15 Mei 2019

Kita Yang Baru

Mei 15, 2019 0
Tulisan di Tumblr yang di-reblog kesini karena tumblrnya dihapus. Sebuah tulisan dari masa pencarian jati diri di masa lalu ~


Akhirnyaaa, setelah mendapat stimulus dari hasil stalking beberapa catatan orang orang yg mau bikin revolusi di tahun 2014, menghasilkan respon ini. agak terlambat hampir satu bulan tapi ah sudahlah.

Jadi sudah sejauh mana aku, kamu, dan kita mewujudkan keinginan di tahun kemaren, duh, gegara sering kebanyakan dengerin pandangan orang yg negatif jadi bikin down. Agaknya kita harus menghindar dan menutup telinga dr status2 yg mengeluh, krn seperti semangat, mengeluh jg menular.

Mengingat bagaimana aku, kamu, dan kita kemarin, rasanya lucu bin ajaib. Tugas tugas yg berjibun, dosen yg selalu itu itu saja, kegiatan2 yg harus tepat deadline, surat surat yg sering salah, keinginan untuk selo dan harapan untuk dolan, galau antara semangat dan lelah, keinginan untuk tetap mempertahankan dan memperjuangkan seseorang, seduaorang, setigaorang, dan seberapa byknya orang, campur aduk jadi satu di pikiran dan perasaan yg mungkin dikeluarkan dalam bentuk teriakan bisa mengisi penuh tabung2 yg ada di monster univesity. Sepertinya memang harus ada skala prioritas supaya bisa mewujudkan itu semua. 

Karena aku yakin kita masih bersama di semester ini, di jogja ini, di magelang ini, ato dimanapun aku, kamu, dan kita bertemu, aku yakin, akan ada waktu untuk kita belajar bersama, merefleksi bersama, diskusi hal yg paling penting sampai hal yg paling ga penting, yg bermanfaat sampai yg absurd, berkunjung ke tmpat yg aku, kamu, dan kita inginkan, mungkin dalam perjalanan kita akan dibumbuhi tak sedikit pertarungan, pertengkaran, kesensian, kealayan, kegilaan, ke-iyuh-an, dan ke-ke yang lain. Tapi itulah cara kita untuk belajar. 

Mungkin, ada kalanya aku, kamu, dan kita berpisah, bosan sama aku, bosan sama kita, keluar dari nyamannya kita dan mencoba sesuatu yg baru, jd aku harus siap2 untuk mengucapkan selamat tinggal. Mungkin di saat kita tidak lagi bersama, aku, kamu, dan kita sdg menyusun cerita perjuangan kita, kekonyolan kita, kesusahan dan kesenangan kita, dan usaha kita untuk terus belajar dan memperbaiki diri dari kekalahan dan kemenangan kita. Dan aku juga telah bersiap2 untuk mengucapkan selamat datang pada kalian yg akan mengkisahkan perjuangan kalian padaku.

Selamat datang aku, kamu, dan kita yang baru ~

Lapangan Pondok Tingal, 11.06
26 Januari 2014


27 April 2019

Buku Bulan April

April 27, 2019 0
Hai hai, review Bulan Buku akhirnya memasuki episode keempat, haha. Bulan ini aku meniatkan untuk membaca buku yang lebih berfaedah dari bulan kemarin, dan Alhamdulillah buku bulan ini Insya Allah bermanfaat, kekeke ~ 


MENENTUKAN ARAH - KURNIAWAN GUNADI DAN AJI NUR AFIFAH 

Sejujurnya dulu waktu pertama kali buku ini terbit, aku nggak begitu minat ingin memiliki, walaupun yang ngarang adalah salah satu penulis favoritku, alasannya simply but so childish, soalnya beliau mau nikah, jadi aku kayak merasa kehilangan gitu, padahal memiliki saja tydaa ~ wkwkw 

Sebagai pengikut dari jaman tumblr waktu belum kena issue blokir, waktu beliau mulai merintis buku pertamanya Hujan Matahari yang sesuai banget sama orang yang lagi mengalami QLC (quarter life crisis), tulisan-tulisan beliau ini mengena sekali yorobun ~

Tapi semua itu berubah, sejak negara api menyerang, dan pertanyaan-pertanyaan yang semula biasa saja  menjadi semakin annoying karena kerap ditanyakan, hahaha


sumber gambar google


Kalau bukan pertanyaan yang diatas ya “Udah punya calon belum?”. 

Terus aku jadi mulai mikir deh, soalnya yang tanya saudara sih, kalau orang lain mah bodo amat, ini sodara beberapa kali tanya dan ngasih wejangan-wejangan juga. Lalu aku semakin mikir dan akhirnya memutuskan untuk beli buku ini. Soalnya kata orang dan kata di goodreads ini cocok untuk nambah ilmu pranikah ~ wkwkw

Setelah baca buku ini, bukannya jadi pengen cepet-cepet nikah tapi malah jadi  mikir, hmm… ternyata banyak banget hal-hal yang butuh dipelajari sebelum meniqaa yorobun ~

Isi buku ini adalah kumpulan tulisan dari kedua pasangan yang dipersatukan pada bulan September tahun 2016. Buku ini juga digunakan sebagai souvenir untuk pernikahan mereka. 

Berisi tentang pemaknaan-pemaknaan dua insan ini akan pernikahan. Keduanya seakan berkontemplasi dalam mencari arti sesungguhnya dari sebuah pernikahan. Dari buku ini, kita dapat menambah wawasan mengenai apa-apa yang harus dipersiapan dalam menyambut pernikahan. Tidak hanya tentang pasangan atau perayaan tapi  yang lebih penting adalah apa tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dari sebuah pernikahan, dan hal itu penting untuk  didiskusikan sebelum meniqaa ~

Kalau yang aku tangkep dari buku ini, ibaratnya pernikahan itu seperti perjalanan ke sebuah kota A. Sebelum ke kota A  kita harus menentukan mau naik angkutan yang mana, arahnya angkutan ini sama nggak, dengan tujuan perjalanan kita. Tanya sama orang atau supirnya ini angkutan bener atau nggak menuju kota A. Jangan sampai asal naik, terus pakai alas an “lihat gimana nanti atau yang penting jalan dulu”,  lalu setelah jalan baru sadar kalau arahnya bukan ke kota A terus akhirnya turun dijalan. Huehue ~

Gaya tulisan dalam buku ini seperti catatan harian dengan diksi yang apik dan cukup membuat kita menganggukkan kepala seolah setuju dengan cerita yang dibawakan penulis. 

Buku ini terbagi menjadi beberapa sub bagian yang masing-masing berisi tulisan pendek hingga panjang dari sudut pandang si laki-laki dan perempuan. Mulai dari tentang nasihat orang tua, makna pernikahan, makna berjuang, makna pencarian, makna sepakat, makna perayaan, makna pasangan, makna keluarga, makna anak, makna harta, makna rumah, menentukan arah, hingga jejak perjalanan keduanya sebelum akhirnya dipertemukan untuk bersama. 

Dari sudut pandang sang istri, memandang makna pernikahan sebagai sebuah kolaborasi yang paling tinggi artinya pernikahan adalah kolaborasi dua insan untuk lebih bermanfaat bagi orang-orang disekitar, pernikahan membawa dampak manfaat bagi lingkungan sekitar. Makna pernikahan yang lain yaitu pernikahan adalah komitmen yang dipegang sepenuh hari, pernikahan adalah proses belajar yang gigih, dan pernikahan adalah ibadah yang tiada pernah berhenti. 

Dalam buku ini adalah salah satu yang menjadi bagian favoritku yaitu di sub bagian tentang makna pasangan, judulnya Saya (klik disini untuk membaca). Ini menambah sudut pandangku mengenai pemaknaan akan pasangan. Bahwa bagaimanapun bentuk dan wataknya nanti ada hal-hal yang tidak bisa kita ubah dan hanya mampu kita terima dengan segala konsekuensinya, karena kita sudah memilih dia jadi bagaimanapun kita harus bertanggung jawab dengan pilihan itu. 

