Sebagai penggemar Harry Potter, tentu saja aku sudah mengkhatamkan tujuh jilid buku seri Harry Potter. Aku juga punya salah dua dari mereka, yaitu buku kedua Harry Potter and the Chamber of Secret dan buku kelima yaitu Harry Potter and the Order of Phoenix. Keduanya bukan buku asli, karena sampulnya bukan hard cover, waktu aku beli udah kayak buku loakan gitu, hehe
Perihal favorit buku, sejujurnya aku merasa nggak yang menfavoritkan banget sebuah buku, seperti lagu aku penggemar buku yang musiman, maksudku, aku nggak ingin terikat pada sebuah keterfavoritan yang jadi bikin merasa wah buku ini aku banget. Menurutku semua buku ada musimny, semua buku yang relate ada zamannya, :)
Tapi kalau ditanya buku seri novel pertama yang berkesan bagi aku, ya Harry Potter. Buku karangan JK. Rowling ini seperti gerbang awal untuk membaca novel berseri seperti The Twilight Saga, seri Sherlock Holmes (yha walaupun aku baru baca satu aja sih bukunya, wkwkw)
Kalau dari Indonesia, aku nggak terlalu paham karya sastrawan maestro seperti Pramudya Ananta Noer, aku belum pernah baca buku beliau satupun, pengen baca sih pengen, tapi nggak ada mood, hehe. Novel Andrea Hirata aja aku belum pernah ada yang baca sampai selesai. Aku lebih buka novel-novel karangan Tere Liye yang ringan tapi pesannya selalu dalam dan mengena.
Aku ngikuti karya Tere Liye yang seri Bumi-dunia paralel. Aku suka novel yang genre fantasi atau detektif gitu, bikin mikir dan berimajinasi. Menurutku, novel seri Bumi itu kayak Harry Potternya Indonesia, Sama-sama berkisah tentang tiga sekawan yang punya keunikan masing-masing. Sama-sama tentang dunia fantasi, yang satu dunia sihir satunya lagi dunia paralel. Sama-sama punya penjahat, yang satu Si Tanpa Mahkota, yang satu Kau Tahu Siapa a.k.a Lord Voldemort.
Salah satu alasan kenapa suka novel fantasi karena aku kagum sama jalan pikir si penulis, kok bisa ya berimajinasi sampai menciptakan sebuah cerita seperti itu. Bapak pernah bilang, kalau misal penulis aja bisa bikin dunia imajinasi yang jarang terpikirkan oleh orang lain, gimana Allah SWT coba yang lebih lebih lebih lebih beyond imagination, yang bayangan kita tentang Allah SWT pun nggak sampe sana.
Aku juga suka istilah-istilah asing dalam novel fantasi. Seperti nama Batozar, Avada Kedavra, Aldebaran, nama-nama aneh yang tidak umum didengar, hehe
Selain genre fantasi, aku juga suka buku-buku pengembangan diri. Salah satunya adalah karya Kurniawan Gunadi, aku udah ngikutin karya beliau dari jaman tumblr tahun 2014 kalo gak salah waktu buku pertamanya yaitu Hujan Matahari sampai buku terbaru yaitu Bising. Menurutku buku-buku beliau kayak buku yang tumbuh bersama menemani masa-masa krisis di umur seperempat abad. Yha, walaupun kalau sekarang aku rasanya udah gak terlalu relate sama buku beliau setelah yang Lautan Langit, hehe
Dah itu dulu deh, Bye!
Kota Mungkid, 10 Februari 2021 | K
Komentar
Posting Komentar