sumber gambar google |
sebuah kelanjutan cerbung 6 tahun lalu ~
Keesokan harinya Paijo dikawal Pasukan Bhayangkara menuju TPA.
"Wah
lihat itu! Ada mobil bagus." Seru Inem pada teman-temannya.
"Eh
iyaa.
Eh
lihat! Itu bukannya mas Paijo ya? Yang keluar dari mobil itu loo!" Sunarti
memberitahu teman-temannya. Salah seorang pengawal menggelar karpet merah di depan
pintu mobil. Paijo keluar dan berjalan layaknya seorang Presiden. Memakai
kacamata hitam, dia terlihat sangat berwibawa.
Orang-orang di perkumuhan terpesona melihat perubahan Paijo yang drastis.
Orang-orang di perkumuhan terpesona melihat perubahan Paijo yang drastis.
"Paijo!
Ini elo Jo? Weleh-weleh, keren amat lo? Abis dipermak di mana?" Tanya
Bokir, salah seorang teman Paijo. Paijo tidak menjawab, dia memberi isyarat
pada pengawal.
"Maaf
! Anda menghalangi jalan Presiden Jo. Silakan anda minggir dari karpet
ini!" Kata pengawal seraya mendorong Bokir agar menyingkir dari karet. Paijo menuju panggung
kecil yang sudah disiapa oleh para pengawalnya. Panggung itu terletak di
pinggir jembatan sungai Cikumuh dekat TPA. Dengan memakai megaphone dia
berorasi.
"Sodara-sodara,
sebangsa dan setanah air, senasib sepenanggungan. Indonesia adalah negara yang
kaya raya, negara yang memiliki berbagai jenis kebudayaan yang telah mendunia
dan keindahan panorama alam yang sangat mempesona. Tapi mengapa, surga dunia
ini harus terkotori oleh jamahan tangan-tangan para tikus pemakan uang . .
."
"Paijo
ngomong apaan To? Nggak ngerti gue!" Tanya Bokir pada Karto.
"Elu
aja nggak ngerti, apalagi gue!"
"Hoi
Jo! Lu ngomong apaan sih? Kita-kita kan nggak ngerti apa yang lu omongin. Bahasa
lu tinggi banget, udah deh to njuk point aja!"
Karto
menginterupsi orasi Paijo.
"Sstt!!
To do point, bukan to njuk!" Bisik Bokir mengoreksi.
Paijo diam sesaat
Paijo diam sesaat
"Hmm
. . . Baiklah, langsung pada pokok persoalan. Semua menteri dan anggota DPR
terlibat dalam korupsi besar-besaran. Bahkan, wakil presiden adalah ketua dari
OKI alias Organisasi Korup Indonesia. Saya selaku Presiden Republik Indonesia
ingin menjadikan kalian, masyarakat perkampungan kumuh ini sebagai
Menteri-menteri dan anggota DPR . . ."
"Tunggu
Presiden!" Salah seorang pengawal memotong pidato Paijn.
"Mana
mungkin, masyarakat kampung kumuh ini menjadi pejabat negara. Mereka tidak
memiliki pendidikan, jadi bagaimana mungkin mereka dapat menjalankam manajemen
pemerintahan."
Paijo menjawab dengan tengan "Memang mereka tidak berpendidikan, tapi mereka memiliki hati. Hati peduli terhadap sesama. Tidak egois dan tidak akan uang negara maupun rakyat. Ada gunanya mereka tidak berpendidikan, jadi mereka tidak akan tahu cara berkorupsi yang baik dan benar."
Paijo menjawab dengan tengan "Memang mereka tidak berpendidikan, tapi mereka memiliki hati. Hati peduli terhadap sesama. Tidak egois dan tidak akan uang negara maupun rakyat. Ada gunanya mereka tidak berpendidikan, jadi mereka tidak akan tahu cara berkorupsi yang baik dan benar."
Para
pengawal terkejut tak dapat berkata apa-apa, sedang para warga kumuh sangat
bergembira. Mereka tidak menyangka, akan dijadikan menteri dan anggota DPR.
Satu-satu mereka memberi salam pada Paijo dan mencium. Bersorak-sorei
mengelu-elukan Paijo.
"Hidup
Presiden Paijo!"
"Hidup
Presiden Paijo!"
"Hiduupp
. . !"
Byuurr!!
Paijo
terjatuh ke sungai, dia terdorong orang-orang yang berebutan ingin bersalaman
dengannya. Paijo gelagapan, dia tidak bisa berenang.
"Tolong,
tolong! Tolong aku!" Teriak Paijo
***
"Jo!
Jo! Bangun Jo!" Paijo terbangun, bajunya basah kuyup. Dilihatnya
sekeliling.
Sampah! Didepannya ada Emak, yang menatapnya dengan garang, membawa ember kosong.
Sampah! Didepannya ada Emak, yang menatapnya dengan garang, membawa ember kosong.
"Huh
bauk!! Emak nih apa-apaan sih. Masak aku disiram air comberan!"
"Kamu
itu yang apa-apaan! Disuruh kerja, malah enak-enakan tidur! Mimpi apaan to,
sampai susah dibangunin! Tuh lihat, temen-temen kamu udah dapat sampah banyak.
Lha kamu, satu sampah aja belum dapet!
Ayo
cepet kerja! Anak kalo nggak disuruh nggak mau kerja!" Paijo bangkit
berdiri, menuju puncak tumpukan sampah. Dia sadar, ternyata semua itu hanya mimpi. Mimpi setinggi
langit. Bagaimana
mungkin seorang gembel menjadi Presiden.
THE
END
Diedit lagi tanggal 10 April 2019. Cerbung
pertama dari enam tahun yang lalu.
Komentar
Posting Komentar