Bagiku buku ini rekomen sekali untuk kita kaum fakir asmara yang sedang menunggu datangnya jodoh, wkwkwkw. Beberapa bagian dalam buku ini cukup bikin baper tapi sekaligus mikir, eh bener juga yaa. Sisakan banyak yang juga bisa mikir kayak gini Ya Allah, Amin 
Hihihi

Maka dari itu, untuk kaum jojoba yang senasib sepenanggunang, yang pengen nikah tapi masih mikir ini itu, mari kita perbanyak belajar kiat kiat menjalani pernikahan. Jadi kalau misal kamu sudah capek sekolah, capek kerja, dan pengen nikah aja, (mengutip kata-kata mas gun) nikah itu bukan menyelesaikan masalah, tapi nambah masalah, karena yang tadi masalahnya hanya datang dari satu kepala setelah menikah nambah jadi dua ~ hehehe



KOMET MINOR – TERE LIYE

Buku terakhir dari saptalogi petualangan tiga sekawan di dunia paralel, Raib Ali dan Seli. Diakhir buku Komet diceritakan bahwa tiga sekawan ini dikhianati oleh Si Tanpa Mahkota yang menyamar menjadi seorang kawan baru yang bernama Max. 

Sayangnya saat ketiga sahabat ini mengetahui bahwa Max adalah seorang penipu, mereka sudah terperangkap dalam jaring dan tak bisa bergerak. Tapi bantuan selalu datang untuk mereka yang memiliki niat baik. Dengan kemampuan konsentrasi Ali, dia berhasil mendatangkan bantuan dari seorang yang pernah menculik mereka bertiga, dia adalah Batozar si Master B. 

Dengan bantuan Master B, mereka dapat terbebas dan akhirnya bisa masuk ke portal menuju Klan Komet Minor menyusul si Tanpa Mahkota. 

Klan Komet Minor adalah sebuah klan dengan teknologi lebih canggih daripada klan-klan di buku sebelumnya. Divisualisaikan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan yang hidup Klan Komet Minor memiliki bentuk dan rupa yang aneh, seperti mikroorganisme kasat mata di Klan Bumi. 

Penduduk Klan Komet Minor merupakan nonmaden, tapi bukan hanya raga manusianya saja yang berpindah, rumah, tanah, dan lingkungan sekitar seperti satu kota juga berpindah dengan menggunakan teknik teleportasi. 

Misi mereka di Klan Komet Minor adalah mencegah si Tanpa Mahkota mendapatkan pusaka yang akan membuatnya semakin kuat demi menguasai seluruh klan. Diperjalanan, mereka bertemu dengan orang-orang yang memberikan petunjuk dimana lokasi pusaka tersebut berada. 

Pusaka tersebut berbentuk tombak. Dulu, saat si empu pusaka membuat tombak itu adalah demi menjaga keseimbangan antar klan agar tetap damai, tetapi seiring berjalannya waktu, banyak orang yang menginginkan senjata itu demi kepentingan pribadi dan ambisi untuk berkuasa. 

Maka sebab itu, sang empu pusaka berniat menghancurkan pusaka tersebut dengan membagi tombak menjadi tiga bagian dan disembunyikan disuatu tempat dan dijaga oleh para pemburu.

Dalam perjalanannya, ketiga sahabat dan Master B bertemu dengan Entre, Archi, Kulture, dan Finale, mereka dulunya bekerja sebagai tim  pemburu, dan tiga diantara mereka adalah penjaga tombak itu. 

Satu persatu, Ali, Raib, Seli, dan Master B berhasil mengumpulkan bagian tombak yang terpisah, namun ditengah jalan si Tanpa Mahkota berhasil merebutnya, sehingga pertarungan antara dua kubu ini tak terhindarkan. 

Dalam buku ini juga muncul tokoh baru seperti SPR4K, ST4R, dan Ratu Calista  namun tidak ada penjelasan detail tentang mereka karena Tere Liye akan membuat cerita tentang mereka di buku terbarunya. 

Kalau kalian mengira bahwa dibuku ini akan menyelesaikan segala rahasia dari buku-buku sebelumnya, nyatanya tidak. Menurut aku pribadi, buku ini berhasil membuat tarik ulur dengan rahasia yang diungkap namun juga menimbulkan rahasia baru lainnya yang semakin membuat bertanya.

Misal tentang orang tua Ali yang bahkan Seli dan Raib tidak pernah melihatnya. Ada saat dimana Ali harus berbicara tentang keluarga dihadapan banyak orang dalam misi mendapatkan salah satu bagian tombaknya, Dia bercerita tentang seorang anak yang dilahirkan saat badai, dan orang tuanya harus meninggal, lalu dia harus  hidup dengan belasan pembantu dan berilusi kalau orang tuanya dalam perjalanan di luar negeri dan pasti akan pulang. Tidak jelas apakah cerita anak itu adalah tentang Ali atau bukan, yang jelas bahwa ada misteri tentang keluarga Ali yang tidak diungkap dalam buku ini. 

Lalu tentang garis lurus keturunan murni si Tanpa Mahkota. Semula orang berpikir bahwa Raib yang sama-sama datang dari Klan Bulan adalah keturunan si Tanpa Mahkota, tapi ternyata bukan. Ternyata keturunan si Tanpa Mahkota adalah diantara kedua sahabat lainnya.

Dibuku ini rahasia tentang orang tua Raib juga tidak diungkap dan akan diceritakan dalam buku tersendiri berjudul NEBULA. Juga tentang kucing Raib si Putih ternyata dia punya kisah tersendiri pula. Hmmm makin penasaran yorobuuuun ~ siap siap nabung untuk buku selanjutnya, wkwkwk 



MIND TRAVELER – FERBIANI EKA PUTERI

Alasan beli buku ini yang pertama karena katanya buku ini nggak akan dicetak ulang, jadi hanya ngabisin stock, lalu aku baca di goodreads juga reviewnya banyak yang bilang bagus. Buku ini pun yang mendistribusi adalah Langit-langit YK yang mana juga menelurkan buku Menentukan Arah. Jadi banyak alasan untuk membelinya, haha

Isi buku ini adalah kumpulan pemikiran, perjalanan, dan perenungan si penulis yang dibagi dalam beberapa sub bagian pertahun. Mulai dari tahun 2011 sampai 2016. Buku ini sebenarnya seperti jurnal atau diari sang penulis dalam pengamatannya terhadap hidup dan lingkungan sekitarnya.

Inti kejadian-kejadian dalam buku ini sebenarnya juga sering dialami oleh orang-orang pada umumnya, hanya saja mungkin tidak banyak yang memahami dan mengamati secara mendalam seperti si penulis.

Seperti misal, aturan tak tertulis dalam minjam motor tetangga atau temen, setelah kita pakai, kita ganti isiin bensin. Atau misal lagi jalan sama temen, mampir sana sini yang parkirnya harus bayar, yaa gantian bayar parkirnya. Entah disadari atau tidak, tapi naluri atau insting untuk “gantian berbuat baik” itu ada dalam diri manusia.

Atau kasus lain, misalnya dalam hal pertemanan. Kita cenderung berteman sama orang-orang yang sefrekuensi dengan kita. Sefrekuensi disini maksudnya kita lebih nyaman bergaul sama orang-orang yang ngomongnya “nyambung” sama kita.

Buku ini mengajak kita untuk lebih peka terhadap diri sendiri, tujuannya kalau kita sudah tahu bagaimana seluk beluk diri ini, kita juga jadi lebih peka terhadap lingkungan, lebih bisa empati sama orang lain.

Memang kalau dibaca-baca, isi buku ini bersifat subyektif karena berdasar pengalaman pribadi si penulis, tapi nggak ada salahnya juga kalau terinspirasi buat lebih ngubek-ubek diri sendiri.

Beberapa tulisan di buku ini ada yang aku posting, yang menurutku “ini aku setuju banget, wkwk”. Kalau baca silakan klik link dibawah ini :

Orang-orang sefrekuensi (baca disini)
Hai Loner!? (baca disini)
Googling Aja Sih (baca disini)

Sekian



Selesai di Hari debut solonya Jinyoung, 26 April 2019  dan diedit lagi pada 27 April 2019 Hari Ulang Tahun Ibuk dan Hari pertama Fanmeeting Jinyoung di Seoul| K

Hai Loner !?

