31 Desember 2020

TWENTY TWENTY

Desember 31, 2020 0
Setiap tahun akan selalu ada hal yang membuat hidup semacam roller coaster. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini aku ingin mengabadikan momen ditahun 2020 dalam sebuah tulisan. Tidak semua, hanya beberapa yang menjadi highlight dalam hidup di dekade kedua ini.
 
PEKERJAAN

Mengawali dan mengakhiri tahun 2020 dengan menjadi pengangguran. Semenjak lulus kuliah, masalah pekerjaan adalah hal yang paling menggalaukan bagiku, karena ini berhubungan dengan kemerdekaan finansial untuk mencukupi kebutuhan, karena tidak selama aku akan hidup dengan orang tua.
 
Karena kegalauan tersebut, aku memutuskan ikut beberapa kelas online yang berhubungan dengan pekerjaan dan finansial. Mengikuti kelas online, membuat ku teringat pada mata kuliah Pendidikan Orang Dewasa oleh (alm) Prof. Sodiq. Orang dewasa itu kalau belajar yang sesuai sama kebutuhannya, orang dewasa itu kalau belajar yang sesuai sama masalah yang dihadapinya, kurang lebih intinya begitulah. CMIIW ~
 
Kebanyakan kelas online yang aku ikuti adalah Carrer Class-nya Mas Kurniawan Gunadi dan Mba Alia Aryo, selain itu ada webinarnya Jonathan End tentang karir dan pekerjaan. Jujur, selama mengikuti kelas online tuh, aku lebih banyak ngantuknya, kamera sering aku off biar bisa rebahan tapi tetap mendengarkan. Pernah waktu narasumbernya adalah Bayu Oktara, cuma ikut beberapa menit sisanya aku ketiduran. Ternyata dengerin orang ngomong tuh butuh tenaga lho yaa, hehe
 
Di tahun pandemi ini, aku termasuk beruntung karena tanpa terlalu lama menganggur, satu bulan setelah tahun baru, aku mendapat pekerjaan di salah satu instansi pemerintahan sebagai tenaga kontrak supporting staf. Jadi ku mau berterima kasih sama temen sekaligus (mantan) tetangga (wkwkw) for those information. Thank you Mba Nen ~
 
Ohya, aku pengen mengutarakan pendapatku perihal rekrutmen di instansi pemerintah, terutama untuk yang non asn, terutama untuk di daerah ku. Sependek pengetahuanku, informasi lowongan pekerjan di instansi pemerintah itu sebenarnya terbuka, tapi sayangnya publikasinya yang menurutku masih kurang. Ya walaupun ada juga sih yang dipost di sosmed, tapi ada juga yang hanya dipasang di papan pengumuman. Jadi yang tahu hanya orang-orang yang bekerja disana atau yang sering kesana, otomatis yang tahu info tersebut ya relasi atau teman dari orang-orang tersebut. Nah, yang kayak gini kadang bikin orang lain berpikir, "yha pantes aja diterima, orang dibawa sama ini kok" atau yang semacam itu deh. Padahal, kalau yang kujalani, aku juga ikut tes dan rangkaian rekruitmen yang diadakan oleh instansi tersebut.
 
Intinya, kalau mau bekerja di instansi macam tuh ya seringlah main ke kantor tersebut, tanya-tanya supaya dapat informasi, soalnya temenku ada yang kayak gini juga. Dan satu lagi, punya temen yang mau membagikan informasi adalah sebuah rejeki.

Di tahun 2020 ini, aku ingin berterima kasih kepada teman-teman di kantor baru yang sebentar lagi menjadi kantor lama. Aku belajar banyak dari mereka, aku merenungi banyak tentang mereka, terima kasih untuk sepuluh bulan pengalaman yang rasanya campur aduk. Semoga sehat selalu, ibu, bapak dan teman-teman sekalian. Luv !!

 
HOW'S ME?

Tahun 2020, aku pikir hal-hal yang membuatku cemas dan khawatir pada tahun-tahun sebelumnya telah sembuh dan selesai, ternyata hal itu kembali berulang. Ada kala dimana aku merasa tidak berguna dan begini-gini saja. Aku khawatir, apakah aku benar-benar menginginkan  hal tersebut atau hanya supaya sama seperti orang lain saja. Aku cemas, apakah aku menyukai hal tersebut atau hanya supaya orang lain senang saja. Aku bingung, apakah aku benar-benar ingin melakukan hal tersebut atau hanya supaya aku diterima dan dianggap ada dalam lingkungan tersebut saja.
 
Pola kekhawatiran itu seperti berulang, dengan genre masalah yang sama atau mungkin malah bertambah. Biasanya, hal tersebut muncul karena aku kebanyakan melihat atau membaca informasi di sosial media. Cuma nonton status orang-orang aja kadang bisa bikin diri jadi kecil hati, padahal niat orang itu mungkin hanya membagikan momen bahagianya. Kadang, baca-baca microblog tentang ini dan itu juga bikin overthinking dan bikin diri jadi merasa nggak ngapa-ngapain.
 
Kalau udah seperti itu, biasanya aku berhenti atau istirahat dari sosmed atau kalau enggak ya si akun yang nggak aku suka itu aku mute atau unfollow. Kalau udah merasa mulai membanding-bandingkan diri  dengan orang lain, aku stop nonton story atau post orang tersebut.
 
Setahun belakang aku suka nulis diary sebelum tidur, aku tulis apa aja yang aku rasakan dan pikirkan. Aku tulis kalau memang aku merasa iri, dengki, nggak suka, benci, marah, nggak mau berurusan lagi sama ini, pokoknya hal-hal negatif yang aku rasakan, aku tuliskan. Mencoba untuk tidak denial dan mengakui kalau diri ini ya nggak lepas dari sifat-sifat negatif itu. Dan bagiku menulis itu lumayan membantu untuk melepaskan penat di pikir jadi bisa tidur nyenyak nggak terlalu overthinking.
 
Ditahun ini, aku juga lebih menerima dan mengakukan diri kalau menjadi fangirl dan kpopers itu emang asik. Sebelumnya kadang merasa nggak pede kalau bahas kpop, karena takut sama asumsi dan pikiran orang-orang, padahal ya belum tentu juga mereka bakalan mikiran itu. Aku sangat menyadari kalau lagi ngobrolin perkpopan atau perkdramaan tuh rasanya bikin mood naik, reaksiku tuh semangat aja kalau bahas perkoreyaan. Jadi ya gimana ya, menerima jadi diri sendiri yang emang suka sama perhallyuan ajalah ya ~
 
Perihal kpop, tahun ini aku lebih banyak nyari tahu tentang grup asuhan Big Hit Darulsalam (haha). Bagiku, lagu-lagu bikin semangat dan mood naik. Apalagi yang bertemakan love yourself, meskipun bukan penggemar kpop pun juga relate-able sama tema ini.

 
CORONA

sumber gambar 


Tahun ini rasanya kurang lengkap kalau nggak membahasa perkoronaan. Di Indonesia, korona udah mau anniversary setahun. Semoga setahun aja ya, tahun-tahun berikutnya recovery. Aku kangen berpergian dalam tenang dan damai.
 
