Langsung ke konten utama

Apa Kabar Bo?

Carilah buku yang bisa membuatmu jatuh cinta. Jatuh cinta pada membaca – Anji 
 
Pembaca buku itu kan kita dilatih untuk menganalisa, dan kita dilatih untuk menunda menghakimi sampai baris terakhir pada halamannya, kita akan menjadi orang yang lebih bersabar, berhati-hati untuk menyimpulkan sampai selesai itu satu bab Najwa Shihab dalam Dunia Manji
TMI : Aku sampai nyari wallpaper yang dipakai Najwa Shihab biar serasa kayak dingatkan juga, hihihi

* * *

Sebenarnya aku sempat bingung mau nulis tentang ini dulu atau yang tentang Generasi yang Tumbuh Bersama Harry Potter. Kalau dipikir lagi, tulisan postingan sebelumnya adalah bagian dari tulisan ini. Ya walaupun nyambungya hanya dibagian edisi spesial saja sih ~  

Kalau dibilang hobi membaca sebenarnya aku nggak bisa mengakui. Karena aku merasa nggak hobi-hobi banget. Tapi aku suka buku, aku suka bau buku. Kadang aku juga menargetkan kalau dalam satu bulan ini paling enggak harus beli buku minimal satu, kalau nggak terpenuhi ya rapel di bulan berikutnya. Sayangnya setelah beli buku, kadang nggak langsung aku baca, cuma aku tumpuk di rak buku entah bacanya kapan pokoknya nunggu mood. Kalau istilahnya dalam “kata-kata yang sulit diterjemahkan dalam bahasa indonesia” namanya Tsundoku : leaving a book unread after buying it, typically pilled up together with another unread books

Prinsipnya beli dulu baca nanti, hehe

Yah itung-itung investasi masa depan siapa tahu bisa bikin perpus. Amin ~

Pertama kali kenal Bobo waktu main kerumah saudara jauh ibuk. Disana ada tumpukan majalah Bobo yang udah dibendel rapi. Lalu aku kepingin punya kayak gitu juga. Terus sama saudara Ibuku dikasih deh majalah Bobo anaknya, yang akhirnya menjadi majalah Bobo pertamaku. 

Majalah Bobo edisi tahun 2000-an
sumber gambar : doc pribadi

Kalau foto diatas kelihatan, dibawah tulisan Bobosiana itu ada judul Jendela Baru Akhir Abad XX, kalau dihitung sekarang umur majalah di atas udah seumuran anak SMA kelas dua atau tiga.
Kata ibu, waktu saudara itu datang kerumah, aku pengen Bobo lagi. Sampai akhirnya ibuk memutuskan untuk berlanggaan majalah Bobo lewat bapak tukang koran yang sering keliling pakai sepeda.  Namanya aku lupa pak siapa, duh maafkan aku bapak, semoga bapak tenang disisi-Nya ~
Aku langganan rutin itu dari kelas dua sampai kelas lima, lalu kelas enam udah jarang beli,  tapi kadang beli kalau ada bonus yang menarik aja, dan lagi bapak tukang koran itu juga jarang kelihatan sampai akhirnya aku mendengar kabar kalau ternyata beliau sudah meninggal. Lalu sampai saat ini terakhir kali aku beli cuma majalah Bobo yang ada Harry Potter-nya, dan itu sudah bertahun-tahun yang lalu.
Tidak wajar kalau aku membandingkan harga majalah Bobo yang dulu dengan yang sekarang. Kalau dulu jamannya aku masih berlangganan harganya 4000 sampai 8000-an mungkin setara dengan sekarang yang sudah sampai ke belasan ribu rupiah. Tapi harganya itu kadang juga tergantung bonusnya apa, kalau misal agak gedean seperti tas mungkin harganya akan lebih dari harga normal. Tapi bisa dipastikan kalau harga Majalah Bobo dari tahun ke tahun naik, soalnya dulu dari aku kelas dua yang hanya 4 ribu sampai ke kelas lima udah 7 ribuan. Hehe

majalh Bobo tahun 2002 - 2005
sumber gambar : doc pribadi 
Foto diatas adalah tumpukan masa lalu yang selalu aku nantikan di hari kamis. Jadi Majalah Bobo ini terbit setiap hari Kamis dan ulang tahun setiap tanggal 14 April. Kalau sampai sekarang berarti Majalah Bobo sudah berumur 45 tahun yorobun ~

Bonus poster dari Majalah Bobo
sumber gambar : doc pribadi

Bonus poster saat Majalah Bobo  ulang tahun
sumber gambar : doc pribadi
Berlangganan majalah Bobo tidak terlepas dari motivasi untuk mendapatkan bonus yang ada didalamnya. Jadi kadang dua minggu sekali atau  kalau lagi ulang tahun atau kalau lagi ada tema tertentu, Majalah Bobo kadang juga menyelipkan bonus. Bonusnya macem-macem. Mulai dari poster seperti foto diatas. Poster Bobo yang kuning dan biru itu adalah bonus saat Bobo ulang tahun. Ukuran posternya lumayan gede, sekitar 80 x 60 cm kurang lebih. Kalau yang poster Spongebobi, Hamtaro, dan Nemo itu kalau Bobo sedang mengambil tema dari acara tersebut.