April 27, 2019 0
Tulisan karya Febriani Eka Puteri dalam buku Mind Traveler. Sebagai penunjang artikel Buku Bulan April. 


20 September 2016
22 : 37

Orang yang suka apa-apa sendiri bukan introvert, cenderung loner. Antara mandiri dan penyendiri. Tapi mereka gak kesepian. Males aja making deal/deal-deal-an ma orang lain/ bergantung ma orang/ jadi gak bebas karena terikat ini itu/ males nunggu/ males ribet.

Cenderung pribadi penuh kebebasan dan kemandirian. Mau A ya karena memang dirinya mau A. Ke B, ya karena memang dirinya mau ke B. Gak terpengaruh siapa pun, menjadi diri sendiri, bertindak sesuai hati dan pikirannya sendiri. Bukan berarti egois. Lebih ke arah gak suka kebergantungan dan menggantungkan diri kepada orang lain alias mengejar kebebasan, berarti pribadi yang tough.

Soalnya, kalau mau bareng ma orang, kita perlu deal-deal-an, perlu janjian, perlu ini itu. Banyak sekali yang kadang bikin ribet atau malah jadi memperlambat. Seperti, adanya ikatan-ikatan. Untuk sebagian orang, adanya ikatan-ikatan bikin secure karena jadi jelas, tapi buat sebagian orang malah mengekang kebebasannya, termasuk kebebasan untuk berubah arah.

Yang jadi loner ini sedikit, sedikit pula yang akhirnya memahami jalan hidup seorang loner. Loner is not lonely.


Googling Aja Sana ~

April 27, 2019 0
Tulisan oleh Febriani Eka Puteri. Di posting disini untuk menunjang artikel Buku Bulan April


21 September 2016
21 : 57

Di era digital saat ini, tak terhitung berapa kali dan berapa banyak orang yang menjawab “Googling aja. Googling gih. Coba googling.” Saat ditanya/mendapat pertanyaan.

Semakin ke sini, semakin sedikit menemukan orang-orang yang mau diajak berdiskusi, menebar ilmu dan pengalamannya, atau sesederhana menjawab pertanyaan orang-orang semaksimal mungkin sebelum nyaranin googling. 

Logikannya, orang nanya ke orang lain itu karena : (1) Dia udah googling tapi belum nemu yang dicari secara pas; (2) Percaya sama capability orang yang ditanya; (3) Kepo/urgen sesuatu, tapi gak punya waktu banyak untuk googling; (4) Senang berinteraksi langsung dengan manusia; (5) Emang orang males gak mandiri alias nanya tanpa cari lebih dulu. 

Hal-hal yang terjadi dalam perkembangan teknologi membuat rasa menghargai semakin tipis. Menghargai kepercayaan orang yang bertanya, menghargai waktu orang yang menjelaskan, menghargai momen/waktu/ruang interaksi. Apa-apa dengan mudah dijawab “googling aja sih”. Seolah-olah semua hal bisa didapat dari Google. Sedikit sekali (dari perspektif saya, bukan generalisasi) orang yang terbuka dengan interaksi langsung, diskusi nyata, saling membangun pemahaman lewat berbagai perspektif, saling menyebar ilmu, saling bertukar informasi secara langsung, dan saling sama-sama belajar. Akhirnya, orang-orang yang bisa mengakomodasi hal-hal tersebut menjadi punya nilai/value sendiri. 

24 April 2019

Orang-orang Sefrekuensi

April 24, 2019 0

Tulisan ini adalah Karya Febriani Eka Puteri dalam  buku Mind Traveler sebagai pelengkap tulisan Buku Bulan Maret. Tulisannya murni karya beliau nggak aku tambah maupun kurang satupun. Selamat membaca.

19 Desember 2014
22.06

Air jatuh berirama membasahi setiap pohon, tanah, dan bus yang saya tumpangi. Bus yang entah akan membawa saya ke mana, bertemu siapa, belajar apa, dan apa-apa lainnya. Dua jam menerawang kegelapan bias cahaya lewat jendela dengan segudang pertanyaan. Bus pun berhenti  disebuah tempat, tempat pelatihan  selama empat hari, pelatihan yang saya pun tak tahu ngapain dan tak tahu kenapa bisa ikut. Seseorang berbicara dengan suara memecah gemericik air hujan deras, memberitakan tentang pembagian kamar. Saya pun dengan spontan mengikuti rombongan entah siapa, masuk ke kamar paling pojok, sebuah ruangan dengan sepuluh kasur, lima di atas dan lima di bawah, dengan sepuluh orang yang saling asing. Saya memilih kasur di bawah tanpa memilih-milih sebelah siapa.

Meski sekamar, kami bersepuluh dalam keseharian hanya berinteraksi saat malam, yaitu selepas acara selesai, dari jam 10 malam hingga jam 1 – 2 pagi, kemudian tidur dan bangun jam 5 subuh bersiap-siap untuk kegiatan yang diawali dengan mandi air dingin di Lembang musim hujan. Teman yang posisi kasurnya di sebelah kasur saya, dia menjadi orang pertama yang saya lihat saat bangun dan menjelang tidur, selama tiga malam. Ada momen ketika kami bertatapan, lalu ketawa; ketawa untuk hal yang belum kami komunikasikan, namun sama-sama dipahami. Ya mungkin itu namanya chemistry dan satu frekuensi.

Seiring berjalannya waktu, di malam terakhir , saya menyadari bahwa sembilan teman sekamar saya ini merupakan cerminan diri saya sendiri. Si A yang rusuh, si B yang hahahihi, si C yang kritis dan mempertanyakan eksistensi Tuhan, si D yang sedikit sombong, si E yang pemalu, si F yang berantakan, dan yang lainnya. Malam terakhir itu menjadi puncak perbincangan dan diskusi, bukan tentang diskusi training hari itu, melainnya diskusi tentang apa yang dirasakan, dipikirkan, beban masa lalu, harapan masa depan, dan saya mengungkapkan apa yang saya rasakan kepada penghuni kamar ini, tentang kesamaan frekuensi, satu pemikiran. Teman sebelah  kasur saya tiba-tiba ngomong “Tuhan mempertemukan orang sesuai kelompok rohnya, jadi kita ini diciptakan dalam kelompok-kelompok, yang sejenis akan dipertemukan.” Definisi satu frekuensi  versi dia. Cuma tiga malam, gak tau kenapa sayang sama sembilan orang ini, meski interaksi hanya di kala malam.

Sebulan berlalu, komunikasi tidak seintens sebelumnya disebabkan kesibukan masing-masing di kota masing-masing. Saya pun iseng stalking dan bacain tumblr dan blog satu-satu, hahaha … lalu terkejut. Ternyata bukan hanya satu frekuensi saat training saja, bahkan si ini si itu ternyata satu pola pikir, satu visi, cita-cita yang serupa; selain perilaku yang seperti cermin, pola pikir, perspektifnya pun setipe meski dengan background yang berbeda (ada psikolog, guru, ekonom, entertainer, anak informatika, anak manajemen, dari Jawa, Sumatra, dan Makasar).

Teringat perkataan Tan Malaka bahwa air berkumpul dengan air, minyak berkumpul dengan minyak, setiap orang berkumpul dengan jenis dan wataknya. Dari situ, saya menyadari dan berpikir tentang orang-orang yang datang dan pergi, tentang orang-orang yang bisa ditoleransi dan tidak, tentang pertemuan-pertemuan yang bikin bersyukur, tentang baiknya Tuhan yang selalu memberi teman di setiap perjalanan hidup, tentang ketenteraman, kasih sayang, kekuatan, kesendirian, dan banyak hal lainnya.


13 April 2019

Jejak Digital

April 13, 2019 0

MIKIR EPISODE SATU
Mau cerita panjang lebar dulu sebelum masuk keintinya, karena sejujurnya ini curhat berkedok mikir, haha.

=======

sumber gambar


Cerita pertama datang dari negara yang melahirkan idol-idol, ada sebuah agensi yang akan mendebutkan grup penyanyi beranggotakan laki-laki. Kalau grup ini jadi debut, ini akan menjadi grup laki-laki pertama dari agensi ini.

