Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Through The Songs

Bicara soal lagu, sebenarnya aku tipe orang yang  hanya menikmati satu jenis penyanyi atau band atau musik dalam satu kurun waktu. Jadi misal saat ini aku lagi suka sama lagu-lagu Wanna One nanti yang ada di playlist GOM playerku juga hanya full album lagu-lagu mereka. Aku puter ulang-ulang sampai bosen. Rencananya mau masukin lagu-lagu Wanna One yang sedang aku suka saat ini, tapi karena terlalu banyak dan fangirl alert (wkwkw)  jadi aku buat di tulisan yang berbeda.    Sebagai seorang yang suka mendengarkan musik, aku punya beberapa lagu yang dulu jadi playlist favoriteku ya sampai sekarang masih sih. Pokoknya kalau dengar lagu ini dimana gitu, pasti mikir “Ah lagu ini dulu sering banget aku puter dari pada lagu yang lain.” Cus langsung saja silakan baca ~ PEREMPUAN HUJANKU  - THE RAIN Dulu aku sering cari lagu-lagu yang berhubungan sama hujan. Biar waktu hujan terus dengerin lagu ini, galaunya tambah enak, hahaha. Lagu ini berkisah tentang seorang pria yang men

Perjalanan Membuat 11 Fanart

Angka 11 “Sebelas” selalu menjadi angka terfavorit. Padahal angka ini sebenarnya tidak ada, hanya gabungan dari angka satu dan satu. Mungkin karena kelahiran dan huruf nama ku berhubungan dengan angka sebelas, jadi terbawa suasana untuk menjadikan angka yang dianggap angka sial oleh suatu negara (aku lihat di on the spot ) sebagai kesukaan bagiku. Bicara soal angka sebelas, dalam blog ini aku punya beberapa tulisan dengan label “kesebelasan favorit”. Label itu ku dedikasikan kepada sebelas anggota idol yang dipilih oleh warga korea. Tidak lain dan tidak bukan adalah Wanna One. Kata orang “What bad for your he(art) is good for your art” , makanya karena aku merasa “bad” dengan Wanna One yang bentar lagi bubar jadi terbitlah tulisan ini. Sebenarnya aku punya satu dua tulisan yang lebih berfaedah dari pada ini, yang satu masih di word belum selesai karena butuh banyak riset ( nggaya ) dan ide pendukung untuk mengembangkan diksinya supaya kalimatnya lebih apik gitu, yang kedua su

Pine Tree

Kalau saja aku nggak menunda untuk merealisaikan ide ini dulu, mungkin tulisan ini sudah selesai sejak lama, tapi mumpung hari ini momentnya pas dengan peringatan hari ibu, jadi tulisan ini didedikasikan untuk memperingatinya. Tapi aku nggak berharap ibuk baca tulisan ini, malu ya ampun ~ wkwkwk sumber gambar  Judul tulisan ini terinspirasi dari lagu Wanna One dengan judul yang serupa (tetep ya ada unsur kpopnya, haha). Aku nggak tahu bagaimana penggemar lain memandang arti dalam lirik lagu Pine Tree, tapi bagiku, selain cocok untuk sepasang yang memadu kasih, lirik dalam lagu ini juga cocok untuk menggambarkan perasaan anak terhadap orang tuanya. Menurutku loh ya, hee ~ Nggak semuanya sih, tapi beberapa bagian dalam lirik lagu ini kalau aku baca artinya aku jadi keinget sama ibuk atau bapak, hehe Seperti lirik dibawah ini, akan aku bagi menjadi beberapa bagian disertai dengan sedikit penjabaran ala ala dalam bentuk sebuah cerita. manhido sok sseogyeossjy

Sorry for Unfollowing You

Gramaticall error. Sorry for using my bad English, cause I am to shy when written this with my bahasa, hehe Honestly  I want to write this work  from last month. I already had a lot of ideas which is wandering in my mind, but because some of laziness, it doesn't happen immediately. It started when I began to question my social media’s fate, especially the fate of Instagram content, that I never satisfied with my Instagram feed and I always posted then delete it, more than twice, looking for the purely of beauty feeds. Due to that, I rarely update the real world moments when I’m actually really happy just only because the photos does not fit to my Instagram feeds. Then I remembered a caption in a post that I forgot the account name, but the point is the term “Slave of Instagram”. I don't realize that I had become a slave to Instagram, where every time I go or when there is an interesting moment, I always want some of photos at least is fit for my Instagram feed.