Langsung ke konten utama

Postingan

TWENTY TWENTY

Setiap tahun akan selalu ada hal yang membuat hidup semacam roller coaster. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini aku ingin mengabadikan momen ditahun 2020 dalam sebuah tulisan. Tidak semua, hanya beberapa yang menjadi highlight dalam hidup di dekade kedua ini.   PEKERJAAN Mengawali dan mengakhiri tahun 2020 dengan menjadi pengangguran. Semenjak lulus kuliah, masalah pekerjaan adalah hal yang paling menggalaukan bagiku, karena ini berhubungan dengan kemerdekaan finansial untuk mencukupi kebutuhan, karena tidak selama aku akan hidup dengan orang tua.   Karena kegalauan tersebut, aku memutuskan ikut beberapa kelas online yang berhubungan dengan pekerjaan dan finansial. Mengikuti kelas online, membuat ku teringat pada mata kuliah Pendidikan Orang Dewasa oleh (alm) Prof. Sodiq. Orang dewasa itu kalau belajar yang sesuai sama kebutuhannya, orang dewasa itu kalau belajar yang sesuai sama masalah yang dihadapinya, kurang lebih intinya begitulah. CMIIW ~   Kebanyakan kel

LAGU BANGTAN TERFAVORIT

Beberapa bulan terakhir lagi suka sama BTS, update story juga sering tentang mereka. Ikutan seneng waktu tahu mereka bisa mencapai Billboard Hot 100 nomor 1 dan sekarang masuk nominasi Grammy Award sebagai Best Pop Grup/Duo. Sering berharap, dari pada acara TV yang masuk youtube lebih baik yang trending MV MV Kpop aja, atau ragam acara yang lebih berfaedah deh, yang nggak melulu tentang kehidupan personal orang, sungguh aku tidak peduli, huehue  credit to Bicara soal musik, aku lebih sering dengerin lagu-lagu kpop. Jarang banget dengerin lagu barat atau Indonesia kalau bukan orang lain yang nyetel lagunya. Aku nggak terlalu suka lagu ambyar atau galau gitu, ya walaupun lagu kpop juga banyak yang galau sih, haha. Tapi kalau dengerin lagu Indonesia atau Bahasa Inggris itu bisa langsung tahu artinya, jadi kalau lagi sedih atau galau terus dengerin lagu bernuansa ambyar malah tambah sedih. Menurut aku mendingan dengerin lagu kpop yang nggak tahu artinya secara langsung kalau nggak nyari

DONGENG MULTIFANDOM

Pandemik ini membuat aku jadi nyari tahu lebih dalam perihal grup idol besutan Big Hit Entertaiment. Sudah tahu dari dulu, cuma karena dulu ngefansnya sama yang lain, makanya Bangtan Seonyeondan alias BTS nggak kelihatan. source Pertama kali suka idol grup Korea itu Super Junior (Suju) waktu masih SMA.  Gegara ngejekin temen-temen yang pada saat itu sering nonton Suju akhirnya jadi penasaran terus ikutan nonton dan akhirnya ngefans juga. Itulah awal mula hamba terjun kedunia perkpopan nan fana ini. Waktu kuliah sempat suka sama BTOB gegara nonton We Got Married-nya Sungjae sama Joy Red Velvet. Terus vakum nggak nyari tahu tentang idol grup karena kehidupan di dunia nyata lebih asyik dan lagi suka-sukanya sama kdrama. Lulus kuliah baru suka sama EXO gegara lihat Chanyeol ganteng banget di drama yang ku lupa judulnya. Karena EXO comebacknya lama, terus ada acara Produce 101 yang menghasilkan Wanna One, aku jadi oleng ke mereka. Satu setengah tahun ngikutin perkembangan Wanna One s

Unggahan Facebook di Masa Lalu

Omong-omong, saya punya dua facebook. Yang terakhir dibuat karena yang pertama nama alaynya nggak bisa diganti. Facebook yang pertama dibuat ketika saya masih sekolah, berkali-kali ganti nama dengan nama aneh-aneh bin alay (pada saat itu) sampai akhirnya tersadar pengen ganti nama pake nama asli saja tapi ternyata sudah tidak bisa. Akhirnya di akhir masa sekolah, saya bikin facebook baru dengan nama lengkap asli saya. Postingan yang saya unggah juga nggak seaneh-aneh dulu lagi, terlihat lebih  tidak alay  normal.  pic from google   Beberapa bulan yang lalu, saya berencana menghapus facebook secara permanen, salah satu alasannya karena jarang digunakan. Tapi setelah lihat postingan dan catatan jaman dulu kok jadi sayang ya kalau mau dihapus. Rasanya geli-geli zizik kalau baca updatean status jaman dulu. Dulu mikir apa sih, waktu nulis kayak begitu. Dulu lagi kenapa sih kok bisa update kayak gitu, haha Tapi demi menjaga eksistensi jejak digital kealayan saya, maka saya akan post beberapa