Pada sekitar akhir bulan Februari, anggota grup pertama dirilis. Seorang anak laki-laki yang sebelumnya sudah terjun didunia idol dan bergabung dengan sebuah grup project yang cukup terkenal namun sudah habis masa kontraknya sehingga dia harus kembali ke agensi asalnya.

Satu minggu kemudian, agensi merilis anggota kedua. Dia seorang anak laki-laki yang sudah bertahun-tahun menjadi traine idol dan mengikuti banyak ajang survival idol tapi belum berkesempatan untuk debut.

Minggu ketiga wajah baru muncul lagi. Dia adalah seorang traine idol di agensi itu, tapi wajahnya sudah dikenal didunia maya karena dia pernah menjadi model untuk salah satu brand pakaian. Agensi ini memperkenalkan anggota baru setiap satu minggu sekali, tepatnya di hari Selasa pukul 12.00 malam.
Diminggu keempat, agensi merilis anggota ketiga yang merupakan anak paling muda diantara yang lain. Saat ini dia masih duduk dibangku kelas tiga sekolah menengah atas. Namun, belum seminggu namanya diperkenalkan ke publik, ada rumor tidak sedap tentang anak laki-laki dengan inisial KS ini didunia maya.

Rumor yang beredar mengatakan, bahwa KS ketika masih sekolah seragam putih biru, perilaku dia kurang baik. Bahkan ada foto yang beredar yang memperlihatkan pose KS sedang selfie di cermin sembari mengacungkan jari tengah. Kemudian ada foto-foto lain yang menunjukkan dia melakukan tindakan anonoh yang mengarah ke perbuatan seksual.

Bahkan ada rumor yang beredar, kalau ada guru yang sampai keluar dari sekolah gara-gara bermasalah dengan KS. Dia juga dikabarkan suka merusak property sekolah seperti meja, kursi, dan atap kelas. Banyak penggemar kemudian mengirim pesan untuk agensi agar segera memberi klarifikasi atas rumor yang beredar.

Minggu kelima, agensi masih merilis wajah baru member, tapi belum ada klarifikasi mengenai masalah yang bersangkutan dengan member keempat. Baru kemudian, diminggu keenam dan merupakan minggu terakhir perilisan wajah baru anggota yang akan debut, agensi memberikan klarifikasi mengenai rumor tersebut.

Agensi membenarkan beberapa rumor yang berkaitan dengan KS, tapi tidak semua benar, ada beberapa yang dilebih-lebihkan. Oleh sebab itu dari agensi meminta maaf atas ketidaktahuan dan ketidaktelitian mereka dalam menyeleksi anggota yang akan debut. Agensi bilang bahwa KS meminta untuk pengunduran dirinya dari debut line, karena dia tidak ingin membebani anggota lain dengan masalahnya, dia tidak ingin anggota lain terkena masalah karenanya. KS juga bilang dia menyesal dan akan merenungkan perbuatannya. Tapi beruntungnya, dari pihak agensi akan tetap memberi perhatian dan pengawasan kepada KS, supaya dia tetap bisa mewujudkan mimpinya.

Seandainya tidak ada rumor dan foto masa lalu KS yang muncul, mungkin wajah dia masih ada di akun official grup itu dan dia bisa debut. Seandaikan foto tersebut tidak beredar, mungkin orang lain juga nggak bakal tahu kalau ternyata si KS ini masa lalunya pernah jadi anak kurang baik. Dan yang paling penting, seandainya KS tidak mengunggah foto “kurang baiknya” di akun facebook, mungkin orang lain tidak akan menyebarkan dan dia tetap bisa debut.

Terus aku jadi mikir, wuaaahh horor sekali jejak digital ini, terutama untuk unggahan-unggahan yang kurang sesuai dengan nilai yang berlaku dilingkungan sekitar. Contohnya kasus di KS ini, gegara postingan foto dia dimasa lalu, dia nggak bisa debut. Gegara postingan masa lalu dia, dia harus menunda mimpinya. Gegara postingan masa lalu dia, dia dibully netizen. Tapi berkat postingan masa lalu dia, KS jadi lebih sadar diri dan merenungi perbuatannya, semoga kedepannya dia jadi pribadi yang lebih baik. Semangat dek ~

Tentang jejak digital ini, lalu aku melihat kasus yang tengah viral didunia nyata maupun maya. Tentang anak yang dibully lalu muncul tagar yang mendukung si anak terbully ini. Tapi berkat tangan lihai para stalker dunia maya, jejak digital akun facebook si anak terbully muncul, yang menyebabkan viralnya tagar yang menyalahkan si anak terbully. Orang-orang yang tadinya mengasihani si anak terbully, jadi mulai ragu untuk percaya.

Yah semoga apapun itu, hasilnya adalah yang terbaik. Si pelaku dan si anak terbully atau si pelaku yang juga terbully dan si terbully yang juga pelaku bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Intinyakan pembullyan di dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Bicara soal jejak digital facebook, pernah nggak sih temen-temen scroll ke bawah sampai ditahun-tahun lalu dan menemukan postingan yang euw? Nggak hanya postingan, tapi termasuk like, comment, share dan lain-lain, pernah nggak sih temen-temen kepikiran buat hapus itu postingan itu satu per satu? Atau pernah nggak sih kepikiran kalau ternyata postingan-postingan itu bikin kita jadi tambah lama waktu hisabnya? Sama malaikat ditanyain, Apa tujuan kamu posting ini pada jam ini, tanggal ini, tahun ini, di akun ini, dan tulisannya kenapa begini? Misal ~

Hmmm.... mari kita merenungi ~


Sabtu Malam, 13 April 2019 | K


Ps. Masih kepikiran banyak, tapi nonton debat capres cawapres lebih seruuuw. Jangan lupa tanggal 17 April  (pre-order album single Jinyoung wkwkw) ke TPS buat nyoblos :”)

