisa nanti-nanti, nggak terburu buat sarapan. Yang lebih sering masak Ibuk, soalnya aku hanya bisa masak enak buat diri sendiri, wkwkw Aku suka makan, tapi nggak suka masak, daripada masak mending beli yang sudah mateng, jadi bisa hemat waktu dan hemat tenaga (semoga pasangan aku besok yang sepemikiran gini Ya Allah, amin) J

Sependek pagi, aku kebanyakan rebahan sambil nonton drama True Beauty dua episode terakhir, huhu sedih banget jadi team second lead. Beberapa kali aku jeda buat main kucing atau keluar bentar biar gak kebanyakan radiasi HP. Aku juga sempat bikin oret-oret buat pesenan doodle. (Alhamdulillah masih ada yang suka pesen doodle, bikin semangat untuk mempertahankan cita-cita idealisku, hehe)

Aku selesai nonton drama dan thekthek bengeknya sampai Dhuhur, setelah itu sholat lanjut rebahan sambil bikin kerangka tulisan buat postingan blog hari ini sampai ketiduran. Dibangun sama ibuk waktu adzan Ashar.

Setelah sholat ashar, lanjut makan. Hari ini baru makan nasi jam empat kurang lima belas menit, karena tadi pagi sampai siang udah kenyang banyak ngemil. Habis itu lanjut main hape dan nggak terasa udah jam setengah enam, bukannya mandi tapi aku malah nyetrika seragam buat kerja besok Senin, hehe

Sebenarnya aku masih ragu, apakah ini baik atau tidak baik untuk kesehatan, tapi aku suka mandi jam-jam mepet magrib gitu, rasanya lebih seger kalau mau sholat abis mandi. Kalau libur begini, aku jarang mandi pagi, mandi sehari hanya sekali. Kalau didunia ini Cuma disuruh mandi sehari sekali, aku mending mandi sebelum tidur daripada sebelum berangkat kerja, karena menurutku lebih seger dan bikin tidur bisa lebih nyenyak, hehe

Setelah mandi, sholat Magrib, ngaji sebentar, lanjut ngetik tulisan ini. Ngetik tulisan ini sampai adzan Isya, dan aku masih kepikiran buat menyelesaikan pesenan doodle sama nulis review drama True Beauty buat ig story.

Dah dulu ya, sekian, terima kasih. Sampai jumpa besok!


Borobudur, 6 Februari 2021 |K  
 

05 Februari 2021

DAY 5 - 10 LIKES & DISLIKES

Februari 05, 2021 0
Tema kali ini aku pikir gampang, ternyata lumayan bikin mikir. Sejujurnya, lebih mudah menyebtkan hal-hal yang disukai dari pada yang tidak, karena aku pikir yang tidak aku sukaipun menjadi bagian dalam hidupku. 



Misal nih, aku nggak suka sama orang yang bohong, tapi aku pun juga pernah bohong. Aku nggak suka kondangan, tapi kalau dapat undangan ya aku dengan senang hati dandan terus datang ke kondangan, wkwkw. Contoh lain, aku nggak suka kopi, tapi aku juga pernah minum kopi. Aku nggak suka ketemu orang banyak, tapi kadang ketemu orang banyak juga bisa bikin jadi semangat. Jadi bingung mau nulis apa, kayaknya kok filosofis banget, wkwkw 

Pengen aku ulang nulisnya, tapi sayang udah sampe sini, lumayan buat intro nambah-nambah biar tulisannya kelihatannya banyak, haha 

Oke lanjut yang beneran ya, ini dia 10 kesukaan aku : 

1. Deep Talking - Aku suka pembicaraan yang ngomongin  tentang perasaan yang dirasakan sebagai manusia. Ngobrolin ke-insecure-an, ngomongin kenapa ya hidup kok bisa gini, berbagi rasa sambat tapi bisa bikin semangat, hehe 

2. Menyanyi - Aku menemukan kesukaan ini ketika di kantor lama, sebelum pulang orang-orangnya pada suka karaoke. Tenyata nyanyi itu bisa bikin mood jadi naik, terus perasaan juga sedikit lega. 

3. A KPOP things - Drama, film, idol grup, lagu, dan budaya menjaga privasi orang 

4. Ibu dan Bapak - do I really have to explain this?! (ohya, urutan ini gak ada sangkut pautnya sama prioritas dari mana yang paling disuka,  just popping in my mind)

5. Buku - terutama  novel genre fantasi, detektif, atau tema pengembangan diri gitu. Menurutku tidak ada buku yang bagus atau gak bagus, yang ada cuma sesuai atau ga sesuai aja sama selera. 