PIKNIK DUA RIBU SEMBILAN BELAS

Salah satu hal yang dirindukan selama pandemi adalah bisa bebas berpergian tanpa khawatir akan tertular fairus korona. Saya pribadi bukan tipe orang yang sering jalan-jalan. Kalau ada kesempatan dan ada yang ngajak piknik ya ayo aja.  Pandemi ini mengingatkan saya bahwa waktu yang saya habiskan di tahun lalu ketika bisa bebas pergi kemana saja adalah suatu hal yang berharga. Di tahun lalu saya berkesempatan piknik ke beberapa tempat. Tidak terlalu jauh hanya sekitaran Yogyakarta dan Jawa Tengah.  Mengawali tahun dua ribu sembilan belas, saya ikut rombongan tamasya teman-teman ibuk. Sudah lebih dari satu kali saya ikut rombongan para sepuh ini. Rasanya ikut rombongan piknik bapak-ibu yang telah purna tugas ini senang sekaligus trenyuh. Senengnya karena bisa jalan-jalan dan menikmati pemandangan. Trenyuhnya karena melihat wajah mereka yang tak lagi muda, melihat guratan keriput tanda dimakan usia, membuat saya membayangkan kelak bagaimana saya diposisi mereka.  Perpaduan tebing dengan la

NOSTALGIA MASA KECIL

Sependek ingatan saya, masa kecil saya cukup menyenangkan. Saya tumbuh di keluarga yang amat sangat sederhana, rumah yang saya tempati dulu masih berdinding bambu dengan lantai semen kasar dan atap rumah yang sering bocor. Rumah saya dulu memiliki halaman depan yang tidak terlalu luas namun tidak juga sempit. Cukup untuk main gobak sodor atau kejar-kejar dengan teman sepermainan. Tidak lama saya tinggal dirumah itu, hanya sampai kelas dua sekolah dasar, karena suatu hal saya harus pindah. Tapi kurun waktu sekitar tujuh tahun tersebut cukup memberikan kenangan yang masih saya ingat sampai hari ini. credit foto Saya ingat dulu sama Mbak Tata,  tetangga yang rumahnya cuma beda blok sering main masa-masakan, kalau dulu namanya pasaran, kemudian diider keliling rumah sambil bermain peran penjual dan pembeli. Saya juga ingat dulu saya malu kalau mau gabung main sama anak-anak tetangga belakang rumah yang udah pada kumpul duluan, saya selalu mlipir jongkok dideket pohon titian, disampi

Garda Depan Penakluk Pagi

Bagian terakhir tentang tiga hal yang dilakukan seolah-olah itu adalah kesempatan terakhir. Setelah sekian purnama, akhirnya meneruskan kembali cerita ini.  Pin Oren terakhir untuk gardep angkatan kami. Terima kasih teman-teman dan para pendahulu peraih pin oren atas tips dan trik untuk mendapatkannya ~  (cr foto : dokumen pribadi) Kalau kalian sempat baca yang bagian pertama , ini adalah cerita ketika aku akan daftar kerja part time sebagai gardep di Dagadu. Sedangkan yang sekarang ini adalah cerita  salah satu momen di akhir masa kerja sebagai gardep 56.  Setiap awal bulan, sebelum masuk shift, ada evaluasi bulanan yang dihadiri oleh semua gardep, SPV, tim marketing, kadang sama desainer, dan karyawan bagian lain. Tujuannya selain untuk mengetahui kinerja para pegawai, tiap bulan ada reward atau penghargaan untuk gardep yang berprestasi atau gardep yang menunjukkan performa kinerja yang baik. Jenis penghargaannya ada 6, aku tulis berdasarkan tingkatan dari kasta tertinggi ke t

Mendefinisikan ‘Bahagia Dengan Caraku Sendiri’ Adalah Sebuah Hal Yang Membingungkan

Ketik hapus ketik hapus ketik hapus, itu yang aku lakukan saat memulai tulisan ini. Tenggat waktu untuk ikut serta dalam Lomba Blog Satu Persen tinggal satu hari lagi. OMG, aku bingung mau nulis apa. Mengawali tulisan dalam sebuah blog adalah salah satu hal yang membingungkan, yah seperti ini karena aku bingung makanya kumulai pembukaan tulisan dengan tema “ Bahagia Dengan Caraku Sendiri ” ini dengan mendefinisikan apa yang aku bingungkan. sumber gambar Bahagia Apa itu Bahagia ? Aku jarang memikirkan apa itu bahagia karena lebih sering merasakannya bukan mendefiniskannya. Jadi kalau disuruh mencari tahu arti bahagia secara terminologi atau etimologi bisa temen-temen cari tahu di google yaa. Menurut Wikipedia, para filsuf dan pemikir agama mengemukakan bahwa kebahagiaan tidak hanya sekadar emosi tapi juga berhubungan dengan teori kebaikan dalam hidup. Yaps, aku setuju. Menurutku salah satu cara menjadi bahagia adalah dengan berbagi. Berbagi dalam bentuk m