10 April 2019

Gembel Jadi Presiden Part 3

April 10, 2019 0
sumber gambar google

sebuah kelanjutan cerbung 6 tahun lalu ~


Keesokan harinya Paijo dikawal Pasukan Bhayangkara menuju TPA.
"Wah lihat itu! Ada mobil bagus." Seru Inem pada teman-temannya.
"Eh iyaa.
Eh lihat! Itu bukannya mas Paijo ya? Yang keluar dari mobil itu loo!" Sunarti memberitahu teman-temannya. Salah seorang pengawal menggelar karpet merah di depan pintu mobil. Paijo keluar dan berjalan layaknya seorang Presiden. Memakai kacamata hitam, dia terlihat sangat berwibawa.
Orang-orang di perkumuhan terpesona melihat perubahan Paijo yang drastis.
"Paijo! Ini elo Jo? Weleh-weleh, keren amat lo? Abis dipermak di mana?" Tanya Bokir, salah seorang teman Paijo. Paijo tidak menjawab, dia memberi isyarat pada pengawal.
"Maaf ! Anda menghalangi jalan Presiden Jo. Silakan anda minggir dari karpet ini!" Kata pengawal seraya mendorong Bokir agar menyingkir dari karet. Paijo menuju panggung kecil yang sudah disiapa oleh para pengawalnya. Panggung itu terletak di pinggir jembatan sungai Cikumuh dekat TPA. Dengan memakai megaphone dia berorasi.
"Sodara-sodara, sebangsa dan setanah air, senasib sepenanggungan. Indonesia adalah negara yang kaya raya, negara yang memiliki berbagai jenis kebudayaan yang telah mendunia dan keindahan panorama alam yang sangat mempesona. Tapi mengapa, surga dunia ini harus terkotori oleh jamahan tangan-tangan para tikus pemakan uang . . ."
"Paijo ngomong apaan To? Nggak ngerti gue!" Tanya Bokir pada Karto.
"Elu aja nggak ngerti, apalagi gue!"
"Hoi Jo! Lu ngomong apaan sih? Kita-kita kan nggak ngerti apa yang lu omongin. Bahasa lu tinggi banget, udah deh to njuk point aja!"
Karto menginterupsi orasi Paijo.
"Sstt!! To do point, bukan to njuk!" Bisik Bokir mengoreksi.
Paijo diam sesaat
"Hmm . . . Baiklah, langsung pada pokok persoalan. Semua menteri dan anggota DPR terlibat dalam korupsi besar-besaran. Bahkan, wakil presiden adalah ketua dari OKI alias Organisasi Korup Indonesia. Saya selaku Presiden Republik Indonesia ingin menjadikan kalian, masyarakat perkampungan kumuh ini sebagai Menteri-menteri dan anggota DPR . . ."
"Tunggu Presiden!" Salah seorang pengawal memotong pidato Paijn.
"Mana mungkin, masyarakat kampung kumuh ini menjadi pejabat negara. Mereka tidak memiliki pendidikan, jadi bagaimana mungkin mereka dapat menjalankam manajemen pemerintahan."
Paijo menjawab dengan tengan "Memang mereka tidak berpendidikan, tapi mereka memiliki hati. Hati peduli terhadap sesama. Tidak egois dan tidak akan uang negara maupun rakyat. Ada gunanya mereka tidak berpendidikan, jadi mereka tidak akan tahu cara berkorupsi yang baik dan benar."
Para pengawal terkejut tak dapat berkata apa-apa, sedang para warga kumuh sangat bergembira. Mereka tidak menyangka, akan dijadikan menteri dan anggota DPR. Satu-satu mereka memberi salam pada Paijo dan mencium. Bersorak-sorei mengelu-elukan Paijo.
"Hidup Presiden Paijo!"
"Hidup Presiden Paijo!"
"Hiduupp . . !"
Byuurr!!
Paijo terjatuh ke sungai, dia terdorong orang-orang yang berebutan ingin bersalaman dengannya. Paijo gelagapan, dia tidak bisa berenang.
"Tolong, tolong! Tolong aku!" Teriak Paijo
***
"Jo! Jo! Bangun Jo!" Paijo terbangun, bajunya basah kuyup. Dilihatnya sekeliling.
Sampah! Didepannya ada Emak, yang menatapnya dengan garang, membawa ember kosong.
"Huh bauk!! Emak nih apa-apaan sih. Masak aku disiram air comberan!"
"Kamu itu yang apa-apaan! Disuruh kerja, malah enak-enakan tidur! Mimpi apaan to, sampai susah dibangunin! Tuh lihat, temen-temen kamu udah dapat sampah banyak. Lha kamu, satu sampah aja belum dapet!
Ayo cepet kerja! Anak kalo nggak disuruh nggak mau kerja!" Paijo bangkit berdiri, menuju puncak tumpukan sampah. Dia sadar, ternyata semua itu hanya mimpi. Mimpi setinggi langit. Bagaimana mungkin seorang gembel menjadi Presiden.

THE END






Diedit lagi tanggal 10 April 2019. Cerbung pertama dari enam tahun yang lalu.

09 April 2019

Alasan Kami Selesai

April 09, 2019 0
Belajar dari perpisahan, kita bisa mengerti makna perjumpaan. Belajar dari perpisahan, kita bisa mengerti makna kesepian. Belajar dari perpisahan, kita bisa lebih merenungi diri sendiri. Belajar dari perpisahan, kita lalu sadar bahwa kita harus beranjak. Beranjak lebih baik. 











Jeng jeng jeng jeng ~











Ditulis lagi setelah tiap kali baca berita tentang Burning Sun ingatnya Burn It Up. Dan postingan dulu yang pernah bilang mungkin ini adalah tulisan terakhir tentang Wanna One hanyalah mitos. Karena sebagai penggemar yang baik aku harus tetap produktif dalam mempromosikan mereka.  Wkwkwk 

Setelah Wanna One bubar, aku pikir akan jarang untuk melihat postingan mereka di linimasa. Setelah mereka bubar, aku pikir para member akan istirahat lama sebelum memulai kembali karir mereka dari awal, entah sebagai solois atau idol grup baru. 

Ternyata ~ ~ ~

Hater : Wanna One’s members after disband will be flop.
Wanna One : Nugu~

Jadi setelah para member nggak jadi Wanna One, mereka pada ngapain sih? 


AKUN SNS
Selama Wanna One masih aktif promosi, mereka tidak ada yang aktif dengan akun SNS (Sosial Networking System) pribadi, entah mungkin karena peraturan dari agensi YCM/Swing Enteraiment yang tidak memperbolehkan mereka atau karena apa. Yang jelas ketika masih aktif Wanna One, mereka menyapa penggemar melalui akun Wanna One Official, baik berupa instagram, twitter, vlive maupun fancafe. 

Tapi pada bulan Januari 2019, setelah kontrak Wanna One resmi selesai, dan para member kembali ke agensi masing-masing beberapa diantara mereka ada yang kembali aktif bermain instagram seperti Jaehwan dan Minhyun yang sebelumnya memang memiliki instagram pribadi tapi selama masa promosi Wanna One mereka jarang aktif. Selain itu, Jihoon, Hasung, Jisung, Kang Daniel, Jinyoung dan Guanlin juga membuat akun sosmed official mereka, seperti instagram, youtube channel, Vlive, Fancafe, twitter, weibo, dan lain-lain.

Akun instagram official Jisung, Jaehwan, Ong, dan Guanlin

Instagram Sungwoon, Jihoon, Daniel, dan Minhyun

Akun Official Kang Daniel sempat jadi trending dunia karena berhasil mencapai 1 juta follower hanya dalam waktu kurang dari 12 jam. Diantara akun instagram pribadi mereka, aku paling suka instagramnya Jisung, soalnya feednya bagus, filternya juga sama terus yaa kayak feeds selebgram gitu, haha



FANMEETING
Kabar mengenai fanmeeting solo para member ex-Wanna One ini sebenarnya telah beredar sebelum mereka resmi bubar, beberapa akun yang sejenis Mr. Backstage dan Kpop prediction memuat kabar bahwa ada beberapa member yang akan mengadakan Asia tour fanmeeting.

Kabar ini akhirnya dibenarkan tak kala beberapa hari setelah konser terakhir Wanna One tanggal 27 Januari 2019, Maroo Entertaiment selaku agensi dari Park Jihoon mengunggah poster solo fanmeeting Jihoon yang bertema First Edition. Kemudian disusul dengan kabar fanmeeting dari Hasung, Jisung, dan Ong. Fanmeeting Hasung mengusung tema My Moment. Jisung, judul fanmeetingnya yaitu Aside. Sedangkan Ong temanya Eternity katanya karena dia ingin kebersamaannya bersama penggemar akan menjadi selamanya (halah) kurang lebih gitu deh maksudnya. 

Beberapa minggu setelah kabar fanmeeting yang beruntun dari member diatas. Muncul lagi berita fanmeeting dari Jinyoung dengan tema Im Young dan Lai Guanlin dengan tema Feeling Good. Semuanya adalah Asia Tour Solo Fanmeeting yang diadakan dibeberapa kota seperti Seoul, Osaka, Tokyo, Bangkok, Hongkong, Kuala Lumpur, Singapore bahkan Jakarta. Dan sebagaian besar tiket fanmeeting mereka terjual habis dalam hitungan menit. 

Update : Kabar terbaru tanggal 5 April 2019 datang dari bapak Kim Jaehwan, beliau juga akan mengadakan Asia Tour solo fanmeeting yang bertema MIN:D diadakan di Jamsil Seoul Arena, salah satu stadium baseball terbesar di korea dengan kapasitas penonton 11.000 orang. Mantul banget ini Swing Entertainment, fanmeet rasa konser ~


Fanmeeting Sungwoon, Jihoon, Ong, dan Jisung


Poster fanmeeting Guanlin, Jaehwan, dan Jinyoung



PICTORICAL PHOTOSHOOT 
Pictorical photoshoot atau pemotretan sebagai model majalah menjadi langkah awal mengawali agendo solo beberapa member ex-Wanna One. Tanpa banyak tulis, biar foto-foto dibawah ini saja yang menjelaskan.