6. Music - Aku kalau ngerjain tugas, lebih suka dengerin lagu-lagu yang ngebeat, yang powerful, yang bikin semangat, yang bikin mood naik. Aku juga lebih suka dengerin lagu yang gak langsung aku tahu arti liriknya apa, jadi ada effort buat nyari tahu dulu. Makanya aku lebih suka dengerin lagu korea, hehe soalnya kalo denger lagu sobat ambyar atau lagu galau Indonesia langsung tahu artinya, terus auto ngrasain galau atau sedih, haha

7. TIME TO BE ALONE - I do really enjoying my "me time" because I do love my self so much :)

8. Belajar 

9. Film - terutama genre action criminal, fantasi, animasi, dan tentu saja romance, soalnya aku suka melihat keuWuan, haha 

10. Peralatan tulis yang tertata rapi dan warna-warni - Aku suka ke toko buku, kalau kesana biasanya di bagian stasionery nya aku betah lama-lama disana. hehe 

Lanjut ke bagian 10 hal yang tidak aku sukai. Dikerangka tulisan, sebenarnya aku nulis alasannya kenapa, tapi ga jadi aku tulis disini, aku rasa udah kepanjangan soalnya, hehe 

1. Merasa tidak enakan 

2. Jam Ngaret - walaupun aku juga masih sering ngaret sih , T.T 

3. Terikat dalam sebuah hubungan yang tidak jelas - mana ada sih yang suka, hehe 

4. Lagi enak-enak makan sendirian, terus diganggu sama orang yang tiba-tiba ngajak ngobrol, hih

5. Dibangunin tidur pake acara ngagetin - ini bikin emosi banget sih ~

6. Ketemu orang yang kebetulan pernah satu sekolah atau kerja kelompok, terus terjebak dalam suasana yang canggung, lalu mau gak mau harus basa-basi, soalnya kalo nggak gitu ntar dikira sombong, haha 

7. Ditanya tentang status atau silsilah keluarga sama orang yang baru pertama ketemu. Hei, anda orang baru atau disdukcapil ya?!

8. Membandingkan diri sendiri sama orang lain - sebuah teguran untuk diriku sendiri :"

9. Orang-orang yang merendah untuk meroket 

10. Orang-orang yang ketahuan kalau ngomongin aku dibelakang, mending aku nggak tahu sekalian, hehe 

Dah segini dulu, demi menggugurkan ambisi menulis blog selama 28 hari. Semoga selalu diberi kemudahan, kekuatan, dan kelancaran untuk menjalankan komitmen dengan diri sendiri ini. Amin :) 

Sekian. 

Kota Mungkid, 5 Februari 2021 | K

04 Februari 2021

DAY 4 - FAVORITE MOVIE

Februari 04, 2021 0
Walaupun sekarang lebih suka dan lebih sering nonton film atau serial Korea, tapi Harry Potter tetap menjadi film terfavorit sepanjang masa. Ada banyak alasan untuk menjadikan Harry Potter sebagai film yang  paling aku suka. 

credit on the picture

Alasan pertama karena Daniel Radcliffe. Aku nonton film Harry Potter waktu sekolah menengah pertama, dimana horman pubertas lagi tinggi-tingginya dan waktu itu mulai merasakan yang namanya ngefans sama "cowok ngganteng", wkwkw 

Harry Potter tuh kayak film yang tumbuh bersama, melewati masa remaja. Selama jadi Potterfreak, dulu aku sering ngumpulin Majalah Bobo yang edisi khusus Harry Potter, aku hafal pasti halaman pertama judulnya Veritaserum. Kalau film barunya rilis, aku juga berusaha untuk beli posternya. Dulu pernah bareng-bareng ke Pasar Muntilan sepulang sekolah sama beberapa temen sekelas. Dulu (sampai sekarang sih) kalau ada yang ngobrolin tentang Harry Potter pasti auto semangat, haha

Aku juga nulis catatan tentang hal-hal Harry Potter di binder. Karena dulu gak punya printer, motong majalah juga sayang , jadi untuk mengumpulkan foto-foto Harry Potter, aku pergi ke warnet, google foto-fotonya terus aku print dan aku tempelin di binder, heuheu 

Catatan yang aku tulis tentang macam-macam mantra, istilah-istilah dalam dunia sihir, guru-guru Hogwarts, para Death Eather, kutukan Lord Voldermort, Keluarga Weasley, teman-teman sekolah Harry, Quiddicth, tempat-tempat yang ada di dunia sihir, dan masih banyak lagi. 