Sebagai orang yang kalau dikantor sering lepas masker dan sering begadang nonton drama, nggak heran sih bakal menjadi salah satu yang hasil swabnya terkonfirmasi positiv covid-19. Diakhir bulan, empat hari sebelum tanggal resign, aku mendapat kabar kalau hasil swabku positif. Niat awal yang tadinya aku mau syukuran diakhir bulan tersebut, harus tertunda karena aku harus isolasi mandiri.
 
Kalau mengingat kembali bagaimana kronologi dan gejala yang aku rasakan begini. Jadi pada minggu pertama, dapat kabar kalau salah satu ibu senior di kantor ada yang positif, aku mengingat kembali kapan terakhir kali kontak dengan beliau, aku ingat waktu itu emang sempat duduk makan bareng. Setelah mendapat kabar itu, kantor ku segera mendaftarkan karyawannya untuk swab. Dirumah aku juga bilang sama ibuk, buat nggak deket-deket sama aku, buat jaga-jaga aja.
 
 Seminggu setelah kabar tersebut, aku mendapat jatah piket posko induk penanggulangan bencana merapi. Sepulang dari piket itu, badan rasanya nggak enak, seperti masuk angin, tapi kupikir masuk angin biasa. Besoknya, aku pilek tapi nggak ada umbelnya (bahasa Indonesianya umbel apa yaa, tolong) rasanya seperti bindeng gitu, tapi aku masih bisa membau walaupun kadang samar-samar, tapi indera pengecapku masih bisa merasakan enak.
 
Seminggu setelah piket, barulah si jadwal swab keluar, kemudian kami diswab. Sayangnya, hasil swab keluar lama, butuh satu minggu. Jadi hasil swab itu keluar setelah aku merasa sehat dari gejala-gejala yang kurasakan diatas. Tapi demi keselamatan bersama, aku harus tetap isolasi mandiri.
 
Selama isolasi mandiri, segala perlengkapan makan dan mandiku dipisah. Aku juga dihubungi oleh puskesmas untuk dimintai keterangan guna tracking. Ibuku diswab dan mengikuti ajuran untuk isolasi mandiri juga, alhamdulillah  hasil swab itu negatif.
 
Aku terharu dan berterimakasih, karena selama isolasi mandiri, temen-temen kantor dan temen-temen yang tahu kalau aku positif covid ngasih doa dan dukungan mereka.
Your kind words mean a lot for me. Sincerely :)
Untuk membunuh waktu selama karantira mandiri, aku banyak dengerin lagu-lagu BTS, reality show BTS, nulis tentang BTS,  nulis random di blog, nerusin kdrama yang masih on going, nonton banyak film, review film di igs, berjemur sebentar kalau udah jam 10an, streching sebentar biar berasa olahraga (hehe), dan banyak aktivitas isolasi mandiri yang kulakukan sembari rebahan.
 
Selama karantina mandiri, jadi lebih sering berkontemplasi. Memikirkan hal-hal penting dan tidak penting. Memikirkan masa depan yang masih samar-samar, memikirkan si dia yang tak kunjung ada hilalnya, memikirkan pekerjaan baru yang yang masih kuraba-raba, memikirkan masa tua yang belum pasti datangnya, dan lain sebagainya, dan lain seterusnya.
 
Sekian.
 
Sebuah tulisan ngebut, demi deadline akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 |
Selamat Tahun Baru | Rumah diluar gemericik hujan | Kamis, 31 Desember 2020 | K
 

02 Desember 2020

LAGU BANGTAN TERFAVORIT

Desember 02, 2020 0
Beberapa bulan terakhir lagi suka sama BTS, update story juga sering tentang mereka. Ikutan seneng waktu tahu mereka bisa mencapai Billboard Hot 100 nomor 1 dan sekarang masuk nominasi Grammy Award sebagai Best Pop Grup/Duo. Sering berharap, dari pada acara TV yang masuk youtube lebih baik yang trending MV MV Kpop aja, atau ragam acara yang lebih berfaedah deh, yang nggak melulu tentang kehidupan personal orang, sungguh aku tidak peduli, huehue 

credit to
Bicara soal musik, aku lebih sering dengerin lagu-lagu kpop. Jarang banget dengerin lagu barat atau Indonesia kalau bukan orang lain yang nyetel lagunya. Aku nggak terlalu suka lagu ambyar atau galau gitu, ya walaupun lagu kpop juga banyak yang galau sih, haha. Tapi kalau dengerin lagu Indonesia atau Bahasa Inggris itu bisa langsung tahu artinya, jadi kalau lagi sedih atau galau terus dengerin lagu bernuansa ambyar malah tambah sedih. Menurut aku mendingan dengerin lagu kpop yang nggak tahu artinya secara langsung kalau nggak nyari tahu. 
Intinya, aku lebih suka lagu yang bikin aku usaha buat nyari arti lirik lagunya. Sungguh merepotkan diri sendiri tapi aku suka sih, haha 
Diantara sekian banyak lagu KPOP, ada lagu yang pada saat momen tertentu jadi kayak soundtrack hidup. Seperti lagu BREATH - LEE HI, aku sering ingat lagu ini kalau abis melakukan suatu usaha atau pekerjaan sampai selesai, semacam bentuk rasa terima kasih kepada diri sendiri karena sudah bekerja keras, hehe 
Okay back to BTS. Heran sama diri sendiri, sering bingung memulai sebuah tulisan. Begitu lancar malah mleber kemana-mana yang out of topic. Kembali ke fokus utama tulisan ini yaitu tentang lagu BTS terfavorit versi diri sendiri check it dot

MIC DROP 

MV Mic Drop

Kata RM lagu ini terinspirasi dari Pidato Barack Obama pada Makan Malam Koresponden terakhirnya di Gedung Putih pada tahun 2016. Tindakan menjatuhkan mic tersebut  seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa beliau sudah bekerja semaksimal mungkin dan bisa dilihat hasil kerjanya bagaimana. Dalam lirik lagu Mic Drop tersirat bahwa BTS ingin memperlihatkan prestasi yang telah dicapai,hasil perjuangan kerja keras mereka selama ini. Aku paling suka penampilan mereka waktu bawain lagu Mic Drop pada saat MAMA 2017. Lagunya powerful, break dance yang keren ditambah sama penari latarnya, wooaah rasanya pengen nonton langsung. The body roll dance was so hot \(^0^)/

CRYSTAL SNOW 

Crystal Snow merupakan lagu dari album Jepang. Sependek pengetahuanku tentang arti lirik lagunya, nggak jauh-jauh tentang perasaan cinta pada seseorang yang dimetaforakan seperti salju yang turun. Aku lebih terhanyut sama alunan musik daripada nadanya. Vibe musiknya kayak di konser gitu rasanya. Meskipun liriknya galau, tapi enak kalau didengerin pas lagi santai, tiduran, atau ngerjain tugas. 