Pemotretan Hasung, Jinyoung, dan Jaehwan untuk majalah Allure Korea


Cover Majalah Star dan Singles oleh Jisung dan Jihoon


Pictorical oleh Ong, Daniel, Jisung, dan Minhyun untuk majalah Elle Korea


Pictorical untuk beberapa majalah seperti Bazzar China. Dazed, Vogue, The Star, dan Grazia Korea
oleh Guanlin, Daehwi, Jihoon, Hasung, dan Jinyoung



FANDOM 
Setelah lulus dari Wanna One dan memulai karir individu sebagai solois ataupun grup, tentu saja mereka tidak lepas dari sebuah nama fandom. Ketika masih bersebelas sebagai Wanna One nama fandom mereka adalah Wannable  yang berasal dari kata Wanna + Able, artinya kurang lebih adalah para member dan penggemar diharapkan dapat saling diandalakan dalam mendukung satu sama lain.


Wannable - Wanna One (sumber gambar)


Sekarang setelah beraktivitas solo, beberapa member sudah memiliki nama fandom sendiri. Seperti Jihoon nama fandomnya MAY. Jisung nama fandomnya BABAL yang kalau diterjemahkan artinya butiran nasi, dipilih nama fandom ini mengingat Yoon leader yang suka makan. Fandom Kim Jaehwan namanya WIN:D dan fandomnya Hasung namanya Hanuel. 



ALBUM SOLO
Sebelum Wanna One resmi bubar, beberapa berita memprediksi siapa saja yang akan menjalani aktivitas sebagai solois, antara lain seperti Kang Daniel, Jihoon, Jisung, Ong, Baejin, dan sisanya debut sebagai grup. Beberapa ada yang benar memang. 

Tapi ternyata kabar debut solo pertama datang dari Hasung yang sebelumnya diprediksi akan kembali ke grup pertamanya Hotshoot. Satu hari setelah konser final Wanna One hari terakhir, tepatnya tanggal 28 Januari 2019, Hasung mengeluarkan single yang berjudul Dont Forget ft Park Jihoon. Selain itu dia juga merilis mini album pertamanya yang berjudul My Moment dengan lagu utama yang berjudul Bird. 
Kabar solo selanjutnya datang dari Jisung dengan album solo berjudul Aside, yang juga menjadi tema fanmeetingnya. Lagu utama di album ini adalah In The Rain. 

Selanjutnya kabar debut sebagai solois juga datang dari Jihoon dengan album O’Clock lagu utamanya adalah L.O.V.E yang berhasil memenangkan posisi pertama di Music Bank padahal dia sama sekali tidak melakukan promosi di berbagai acara music show. Emang selain Kang Daniel, member terpopuler Jihoon sih, so can relate ~

Dan inilah yang kutunggu-tunggu akhirnya C9 Entertaiment mengabarkan bahwa Bae Jin Young akan merilis single album. Huuwoooo ~~


ini MOOD waktu tahu Jinyoung mau rilis album solo ~ huwooooo (sumber gif)

Sebelumnya para penggemar berpikir bahwa Baejin tidak akan mengeluarkan album solo, mengingat kabar bahwa dia akan debut sebagai grup di paruh kedua tahun 2019. Tapi kalo menurutku C9 ini emang suka ngasih kabarnya tiba-tiba, nggak seperti agensi member yang lain yang sebelumnya udah ada desas desus dulu gitu, kalau C9 ini kayaknya teko-teko teko gitu, haha


Kiri - Kanan : Poster single Jinyoung, Minhyun, Jihoon, dan Hasung


Poster album unit Guanlin X Wonseok dan Jisung 



DEBUT GRUP
Sebenarnya kalau untuk Minhyun tidak bisa dibilang debut grup baru, karena dia sebelum debut sebagai Wanna One sudah terlebih dulu debut sebagai member NUEST. Akhirnya setelah masa promosi Wanna One habis, dia kembali ke grup asalnya. NUEST kembali populer setelah empat membernya mengikuti ajang Produce 101 season 2, kalau dihitung dari awal debut mereka sudah 7 tahun saat ini, tapi emang baru populer banget setelah tahun 2017.  NUEST juga akan menggelar konser solo perdananya dengan formasi full member setelah Minhyun kembali.


sumber gambar google search

Seperti yang telah diprediksikan, bahwa Woojin dan Daehwi yang berasal dari agensi sama yaitu BNMusic. Nama grup mereka sudah dikonfirmasi yaitu AB6IX (read : ei-bi-six-seu) yang terdiri dari lima anggota yaitu Youngmin dan Donghyun yang sebelumnya adalah anggota MXM, Daehwi, Woojin dan Secret Hyung (ini aku lupa namanya siapa dan males nyari tahu, soalnya nggak minat mencari tahu juga, hehe).


C9Boyz debut line : Jinyoung, Yonghee, Hyunsuk, BX, dan Seunghun

Kemudian kabar mengejutkan selanjutnya datang dari C9. Jadi awalnya para penggemar mengira kalau Jinyoung akan debut sebagai solois, mengingat dia sudah memiliki akun fancafe dan merekrut official member yang berbayar. Mereka juga udah ngumpulin nama fandom buat Jinyoung, tapi ternyata bulan Februari lalu, Baejin dikabarkan akan debut grup C9Boyz setelah dari pihak agensi membuat beberapa akun sosial media atas nama C9Boyz dan memperkenalkan Bae Jin Young sebagai anggota pertama mereka. Hal ini sempat menjadi bahan pergunjingan dikalangan penggemar, karena mereka merasa dibohongi terutama bagi pengguna fancafe yang sudah membayar sejumlah uang untuk menjadi official fanclub Jinyoung. Tapi beberapa saat kemudian, syukurnya dari C9 memberikan klarifikasi terkait dengan debutnya Baejin. Agensi C9 bilang kalau mereka akan mendebutkan Baejin sebagai solois semester awal tahun 2019 dan mendebutkan dia sebagai grup di tahun paruh kedua. Dan terbukti, bulan April ini Baejin akan mengeluarkan album solo. Akhirnya satu album suara dia semuaaaa ~ haha



INDIVIDUAL ACTIVITY
Bubarnya Wanna One memang sangat disayangkan sekali, tapi hal itu tidak menjadikan pamor member Wanna One menjadi turun. Dibeberapa kesempatan ex-member sudah memulai aktivitas solonya. Pertanyaan  yang  berhubungan dengan rasanya setelah bubar dari Wanna One pun masih sering ditanyakan oleh pencari berita ketika wawancara. Untuk kegiatan ex member ini aku urutin dari member yang tertua yaa ~

Yoon Jisung, selain debut sebagai solois dia juga debut sebagai aktor dalam drama musikal berjudul “The Days”. Tiket pertunjukannya juga sold out hanya dalam hitungan menit. Selain itu selama masa promosi album single, dia juga menjadi bintang tamu di acara reality show.

Poster Jisung untuk drama musikal The Days (sumber google)


Ha Sungwoon, kegiatan Hasung selain mengeluarkan single, menjadi bintang tamu acara televisi, pictorical majalah, atau fanmeeting, dia juga diundang di sebuah acara peluncuran brand. Hasung ini salah satu member yang sering update kegiatannya dengan ex member setelah mereka bubar. Ada foto saat nonton konser bareng Jinyoung dan makan bareng Ong atau Woojin. 

Hwang Minhyun, sekembalinya dia ke NUEST dia disibukkan dengan persiapan comeback grup pendahulunya. Dia juga diundang di acara Milan Fashion Week dengan membawa brand Moncler.


Minhyun di acara Milan Fashion Week (sumber google)


Ong Seung Woo, dikonfirmasi untuk membintangi drama yang berjudul Eighteen Moment, berita ini sudah muncul sebelum Wanna One bubar dan akhirnya dibenarkan oleh agensinya. 

Kim Jaehwan, adalah satu-satunya ex-member yang tetap bernaung dibawah agensi Swing. Dibeberapa kesempatan, dia menjadi tamu undangan untuk acara London Fashion Week dan mengadakan acara fanmeet pada White’s Day (Hari Valentine-nya Korea). Jaehwan juga datang ke acara fanmeet Jisung dan Jihoon.