Dari 8 filmnya aku paling trenyuh waktu nonton film yang pertama, pas scene Harry duduk memandang dunia luar lewat jendela di asrama Gryfindoor, membayangkan kalau orang tuanya masih ada. Kalau film Harpot yang paling bikin patah hati, adalah film ke lima, waktu Sirius Black meninggoy. Dari semua film Harry Potter, aku paling suka yang pertama, wajah pemainnya masih gemes-gemes, haha. Terus kayak ga bosen aja lihat pemandangan tempat-tempat di dunia sihir, asli pengen banget kesana,  T.T 

Pokoknya dibanding usahaku yang mengaku sebagai fangirl kpop yang cuma modal kuota, effortku ngefans sama Harry Potter ini lebih besar, haha 

"After all this time? Always" - Saverus Snape - The Bravest Man 

Kota Mungkid, 4 Februari 2021 | Disela-sela pekerjaan dari pada gabut | K

03 Februari 2021

DAY 3 - MY EARLIEST MEMORY

Februari 03, 2021 0
sumber gambar : google 


Hari ketiga tentang kenangan pertama. By the way, aku mulai nulis ini jam 23.26, 36 menit sebelum ganti hari. Waktu dikantor tadi mau nulis tapi susah konsentrasi karena nggak fokus dan harus nyambi sama kerjaan. Tadi sore sepulang kerja, ngantuk terus tidur setelah magrib bangun jam 21.30 an, lanjut nggak bisa tidur dan kepikiran sama deadline tantangan menulis yang aku buat sendiri ini, haha 
Oke, hari ini aku akan bercerita tentang kenangan pertama di salah satu momen dalam hidupku. 

Kenangan pertama ketika daftar jurusan kuliah. Menjelang lulus SMA ada seleksi undangan masuk perguruan tinggi, tapi aku nggak masuk dan kalau mau kuliah harus ikut tes SNMPTN (dulu namanya ini, kayaknya sekarang udah beda lagi, Indonesia tuh kebanyakan singkatan, susah dihapalin, wkwk). Waktu aku daftar kuliah, aku nggak punya orang yang bisa membimbing untuk pilih jurusan kuliah yang mana. Waktu seleksi undangan, aku pilih jurusan TIK, lalu karena nggak lolos, waktu seleksi tulis aku pilih jurusan lain yang passing gradenya dibawah itu. Niatku waktu ini cuma pengen yang penting bisa kuliah, mau jurusan apa yang penting di UNY, hehe 

Jurusan kuliahku adalah Pendidikan Luar Sekolah. Waktu daftar aku sama sekali nggak ada bayangan jurusan apa itu. PLS adalah pilihan keduaku, karena waktu itu aku nggak terlalu yakin bisa diterima di jurusan pertama yang aku pilih. Entah kenapa, dalam hati kayak udah ada firasat kayaknya bakal diterima dipilihan kedua deh (wkwkw pede banget w) dan beneran kejadian. Pengumuman seleksi waktu itu masih pake koran, aku dikabari sama kakak kelasku, aku diterima di jurusan PLS ini. Lumayan syok, antara bersyukur diterima dan takut ini besok kuliahnya kayak gimana, haha 

Dulu waktu aku kuliah di jurusan PLS awalnya tuh emang nggak ada bayangan mau jadi apa besok, dan yang ngrasain seperti itu ternyata nggak aku doang. Dulu setelah lulus kuliah, sempat menyesal, kenapa ya aku pilih jurusan ini, soalnya merasa susah nyari kerja. 

Alhamdulillah, setelah sekian ratus purnama, kegalauan itu perlahan tapi pasti bisa teratasi. Sekarang, aku malah sangat bersyukur karena dulu pilih jurusan ini. Rasanya kayak tersesat dijalan yang benar, haha. Banyak banget pelajaran kuliah yang bisa aku implementasikan dalam kehidupanku. Jargon PLS sih yang paling mengena, bikin semangat untuk terus belajar sepanjang hayat. Fighting !!

Sekian. 

Rumah, 03 Februari 2021 | 23.48 | K

02 Februari 2021

DAY 2 - 20 Random Facts About Me

Februari 02, 2021 0


Tantangan menulis hari kedua, yeaaay !!

