Hai hai, review Bulan Buku akhirnya memasuki episode keempat, haha. Bulan ini aku meniatkan untuk membaca buku yang lebih berfaedah dari bulan kemarin, dan Alhamdulillah buku bulan ini Insya Allah bermanfaat, kekeke ~
MENENTUKAN ARAH - KURNIAWAN GUNADI DAN AJI NUR AFIFAH
Sejujurnya dulu waktu pertama kali buku ini terbit, aku nggak begitu minat ingin memiliki, walaupun yang ngarang adalah salah satu penulis favoritku, alasannya simply but so childish, soalnya beliau mau nikah, jadi aku kayak merasa kehilangan gitu, padahal memiliki saja tydaa ~ wkwkw
Sebagai pengikut dari jaman tumblr waktu belum kena issue blokir, waktu beliau mulai merintis buku pertamanya Hujan Matahari yang sesuai banget sama orang yang lagi mengalami QLC (quarter life crisis), tulisan-tulisan beliau ini mengena sekali yorobun ~
Tapi semua itu berubah, sejak negara api menyerang, dan pertanyaan-pertanyaan yang semula biasa saja menjadi semakin annoying karena kerap ditanyakan, hahaha
Kalau bukan pertanyaan yang diatas ya “Udah punya calon belum?”.
Terus aku jadi mulai mikir deh, soalnya yang tanya saudara sih, kalau orang lain mah bodo amat, ini sodara beberapa kali tanya dan ngasih wejangan-wejangan juga. Lalu aku semakin mikir dan akhirnya memutuskan untuk beli buku ini. Soalnya kata orang dan kata di goodreads ini cocok untuk nambah ilmu pranikah ~ wkwkw
Setelah baca buku ini, bukannya jadi pengen cepet-cepet nikah tapi malah jadi mikir, hmm… ternyata banyak banget hal-hal yang butuh dipelajari sebelum meniqaa yorobun ~
Isi buku ini adalah kumpulan tulisan dari kedua pasangan yang dipersatukan pada bulan September tahun 2016. Buku ini juga digunakan sebagai souvenir untuk pernikahan mereka.
Berisi tentang pemaknaan-pemaknaan dua insan ini akan pernikahan. Keduanya seakan berkontemplasi dalam mencari arti sesungguhnya dari sebuah pernikahan. Dari buku ini, kita dapat menambah wawasan mengenai apa-apa yang harus dipersiapan dalam menyambut pernikahan. Tidak hanya tentang pasangan atau perayaan tapi yang lebih penting adalah apa tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dari sebuah pernikahan, dan hal itu penting untuk didiskusikan sebelum meniqaa ~
Kalau yang aku tangkep dari buku ini, ibaratnya pernikahan itu seperti perjalanan ke sebuah kota A. Sebelum ke kota A kita harus menentukan mau naik angkutan yang mana, arahnya angkutan ini sama nggak, dengan tujuan perjalanan kita. Tanya sama orang atau supirnya ini angkutan bener atau nggak menuju kota A. Jangan sampai asal naik, terus pakai alas an “lihat gimana nanti atau yang penting jalan dulu”, lalu setelah jalan baru sadar kalau arahnya bukan ke kota A terus akhirnya turun dijalan. Huehue ~
Gaya tulisan dalam buku ini seperti catatan harian dengan diksi yang apik dan cukup membuat kita menganggukkan kepala seolah setuju dengan cerita yang dibawakan penulis.
Buku ini terbagi menjadi beberapa sub bagian yang masing-masing berisi tulisan pendek hingga panjang dari sudut pandang si laki-laki dan perempuan. Mulai dari tentang nasihat orang tua, makna pernikahan, makna berjuang, makna pencarian, makna sepakat, makna perayaan, makna pasangan, makna keluarga, makna anak, makna harta, makna rumah, menentukan arah, hingga jejak perjalanan keduanya sebelum akhirnya dipertemukan untuk bersama.
Dari sudut pandang sang istri, memandang makna pernikahan sebagai sebuah kolaborasi yang paling tinggi artinya pernikahan adalah kolaborasi dua insan untuk lebih bermanfaat bagi orang-orang disekitar, pernikahan membawa dampak manfaat bagi lingkungan sekitar. Makna pernikahan yang lain yaitu pernikahan adalah komitmen yang dipegang sepenuh hari, pernikahan adalah proses belajar yang gigih, dan pernikahan adalah ibadah yang tiada pernah berhenti.