NOT TODAY  

Menurutku konsep MV  Not Today sama Mic Drop hampir mirip, sama-sama bernuasa powerful seperti ingin menunjukkan kekuatan BTS. Aku suka dengerin lagu ini kalau lagi ngerjain tugas, kayak lebih bikin semangat gitu. Menurut aku lirik lagu Not Today bercerita tentang suatu keadaan dimana ada orang-orang yang ingin menjatuhkan BTS, tapi sama mereka dibales, eit tunggu dulu, nggak semudah itu hyeong ~ 

LOVE MY SELF 

Lagu dari album Love Youself : Answer ini menjadi lagu yang bikin aku tambah suka sama Bangtan. Album BTS yang series Love Yourself menurutku  relateable sama kehidupan orang-orang. Lirik lagunya seperti suara hati orang-orang yang sedang mencari jati diri, yang sedang kebingungan sama dirinya sendiri, yang merasa sering membandingkan hidupnya sama orang lain, dan sebagainya. Aku paling suka yang part-nya Yoongi, arti liriknya kurang lebih seperti ini 
sumber google
Dari album Love Yourself ini pula Bangtan sekalian kampanye untuk lebih mencintai diri sendiri, sampai akhirnya mereka diundang untuk berpidato di salah satu event UNICEF. 

EUPHORIA 

Dari pertama kali lagu ini rilis, udah enak didengar telinga. Meskipun waktu itu belum negfans sama BTS. Lirik di bagian "you are the cause of my euphoria" dan "when I am with you I am in Utopia" catchi di telinga, hehe. Lagu Euphoria hanya dinyanyikan oleh Jungkook di series album Love Yourself juga. Jadi aku sukanya sama Bit Hit tuh mereka memberikan kesempatan kepada para member untuk bikin lagu dan masuk ke dalam track album yang akan di jual. 
Kalau denger lagu Euphoria, jadi ingat sama momen-momen yang bikin excited. Seperti pak pos datang bawa paket "Permisi pakeeet" walaupun yang beli diri sendiri tapi selalu bikin happy kalau datang, haha. Atau waktu pergi kesuatu tempat terus menemukan sesuatu yang bikin seneng, atau ketemu sama orang yang bikin senyum dibibir terus mengembang, eaaak ~

ANPANMAN

Kalau bukan karena adek ku, mungkin nggak bakalan dengerin lagu ini. Awalnya biasa aja, bahkan males dengerin sampai selesai. Rasanya kayak pernah dengar kata Anpanman itu dimana gitu. Setelah googling baru  tahu kalau itu adalah nama salah satu karater kartun superhero yang kepalanya terbuat dari roti. 

sumber google

Berdasarkan google, Anpanman adalah superhero yang biasa aja, gak super-super amat, tapi dia rela berkorban dengan memberikan bagian kepalanya kepada orang yang membutuhkan pertolongan. Setelah dengerin secara full, emang lagunya sebagus itu sampai mo meninggoy bagus sih. Vibenya yang powerful bikin semangat kalau dengerin. Ntaps. 

MIKROKOSMOS
Dari sekian banyak lagu BTS, sepertinya Mikrokosmos yang paling aku sering dengar. Aura lagunya tuh kayak punya Owl City dengan ada unsur EDM nya lalu dari lirik lagunya mengambil inspirasi dari alam semesta. Aku juga suka lagu-lagu yang inspirasinya kayak dari alam gitu. Lagunya Owl City kan banyak yang ngambil unsur dari langit, bintang, laut, pokoknya yang alam-alam gitu deh. Kalau denger lagu ini rasanya seperti Ironman ingat sama mimpi-mimpi yang belum terwujud, azeeekk. 

Credit in pic
Lagu Mikrokosmos seakan bercerita bahwa BTS itu hanya bagian terkecil dari alam semesta, tapi lewat musik yang mereka bawakan setidaknya bisa memberikan sedikit manfaat dan kontribusi kepada kehidupan orang lainnya. 

Baiklah, sekian tulisan perbangtanngan kali ini, aku tuh pengen nulis yang slice of life gitu, yang penuh curhatan kehidupan gitu tapi ngidenya lebih lancar kalau bab penfangilingan duniawi, gimana yaa XD 

Rumah, 2 Desember 2020 | Quaratine Life | K 

30 November 2020

DONGENG MULTIFANDOM

November 30, 2020 0
Pandemik ini membuat aku jadi nyari tahu lebih dalam perihal grup idol besutan Big Hit Entertaiment. Sudah tahu dari dulu, cuma karena dulu ngefansnya sama yang lain, makanya Bangtan Seonyeondan alias BTS nggak kelihatan.

source

Pertama kali suka idol grup Korea itu Super Junior (Suju) waktu masih SMA.  Gegara ngejekin temen-temen yang pada saat itu sering nonton Suju akhirnya jadi penasaran terus ikutan nonton dan akhirnya ngefans juga. Itulah awal mula hamba terjun kedunia perkpopan nan fana ini.

Waktu kuliah sempat suka sama BTOB gegara nonton We Got Married-nya Sungjae sama Joy Red Velvet. Terus vakum nggak nyari tahu tentang idol grup karena kehidupan di dunia nyata lebih asyik dan lagi suka-sukanya sama kdrama.

Lulus kuliah baru suka sama EXO gegara lihat Chanyeol ganteng banget di drama yang ku lupa judulnya. Karena EXO comebacknya lama, terus ada acara Produce 101 yang menghasilkan Wanna One, aku jadi oleng ke mereka. Satu setengah tahun ngikutin perkembangan Wanna One sampai akhirnya mereka disband karena kontrak kerja sudah habis. Sampai sedih karena mereka Disband, soalnya kayak ngikutin mereka dari awal debut sampai sukses dikenal banyak orang gitu rasanya seperti tumbuh bersama Wanna One, (ini lebay sih) haha

Setelah Wanna One bubar tuh rasanya kayak ada yang kosong gitu, hidup kurang bewarna kalau nggak fangirlingan. Yah walaupun bubar kan para member juga nggak hilang dari dunia peridolan. Mereka balik ke agensi masing-masing dan membentuk grup baru kecuali N'UEST, karena mereka emang sudah ada sebelum Wanna One, cuma kurang populer aja.

Sempat ngikutin grup baru eks Wanna One, ada CIX dan AB6IX. Beberapa lagu mereka jadi lagu yang sering aku putar ulang sampai sekarang. Tapi rasanya ngefans Wanna One sama grup-grup baru itu beda dan lama-lama aku bosan ingin mencari yang lain. Maaf aku bukan tipe yang setia kalau didunia kpopan, heuheu

Seingatku, debut CIX barengan sama comebacknya NCT DREAM dengan lagu BOOM. Waktu itu lagi nonton live streaming Music Bank banyak yang coment NCT DREAM NCT  DREAM pake emoji cinta warna ijo stabilo. Dari situ penasaran, kemudian nyari tahu tentang NCT DREAM, ternyata lagunya bagus dan enak didengerin menurut telinga aku.

Lepas rasa penasaran terhadap NCT karena asupan kontennya banyak dan lama-lama aku mulai bosan, jadi iseng-iseng nyari tahu tentang BTS.

Jauh sebelum itu, sebenarnya udah tahu beberapa lagu mereka yang hits, kayak Spring Day, Boy With Luv, DNA, IDOL, dan lain-lain. Karena lagu mereka sering masuk trending youtube jadi mau gak mau, penasaran juga sih. Mulai lagi siklus kepo dari biodata tiap member, fakta tiap member, reality show, sampai ke teori lagu-lagunya. Selain dari lagu tuh, penasaran karena dulu tuh BTS nggak seterkenal sekarang, kok bisa sih sampai jadi nominasi grammy. Perjalanan karir mereka yang buat aku tertarik nyari tahu lebih dalam tentang mereka juga.