1. Berdasarkan tes MBTI aku adalah tipe INFJ-T, tapi aku juga pernah dapat INFP-T sih, tinggal yang enak yang mana, aku amin-nin, haha 

2. Mengaku sebagai seorang fangirl multifandom, tapi belum pernah beli album, belum pernah beli pernak-pernik kpop atau lightstick, dan belum pernah nonton konsernya, heuheu  

3. Aku nggak terlalu suka kopi, kalau Good day gak masuk kategori kopi, seumur hidup bisa dihitung berapa kali minum kopi. Aku juga punya level pedes yang cupu, lothek lombok satu udah bikin kepala panas keringatan, hah!

4. Kalau hari Sabtu atau Minggu atau pas libur kerja, aku suka menghabiskan waktu dengan rebahan sambil nonton drama atau film. 

5. Aku suka motret bunga-bunga, di laptop ada folder khusus untuk foto bunga dan udah mencapai ratusan 

6. Walaupun suara pas-pasan, aku suka menyanyi. Untuk menyalurkan hasrat bernyanyiku, aku bikin akun WeSing. Entah itu bot atau apa, tapi followerku cukup banyak, dan aku cuma follow dua orang yang aku kenal aja, hehe (sombong)

7. Aku dulu punya akun twitter, lalu aku hapus karena patah hati, terus bikin lagi cuma buat lihat apa aja yang lagi trending 

8. Aku punya ambisi untuk mengoleksi aneka ragam alat-alat tulis yang berwarna-warni 

9. Aku punya akun instagram khusus fanart, tapi kalau bikin caption sering nggak nyambung, dan lebih ke sambat tentang hidup, hehe 

10. Sebagaian besar orang yang aku ikuti di instagram, story dan post nya aku mute

11. Aku suka angka 11. Mungkin karena aku lahir di tanggal 11 bulan 11. Kalau nama depan dan tengahku digabung jumlahnya 11. Aku mendapat peringkat 11 ketika diterima kerja, yang saat ini kujalani. 

12. Pekerjaan rumah yang menurutku tidak penting adalah menyetrika dan melipat baju.

13. Aku pernah tes swab PCR dua kali. Yang pertama hasilnya negatif, yang kedua hasilnya positif, kemudian isolasi mandiri. Sejujurnya, kehidupan karantinaku tidak jauh beda dari kehidupan sehari-hari, cuma keperluan makan, mandi, dan cuci aja yang dipisah. hehe 

14. Waktu SMP aku pernah dihukum lari 10 kali keliling lapangan badminton, karena aku bilang ke temen-temen sekelas, kalau kelas tambahan Bahasa Inggris libur, padahal enggak. Dan lagi aku juga tetap masuk kelas tambahan itu. Besoknya dipanggil ke ruang BK, Guru BK ku bilang "kamu pengen pinter sendiri ya?" padahal niatnya gak gitu, auk ah ~ 

15. Aku nggak terlalu menikmati acara kondangan atau reuni. Kalau misal ada temen sekolah atau temen dari masa lalu yang gak deket, mau nikah,  aku sangat bersyukur kalau nggak diundang, hehe 

16. Kalau ada orang yang bilang "hidup nggak semanis kayak drama", aku jadi mikir, menurutku tayangan yang di drama atau di film adalah gambaran idealis impian manusia yang mungkin susah diwujudkan dalam kehidupan nyata. Mereka pengen kayak gitu, cuma realitanya susah aja. :) 

17. Dari lulus kuliah sampai dengan Desember 2020, aku belum pernah punya pekerjaan yang masa kerjanya lebih dari 10 bulan. 

18. Kelopak mata aku ukurannya beda sebelah. Yang kanan lipatan kelopaknya lebih dalam dari pada yang kiri. 

19. Aku  punya bekas luka bakar di kaki kiri. 

20. Walaupun kadang bikin emosi, tapi aku suka pekerjaan yang berhubungan dengan data. 

End. Sekian 20 fakta tentang diriku ~ haha 


Rumah, 02 Februari 2021 | Diluar hujan | K

01 Februari 2021

DAY 1 - BASIC THINGS ABOUT YOURSELF

Februari 01, 2021 0


Nawaitu nulis tiap hari selama dua puluh delapan hari di bulan Februari ~ 

Basic things about yourself - hal-hal mendasar tentang dirimu sendiri. Sejujurnya, aku agak nggak paham sama point ini, apakah yang dimaksud "hal mendasar" itu tentang kepribadian atau apa? Karena tantangan ini yang bikin juga aku sendiri, ngasih batas waktu juga diri sendiri, biar buruan nulis gak kelamaan basa basi, yaudahlahnya tak tulis sak mudengku ~

Ngobrolin kepribadian, aku punya banyak kepribadian tergantung siapa orang-orang yang aku temui. Kalau sama orang-orang kantor, aku sering dikira pendiam, dan memang harus kuakui, aku lebih suka diam. Kecuali kalau sama orang kantor yang deket sama aku, baru aku banyak ngomong.