Dalam buku ini adalah salah satu yang menjadi bagian favoritku yaitu di sub bagian tentang makna pasangan, judulnya Saya (klik disini untuk membaca). Ini menambah sudut pandangku mengenai pemaknaan akan pasangan. Bahwa bagaimanapun bentuk dan wataknya nanti ada hal-hal yang tidak bisa kita ubah dan hanya mampu kita terima dengan segala konsekuensinya, karena kita sudah memilih dia jadi bagaimanapun kita harus bertanggung jawab dengan pilihan itu.
Bagiku buku ini rekomen sekali untuk kita kaum fakir asmara yang sedang menunggu datangnya jodoh, wkwkwkw. Beberapa bagian dalam buku ini cukup bikin baper tapi sekaligus mikir, eh bener juga yaa. Sisakan banyak yang juga bisa mikir kayak gini Ya Allah, Amin
Hihihi
Maka dari itu, untuk kaum jojoba yang senasib sepenanggunang, yang pengen nikah tapi masih mikir ini itu, mari kita perbanyak belajar kiat kiat menjalani pernikahan. Jadi kalau misal kamu sudah capek sekolah, capek kerja, dan pengen nikah aja, (mengutip kata-kata mas gun) nikah itu bukan menyelesaikan masalah, tapi nambah masalah, karena yang tadi masalahnya hanya datang dari satu kepala setelah menikah nambah jadi dua ~ hehehe
KOMET MINOR – TERE LIYE
Buku terakhir dari saptalogi petualangan tiga sekawan di dunia paralel, Raib Ali dan Seli. Diakhir buku Komet diceritakan bahwa tiga sekawan ini dikhianati oleh Si Tanpa Mahkota yang menyamar menjadi seorang kawan baru yang bernama Max.
Sayangnya saat ketiga sahabat ini mengetahui bahwa Max adalah seorang penipu, mereka sudah terperangkap dalam jaring dan tak bisa bergerak. Tapi bantuan selalu datang untuk mereka yang memiliki niat baik. Dengan kemampuan konsentrasi Ali, dia berhasil mendatangkan bantuan dari seorang yang pernah menculik mereka bertiga, dia adalah Batozar si Master B.
Dengan bantuan Master B, mereka dapat terbebas dan akhirnya bisa masuk ke portal menuju Klan Komet Minor menyusul si Tanpa Mahkota.
Klan Komet Minor adalah sebuah klan dengan teknologi lebih canggih daripada klan-klan di buku sebelumnya. Divisualisaikan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan yang hidup Klan Komet Minor memiliki bentuk dan rupa yang aneh, seperti mikroorganisme kasat mata di Klan Bumi.
Penduduk Klan Komet Minor merupakan nonmaden, tapi bukan hanya raga manusianya saja yang berpindah, rumah, tanah, dan lingkungan sekitar seperti satu kota juga berpindah dengan menggunakan teknik teleportasi.
Misi mereka di Klan Komet Minor adalah mencegah si Tanpa Mahkota mendapatkan pusaka yang akan membuatnya semakin kuat demi menguasai seluruh klan. Diperjalanan, mereka bertemu dengan orang-orang yang memberikan petunjuk dimana lokasi pusaka tersebut berada.
Pusaka tersebut berbentuk tombak. Dulu, saat si empu pusaka membuat tombak itu adalah demi menjaga keseimbangan antar klan agar tetap damai, tetapi seiring berjalannya waktu, banyak orang yang menginginkan senjata itu demi kepentingan pribadi dan ambisi untuk berkuasa.
Maka sebab itu, sang empu pusaka berniat menghancurkan pusaka tersebut dengan membagi tombak menjadi tiga bagian dan disembunyikan disuatu tempat dan dijaga oleh para pemburu.
Dalam perjalanannya, ketiga sahabat dan Master B bertemu dengan Entre, Archi, Kulture, dan Finale, mereka dulunya bekerja sebagai tim pemburu, dan tiga diantara mereka adalah penjaga tombak itu.
Satu persatu, Ali, Raib, Seli, dan Master B berhasil mengumpulkan bagian tombak yang terpisah, namun ditengah jalan si Tanpa Mahkota berhasil merebutnya, sehingga pertarungan antara dua kubu ini tak terhindarkan.
Dalam buku ini juga muncul tokoh baru seperti SPR4K, ST4R, dan Ratu Calista namun tidak ada penjelasan detail tentang mereka karena Tere Liye akan membuat cerita tentang mereka di buku terbarunya.