Jaehwan di acara mini fanmeet ketika White Days


Kang Daniel, saat ini dia adalah satu-satu member yang status aktivitas kedepannya masih belum jelas, karena saat tulisan ini ditulis dia masih terlibat konflik dengan agensi barunya yaitu LM Entertaiment. Diawal tahun dia dikabarkan akan debut pada bulan April, tapi ternyata ada masalah dengan perjanjian kontrak antara Daniel dengan agensi. Fighting uri Niel-ah ~

Park Jihoon, album solo – udah, fanmeeting – udah, pictorical majalah – sold out, bintang tamu – udah, CF – oke. Menurutku, setelah Wanna One bubar, dia ex-member yang paling populer dengan kegiatan solonya. Dia juga dikonfirmasi akan membintangi drama, berperan sebagai seorang fashionista. Bahkan saat solo albumnya rilis, tanpa promosi dia berhasil menduduki peringkat satu di acara musik.  No comment deh, he’s Jihoon for nothing :”)))

Park Woojin, selain Niel, orang satu ini juga lumayan susah nyari updatetannya. Selain dikabarkan akan debut sebagai boygrup, dia juga menjadi bintang tamu acara Law Of Jungle yang akan tayang bulan Mei. Dia juga pernah menjadi tamu undangan disebuah peluncuran brand dan ketemu Hasung disana. 

Bae Jinyoung, setelah lulus dari Wanna One, Jinyoung yang kelas tiga di Lila Art High School juga lulus sekolah. Di hari kelulusannya dia mendapatkan penghargaan dari sekolah atas kontribusinya dalam membawa nama baik sekolah. Jinyoung juga diundang ke acara brand Uniqlo, lalu pergi ke Jepang untuk pemotretan photobooknya, dan kata dia di vlive dia juga ikut kelas vokal. Jinyoung juga membintangi CF sebuah make up bersama dengan Jihoon. Dia datang saat acara fanmeet Jihoon di Seoul bersama Jaehwan dan Jisung. Meskipun waktu di Wanna One, karakter Jinyoung terkesang dingin dan cuek, tapi dia jadi member yang paling sering ngirim bunga ke ex-member yang sedang mengadakan first fanmeeting di Seoul.

Baejin ketika acara Uniqlo Korea


Lee Daehwi, cita-citanya untuk menjadi MC tetap di acara musik show akhirnya terkabul. Minggu lalu dia kabarkan menjadi MC tetap di M Countdown acara musik milik Mnet. Daehwi yang pandai mengkomposisikan lagu juga memberikan beberapa lagu ciptaannya untuk ex-member seperti Jihoon dan Jisung.

Daehwi ketika masih magang MC wkwkw


Lai Guanlin, kalau Jihoon ex member yang paling populer di Korea, kalau yang ini paling populer di negeri tirai bambu. Di sana dia menjadi beberapa brand ambassador untuk beberapa mereka terkenal, selain itu dia juga merilis album duet dengan rekan seagensi, dan juga mengadakan fanmeeting.

Lai Gunalin untuk CF L'Oreal China



Menurutku, sebenarnya ada baiknya juga setelah Wanna One bubar. Masing-masing member bisa menunjukkan image yang tersembunyi dan berbeda ketika mereka masih di grup. Memang dalam satu grup dengan sebelas orang, meskipun semuanya populer tapi pasti ada satu dua yang yang paling menonjol,  tapi dengan bubarnya Wanna One, para ex-member bisa menunjukkan sisi lain mereka yang tidak pernah mereka tampilkan sebelumnya diaktivitas barunya. Yippie ~ 

Sekian 


Selasa, 9 April 2019 | K

05 April 2019

Mukadimah untuk Menu Amor

April 05, 2019 0
Aku kepikiran untuk membuat pages ini setelah baca tulisan Masgun dalam buku Menentukan Arah karya beliau dengan istrinya. Tulisan itu jadi bikin aku sadar diri bahwa untuk menuju fase tersebut diperlukan persiapan fisik dan psikis, dan ilmuku tentang fase itu masih jauh dari kata cukup.  Jadi sembari mengisi hari-hari jombloku supaya lebih berfaedah, pages ini bertujuan sebagai ladang untuk belajar tentang fase dua insan yang menjalin kasih. Mungkin kedepannya akan ada beberapa tulisan yang so uwu dan bikin baper. So, untuk mengawalinya, sebuah tulisan yang aku rewrite dari buku Menentukan Arah karya Kurniawan Gunadi dan Aji Nur Afifah dengan judul Saya.

Pasangan akan menjadi orang yang mengetahui, paling dekat, paling lama bersama, juga paling intim. Pasangan akan menjadi belahan jiwa, menjadi orang pertama yang ditemui setiap hari. Menjadi rekan dalam berjuang, menjadi sahabat, dan mungkin juga menjadi rival. Pasangan adalah orang asing yang dijadikan dekat melalui pernikahan, ditakdirkan menjadi satu keluarga. 

SAYA

Saya mau belajar untuk menjadi orang yang bisa mengendalikan diri, mengendalikan ego. Menjadi orang yang bersedia mendengarkan dan berbagi. Karena pernikahan bukanlah tentang bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik, melainkan memberi yang terbaik. 

Saya menyaksikan begitu banyak pernikahan di sekitar saya, juga begitu banyak orang yang menikah dan berkeluarga. Sejak kecil, sejak saya belum begitu memahami tentang pernikahan, tujuannya, dan mengapa banyak orang menikah. 

Saya melihat, setiap pasangan itu memberikan makna-makna yang berbeda. Saya memiliki pemaknaan bahwa kita (termasuk saya) tidak pernah menikahi orang yang terbaik, terbaik dalam artian bahwa orang yang dinikahi adalah orang yang telah selesai dengan segalanya, ia bukanlah orang yang telah mencapai titik-titik terbaik dalam hidupnya. Saya berusaha untuk terus memahami dan menyadari itu sehingga apabila nanti saya menemukan ada kekurangan dalam diri pasangan, saya tidak perlu menjadikan kekurangan itu sebagai sesuatu yang membebani atau menjadi masalah dalam rumah tangga. Kesadaran yang benar-benar ingin saya tanamkan bahwa saya menikah bukan dengan orang yang benar-benar sempurna dalam segala hal. Kesadaran  yang semoga bisa membuat ruang penerimaan dan pemaafan saya selalu lapang, selalu demikian hingga kami harus terpisah karena kematian. 

Saya berusaha menanamkan keyakinan dan menjaga keyakinan saya bahwa pasangan saya adalah bentuk nikmat dan karunia Allah yang harus saya syukuri. Rasa syukur yang semoga bisa membuat saya terus menjaga dan merawatnya, mensyukuri segala hal yang ada dalam dirinya, sehingga Allah menambahkan kenikmatan dan karunia itu dalam dirinya. 

Rasa syukur yang semoga selalu menjaga mata saya agar tidak melihat ke yang lain, menjaga hati saya tidak cenderung ke yang lain, membuat kaki saya tidak berjalan ke rumah yang lain. Rasa syukur yang saya yakini bisa membuat saya lebih terang dalam melihat segala kebaikan yang ada dalam dirinya. 

Setelah membaca tulisan ini aku jadi mikir, sebenarnya dalam hal jodoh menjodoh salah satu hal utama yang dibutuhkan adalah penerimaan satu sama lain. Tapi ya nggak hanya stuck disitu saja, dumeh pasangan kita menerima segala kekurangan yang ada dalam diri ini lalu kita jadi enggan belajar. Mari berbenah, beranjak lebih baik bersama-sama ~


Borobudur | Saturdate 30 Maret 2019

Ps. Tulisan diatas murni karya Aji Nur Afifah dan Kurniawan Gunadi yang bisa kamu temukan di buku Menentukan Arah. 

Sidang Skripsi - Moment of Last Chance Part 2

April 05, 2019 0


Kedua, tentang Sidang Skripsi. Tulisan ini dibuat setelah tak sengaja melihat sticky notes yang ada dilaptop yang masih setiap menghiasi desktop. Notes ini bertuliskan :

Notes nya nggak aku hapus dari dulu ~

“bismillahirahmanirahim, INGET !! JANGAN seneng-seneng dulu sebelum skrispi di ACC buat sidang . bismillah semoga besok jumat 10 juni di acc yaa.. amin amin amin ya Allah” 

Kalau nggak salah aku nulis notes ini beberapa hari sebelum tanggal 10, sembari mengerjakan revisian yang tak kunjung mendapat acc. Dan Alhamdulillah, bagai doa yang mujarab, harapan ini akhirnya tercapai. Di lembar persetujuan skripsi ada tanda tanggan Pak dosen pembimbingku. 

