Langsung ke konten utama

Postingan

Mukadimah untuk Menu Amor

Aku kepikiran untuk membuat pages ini setelah baca tulisan Masgun dalam buku Menentukan Arah karya beliau dengan istrinya. Tulisan itu jadi bikin aku sadar diri bahwa untuk menuju fase tersebut diperlukan persiapan fisik dan psikis, dan ilmuku tentang fase itu masih jauh dari kata cukup.  Jadi sembari mengisi hari-hari jombloku supaya lebih berfaedah, pages ini bertujuan sebagai ladang untuk belajar tentang fase dua insan yang menjalin kasih. Mungkin kedepannya akan ada beberapa tulisan yang so uwu dan bikin baper. So, untuk mengawalinya, sebuah tulisan yang aku rewrite dari buku Menentukan Arah karya Kurniawan Gunadi dan Aji Nur Afifah dengan judul Saya. Pasangan akan menjadi orang yang mengetahui, paling dekat, paling lama bersama, juga paling intim. Pasangan akan menjadi belahan jiwa, menjadi orang pertama yang ditemui setiap hari. Menjadi rekan dalam berjuang, menjadi sahabat, dan mungkin juga menjadi rival. Pasangan adalah orang asing yang dijadikan dekat melalui pernikahan,

Sidang Skripsi - Moment of Last Chance Part 2

Kedua, tentang Sidang Skripsi. Tulisan ini dibuat setelah tak sengaja melihat sticky notes yang ada dilaptop yang masih setiap menghiasi desktop. Notes ini bertuliskan : Notes nya nggak aku hapus dari dulu ~ “bismillahirahmanirahim, INGET !! JANGAN seneng-seneng dulu sebelum skrispi di ACC buat sidang . bismillah semoga besok jumat 10 juni di acc yaa.. amin amin amin ya Allah”  Kalau nggak salah aku nulis notes ini beberapa hari sebelum tanggal 10, sembari mengerjakan revisian yang tak kunjung mendapat acc. Dan Alhamdulillah, bagai doa yang mujarab, harapan ini akhirnya tercapai. Di lembar persetujuan skripsi ada tanda tanggan Pak dosen pembimbingku.  Ini bermula ketika aku sudah vakum mengerjakan skripsi kurang lebih dua bulan karena keasyikanku untuk kerja part time. Kadang heran sama diri sendiri, disaat suatu hal butuh dikerjakan secara serius, mendalam, dan butuh penelitian macam skripsi ini, aku malah nyari sambilan yang lain yang jelas-jelas akan menyita w

Buku Bulan Maret

Bulan maret ini lebih banyak baca e-book , tepatnya aku kebanyakan baca fanfic dari wattpad, ( soalnya lagi nggak mood baca buku fisik. Ini moodnya lagi suka cerita yang halu bin unfaedah, daripada cerita dari buku-buku yang 'lebih kelihatan' berfaedah.  Fanfiction adalah fiksi penggemar, yang mana penulisnya menggunakan tokoh-tokoh idola sebagai karakter dalam cerita yang ditulis. Kebanyakan yang aku baca tokohnya adalah idol kpop, tapi ada juga yang dari dalam negeri atau dari barat, tergantung kesukaan, bebaaass ~  Namanya juga fanfiction, ceritanya jelas fiktif atau tidak nyata alias halu semata dan jelas tidak masuk akal. Bagi penggemar komik atau manga jepang mungkin tahu dengan istilah Yaoi, Fujoshi, Uke, dan Seme , yah fanfic juga nggak jauh-jauh dari istilah-istilah diatas.  Sejujurnya aku agak takut nulis tentang ini, takut sama pandangan orang yang bakal bilang “Wih, nggak nyangka, dia bacaannya kayak gini” atau “Wah, blablabla...  Hehehe XD Tapi

My Stupidty -Moment of Last Chance Part 1

Seingatku ada tiga hal yang benar-benar aku lakukan dengan sepenuh hati dan bersungguh-sungguh seolah-olah itu adalah kesempatan terakhir. Seolah-olah nggak akan ada hari esok. Tiga hal itu adalah Pendaftaran Garda Depan 56 (Gardep), Sidang Skripsi, dan GPP.  Pertama tentang pendaftaran Garda Depan 56. Sebenarnya aku tahu tentang kerja part time ini sejak semester empat. Waktu itu baru wacana ingin doang belum ada actionnya. Lalu saat aku semester enam, aku lihat pendaftaran Gardep 54. Karena penasaran, iseng-iseng aku daftar dengan mengisi form online yang telah disediakan. Tapi saat itu, aku seperti masih antara ingin - nggak ingin kerja part time, mengingat saat itu aku juga akan KKN.  Setelah iseng-iseng daftar, harusnya menyerahkan berkas-berkas pendukung ke kantor Yogyatorium (Ytr) tapi karena saat itu keinginan masih ngambang, berkas-berkas itu nggak aku kumpulkan. Dan tentu saja pengalaman untuk menjadi Gardep 54 lewat begitu saja. Terhempas, terlupakan bersama kegiat