Kalau sama temen kantor yang lama, mereka bilang aku nyebelin, mungkin karena aku kalau ngomong suka to the point dan terlalu terus-terang. Aku kalau sama mereka, kalau ada postingan di sosial media yang menurutku terlihat tidak biasa dan patut ku komentari, aku tanya langsung ke orangnya. Maksudku, supaya aku langsung tahu dari sumbernya dan nggak ngomong dibelakang mereka. 

Kalau sama temen jaman sekolah yang masih suka ngajak ketemuan, aku lebih suka ngobrolin persambatan duniawi. Aku suka ngobrolin hal-hal yang bikin sedang jadi masalah, hal-hal yang bikin overthinking, hal-hal yang bikin insecure, hal-hal yang bikin sedih, atau hal-hal yang bikin perasaan jadi negatif. Yang aku rasain, kalau abis ketemu mereka ngobrolin hal-hal tersebut, bikin hati lebih plong. Mungkin, mereka nggak bisa bantuin menyelesaikan masalahmu, tapi seenggaknya ada orang-orang yang tahu gimana kondisi perasaanmu. 

Kalau sama temen-temen ketemu gede, orang-orang yang aku temui setelah lulus kuliah, aku bisa lebih membuka diri dari pada dulu. Kalau ketemu sama orang baru yang arah pembicaraannya baik, aku lebih bisa terbuka dari pada ketemu teman lama yang hanya karena dulu pernah satu sekolah atau kerja kelompok bareng. 

Kalau sama Ibuk, aku diijinkan untuk mengeluarkan uneg-uneg yang bikin marah, kesel, atau jengkel. Kata ibuk, nggak apa-apa kalau marah, lebih baik dikeluarkan emosinya daripada dipendam nanti jadi penyakit. Aku pernah bikin surat egois buat Ibuk, salah satunya aku bilang supaya Ibuk selalu dilapangkan hatinya kalau aku lagi marah. Aku percaya, Ibuk nggak akan pernah nyumpahin anaknya durhaka hanya karena anaknya lagi marah sama beliau. 

Kalau sama Bapak, aku suka cerita tentang ketakutan dan kekhawatiranku. Bapak kalau menasihati nggak pernah yang bikin aku merasa terhakimi. Bapak selalu bisa membesarkan hati anaknya yang ciut. 

Dari semua kepribadian di atas, yang paling aku tahu, aku suka sendirian. Mungkin karena dulu terpaksa dan akhirnya terbiasa.Pernah gak sih mengalami, dulu kita punya teman, kalau dia mau kemana gitu kita temenin, giliran kita mau kemana dianya gak ada waktu buat nemenin. Aku nggak merasa sakit hati sih, cuma hal itu buat aku jadi berpikir lagi untuk tidak mengandalkan orang lain selain diri sendiri. Dari kejadian itu bikin aku belajar untuk mencoba hal-hal lain secara sendiri. Nonton film ke bioskop sendirian, kondangan sendirian, makan di luar sendirian, perjalanan jauh sendirian dan lain sebagainya.  Selain menikah dan bikin anak, aku pengen nyobain hal-hal lain sendirian. 

Menurut aku, sendirian itu seru sekaligus menakutkan. Saat sendirian, aku bisa melakukan apa saja yang aku mau. Kalau sendirian, aku jadi lebih sering berkontemplasi tentang hidup ini. Saat sendirian, aku suka jalan-jalan dengan pikiranku, membayangkan ini dan itu, memikirkan ini dan itu, merencanakan hal ini dan hal itu. Aku senang aja sendirian. :) 

Sekian, sampai jumpa ~ 

Borobudur, 1 Februari 2020 | K




30 Januari 2021

A THANK YOU

Januari 30, 2021 0
Tahun 2021 aku bertekad mau bikin blog archive lengkap dua belas bulan. Seumur hidup blog ini, belum pernah setiap bulan pasti nulis. Jadi demi ambisi diakhir tanggal bulan pertama tahun ini, kuketiklah sebuah tulisan random yang serampangan aja muncul ide di kepala. 