Kalau kalian mengira bahwa dibuku ini akan menyelesaikan segala rahasia dari buku-buku sebelumnya, nyatanya tidak. Menurut aku pribadi, buku ini berhasil membuat tarik ulur dengan rahasia yang diungkap namun juga menimbulkan rahasia baru lainnya yang semakin membuat bertanya.
Misal tentang orang tua Ali yang bahkan Seli dan Raib tidak pernah melihatnya. Ada saat dimana Ali harus berbicara tentang keluarga dihadapan banyak orang dalam misi mendapatkan salah satu bagian tombaknya, Dia bercerita tentang seorang anak yang dilahirkan saat badai, dan orang tuanya harus meninggal, lalu dia harus hidup dengan belasan pembantu dan berilusi kalau orang tuanya dalam perjalanan di luar negeri dan pasti akan pulang. Tidak jelas apakah cerita anak itu adalah tentang Ali atau bukan, yang jelas bahwa ada misteri tentang keluarga Ali yang tidak diungkap dalam buku ini.
Lalu tentang garis lurus keturunan murni si Tanpa Mahkota. Semula orang berpikir bahwa Raib yang sama-sama datang dari Klan Bulan adalah keturunan si Tanpa Mahkota, tapi ternyata bukan. Ternyata keturunan si Tanpa Mahkota adalah diantara kedua sahabat lainnya.
Dibuku ini rahasia tentang orang tua Raib juga tidak diungkap dan akan diceritakan dalam buku tersendiri berjudul NEBULA. Juga tentang kucing Raib si Putih ternyata dia punya kisah tersendiri pula. Hmmm makin penasaran yorobuuuun ~ siap siap nabung untuk buku selanjutnya, wkwkwk
MIND TRAVELER – FERBIANI EKA PUTERI
Alasan beli buku ini yang pertama karena katanya buku ini nggak akan dicetak ulang, jadi hanya ngabisin stock, lalu aku baca di goodreads juga reviewnya banyak yang bilang bagus. Buku ini pun yang mendistribusi adalah Langit-langit YK yang mana juga menelurkan buku Menentukan Arah. Jadi banyak alasan untuk membelinya, haha
Isi buku ini adalah kumpulan pemikiran, perjalanan, dan perenungan si penulis yang dibagi dalam beberapa sub bagian pertahun. Mulai dari tahun 2011 sampai 2016. Buku ini sebenarnya seperti jurnal atau diari sang penulis dalam pengamatannya terhadap hidup dan lingkungan sekitarnya.
Inti kejadian-kejadian dalam buku ini sebenarnya juga sering dialami oleh orang-orang pada umumnya, hanya saja mungkin tidak banyak yang memahami dan mengamati secara mendalam seperti si penulis.
Seperti misal, aturan tak tertulis dalam minjam motor tetangga atau temen, setelah kita pakai, kita ganti isiin bensin. Atau misal lagi jalan sama temen, mampir sana sini yang parkirnya harus bayar, yaa gantian bayar parkirnya. Entah disadari atau tidak, tapi naluri atau insting untuk “gantian berbuat baik” itu ada dalam diri manusia.
Atau kasus lain, misalnya dalam hal pertemanan. Kita cenderung berteman sama orang-orang yang sefrekuensi dengan kita. Sefrekuensi disini maksudnya kita lebih nyaman bergaul sama orang-orang yang ngomongnya “nyambung” sama kita.
Buku ini mengajak kita untuk lebih peka terhadap diri sendiri, tujuannya kalau kita sudah tahu bagaimana seluk beluk diri ini, kita juga jadi lebih peka terhadap lingkungan, lebih bisa empati sama orang lain.
Memang kalau dibaca-baca, isi buku ini bersifat subyektif karena berdasar pengalaman pribadi si penulis, tapi nggak ada salahnya juga kalau terinspirasi buat lebih ngubek-ubek diri sendiri.
Beberapa tulisan di buku ini ada yang aku posting, yang menurutku “ini aku setuju banget, wkwk”. Kalau baca silakan klik link dibawah ini :
Sekian
Selesai di Hari debut solonya Jinyoung, 26 April 2019 dan diedit lagi pada 27 April 2019 Hari Ulang Tahun Ibuk dan Hari pertama Fanmeeting Jinyoung di Seoul| K
Komentar
Posting Komentar