Selain poster masih banyak bonus Bobo dalam bentuk lain. Seperti perintilan kecil dalam foto bawah ini :
sumber gambar : doc pribadi

Ada bolpen, lem gliter, bolpen gliter, pin, gantungan kunci, name tag, sabun kertas, mini papan ludo, kartu mainan yang hits pada jamannya.

Pernah juga bonusnya adalah soal latihan pelajaran, buku tips, buku profil artis, note book, atau buku telpon kecil (dulu masih jaman ya pakai buku telpon). 
sumber gambar : doc pribadi

Selain bonus yang kecil-kecil, aku pernah dapat juga yang bonusnya lumayan besar, seperti dalam foto ini :
sumber gambar : doc pribadi

Difoto itu aku dapat bonus celengan Bobo, map Bobo, map tema Harry Potter saat edisi khusus Harry Potter, tas pinggang, dan tempat pensil. Sebenarnya masih ada dua bonus tas Bobo, tapi entah sekarang mereka dimana ):
sumber gambar : doc pribadi
Beberapa bonus di atas ada yang disisipkan secara terpisah. Jadi kalau mau dapat Bonusnya secara lengkap, harus beli majalah Bobo dua minggu berurutan. Seperti bonus celengan Bobo itu aku dapat  tutupnya dua seminggu kemudian baru dapat badan tabungnya. Atau seperti foto diatas, itu adalah bonus gantungan rumah keluarga Bobo, ada Emak, Bapak, Bobo, Coreng, Upik, Cimut yang digendong Emak, Tut-tut, dan Paman Gembul. Btw, sekarang baju mereka lebih keren dari pada yang dulu.

Ada satu lagi bonus yang jadi favoritku dan dulu sering banget aku pakai buat sekolah.

sumber gambar : doc pribadi

Yap, jam tangan Bobo. Waktu masih sekolah dasar, tiga jam itu sering menghiasi pergelangan tangan kiriku. Dari yang paling kanan itu favoritku, karena daripada dua jam disampingnya dia terlihat lebih normal. Yang ditengah jam digital yang bahan gelangnya dari spon, mulutnya sudah hilang karena sering dipakai. Jaman SD dulu sempat booming jam yang tinggal dislap ke tangan langsung ngepas dipergelangan tangan, nah itu bonus jam paling kiri. Gelang yang buat slap-nya sudah berkarat dan sekarang hilang entah kemana. Sekarang tiga-tiga sudah mati semua. :”)

Hal nomor dua yang menarik selain bonus majalah Bobo, bagiku adalah ilustrasi yang ada pada setiap rubriknya. Jadi dalam majalah Bobo ada beberapa rubrik seperti cerpen, cerbung, cergam bona dan rong-rong, cergam keluarga kelinci, cergam negeri dongeng, cergam paman kikuk, arena kecil, iseng-iseng, tak disangka, uji imajinasi, boleh tau, ensiklobobo, profil, dan masih banyak lagi ~ CMIIW. Disetiap rubrik itu jarang banget nggak ada ilustrasinya, dan setiap ilustrasi punya keunikan masing-masing. Aku nggak bisa bilang kalau ini ilustrasi favoritku hanya saja karya kedua ilustrator ini selalu ada diingatan :
Ilustrasi khas Yoko
sumber gambar : doc pribadi

Ilustrasi karya Om Rudi
sumber gambar : doc pribadi
Entah kenapa bagiku gambarnya bagiku selalu eye-catching ~

Dulu aku punya kebiasaan tiap kali setelah beli majalah Bobo, aku selalu menyisakan bagian cerpen dan dongeng untuk kubaca terakhir. Pokoknya kayak makan Oliv* Chicken yang paha atas, kulitnya dimakan terakhir. Soalnya dulu, bagiku, bagian yang paling menarik selain bonus Bobo ya cerpen atau dongengnya. Apalagi kalau ada cerbung, wah rasanya pengen cepet-cepet hari kamis lagi saking penasaran cerita selanjutnya, yaa macam nonton kdrama gitu, haha

Ohya selain itu rubrik yang bagiku menarik di majalah Bobo adalah Iseng-iseng. Rubrik ini tentang tebak-tebakkan atau mencari solusi dan semacam itu. Sayangnya nggak setiap minggu ada rubrik ini, intinya ini salah satu rubrik yang selalu aku nanti-nanti dalam majalah Bobo.