sumber gambar : google


Sebuah ucapan terima kasih teruntuk : 

1. Teman sekaligus mantan tetangga, (dulu rumah kami sebelah gaes, sekarang aku udah pindah jadi nggak tetanggaan lagi). Tapi becos Mbak Nen baiq hati, tidak sombong, dan rajin menabung, belum segenap aku ngganggur setelah kontrak kerja dengan kantor sebelumnya habis, aku dikasih tau info lowongan kerja, jadi aku bisa ketemu temen-temen kerjaku yang sekarang. Thank You Mbak Nen T.T
2. Teman sekampus sekaligus seperjuangan ujian beban negara. Ku tidak menyangka Tan, percakapan random kita jadi kenyataan. Puji Tuhan, Alhamdulillah yaa, hehe 
3. Mata kuliah praktek jurusannya Bu Puji Fauziyah, yang bikin mbatin "besok pengen kerja di disana", Alhamdulillah tahun dua ribu dua puluh kejadian, T.T
4. Bapak, Ibu, Senior, dan kawan-kawan baruku di Social Department. Pak Di, Pak Ro, Pak Pra, Bu Rin, Bu An, Bu Mar, Pak Puj, Mba Suz, Mas At, Mas Yus, Mba Al, Nitnot, Pak Sod, Bu Sum, Pak Pras, Bu Gun, Pak Iw, Bu Kur, Bu Res, Unt, Mil, Fel, Pak Had, Bu Ni, Bu Mi, Bu Yun, Pak Sug, Bu Sri, Bu Yul, Mbak An, Pak Unt, Bu Fat, Bu Bek, Mbak Di, Mba It, Mba In, Bu Kus, and many moooooreeee, thank you, thank you, thank you thank you, thank you, thank you, for kindness, attention, help, knowledge, experience, and nice words that you given to me. THANK YOU 
5. Teman dari kantor lama yang kadang masih kukunjungi walapun jarang, thank you Mba As, Mba Ir, for making us the loudest random trio if we met, and also Pak Khol, Pak Am, Mas Ji, Pak Pra, Pak Fat, Pak Oen, thank you for the experiences and knowledge, I am grateful to have worked with you all.   
6. Teman sekolah yang masih kontakan dan ngajak ketemuan. Thank you for sharing your story, thank you for listening my insecurity, terima kasih sudah ngajak ketemuan. :) 
7. Teman masa pelatihan, thank you for sharing your story, thank you for being keep in touch :) 
8. Korean things. Thank you for being my heroin, wkwkw 
9. Last but not least, kepada Ibuk dan Bapak, thank you for being my parents, thank you for listening my sorrow, my insecurity, my fear, my anger, and accepting my emotion. I put you guys in the last because I PURPLE YOU. 

Rumah, 30 Januari 2021 | K 

31 Desember 2020

TWENTY TWENTY

Desember 31, 2020 0
Setiap tahun akan selalu ada hal yang membuat hidup semacam roller coaster. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini aku ingin mengabadikan momen ditahun 2020 dalam sebuah tulisan. Tidak semua, hanya beberapa yang menjadi highlight dalam hidup di dekade kedua ini.
 
PEKERJAAN

Mengawali dan mengakhiri tahun 2020 dengan menjadi pengangguran. Semenjak lulus kuliah, masalah pekerjaan adalah hal yang paling menggalaukan bagiku, karena ini berhubungan dengan kemerdekaan finansial untuk mencukupi kebutuhan, karena tidak selama aku akan hidup dengan orang tua.
 
Karena kegalauan tersebut, aku memutuskan ikut beberapa kelas online yang berhubungan dengan pekerjaan dan finansial. Mengikuti kelas online, membuat ku teringat pada mata kuliah Pendidikan Orang Dewasa oleh (alm) Prof. Sodiq. Orang dewasa itu kalau belajar yang sesuai sama kebutuhannya, orang dewasa itu kalau belajar yang sesuai sama masalah yang dihadapinya, kurang lebih intinya begitulah. CMIIW ~
 
Kebanyakan kelas online yang aku ikuti adalah Carrer Class-nya Mas Kurniawan Gunadi dan Mba Alia Aryo, selain itu ada webinarnya Jonathan End tentang karir dan pekerjaan. Jujur, selama mengikuti kelas online tuh, aku lebih banyak ngantuknya, kamera sering aku off biar bisa rebahan tapi tetap mendengarkan. Pernah waktu narasumbernya adalah Bayu Oktara, cuma ikut beberapa menit sisanya aku ketiduran. Ternyata dengerin orang ngomong tuh butuh tenaga lho yaa, hehe
 
