Tulisan oleh Febriani Eka Puteri. Di posting disini untuk menunjang artikel Buku Bulan April.
21 September 2016
21 : 57
Di era digital saat ini, tak terhitung berapa kali dan berapa banyak orang yang menjawab “Googling aja. Googling gih. Coba googling.” Saat ditanya/mendapat pertanyaan.
Semakin ke sini, semakin sedikit menemukan orang-orang yang mau diajak berdiskusi, menebar ilmu dan pengalamannya, atau sesederhana menjawab pertanyaan orang-orang semaksimal mungkin sebelum nyaranin googling.
Logikannya, orang nanya ke orang lain itu karena : (1) Dia udah googling tapi belum nemu yang dicari secara pas; (2) Percaya sama capability orang yang ditanya; (3) Kepo/urgen sesuatu, tapi gak punya waktu banyak untuk googling; (4) Senang berinteraksi langsung dengan manusia; (5) Emang orang males gak mandiri alias nanya tanpa cari lebih dulu.
Hal-hal yang terjadi dalam perkembangan teknologi membuat rasa menghargai semakin tipis. Menghargai kepercayaan orang yang bertanya, menghargai waktu orang yang menjelaskan, menghargai momen/waktu/ruang interaksi. Apa-apa dengan mudah dijawab “googling aja sih”. Seolah-olah semua hal bisa didapat dari Google. Sedikit sekali (dari perspektif saya, bukan generalisasi) orang yang terbuka dengan interaksi langsung, diskusi nyata, saling membangun pemahaman lewat berbagai perspektif, saling menyebar ilmu, saling bertukar informasi secara langsung, dan saling sama-sama belajar. Akhirnya, orang-orang yang bisa mengakomodasi hal-hal tersebut menjadi punya nilai/value sendiri.
Komentar
Posting Komentar