Buku Bulan Februari

Yeay, konten Bulan Buku memasuki bulan kedua. Tapi seperti yang sudah aku duga setiap kali diawal aku selalu semangat buat bikin ini itu, baru masuk bulan kedua semangat itu sudah kendor karena saking toleransinya sama diri sendiri. Kadang suka heran sama diri ini.  Tapi demi kelancaran blog ini, demi menjaga komitmen dengan konten bulan buku – review tipis ala-ala, maka dengan besar hati kutulislah beberapa tentang buku (yang belum sepenuhnya selesai dibaca) bulan ini ~ Check it out ~ BERTUMBUH – SATRIA DKK (BAGIAN 1)  Penulis buku ini ada lima orang yaitu Satria Maulana, Kurniawan Gunadi, Iqbal Hariadi, Mutia Prawitasari, Novie Ocktaviane Mufti. Buku ketiga yang aku beli dari seorang penulis yang aku tahu dari tumblr. Buku ketiga yang aku beli dari Langit-Langit Creative, kadang aku ngrasa kayak bucin kalau distributor ini ngeluarin buku, bawaannya pengen punya ~ heuheu TIM : Bulan ini aja aku beli dua buku dari Langit-langit, salah satu alasannya karena

Berprasangka yang Baik

Oleh : Mutia Prawitasari dalam buku Bertumbuh Tulisan pendukung Buku Bulan Februari Pernahkan kamu merasa risih atas sesuatu yang dikatakan (dan tidak dikatakan) oleh orang lain? Atas sesuatu yang dilakukan (dan tidak dilakukan) oleh orang lain? Bahkan, atas sesuatu yang dituliskan (dan tidak dituliskan) oleh orang lain?  Mereka bertanya apa kabar, kamu pikir mereka riya dan pamer. Mereka bertanya kapan lulus, kerja dimana, kapan menikah, sudah hamil atau belum, kapan punya adik lagi, dan sederet pertanyaan lain, kamu pikir mereka mengintimidasimu. Mereka menulis sesuatu yang berbeda pendapat denganmu, kamu pikir mereka menyindir bahkan menyudutkanmu.  Pernahkan kamu merasa malu karena ternyata semua itu belum tentu benar? Yang menanyakan kabarmu, bagaimana kalau dia memang peduli denganmu? Yang bercerita tentang kebahagiaan, bagaimana kalau dia sedang belajar mensyukuri hidupnya? Yang bertanya kapan lulus, kerja dimana, dan seterusnya, bagaimana kalau dia hanya menca

Sereceh Komitmen

Oleh : Novie Ocktaviane M dalam buku Bertumbuh Tulisan pendukung Buku Bulan Februari Apakah yang pertama kali muncul di benakmu ketika mendengar kata komitmen? Apakah itu harus selalu berkaitan dengan perjanjian yang dilakukan oleh dua orang dalam situasi formal, dengan pembubuhan tanda tangan hitam diatas putih? Apakah itu harus selalu berkaitan dengan suatu perjanjian yang dimiliki oleh dua orang yang memilih untuk memutuskan hidup bersama dalam bahtera bernama keluarga? Tentunya, komitmen tidak harus melulu berkaitan dengan hal-hal besar semacam itu. Secara umum, komitmen diartikan sebagai perjanjian untuk melakukan sesuatu. Ini berarti bahwa komitemn bermakna sangat luas. Tidak hanya melakukan perjanjian dengan orang lain, tetapi juga dengan diri sendiri. Tidak hanya tentang perjanjian mahapenting, tetapi juga tentang perjanjian-perjanjian kecil dalam kehidupan sehari-hari.  Contoh paling sederhana dari sebuah komitmen adalah janji temu, semisal dua orang yang salin

Point of View

Mendapatkan ide untuk menulis ini setelah melihat begitu banyak fancam Konser Wanna One Therefore hari keempat alias hari terakhir, akhirnya masa promosi Wanna One telah selesai, para member kembali ke agensi masing-masing. Tapi tulisan kali ini nggak akan membahas tentang Wanna One, hanya saja kadang inspirasi itu datangnya nggak diduga-duga. Ini tentang ketakutan dan keresahan saya akan sudut pandang atau asumsi-asumsi yang entah itu nyata atau hanya bayangan semata.  (Btw di tulisan ini aku pakai kata ganti “SAYA”, udah nulis pakai “Aku” tapi jatohnya kok  wagu. ) Pernah tidak? Kalian melihat status, caption, atau story orang lain yang isinya keluhan mereka tentang kerjaan atau makanan atau bahkan tentang hidup , lalu kalian tetiba berpikir “nih orang kok ngeluh sih, pokoknya aku nggak mau ngeluh kayak dia, mengeluh tuh nular, aku kudu lebih semangat dari dia!” begitu kata dalam hati. Pernah nggak? Saya? Pernah.  Bermula ketika pagi ini saya scrolling story WA di daftar kontak, saya

Buku Bulan Januari

Demi konsistensi dan komitmen dalam mengaktifkan blog, jadi aku memutuskan untuk membuat konten baru tentang review buku, dengan memaksakan diri untuk membaca minimal tiga atau empat buku setiap bulannya, ya kalau bisa sih lebih, tapi tergantung mood ~ haha So here we go ~   CHEROS DAN BATHOZAR – TERE LIYE Ada dua bagian cerita, pertama tentang Ceros kedua tentang Batozar. Ceros adalah jelmaan dari dua saudara kembar yang berasal dari Klan Aldebaran, sebuah klan kuno yang menjadi klan pendahulu sebelum klan-klan yang lain, (yang mungkin akan ada disekuel selanjutnya,  aku sih berharapnya begitu, haha). Dua saudara kembar ini memiliki kutukan yang menyebabkan mereka berubah bentuk menjadi seekor monster buas yang disebut Ceros. Ketika dalam kondisi sebagai Ceros, mereka akan berubah menjadi  monster badak raksasa yang buas, liar, dan merusak segalanya. Mereka juga memiliki kemampuan untuk memanipulasi ruang dan waktu. Sehingga tempat dimana kembar ini hidup sekaligus tempat tersesatn