Di tahun pandemi ini, aku termasuk beruntung karena tanpa terlalu lama menganggur, satu bulan setelah tahun baru, aku mendapat pekerjaan di salah satu instansi pemerintahan sebagai tenaga kontrak supporting staf. Jadi ku mau berterima kasih sama temen sekaligus (mantan) tetangga (wkwkw) for those information. Thank you Mba Nen ~
 
Ohya, aku pengen mengutarakan pendapatku perihal rekrutmen di instansi pemerintah, terutama untuk yang non asn, terutama untuk di daerah ku. Sependek pengetahuanku, informasi lowongan pekerjan di instansi pemerintah itu sebenarnya terbuka, tapi sayangnya publikasinya yang menurutku masih kurang. Ya walaupun ada juga sih yang dipost di sosmed, tapi ada juga yang hanya dipasang di papan pengumuman. Jadi yang tahu hanya orang-orang yang bekerja disana atau yang sering kesana, otomatis yang tahu info tersebut ya relasi atau teman dari orang-orang tersebut. Nah, yang kayak gini kadang bikin orang lain berpikir, "yha pantes aja diterima, orang dibawa sama ini kok" atau yang semacam itu deh. Padahal, kalau yang kujalani, aku juga ikut tes dan rangkaian rekruitmen yang diadakan oleh instansi tersebut.
 
Intinya, kalau mau bekerja di instansi macam tuh ya seringlah main ke kantor tersebut, tanya-tanya supaya dapat informasi, soalnya temenku ada yang kayak gini juga. Dan satu lagi, punya temen yang mau membagikan informasi adalah sebuah rejeki.

Di tahun 2020 ini, aku ingin berterima kasih kepada teman-teman di kantor baru yang sebentar lagi menjadi kantor lama. Aku belajar banyak dari mereka, aku merenungi banyak tentang mereka, terima kasih untuk sepuluh bulan pengalaman yang rasanya campur aduk. Semoga sehat selalu, ibu, bapak dan teman-teman sekalian. Luv !!

 
HOW'S ME?

Tahun 2020, aku pikir hal-hal yang membuatku cemas dan khawatir pada tahun-tahun sebelumnya telah sembuh dan selesai, ternyata hal itu kembali berulang. Ada kala dimana aku merasa tidak berguna dan begini-gini saja. Aku khawatir, apakah aku benar-benar menginginkan  hal tersebut atau hanya supaya sama seperti orang lain saja. Aku cemas, apakah aku menyukai hal tersebut atau hanya supaya orang lain senang saja. Aku bingung, apakah aku benar-benar ingin melakukan hal tersebut atau hanya supaya aku diterima dan dianggap ada dalam lingkungan tersebut saja.
 
Pola kekhawatiran itu seperti berulang, dengan genre masalah yang sama atau mungkin malah bertambah. Biasanya, hal tersebut muncul karena aku kebanyakan melihat atau membaca informasi di sosial media. Cuma nonton status orang-orang aja kadang bisa bikin diri jadi kecil hati, padahal niat orang itu mungkin hanya membagikan momen bahagianya. Kadang, baca-baca microblog tentang ini dan itu juga bikin overthinking dan bikin diri jadi merasa nggak ngapa-ngapain.
 
Kalau udah seperti itu, biasanya aku berhenti atau istirahat dari sosmed atau kalau enggak ya si akun yang nggak aku suka itu aku mute atau unfollow. Kalau udah merasa mulai membanding-bandingkan diri  dengan orang lain, aku stop nonton story atau post orang tersebut.
 
Setahun belakang aku suka nulis diary sebelum tidur, aku tulis apa aja yang aku rasakan dan pikirkan. Aku tulis kalau memang aku merasa iri, dengki, nggak suka, benci, marah, nggak mau berurusan lagi sama ini, pokoknya hal-hal negatif yang aku rasakan, aku tuliskan. Mencoba untuk tidak denial dan mengakui kalau diri ini ya nggak lepas dari sifat-sifat negatif itu. Dan bagiku menulis itu lumayan membantu untuk melepaskan penat di pikir jadi bisa tidur nyenyak nggak terlalu overthinking.
 