Dulu aku pernah berencana untuk menjual majalah-majalah Bobo itu di loakan, soalnya waktu itu tertumpuk berantakan dan beberapa ada yang dimakan rayap bahkan tikus. Alhamdulillah, ada Ibu yang mencegah berbuatan keji itu. Karena mungkin ibu tahu, kalau majalah Bobo punya banyak kontribusi besar dalam belajar membacaku. Jadi kalau nggak diingatkan nanti aku nyesel setelah jual majalah-majalah ini, mungkin tulisan ini nggak bakalan ada.

Dan mungkin misal besok aku meniqa lalu nanti dan punya baeby, ku tak perlu repot-repot beli buku cerita soalnya bisa buat kliping sendiri dari dongeng-dongeng di majalah Bobo ~ kekekeke

Thank you uri eomma ~

Teman bermain dan belajar, be-o-be-o BOBO ~


Selesai ditulis tanggal 15 Desember 2018 | K

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Best Moment 2023

Hai, sebelum dua ribu dua tiga berakhir, dan demi mengisi blog archive agar tahun 2023 tidak kosong, karena tidak ada postingannya. Aku mau cerita sedikit tentang perubahan hidup di tahun 2023. Yaaak, betul~ AKHIRNYA AKU MENIKAAAH ~ Alhamdulillah  Salah satu fase hidup yang pada tahun 2022 belum ada dalam daftar prioritasku, namun selalu membuatku kepikiran, wkwkw. Langsung saja, berikut adalah sepenggal timeline pertemuan aku dan suamiku :  Sukomakmur, 15 Januari 2023  Pertemuan kami untuk yang kesekian kalinya. Pada hari itu untuk menikmati cuti beliau dan kebetulan pas hari minggu aku juga libur. Kami berkunjung ke Negeri Sayur, Sukomakmur, Kajoran. Kami bawa bekal minuman coklat sachet dan gelas plastik. Suami aku (pada saat itu masih temen) bawa tripod untuk mengabadikan moment meracik coklat panas. Di sini kami hanya ngobrol ketawa-ketiwi sembari berkomentar tentang apa saja. Tidak ada pembicaraan yang serius sebenarnya. Kalau berdasarkan cerita beliau, sebenarnya ditempat foto g

DONGENG MULTIFANDOM

Pandemik ini membuat aku jadi nyari tahu lebih dalam perihal grup idol besutan Big Hit Entertaiment. Sudah tahu dari dulu, cuma karena dulu ngefansnya sama yang lain, makanya Bangtan Seonyeondan alias BTS nggak kelihatan. source Pertama kali suka idol grup Korea itu Super Junior (Suju) waktu masih SMA.  Gegara ngejekin temen-temen yang pada saat itu sering nonton Suju akhirnya jadi penasaran terus ikutan nonton dan akhirnya ngefans juga. Itulah awal mula hamba terjun kedunia perkpopan nan fana ini. Waktu kuliah sempat suka sama BTOB gegara nonton We Got Married-nya Sungjae sama Joy Red Velvet. Terus vakum nggak nyari tahu tentang idol grup karena kehidupan di dunia nyata lebih asyik dan lagi suka-sukanya sama kdrama. Lulus kuliah baru suka sama EXO gegara lihat Chanyeol ganteng banget di drama yang ku lupa judulnya. Karena EXO comebacknya lama, terus ada acara Produce 101 yang menghasilkan Wanna One, aku jadi oleng ke mereka. Satu setengah tahun ngikutin perkembangan Wanna One s

BRIGHT TENTANG SARAWAT

2gether The Series adalah serial Boys Love pertama yang aku tonton. Semoga yang terakhir juga sih, Amin. Semua ini bermula ketika aku mulai mengikuti drama F4 Thailand, remake drama legend Boys Over Flower yang diadaptasi dari Manga Jepang karangan Hana Yori Dango. Drama 2gether The Series ini juga diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karangan Jitti Rain, katanya sih novel ini juga laris manis di pasar Thailand.  Sejujurnya aku agak ragu mau nulis tentang ini, soalnya takut dikiranya aku fujoshi atau mendukung LGBT atau sejenisnya. NO IAM NOT.   CHEMISTRY BRIGHT & TINE  Sebagai review singkat, drama 2gether bercerita tentang seorang laki-laki bernama Tine yang diperankan oleh Win Metawin Opas-iamkajorn, dia adalah laki-laki flamboyan pecinta wanita. Kemudian, pada suatu hari ada  laki-laki bernama Green yang bilang kalo dia suka sama Tine, pokoknya si Green suka sampai ngejar-ngejar Tine kemana pun dia pergi. Karena Tine nggak betah, dia minta saran ke teman se genknya sup