Btw, tiap kali ngefans banget sama idol grup, aku selalu bikin folder tersendiri buat file tentang mereka. Mulai dari MV, acara live, konser, sampai reality shownya ada. Apalagi yang waktu EXO sama Wanna One, dibela-bela-in nyari sebanyak-banyaknya informasi tentang kegiatan mereka. Tapi sekarang pas BTS udah nggak lagi, karena lebih simpel nonton lewat hape, kuota beli yang unlimited jadi kalau pengen nonton tinggal buka youtube, hehe

Hal yang tidak berubah dari ngefans sama idol grup itu keinginan buat nonton live konser mereka, sambil fanchat, sambil mainin ligtstick, terus bikin lightstick wave, huaaa seru banget pasti. Dan hal yang belum pernah aku lakukan selama ngefans sama grup-grup tersebut adalah beli album mereka, hehe.

Soalnya menurut aku beli album tuh kayak hanya keinginan sesaat gitu, dan lagi kalau aku harus mengeluarkan uang hampir lima ratus ribu buat sebuah CD, Photobook, Poster, Photocard atau apapun yang ada didalam album, rasanya maneman. Mungkin kalau aku udah jadi sultan, boleh deh pankapan beli satu, wkwkkw

Sejujurnya, kalau ingin menyebutkan diri ini sebagai ELF fansnya Super Junior, atau EXO-L penggemarnya EXO, atau Wannable pendukungnya Wanna One, atau ARMY pasukannya BTS, aku merasa tidak ingin dan tidak pantas. Karena rasanya mengotakan diri menjadi sebuah fandom itu kayak jadi ada rasa tanggung jawab untuk membalas jasa para idol yang sudah mengeluarkan musik-musik itu untuk menghibur kita.

Rasanya kalau mendeskripsikan diri sebagai seorang fans dari fandom ABCD jadi punya tanggung jawab buat beli album mereka, streaming lagu tiap hari, vote supaya mereka dapat penghargaan dan sebagainya. Ya begini kalau ngaku fans tapi nggak mau usaha, hehe

Pusing, ribet, dan tidak penting juga kalau mau mendeskripsikan diri ini sebagai apanya di dunia peridolan duniawi, yang pasti ku sangat menikmati karya-karya mereka. Dan berterima kasih atas musik-musik yang kadang bikin galau, kadang bikin sedih, tapi lebih sering bikin semangat. Yeay :)


Rumah, 30 November 2020 | IsMan Day 4 | Demi konten tulisan bulan November | K

29 November 2020

Unggahan Facebook di Masa Lalu

November 29, 2020 0
Omong-omong, saya punya dua facebook. Yang terakhir dibuat karena yang pertama nama alaynya nggak bisa diganti. Facebook yang pertama dibuat ketika saya masih sekolah, berkali-kali ganti nama dengan nama aneh-aneh bin alay (pada saat itu) sampai akhirnya tersadar pengen ganti nama pake nama asli saja tapi ternyata sudah tidak bisa. Akhirnya di akhir masa sekolah, saya bikin facebook baru dengan nama lengkap asli saya. Postingan yang saya unggah juga nggak seaneh-aneh dulu lagi, terlihat lebih tidak alay normal. 

pic from google 

Beberapa bulan yang lalu, saya berencana menghapus facebook secara permanen, salah satu alasannya karena jarang digunakan. Tapi setelah lihat postingan dan catatan jaman dulu kok jadi sayang ya kalau mau dihapus. Rasanya geli-geli zizik kalau baca updatean status jaman dulu. Dulu mikir apa sih, waktu nulis kayak begitu. Dulu lagi kenapa sih kok bisa update kayak gitu, haha

Tapi demi menjaga eksistensi jejak digital kealayan saya, maka saya akan post beberapa screenshoots dari status facebook di zaman old, here we go ~

1. BAHASA ALIEN 
Saya nggak nemu status yang saya bikin dengan bahasa ini, jadi saya pake pesan dinding dari temen saya. Saya juga nggak tahu ini namanya apa, tapi ingat nonton reality show korea ada yang ngomong kayak gini, terus menamakannya bahasa alien. 



2. HURUF BESAR KECIL ATAU KOMBINASI ANGKA DAN HURUF 
Saking gabutnya sampai mencari perhatian di dunia maya dengan status kayak gini. Hmmm ...


Bersyukur, bukan hanya saya yang seperti ini. Saya memang alay, karena teman-teman yang lain juga alay, kan nggak enak kalau sendirian yang normal, yeay :)

 

3.  SOMETHING CRINGE 


And the answer too ~ Terima kasih teman-teman sekolahku, yang mewarnai masa alayku dengan kealayan pula, wkwkwk

4. LAGI GALAU 
Seingat saya, status ini saya buat ketika galau soal tugas pelajaran yang susah ketemu jawabannya, bukan karena galau soal tjinta ~

Lupa di film atau di buku apa, tapi kemungkinan besar ini adalah kutipan, bukan kalimat yang saya buat sendiri. Pernah denger soalnya dimana gitu ~ 


5. KORBAN FILM 
Awal-awal ketika warnet deket rumah menyediakan film-film yang tinggal di copy paste.
 



Setahunan ini saya suka bikin ig story tentang tinjauan film yang sudah saya tonton. Kebanyakan film korea sih. Rasanya seneng aja waktu ada temen yang ikutan komen atau sekedar tanya bagus atau enggak tentang film ini, hehe 

Melihat saya yang sekarang yang suka review film dan saya yang dulu suka update status kalau nonton film jadi mikir seperti ada benang merah kesukaan saya dulu dan sekarang, dan itu bikin happy :) 

6. MOTIFASHIONEL 
Punya sosial media tidak lengkap rasanya kalau nggak update status yang memotivasi dengan sebangsa kata-kata mutiara atau quote ~



Dahlah itu dulu, sejujurnya masih banyak tapi akan kepanjangan kalau diposting disini juga, Mungkin saya bakal bikin part duanya, tapi nggak janji, kalau pengen dan mood aja. Muahaha

Rumah, 29 November 2020 | Isman Day 3 | Sekian lama mengendap di draft akhirnya rilis juga XD | K

10 Oktober 2020

PIKNIK DUA RIBU SEMBILAN BELAS

Oktober 10, 2020 0

Salah satu hal yang dirindukan selama pandemi adalah bisa bebas berpergian tanpa khawatir akan tertular fairus korona. Saya pribadi bukan tipe orang yang sering jalan-jalan. Kalau ada kesempatan dan ada yang ngajak piknik ya ayo aja. 

Pandemi ini mengingatkan saya bahwa waktu yang saya habiskan di tahun lalu ketika bisa bebas pergi kemana saja adalah suatu hal yang berharga. Di tahun lalu saya berkesempatan piknik ke beberapa tempat. Tidak terlalu jauh hanya sekitaran Yogyakarta dan Jawa Tengah. 