Ditahun ini, aku juga lebih menerima dan mengakukan diri kalau menjadi fangirl dan kpopers itu emang asik. Sebelumnya kadang merasa nggak pede kalau bahas kpop, karena takut sama asumsi dan pikiran orang-orang, padahal ya belum tentu juga mereka bakalan mikiran itu. Aku sangat menyadari kalau lagi ngobrolin perkpopan atau perkdramaan tuh rasanya bikin mood naik, reaksiku tuh semangat aja kalau bahas perkoreyaan. Jadi ya gimana ya, menerima jadi diri sendiri yang emang suka sama perhallyuan ajalah ya ~
 
Perihal kpop, tahun ini aku lebih banyak nyari tahu tentang grup asuhan Big Hit Darulsalam (haha). Bagiku, lagu-lagu bikin semangat dan mood naik. Apalagi yang bertemakan love yourself, meskipun bukan penggemar kpop pun juga relate-able sama tema ini.

 
CORONA

sumber gambar 


Tahun ini rasanya kurang lengkap kalau nggak membahasa perkoronaan. Di Indonesia, korona udah mau anniversary setahun. Semoga setahun aja ya, tahun-tahun berikutnya recovery. Aku kangen berpergian dalam tenang dan damai.
 
Sebagai orang yang kalau dikantor sering lepas masker dan sering begadang nonton drama, nggak heran sih bakal menjadi salah satu yang hasil swabnya terkonfirmasi positiv covid-19. Diakhir bulan, empat hari sebelum tanggal resign, aku mendapat kabar kalau hasil swabku positif. Niat awal yang tadinya aku mau syukuran diakhir bulan tersebut, harus tertunda karena aku harus isolasi mandiri.
 
Kalau mengingat kembali bagaimana kronologi dan gejala yang aku rasakan begini. Jadi pada minggu pertama, dapat kabar kalau salah satu ibu senior di kantor ada yang positif, aku mengingat kembali kapan terakhir kali kontak dengan beliau, aku ingat waktu itu emang sempat duduk makan bareng. Setelah mendapat kabar itu, kantor ku segera mendaftarkan karyawannya untuk swab. Dirumah aku juga bilang sama ibuk, buat nggak deket-deket sama aku, buat jaga-jaga aja.
 
 Seminggu setelah kabar tersebut, aku mendapat jatah piket posko induk penanggulangan bencana merapi. Sepulang dari piket itu, badan rasanya nggak enak, seperti masuk angin, tapi kupikir masuk angin biasa. Besoknya, aku pilek tapi nggak ada umbelnya (bahasa Indonesianya umbel apa yaa, tolong) rasanya seperti bindeng gitu, tapi aku masih bisa membau walaupun kadang samar-samar, tapi indera pengecapku masih bisa merasakan enak.
 
Seminggu setelah piket, barulah si jadwal swab keluar, kemudian kami diswab. Sayangnya, hasil swab keluar lama, butuh satu minggu. Jadi hasil swab itu keluar setelah aku merasa sehat dari gejala-gejala yang kurasakan diatas. Tapi demi keselamatan bersama, aku harus tetap isolasi mandiri.
 
Selama isolasi mandiri, segala perlengkapan makan dan mandiku dipisah. Aku juga dihubungi oleh puskesmas untuk dimintai keterangan guna tracking. Ibuku diswab dan mengikuti ajuran untuk isolasi mandiri juga, alhamdulillah  hasil swab itu negatif.
 
Aku terharu dan berterimakasih, karena selama isolasi mandiri, temen-temen kantor dan temen-temen yang tahu kalau aku positif covid ngasih doa dan dukungan mereka.
Your kind words mean a lot for me. Sincerely :)
Untuk membunuh waktu selama karantira mandiri, aku banyak dengerin lagu-lagu BTS, reality show BTS, nulis tentang BTS,  nulis random di blog, nerusin kdrama yang masih on going, nonton banyak film, review film di igs, berjemur sebentar kalau udah jam 10an, streching sebentar biar berasa olahraga (hehe), dan banyak aktivitas isolasi mandiri yang kulakukan sembari rebahan.
 
Selama karantina mandiri, jadi lebih sering berkontemplasi. Memikirkan hal-hal penting dan tidak penting. Memikirkan masa depan yang masih samar-samar, memikirkan si dia yang tak kunjung ada hilalnya, memikirkan pekerjaan baru yang yang masih kuraba-raba, memikirkan masa tua yang belum pasti datangnya, dan lain sebagainya, dan lain seterusnya.
 
Sekian.
 
Sebuah tulisan ngebut, demi deadline akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 |
Selamat Tahun Baru | Rumah diluar gemericik hujan | Kamis, 31 Desember 2020 | K