Ini bermula ketika aku sudah vakum mengerjakan skripsi kurang lebih dua bulan karena keasyikanku untuk kerja part time. Kadang heran sama diri sendiri, disaat suatu hal butuh dikerjakan secara serius, mendalam, dan butuh penelitian macam skripsi ini, aku malah nyari sambilan yang lain yang jelas-jelas akan menyita waktu untuk mengerjakan skripsi. Yaa tapi gimana ya, daripada mati penasaran karena belum pernah kerja part time, biar nggak stress nggarap skripsian terus yaa mending cari tambahan duit, haha 

Selama tidak mengerjakan skripsi itu aku melihat beberapa teman sudah ada yang sampai pada penyusunan bab empat atau lima, bahkan ada yang sudah mengajukan sidang sehingga bisa mengerja untuk wisuda bulan Mei. 

Melihat itu semua seakan ada dorongan semangat buat ngerjain skripsi lagi. Jujur, kadang sebel kalau lihat ada temen yang update di status BBM  (dulu BBM masih jaya, wkwk) soal ngerjain skripsi, padahal aku juga sering update tentang itu sih , hehe (dasar nggak sadar diri). Bahkan aku denger, ada temen yang sampai ngehiden status BBM ku gegara updatetanku tentang skripsi, wkwk. Padahalkan disisi lain itu adalah bentuk pelampiasanku sebagai penghiburan diri, biar nyemangatin diri sendiri. 

Sidang skripsi kuanggap sebagai moment of last chance karena proses untuk mendapatkan tanda tangan dosbing tidak mudah. Lebih dari lima kali pak dosen memintaku untuk merevisi kembali Bab 4 dan Bab 5. Aku sempet nangis karena bab 4 empatku kayaknya kurang terus di mata beliau. Kapan hari sempat sembari mengerjakan revisian, air mata ini jatuh dipipi. Mikir, kok nyusun skripsi begini banget ya. Aku sadar bahwa mungkin diluar sana ada yang jauh lebih susah ngerjain skripsinya, tingkat sulit orang lain kan beda-beda, relatif sekali, hehe

But its okay to cry, right? 

Kurang lebih tiga sampai di bulan Mei sampai Juni berkutat dengan Bab 4 dan Bab 5 beserta tetek bengek revisiannya. Tiap pagi sebelum sampai kampus pasti mampir dulu ke Mitra Kampus, tempat fotokopian langganan. Kalau temen-temen kampus nyebutnya Pak Sahabat. Ohya, selama skripsian ini, tiap kali ngeprint atau fotokopi aku selalu minta nota, kukumpulin jadi satu, supaya nanti kalau udah kelar skripsian bisa tahu total biaya yang aku habiskan selama ngerjain skripsi, haha

nota selama persekripsian XD

Sampai dikampus, ke ruang dosen, nggak langsung ketemu sama orangnya juga. Kadang harus nunggu sampai jam berapa, kadang harus ke gedung pascasarjana soalnya beliau juga ngajar disana, atau kadang juga malah nggak jadi ketemu soalnya bapaknya sibuk ada acara di luar. Aku dulu sempat ditegur sama dosbingku gara-gara tiap ketemu aku kayak mburu-buru beliau. Yha namanya juga dosen pembimbing, resikolah dikejar-kejar mahasiswa yang punya keinginan supaya lulus tepat target (waktu itu aku menargetkannya Agustus udah wisuda, hehe)

Sampai akhirnya tiba di minggu pertama bulan Juni. Saat itu aku lebih sering ke kampus, shift kerjaan part time-ku beberapa ada yang aku ganti ada pula yang aku lelang buat ngurangin, supaya bisa fokus revisian. Seminggu pertama sebelum tanggal 10 Juni tiap hari aku datang ke kampus, entah ketemu dosen atau nyari bahan tambahan di perpus. Seminggu itu, setelah konsultasi skripsi dengan hasil skripsiku dicoret-coret, sepulangnya ke kos langsung aku revisi. Aku hanya ingin lulus pak T.T ~

Besoknya datang ke kantor beliau, nunggu lagi, merenung di pinggir koridor sambil berdoa, berharap bapaknya ada, bapaknya lagi nggak sibuk, dan bapaknya mau kasih tanda tangan acc.

Waktu itu, pikiranku sama seperti waktu terlambat user interview di Gardep. Menganggap bahwa ini adalah kesempatan terakhir aku supaya bisa ngejar yudisium bulan Juli. Saat itu aku juga udah sering tanya ke TU soal jadwal ruang ujian yang dipakai. Dan yang tersisa waktu itu tinggal di akhir-akhir bulan sekitar tanggal 20-an ke atas. Kalau aku nggak bisa sidang bulan Juni, aku khawatir jadi nggak bisa ikut yudisum bulan Juli. Soalnya bulan Juli juga kepotong puasa yang ada hari libur, otomatis jadwal konsultasi skripsi juga berkurang, waktu ku semakin menipis.

Dan Alhamdulillah, Allah Maha Baik. Hari itu, hari Jumat tanggal 10 Juni 2016 di ruang kerja Dosen Pembimbingku, gedung F04 (kalau nggak salah), Bapak dengan baik hati membubuhkan tanda tangannya dilembar persetujuan yang tiap kali aku konsultasi selalu aku ganti tanggalnya, siapa tahu hari itu di-acc, wkwk

acc ~~~~


Tapi perjuangan tidak sampai situ yorobun  ~

Jalan penuh liku masih menghadang ternyata. Setelah selesai mengurus adminitrasi pendaftaran sidang dan memperoleh dosen penguji, kini saatnya bernegosiasi soal jadwal ujian dengan para dosen penguji. Selama proses negosiasi itu, seperti teman-teman yang pernah merasakan, kita/aku bolak-balik ruang TU – ruang dosen penguji utama – ruang dosen pembimbing skripsi – ruang dosen sekretasi penguji. Nggak seberapa sih, ku  yakin pasti ada yang lebih syulit :”

Sempat waktu itu udah mau fix, tanggal 27 atau 28 Juni untuk sidang. Eh tapi ternyata dosen penguji utamaku sudah ada jadwal nguji juga, dan kata beliau nggak bisa double. Lalu akupun harus ganti jadwal lagi, ke ruang TU lagi nyari jadwal kosong, lalu ke ruang dosen penguji utama, lalu ke ruang dosbing, lalu ke ruang dosen sekretaris penguji. Dan Allhamduillah, sekali lagi Allah Maha Baik, tanggal 29 Juni itulah hari dimana akhirnya aku bisa Sidang Ujian Skripsi yeaaahhh ~

Moment of last chance ini ternyata nggak hanya sampai sidang skripsi. Hari dimana aku ujian itu adalah minggu terakhir sebelum liburan puasa dan lebaran, sekitar empat atau tiga hari sebelum liburan. Otomatis jadwal untuk bimbingan setelah sidang jadi semakin sedikit. Aku pun kembali gelisah, gundah, gulana, galau ~

Kalau nggak salah (soalnya aku lupa) untuk bisa ikut yudisium bulan itu, paling enggak tiga atau tujuh hari sebelum hari yudisium udah daftar. Itu artinya, setelah liburan lebaran, aku hanya punya waktu sekitar dua minggu untuk mengurus revisian, minta tanda tangan, dan ngeprint hard file-nya ditambah harus kerja juga biar ~ wkwkw

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, dulu itu hectic tapi seru. Dulu aku sering kali bilang sama diri sendiri tiap kali sedang merasa tertekan dengan tugas-tugas kuliah, “keadaan hectic kayak gini, moment kayak gini, suasana nuga ribet kayaknya, pasti besok-besok bakal dikangenin” dan itu ternyata benar  ~ I miss that old days :”

Dan sekali lagi, Allah Maha Baik. After through many revision with those two lecturers, on July the nineteenth, I got their signature. Akhirnya ku bisa yudisium bulan Juli !!

Proses tidak akan mengkhianati hasil ~

Monday, March 11, 2019 | K | merasa tertekan karena nulis ini nggak kelar-kelar, hehe