Mengawali tahun dua ribu sembilan belas, saya ikut rombongan tamasya teman-teman ibuk. Sudah lebih dari satu kali saya ikut rombongan para sepuh ini. Rasanya ikut rombongan piknik bapak-ibu yang telah purna tugas ini senang sekaligus trenyuh. Senengnya karena bisa jalan-jalan dan menikmati pemandangan. Trenyuhnya karena melihat wajah mereka yang tak lagi muda, melihat guratan keriput tanda dimakan usia, membuat saya membayangkan kelak bagaimana saya diposisi mereka. 

Perpaduan tebing dengan langit biru (dok pribadi)

Melihat bagaimana mereka menikmati perjalanan tapi juga kerepotan ketika naik-turun tangga, atau ribet dengan barang sendiri, atau riweh karena menunggu kawan sesama sepuh yang jalannya lambat atau berlama-lama disuatu tempat, hal ini membuat saya bertanya-tanya kira-kira apa yang ada dibenak para beliau ini ya? Apakah mereka jadi membayangkan masa muda mereka? Apakah mereka menyesali atau mensyukuri pengalaman di masa muda mereka? Hmmm saya tidak pernah tahu. 

Tepatnya bulan Februari tanggal sembilan, rombongan kami menuju ke Tebing Breksi dan Air Terjun Sri Gethuk. Salah satu hal yang saya syukuri bisa ikut piknik bersama mereka adalah bisa mengunjungi tempat yang dulu semasa kuliah belum pernah saya kunjungi, meskipun waktu tempuhnya hanya sekitar 45 menit sampai 1 jam-an saja. 
Hiasan atap Keraton Kasunanan Surakarta yang ngehits (dok pribadi)


Bulan September di tahun yang sama, saya ikut piknik rombongan ini lagi. Kami berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta. Pertama kali kesini waktu saya masih SMP, saya tidak terlalu menikmati perjalanan dan waktu itu belum mengenal sejarah keraton yang didirikan oleh Susuhan Pakubuwana II ini. Kali kedua kesini, saya lebih menikmati dan mengamati lebih dalam kearifan keraton dan tentu saja mengambil foto lebih banyak. 

Jembatan Kerangka di Musium Sangiran Sragen (dok pribadi)

Dari sekian tempat yang dikunjungi bersama rombongan purna tugas ini, yang paling berkesan adalah perjalanan ke Musium Manusia Purba di Sangiran, Sragen. Berangkat dari Pasar Klewer Solo setelah melaksanakan sholat Dhuhur, kami harus muter-muter dulu dijalanan karena si sopir sepertinya belum berpengalaman dengan arah jalan ke lokasi. Rombongan terdiri atas dua bis, bis pertama sudah sampai ke lokasi lebih dulu. Kami sampai ke lokasi ketika musium sudah tutup, kami tiba sekitar 30 menit setelah jam kunjungan musium berakhir. 

Saya kecewa karena tidak bisa masuk musium. Sebenarnya waktu saya tahu kami akan mengunjungi Musium Sangiran saya heboh sekali, karena sudah sejak saya sekolah pengen kesana. Saya ingat dulu waktu membahas manusia purba ketika pelajaran Sejarah, saya bilang ke diri sendiri, suatu saat pengen ke Musium Sangiran, dan keinginan tersebut terwujud setelah beberapa tahun kemudian. 

Beruntung berkat lobi koordinator rombongan dengan pihak musium, kami diijinkan masuk sebentar. Yeay. Kami masuk dipandu beberapa satpam, mungkin biar kami gak terlalu lama berhenti untuk foto-foto atau baca informasi sejarah tentang manusia purba. Karena kami datang ketika musium sudah tutup, jadi kami menikmati tour dalam musium sekadarnya dan cukup terburu-buru. Yah, setidaknya keinginan saya semasa sekolah bisa tercapai hari itu :) 

Paruh tahun dua ribu sembilan belas, saya bersama keluarga besar dari bapak jalan-jalan ke Ambarawa. Kata bapak, wisata ini sebenarnya untuk melunasi janji kepada orang tua bapak. Sebelum mbah uti dan kakung meninggal, mbah uti pernah bilang kalau beliau pengen jalan-jalan ke tempat wisata yang banyak airnya. Tapi belum kesampean beliau berdua sudah berpulang duluan. Omong-omong kakung dan mbah uti meninggalnya hanya selang tiga hari, bagi saya mereka adalah sosok nyata kisah cinta sejati yang bisa saya saksikan secara langsung :)

Stasiun Ambarawa dan langit biru (dokumen pribadi)

Pertama kami berkunjung ke Musium Kereta Api Ambarawa. Disana kami melihat sejarah perkembangan kereta api, miniatur kereta api, ada juga paket wisata naik kereta api uap dari Ambarawa ke Tuntang/Jambu. Selanjutnya kami menuju ke Rawa Pening, namun karena saat itu sedang direovasi jadi kami balik arah ke daerah wisata Kampung Rawa. Tadinya saya sempat kecewa karena jadi nggak bisa naik perahu di Rawa Pening, tapi bersyukur di Kampung Rawa bisa terobati. 

Siang yang cerah di Empat Agustus Dua Ribu Sembilan Belas (dokumen pribadi)

Satu hal yang saya sukai ketika berwisata dengan perahu adalah bisa melepaskan penat pikir, bisa melamun sepuasnya, mikir sesuatu tapi kayak nggak mikir, tenang aman damai sentosa gitu rasanya. :)

Dua bulan kemudian, bersama teman-teman kantor kami piknik ke Umbul Ponggok, akhirnya keinginan waktu kuliah untuk bisa foto di dalam air kesampaian juga. Tahun 2019 tuh kayaknya banyak banget keinginan waktu kuliah yang belum tercapai akhirnya bisa terwujud. Alhamdulillah yaa ~ 

Itu juga pertama kalinya saya piknik bersama mereka setelah tujuh bulan bekerja disana dan saya mulai merasa nyaman disana. Walaupun pernah ada drama dan kegemeshan yang bikin kesel tapi kejadian itu membuat saya bisa mengenal lebih dekat sisi lain dari beberapa teman saya :)

Ada yang lagi lihat hasil swafoto dalam air, ada yang lagi ketakukan gak bisa renang terus yang satu megangin, dan ada yang entah lagi ngapain XD 

Foto diatas saat kami memcoba berenang dengan pelampung. Saya dan temen saya pernah ditegur gegara ketawa keras saat nontonin foto-foto waktu piknik ini. Aneh banget pake pelampungnya kayak kursi ngambang. wkwkw 

Setelah dari Umbul Ponggok, kami makan-makan rumah salah satu Pak TA yang juga mewawancarai saya saat seleksi kerja. Selanjutnya kami menuju Malioboro sebagai tujuan terakhir sebelum pulang kerumah. Saya dan dua temen terdekat gak ke Malioboro soalnya udah sering (halah) kami hanya foto-foto di sekitar 0 KM dan Bank BI. Sore yang cerah dan langit masih biru membuat saya kagum sama gedung Bank Indonesia yang aesthetic, kolonial vibe-nya terasa dan megah wah ~

De Javasche Bank dan langit biru sore kala itu (dok pribadi)

Salah satu hal yang paling saya syukuri di tahun lalu adalah bertemu dengan orang-orang keren dalam frame dibawah ini. Saya tidak menyangka bisa bekerja di tempat yang pada tahun sebelumnya ketika saya ikut seleksi disini saya tidak diterima. Setahun berselang, pagi menjelang siap, saat saya sedang siap-siap kerja, saya di telpon oleh seorang ibu-ibu yang langsung to do point menanyakan kesanggupan untuk wawancara. 

Foto bersama rombongan wisata dispermades (dok pribadi)

Dari sekian orang keren yang saya temui, ada salah dua yang kalau ketemu masih suka heboh. Cocok aja ngobrol dan main dengan mereka, seru pokoknya XD 

Saya kerja di kantor itu hanya sembilan bulan, setelah itu melahirkan, saya harus cara kerja di tempat lain, karena program kerja yang saya kontraki sudah habis. Kadang kalau udah janjian saya suka mampir, saya merasa agak canggung aja kalau pas main ke sana tapi nggak ada dua orang ini, hehe. Yah, walaupun sekarang saya sudah jarang mampir sih, huhu . . .

Dua orang berbaju ungu yang kalau saya ketemu mereka jadi majelis rasan-rasan, bonus nyempil satu ibu berkerudung oren yang foto dalam airnya selalu bikin ngakak, ampun ya bu, semoga pahalanya ngalir terus :)

Sekian cerita kali ini, see yaaw ~

Borobudur, 10 - 10 - 2020 | Hari sabtu yang kuisi dengan banyak rebahan dan bermalas-malasan | K 

07 Oktober 2020

NOSTALGIA MASA KECIL

Oktober 07, 2020 0
Sependek ingatan saya, masa kecil saya cukup menyenangkan. Saya tumbuh di keluarga yang amat sangat sederhana, rumah yang saya tempati dulu masih berdinding bambu dengan lantai semen kasar dan atap rumah yang sering bocor. Rumah saya dulu memiliki halaman depan yang tidak terlalu luas namun tidak juga sempit. Cukup untuk main gobak sodor atau kejar-kejar dengan teman sepermainan. Tidak lama saya tinggal dirumah itu, hanya sampai kelas dua sekolah dasar, karena suatu hal saya harus pindah. Tapi kurun waktu sekitar tujuh tahun tersebut cukup memberikan kenangan yang masih saya ingat sampai hari ini.

Saya ingat dulu sama Mbak Tata,  tetangga yang rumahnya cuma beda blok sering main masa-masakan, kalau dulu namanya pasaran, kemudian diider keliling rumah sambil bermain peran penjual dan pembeli.

Saya juga ingat dulu saya malu kalau mau gabung main sama anak-anak tetangga belakang rumah yang udah pada kumpul duluan, saya selalu mlipir jongkok dideket pohon titian, disamping rumah tetangga itu. Niatnya biar mereka lihat terus saya diajak main. Yah walaupun kadang saya harus kecewa kalau mereka gak ngajakin, haha Kalau nggak main sama anak-anak belakang rumah, saya kadang main dengan temen cowok, rumahnya seberang mushola gak jauh dari rumah saya. Kami sok-sok-an jadi manusia super dan bermain perang-perangan. Sejujurnya saya nggak mudeng tokoh apa yang diperankan jadi saya cuma ikut-ikutan.

Saya nggak punya kenangan tentang lomba 17 Agustusan, karena saya nggak pernah mau ikut lomba. Alasannya karena selain takut kalah, saya juga takut sama orang-orang yang nglihatin dan nyorak-nyorakin. Nggak tahu ya kenapa, tapi rasanya tuh kayak beban hidup banget dilihatin orang-orang tuh.Saya pernah penasaran sama rasa buah jarak, jadi saya makan dan berakhir dengan keluarnya semua nasi yang sudah saya makan. Saya pernah diam-diam ambil pisau didapur, terus pas nglewatin Ibuk yang sedang potong kain si ruang depan, tangan yang pegang pisau saya sembunyikan ke samping supaya nggak ketahuan.

Saya jalan ke kebun samping rumah, mau motong daun pisang yang pohonnya gak terlalu tinggi. Tapi bukan batangnya yang kepotong malah jari manis tangan kiri saya yang keiris. Mungkin itu akibat karena saya nggak mendengarkan nasihat Ibuk, soalnya Ibuk pernah wanti-wanti jangan main pisau, tapi karena sepengalaman saya sebelum kejadian ini saya masih aman-aman saja, yaudah lanjut dong. Bekas lukanya masih ada sampai sekarang, dan lucu aja kalau diingat-ingat, haha

Saya pernah bikin Ibuk jengkel gegara saya cuci beras persediaan rumah. Beras yang saya cuci bukan hanya sekaleng atau secukupnya kalau mau masak beras, tapi seember penampungan beras saya masukin air semua. Kalau dipikir-pikir, alasan kenapa saya cuci beras seember adalah karena selalu lihat Ibuk nyuci beras. Jadi supaya Ibuk gak perlu repot-repot nyuci lagi, bukankah lebih baik dicuci semuanya dan tinggal masak ya? Begitu pikirku. Saya nggak tahu nasib beras seember tersebut bagaimana, yang saya ingat adalah nasib saya setelah ketahuan ibuk adalah sebuah sandal meli warna biru melayang, wkwkw Sekian dulu tulisan flashback masa kecil, sebenarnya masih banyak tapi karena nggak terlalu mood nulis panjang-panjang itu dulu aja deh. See you ~

Kota Mungkid, 28 September 2020 | K | Numpang komputer kantor lagi  

18 Mei 2020

Garda Depan Penakluk Pagi

Mei 18, 2020 0
Bagian terakhir tentang tiga hal yang dilakukan seolah-olah itu adalah kesempatan terakhir. Setelah sekian purnama, akhirnya meneruskan kembali cerita ini. 

Pin Oren terakhir untuk gardep angkatan kami. Terima kasih teman-teman dan para pendahulu peraih pin oren atas tips dan trik untuk mendapatkannya ~ 
(cr foto : dokumen pribadi)

Kalau kalian sempat baca yang bagian pertama, ini adalah cerita ketika aku akan daftar kerja part time sebagai gardep di Dagadu. Sedangkan yang sekarang ini adalah cerita  salah satu momen di akhir masa kerja sebagai gardep 56. 

Setiap awal bulan, sebelum masuk shift, ada evaluasi bulanan yang dihadiri oleh semua gardep, SPV, tim marketing, kadang sama desainer, dan karyawan bagian lain. Tujuannya selain untuk mengetahui kinerja para pegawai, tiap bulan ada reward atau penghargaan untuk gardep yang berprestasi atau gardep yang menunjukkan performa kinerja yang baik. Jenis penghargaannya ada 6, aku tulis berdasarkan tingkatan dari kasta tertinggi ke terendah.


Enam pin yang sering diperebutkan oleh para gardep, yang tengah kastanya paling tinggi.
(cr foto : foto profil grup gardep 5657)


0. Gardep Djempolan 
Penghargaan yang hanya diberikan saat wisuda kelulusan gardep. Reward ini diberikan secara sepasang kepada gardep laki-laki dan perempuan yang selama masa kontrak kerja atau on duty selalu menunjukkan kualitas kerja yang baik dan terus berkembang. Bisa dikatakan ini adalah raja dari segala raja pin-nya gardep.

1. Gardep of The Month (GOM) 
Penghargaan ini diberikan kepada gardep yang kinerja bulanannya paling baik diantara yang baik. Perfomnya baik, penampilannya oke, pelayanan terhadap konsumennya memuaskan, paham mengenai stock, improvisasi tentang stock, dan berangkatnya tertib, nggak mepet jam masuk kerja.
Ohya, satu lagi, menurut temen yang udah pernah dapat pin GOM, mininal dia  udah pernah dapat pin reward sebelumnya. Jadi biasanya gardep yang dapat pin GOM, pinnya double. Salah satu jalan ninja untuk memperoleh pin Gardep Djempolan adalah dengan mendapatkan pin GOM ini.

2. Excellent of The Month
Pin penghargaan yang disematkan kepada gardep yang berdasarkan pengamatan SPV punya pelayanan terbaik kepada konsumen. Denger-denger sih katanya (dan sudah terbukti), untuk bisa mendapatkan pin ini harus sering jadi askas (asisten kasir). Dari situ bisa kelihatan secara langsung oleh SPV atau kasir bagaimana pelayanan kita terhadap konsumen.

3. Improve of The Month
Reward yang diberikan kepada gardep yang pandai dalam improvisasi mengenai stock. Tips untuk mendapatkan pin improve ini adalah dengan sering-sering ke gudang supaya paham gimana kondisi gudang, sering-sering juga cek stock, dan pas evaluasi shift, sering-sering melaporkan gimana kondisi stock, insya Allah bisa dapat pin ini.

4. Perform of The Month
Reward yang diberikan kepada gardep yang penampilannya kece. Biasanya oleh SPV akan dilihat selama satu bulan penuh siapa yang penampilannya selalu baik dan rapi, pokoknya yang konsisten menjaga penampilan supaya tetap segar dipandang mata.

5. Cheers of The Month
Salah satu tugas gardep adalah sebagai Entertainer, artinya sebagai gardep harus memiliki kemampuan yang menghibur atau membawa keceriaan di gerai. Gardep yang dapat pin Cheers ini adalah gardep yang dianggap paling menghibur, paling lucu, atau paling lawak kalau di gerai.

dan yang terakhir adalah

6. Gardep Penakluk  Pagi
Satu-satunya pin reward yang nggak ada Bahasa Inggrisnya. Kalo diinget-inget, dari awal masuk pas dikenalin sama macam-macam reward di atas, sejujurnya aku pernah mbatin, suatu saat nanti aku bisa dapat yang oren. Iya, sederhana aja keinginanku pengen dapat pin oren, soalnya selain cara mendapatkannya bisa dijangkau dan nggak harus dapat banyak attention dari supervisor, tinggal berangkat paling pagi aja, hehehe

Diawal masa kerja, aku sempat niat pengen dapetin pin itu. Tapi karena beberapa hal akhirnya aku malas dan melupakan keinginan itu. Beberapa alasan diantaranya karena aku merasa kinerjaku disana masih kurang, terus aku juga masih nggak nyaman kerja dilihatin kasir atau supervisor, pokoknya kalau giliran askas (asisten kasir) atau asaskas (asistennya asisten kasir), aku milih nggak sering-sering deh mending melayani konsu aja.

Lalu waktu itu, aku juga masih nyusup skripsi dan skripsiku sempat berhenti karena daftar gardep itu butuh banyak perhatian. Tahapannya banyak dan membutuhkan waktu untuk belajar memahami seluk beluk kegardepan.

Seingatku lima bulan pertama, aku fokus ngurus skripsi, yudisium, dan wisuda jadi aku hanya ambil minimal shift dan sering banget tukar jadwal atau kadang lelang shift supaya nggak bentrok sama jadwal bimbingan. Kelihatannya ribet dan bikin repot tapi hal itu yang bikin rindu masa-masa itu :"

Setelah wisuda aku mulai berani ambil banyak shift. Mulai lebih fokus ke pekerjaan, dan mungkin mulai nyaman juga disana, sudah lumayan paham bagaimana karakter sesama gardep, supervisor atau kasir. Di tambah lagi, gardep angkatanku udah jadi senior dan punya adek angkatan baru.

Waktu itu pernah diadakan sesi curhat gardep ke supervisor, intinya sih untuk mengetahui sejauh apa kinerja para gardep dan kesulitan apa yang dialami selama kerja. Dijadwal satu per satu, kebetulan aku dapat supervisor yang menurutku kalem, nggak galak, nggak banyak ngomong, tapi tetep keren dan berwibawa. (fangirl mode on) wkwkwk

Bulan diadakannya sesi itu kayaknya pas banget sama aku yang sedang berada dititik jenuh. Aku bosen dan rasanya kalau berangkat kerja pengen cepet-cepet pulang, begitu inti curhatanku kepada beliau. Terus beliau cerita tentang perjalanan karir beliau di Dadagu dari jaman gardep sampai akhirnya jadi supervisor. Intinya sih beliau memberikan nasihat kalau kita nggak tahu atau nggak punya tujuan pengen apa  emang bisa bikin hidup jadi membosankan. Ibaratnya nggak punya target kedepan mau ngapain ya jadinya begini-begini aja.

Sesi itu kalo nggak salah diadakan pada bulan Oktober, satu bulan sebelum bulan terakhir gardep angkatanku off duty. Dibulan terakhir masa kontrak gardep, yaitu bulan November. Aku ingat lagi keinginan awal buat dapetin pin oren itu.

Maka diawal November, bulan favoritku, dan bulan terakhirku bekerja di Dagadu, aku memutuskan untuk bisa mendapatkan pin oren. Entah gimana caranya pokoknya pengen dapat dan harus dapat. Jiwa ambisku berkoar-koar, hehe

Aku mulai berangkat lebih awal, biasanya satu jam sebelum jam kedatangan. Misal jam kedatangan itu 08.30 nah aku berangkatnya pukul 07.30. Awal-awal, beberapa temen nggak curiga aku ngejar apa, tapi setelah beberapa kali ketika presensi aku datang pertama terus, temen-temen mulai tahu aku ngejar apaan. Dan bersyukurnya banyak yang ngasih tips begini begitu buat dapetin pin oren. Ada juga sih yang malah jadi saingan, jadi kadang kalo seshift sama temen yang juga ngejar pin oren, kita berangkat gasik-gasikan, atau kalau khawatir saingan kita datang lebih dulu mending ganti jadwal supaya nggak satu shift sama temen saingan ini. Dan itu sering terjadi. Wqwqw

Tipsnya untuk mendapatkan pin oren alias Pin GPP ini sebenarnya mudah. Tapi setelah aku jalani ternyata ya nggak gampang juga, soalnya butuh konsistensi dan istiqomah. Setiap hari atau setiap berangkat shift harus jadi gardep yang pertama kali datang. Jadi harus berangkat paliiing awal. Selain itu punya shift lebih banyak dari minimal, lumayan berpengaruh juga, semakin banyak shift semakin banyak kesempatan kita untuk berangkat paling awal.

Tapi punya banyak shift kalo lembur shift 1 dan 2 atau shift 2 dan 3 juga sama aja. Jadi setiap aku dapat shift lembut, shift itu aku ganti jadi boci alias shift 1 dan 3 supaya ada jeda. Jeda itu berguna untuk menentukan siapa yang akan ijin on duty pertama pas shift 3 dimulai.

Jadi kalo shift 1 dikatakan gardep penakluk pagi (GPP) jika dia berangkat paling awal dihitung dari jam kedatangannya. Kalo shift 2 atau shift 3 dikatakan GPP jika dia ijin on duty paling pertama. Ijin on duty itu maksudnya dengan salaman ke semua warga gerai (kasir, SPV, gardep) sambil ngomong "permisi, aku on duty dulu ya" Begitu ~

Kemudian masalah datang di minggu ketiga bulan November. Ibukku jatuh sakit, asam uratnya tinggi yang menyebabkan beliau tidak bisa jalan. Aku pun harus pulang ke rumah, beberapa shift yang sudah kudapatkan ku ganti di akhir bulan. Waktu itu udah hampir pasrah kalo nggak dapat pin oren nggak papa deh, karena kesehatan ibuk lebih penting. Tapi dalam hati kecil juga masih berharap pengen dapetin pin itu, di akhir masa tugas gardepku. :"

Dan Alhamdulillah, sampai di minggu keempat, keadaan ibu mulai membaik, aku bisa berangkat ke Jogja lagi untuk mengejar shift-shift yang tertunda. Tinggal beberapa hari lagi sampai tanggal terakhir November, masih ada sedikit harapan. Keinginan itu aku bawa seolah-olah ini eh bukan seolah-olah sih, jelas-jelas ini adalah kesempatan terakhir buat dapatin pin oren itu. Karena bulan besoknya angkatan kami sudah wisuda, dan kalau aku melewatkan kesempatan ini mungkin aku akan menyesal dikemudian hari. Walaupun kelihatannya itu hanya sekedar pin biasa tapi bagiku itu penuh makna :)

Empat Desember Dua Ribu Enam Belas adalah hari wisuda bagi Garda Depan Dagadu angkatan 56. Saat itu hasil membuktikan bahwa ia tidak mengkhianati proses. Hmmm... kadang drama kerempongan-kerempongan itu bikin kangen sama aku yang dulu  :")


Selesai ditulis 18 Mei 2020 | Ramadhan ke 24 | Quarrantine Days banyak dan mencoba berdamai dengan Cororong | K 























21 April 2020

Mendefinisikan ‘Bahagia Dengan Caraku Sendiri’ Adalah Sebuah Hal Yang Membingungkan

April 21, 2020 0
Ketik hapus ketik hapus ketik hapus, itu yang aku lakukan saat memulai tulisan ini. Tenggat waktu untuk ikut serta dalam Lomba Blog Satu Persen tinggal satu hari lagi. OMG, aku bingung mau nulis apa. Mengawali tulisan dalam sebuah blog adalah salah satu hal yang membingungkan, yah seperti ini karena aku bingung makanya kumulai pembukaan tulisan dengan tema “Bahagia Dengan Caraku Sendiri” ini dengan mendefinisikan apa yang aku bingungkan.


Bahagia

Apa itu Bahagia?

Aku jarang memikirkan apa itu bahagia karena lebih sering merasakannya bukan mendefiniskannya. Jadi kalau disuruh mencari tahu arti bahagia secara terminologi atau etimologi bisa temen-temen cari tahu di google yaa.

Menurut Wikipedia, para filsuf dan pemikir agama mengemukakan bahwa kebahagiaan tidak hanya sekadar emosi tapi juga berhubungan dengan teori kebaikan dalam hidup. Yaps, aku setuju.

Menurutku salah satu cara menjadi bahagia adalah dengan berbagi. Berbagi dalam bentuk materi maupun non materi. Yang aku rasaian ketika bisa berbagi dengan orang lain adalah ada perasaan hangat yang didada, kayak hati hati kita tuh jadi penuh gitu, senang lihat orang lain juga senang karena apa yang kita bagi ke mereka.

‘Bahagia dengan caraku sendiri’ yang kedua adalah dengan menjadi simple. Kata guru kelas onlineku, kejujuran adalah kunci untuk menjalani hidup yang simple, no ribet-ribet klub. Menjadi simple dengan cara sesederhana kalo lapar ya makan bukan update status, kalau capek ya istirahat, kalau kesel ya sambat, kalau marah ya dilampiaskan (tapi sewajarnya), kalau iri sama postingan temen ya di skip atau di mute, kalau hati rasanya gondok ya curhat, kalau curhat ya nggak ada temen ya nulis diari, kalau males nulis diari ya ngomong sendiri, kalau sedih ya nangis aja dan lain sebagainya.

Menjadi simple dengan cara menyampaikan secara jujur apa yang kita rasakan, apa yang kita khawatirkan, apa yang kita pikirkan, apa yang  kita takutkan, apa yang kita bingungkan, dan apa-apa yang membuat kita bertanya-tanya. Pun menjadi simple tidak hanya dengan menyampaikan secara lisan tapi bisa dituliskan, dengan mendefinisikan apa yang kita rasakan atau pikirkan tadi.

Intinya menjadi simple untuk bahagia adalah dengan sebuah kejujuran tentang apa yang kita rasakan atau pikirkan jadi hati dan hidup ini lebih nyaman, lebih tenang, dan tidak perang batin. Begitu ferguso ~

Cara terakhir untuk bahagia versi aku adalah dengan menikmati waktu untuk mengerjakan hal-hal yang aku suka. Nonton drama korea, nonton film, nonton video lucu, nonton youtube yang insightful, dengerin musik atau baca buku-buku yang seru.


sumber gambar

Tapi kadang hal-hal yang kulakukan ini juga bisa bikin bosen bahkan kadang bikin merasa “kok aku kayaknya buang-buang waktu ya?” atau “kok kayaknya kegiatan yang aku lakukan ini nggak bermanfaat ya?” Perasaan itu ada ketika aku rasa, aku sudah terlalu lama melakukan hal-hal itu dan terjadi berulang, terus kayak nggak ada sesuatu yang baru walaupun mungkin info yang aku dapat baru tapi kegiatannya itu-itu aja.

Aku jadi ingat salah satu video Satu Persen yang  judulnya “Berhenti Cari-Cari Kebahagiaan” karena divideo itu dijelaskan bahagia hanyalah emosi sesaat. Jadi kalau aku udah merasa useless atau bosan dengan kegiatan yang aku lakukan meskipun aku suka kegiatan itu yaudah terima aja, telan aja, dan nikmati kebosanan-kebosanan itu.

Jadi intinya, cara untuk tetap bahagia meskipun sudah tidak bahagia dengan kegiatan yang kita lakukan karena bosan atau malas adalah dengan menerima ketidak bahagiaan itu menjadi bagian dalam hidup kita.


sumber gambar 

Tidak perlu bingung untuk memikirkan bagaimana cara bahagia, karena pada akhirnya bahagia itu dirasakan bukan didefinisikan.

Semangat pagi !!

Magelang, 21 April 2020 | Keken